Metode RCA merupakan metode pengukuran yang pertama kali diperkenalkan oleh Bella Balassa. Pada mulanya RCA merupakan metode pengukuran
keunggulan komparatif yang didasarkan pada metode nisbah tau rasio ekspor impor. Hanya saja, metode yang didasarkan kepada nisbah ekspor impor ini
memiliki dua kelemahan Faisal Basri, 2010:41. Kelemahan pertama, campur tangan pemerintah dan distorsi pasar
cenderung akan membuat nisbah ekspor impor menjadi bias untuk mengukur tingkat keunggulan komparatif suatu komoditas. Kelemahan yang kedua
pengukuran keunggulan komparatif dengan metode nisbah memang bisa menggambarkan pola perdagangan yang ada namun tidak mampu mencerminkan
apakah pola tersebut yang optimal Donges dan Riedel dalam Faisal Basri, 2010:42
Dari dua
kelemahan tersebut
kemudian Balassa
memodifikasi perumusannya menggunakan relative export share. Metode yang kedua ini
mengukur kinerja ekspor dengan suatu komoditas dari suatu negara dengan mengevaluasi peranan ekspor komoditas tertentu dalam ekspor total suatu negara
dibandingakan dengan pangsa komoditas tersebut dalam perdagangan dunia.
2.9 Teori Constant Market Share CMS
Dalam perdagangan internasional ada berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekspor suatu negara. Diantara berbagai faktor tersebut faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekspor diantaranya terdapat faktor distribusi pasar, komposisi komoditas dan daya saing. Tiga faktor tersebut masing-masing dapat
diukur berapa besarnya efek yang berpengaruh pada pertumbuhan ekspor suatu negara. Salah satu metode untuk mengukur besarnya efek dari masing-masing
faktor adalah metode Constant Market Share. Metode Constant Market Share pertama kali diperkenalkan kepada literatur
oleh Tyszynski 1951. Dalam penelitiannya tentang analisis perubahan pada perdagangan komoditas manufaktur pada tahun 1899
– 1950. Menurut Tyszynski ada dua alasan utama yang dapat mengubah pangsa pasar sebuah negara. Alasan
yang pertama berkaitan dengan perubahan kepentingan relatif dari kelompok komoditas dan alasan yang kedua adalah perubahan pangsa kelompok komoditas
individu pada suatu negara Tatarer, 2004:3. Berangkat dari metode yang digunakan Tyszynski, Leamer dan Stern 1970
mengembangkan metode tersebut. Metode CMS Leamer dan Stern ada tiga asumsi yang digunakan yaitu efek komposisi komoditas, efek distribusi pasar dan
efek daya saing. Metode ini di dasari bahwa ekspor suatu negara bisa meningkat lebih cepat atau lebih lambat dibandingakan dengan rata-rata ekspor dunia.
A. Efek komposisi komoditas akan menunjukkan bahwa ekspor hanya akan
terkonsentrasi pada komoditas yang permintanya cenderung elastis atau inelastis terhadap pendapatan.
B. Efek distribusi pasar akan menjelaskan bahwa ekspor akan cenderung
bergerak ke arah pasar yang berkembang lebih pesat atau lebih lambat daripada rata-rata dunia.
C. Efek daya saing akan menjelaskan bahwa negara pengekspor dapat lebih
bersaing degan negara pengekspor lain apabila produktivitasnya lebih tinggi atau karena nilai tukar mata uangnya rendah.
2.10 Penelitian Terdahulu