24
paham hal-hal penting dari lukisan: a subjek, b identifikasi karya judul, tahun, seniman, media, c unsur dan prinsip seni, d maknapesan, dan e
keputusanevaluasi. Selain sifatnya yang praktis dan fleksibel, media gambar dalam bentuk appreciation card memungkinkan pembelajaran dalam bentuk
permainan atau diskusi kelompok. Media ini dapat menimbulkan daya tarik, membangkitkan perhatian serta
minat belajar pada diri siswa, dan memudahkan siswa dalam mengapresiasi karya seni rupa. Suatu penjelasan dapat dibantu gambar dan tulisan, sehingga siswa
lebih mudah memahami apa yang dimaksud.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian mengenai pembelajaran mengapresiasi karya seni rupa melalui penggunaan media kartu sudah pernah dilakukan. Peneliti membahas penelitian
terdahulu yang menggunakan media appreciation card yaitu penelitian Eko Sugiarto, mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang,
pada tahun 2011 yang berjudul ”Peningkatan Kemampuan Apresiasi Berbasis Kritik Menggunakan Media Pembelajaran Appreciation Card Bagi Siswa Kelas
IXB SMP N 2 Kudus”. Dalam penelitian tersebut, hasil penelitian terhadap 36 orang siswa kelas
IX B SMP N 2 Kudus mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan dalam mengapresiasi lukisan dengan media appreciation card. Rata-rata nilai tes
siswa pada kondisi awalprasiklus sebesar 56,11 meningkat menjadi 67,78 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 76,67 pada siklus II. Adapun besarnya
25
peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 11,43 atau 20,4, dari siklus I ke siklus II sebesar 14,25 atau 21,2, dan dari kondisi awal ke siklus II sebesar
25,68 atau 45,9. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui
penggunaan media appreciation card dapat meningkatkan hasil belajar mengapresiasi karya seni rupa. Sementara pada materi mengapresiasi karya seni
rupa kelas IV sekolah dasar belum pernah diterapkan penggunaan media appreciation card
sehingga penelitian ini merupakan penelitian yang baru dilakukan dan berbeda dengan penelitian yang terdahulu.
2.3 Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Perlakuan
Treatment
Proses pembelajaran SBK
mengapresiasi karya seni rupa
di Kelas IV SD Negeri Kraton 2
Kota Tegal Hasil
Result
Adanya peningkatan
hasil belajar mengapresiasi
karya seni rupa di Kelas IV SD
Negeri Kraton 2 Permasalahan
Problems
Proses pembelajaran SBK
di Kelas IV SD Negeri Kraton 2
Kota Tegal tidak memanfaatkan
penggunaan media yang inovatif,
26
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka dapat diajukan suatu hipotesis sebagai berikut: “Melalui penggunaan media pembelajaran appreciation card
maka aktivitas belajar, hasil belajar, dan performansi guru dalam pembelajaran mengapresiasi karya seni rupa pada siswa Kelas IV SD Negeri Kraton 2 Kota
Tegal dapat meningkat.“
27
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research
CAR. Suharsimi Arikunto, dkk. 2009: 3 mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Suharsimi Arikunto, dkk. 2009: 16 menjelaskan bahwa
dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yang dilalui, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan dan 4 refleksi. Keempat tahap dalam penelitian
tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan selama dua pertemuan, siklus II dilaksanakan selama dua pertemuan. Setiap pertemuan
terdiri dari dua jam pelajaran.
3.2 Perencanaan Tahap
Penelitian
Penelitian ini direncanakan minimal dalam dua siklus dengan berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap penting sehingga terdapat perencanaan
tahap penelitian siklus I dan perencanaan tahap penelitian siklus II.