pencaharian dan pendapatan dalam keluarga. Perbedaan dalam hal mata pencaharian tidak hanya disebabkan karena ada perbedaan
fisiografis tetapi juga karena perbedaan sikap, bakat, serta kemampuan dan tingkat kebudayaan.
Kriteria pendapatan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Dari hasil
analisis data dapat diketahui bahwa pendapatan PUS Desa Menganti secara umum sangat rendah yaitu 53,08 69 orang.
Pendapatan pasangan usia subur rendah karena pendapatan yang dimiliki rata-rata Rp 1.000.000
– Rp 3.000.000 per bulan dengan mata pencaharian dikalangan pasangan usia subur yaitu buruh. Pekerjaan
istri 75 sebagai ibu rumah tangga, sehingga tidak ada pemasukan tambahan dalam keluarga tersebut. Mata pencaharian sebagai pegawai
sipil dan pegawai swasta atau kantoran hanya 6 dengan jumlah 15 orang.
3. Padahal fungsi dari ekonomi keluarga adalah pemenuhan kebutuhan
anggota keluaga terutama dikaitkan dengan pekerjaan dan pendapatan. Dengan pendapatan yang rendah mengakibatkan kebutuhan hidup
keluarga jadi serba kekurangan. Tingkat Partisipasi PUS dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Daerah Penelitian
Partisipasi PUS merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan program keluarga berencana.
Apabila partisipasi PUS tinggi maka program tersebut akan berjalan
sesuai dengan apa yang diinginkan, sedangkan sebaliknya apabila partisipasi PUS rendah maka butuh tenaga yang lebih keras untuk
membuat program sesuai dengan target. Pada penelitian ini partisipasi PUS dalam pelaksanaan program keluarga berencana meliputi peserta
KB aktif, jumlah anak, alat kontrasepsi yang banyak dipakai, dan berhentinya PUS menggunakan alat kontrasepsi.
Kriterianya tingkat partisipasi PUS dibagi 4 yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Dari hasil analisis data dapat
diketahui bahwa tingkat partisipasi PUS dalam pelaksanaan program keluarga berencana di Desa Menganti secara umum rendah yaitu
46,15 60 orang. Partisipasi PUS rendah karena terdapat beberapa pasangan usia
subur yang berhenti sementara dalam menggunakan alat kontrasepsi karena ingin menambah jumlah anak dan tidak sedikit pula pasangan
usia subur yang berumur di atas 43 tahun memutuskan untuk berhenti berperan aktif dalam KB karena mereka sudah memasuki masa
menopuse. Kurang memadainya kegiatan-kegiatan dan informasi keluarga berencana juga mempengaruhi partisipasi karena di Desa
Menganti jarang diadakan pertemuan atau sosialisasi tentang keluarga berencana. Sosialisasi tentang keluarga berencana biasanya hanya
diadakan apabila ada kegiatan posyandu, yang datang pada kegiatan posyandu yaitu pasangan usia subur yang masih memiliki anak usia