Siklus III Hasil Penelitian

53 Siswa : “Lebih melelahkan, dan kami harus lebih bisa melakukan ayunan tangan yang sesuai dengan lambungan bola.” Peneliti : “Pada saat melakukan SERVIS ATAS apakah masih mengalami kesulitan?” Siswa : “Tidak Pak, dengan dilakukan beregu, berlomba, dan bermain kami merasa lebih semangat dalam melakukan dan senang.” Setelah selesai tindakan pada siklus kedua peneliti dan kolabolator mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Proses pembelajaran pada siklus kedua sudah ada peningkatan siswa dalam melakukan servis atas. Hasil proses belajar yang dicapai siswa meningkat dari rata-rata nilai siswa 62,85 pada siklus I menjadi rata-rata nilai siswa 71,41 pada siklus II. Selain itu, pada siklus I masih ada 8 siswa dan berkurang menjadi 4 siswa yang belum mencapai nilai 65. Walaupun hasil penelitian yang dicapai siswa meningkat dan nilai kriteria klasikal sudah memenuhi ketuntasan akan tetapi belum mencapai 100 , sehingga dengan pertimbangan dan masukan dari kolaborator maka perlu dilaksanakan lagi tindakan pada siklus ketiga dengan menambah beberapa variasi game permainan dan menggabungkan game permainan dengan permainan bola voli mini agar memperoleh hasil yang memuaskan.

4.3.3 Siklus III

a. Perencanaan Pada tiap perencanaan kegiatan yang akan dilakukan adalah menentukan fokus penelitian, membuat sekenario pembelajaran dan menyiapkan sarana dan prasarana yang akan diperlukan dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini peneliti dan kolaborator sudah mendata dan 54 mengidentifikasi serta menganalisis yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan pada siklus pertama ini. b. Pelaksanaan Tindakan Pelakasanaan tindakan pembelajaran pada siklus III dilakukan selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2010 dua jam pelajaran 70 menit, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada tanggal 15 Desember 2010 dua jam pelajaran 70 menit. Materi pokok pembelajaran permainan bolavoli mini, sub materi pokok pembelajaran servis atas permainan bolavoli mini dengan menggunakan pendekatan PAKEM. Dalam pelaksanaan siklus III untuk mengetahui keberhasilan dari pembelajaran, maka peneliti merangkumnya dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 3. Ketuntasan Klasikal Siklus III No Hasil Nilai Jumlah siswa Ketuntasan Klasikal Siswa 1 Nilai kurang dari 65 Tuntas 2 Nilai 65 keatas 18 100 Jumlah 18 100 Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semua siswa telah dapat melakukan servis atas dengan baik. Jika diprosentasekan secara klasikal siswa yang sudah melakukan servis atas dengan baik 100 dari jumlah 55 siswa yang ada padahal indikator ketuntasan jika telah mencapai 75. Sehingga dari apa yang diperoleh dalam siklus III dapat dikatakan berhasil. c. Observasi Pada siklus III, kolaborator mengamati, mencatat dan mendokumentasi hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pengamatan yang dikolaboratorkan dengan berpedoman pada lembaran observasi. d. Refleksi Pada refleksi siklus ketiga ini peneliti juga memberika tanya jawab kepada 3 siswa putra dan 3 siswa putri sebelum menutup pelajaran, dari enam siswa menjawab dengan penuh percaya diri melakukan dengan penuh rasa semangat, dan melakukan dengan giat dan disiplin. Salah satunya dibuktikan dengan hasil wawancara dengan salah seorang siswa sebagai berikut: Peneliti : “Anak-anak, bagaimana perasaan kalian setelah melaksanakan proses pembelajaran pada pertemuan keenam ini? Siswa : “Semakin menyenangkan Pak, tapi capek.” Peneliti : “Apakah kalian mengalami kesulitan ?” Siswa : “Tidak Pak, pada pertemuan keenam ini walaupun lebih melelahkan tapi mudah melakukannya.” Peneliti : “Apakah kalian merasa telah menguasai melakukan SERVIS ATAS?” Siswa : “Ya Pak. Dengan latihan menggunakan melempar kesasaran , dengan bola plastik membuat kami lebih mudah menguasai gerakan SERVIS ATAS.” Peneliti : “Bagus kalau begitu, mudah-mudahan kalian pada saat pembelajaran lanjutan akan mencapai hasil yang lebih baik 56 lagi. Untuk itu kalian harus selalu giat di dalam latihan dan mencoba dengan model permainan yang lain.” Setelah selesai tindakan pada siklus ketiga peneliti dan kolabolator mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Proses pembelajaran pada siklus ketiga penguasaan servsi atas siswa sudah dikatakan tuntas. Hasil proses belajar yang dicapai siswa meningkat dari pada siklus II yakni rata-rata nilai siswa 76,15`, dan tidak ada seorangpun yang tidak tuntas. Hasil penelitian yang dicapai siswa meningkat dan nilai tersebut sudah memenuhi krieria yang diinginkan yakni nilai diatas KKM atau 6,5, dengan pertimbangan dan masukan dari kolaborator maka tidak perlu diadakan pembelajaran lanjutan atau siklus IV.

4.4 Pembahasan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVICE BAWAH BOLAVOLI MELALUI PERMAINAN LOMBA SERVICE YANG DIMODIFIKASI DI KELAS V SDN SUKAMANTRI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 49

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS DENGAN MENGUBAH JARAK SERVIS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MINI DI KELAS V SDN TOMO KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

1 4 37

MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MADRASAH TSANAWIYAH (Studi Kasus Pembelajaran Matematika di Madrasah Tsanawiyah Negeri Winong Kabupaten Pati).

0 0 164

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 136

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KETEPATAN SERVIS DENGAN KEMAMPUAN PASSING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 95

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN SERVIS BAWAH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN MELEMPAR DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALRANDU KABUPATEN MAGELANG.

0 2 116

HAMBATAN BELAJAR BOLAVOLI MINI BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI BATURAN 2 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN.

0 0 78

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN SCIANTIFIC PADA KELAS V SD SE GUGUS KI HAJAR DEWANTARA.

0 1 95

PROBLEM DALAM PENGELOLAAN ADMINISTRASI KURIKULUM DI MTS ROUDLOTUSYSYUBBAN TAWANGREJO WINONG PATI - STAIN Kudus Repository

0 1 27

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU MADRASAH (Studi Kasus di MI Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong Pati Tahun Pelajaran 20142015)

1 2 180