Hasil Belajar PENGGUNAAN MODEL TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMPROGRAMAN WEB KELAS X MULTIMEDIASMK NEGERI 11 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

[ top | middle | bottom | left | right ] image alignment, 6. BORDER adalah Length link border width

a. Hasil Belajar

Hakikat belajar tidak hanya mempelajari tentang pengetahuan, tetapi juga bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan sendiri. Begitu juga dengan seorang siswa yang belajar, tujuan bukan hanya mendapatkan ilmu dan nilai yang bagus saja, tetapi juga belajar bagaimana cara mendapatkan ilmu baru tersebut melalui proses belajar. Perolehan hasil belajar selain pengetahuan dan nilai adalah suatu perubahan Keberhasilan belajar diukur melalui hasil yang diperoleh. Semakin banyak informasi yang diperoleh semakin bagus pula hasil belajarnya. Selain itu, kemampuan mengungkapkan hasil belajar juga dipengaruhi faktor kecepatan dan ketepatan. Dengan demikian, belajar lebih berorientasi pada hasil yang harus dicapai Sanjaya, 2005:88. Sudjana 2005:90 menyebutkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Horward Kingsley dalam Sudjana, 2005:92 membagi tiga macam hasil belajar yakni 1 keterampilan dan kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, 3 sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Gagne dalam Sudjana, 2006:22 membagi lima kategori hasil belajar, yakni 1 informasi verbal, 2 keterampilan intelektual, 3 strategi kognitif, 4 sikap, 5 ketrampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan kurikuler maupun instruksional, menggunakan klasisikasi hasil belajar Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif , ranah afektif, dan ranah psikomotorik. i. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni. 1. Pengetahuan Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan atau ingatan seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal, undang-undang, dan lain-lain. 2. Pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah pemahaman, misalnya menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarkannya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Dalam taksonomi Blomm, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan . 3. Aplikasi Aplikasi adalah pengunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstaraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulang-ulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadipengetahuan hafalan dan keterampilan. 4. Analisis Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga hierarkinya dan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. 5. Sintesis Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasarkan pengetahuan hafalan, berfikir pemahaman, berfikir aplikasi, dan berfikir analisis dapat dipandang sebagai berfikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada berfikir divergen. Berfikir sintesis adalah berfikir divergen, dalam berfikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. 6. Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai suatu yang mungkin dilihat dari segitujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahana, metode materiil, dan lain-lain ii. Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat kompleks. 1 RecivingAttending Semacam kepekaan dalam menerima ransangan stimulasi dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejalah atau ransangan dari luar. 2 Responding atau Jawaban Reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulasi dari luar yang datang dari dirinya. 3 Valuing Berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesedian menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4 Organisasi Pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya, yang termasuk kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai, yakni keterpaduan dari semua. 5 Karakteristik Keterpaaduan semua sitem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengarauhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Secara skematik kelima jenjang afektif seebagaimana telah dikemukakan diatas, menurut A.J Nitko dalam Sudjana, 2006:94 dapat digambaarkan sebagai beriku. Gambar 2.3 Educational tests and meassurement, and introduction Sumber: Sudjana, 2006:94 iii. Ranah Psikomotorik Hasil belajar psikomotiris tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkat keterampilan, yakni: 1 gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar; 2 keterampilan pada gerak-gerakan dasar; 5.2 Characterization 5.1 Generalized set 4.1 Conceptualization of a value 4.2 Organization of value systeem 3.1 Acceptance of value 3.2 Preference for a value 3.3 Commitment 2.1 Acquiscence in responding 2.2 Acquiscence in responding 2.3 Willingness in responding 1.1 Awareness 1.2 Wilingness to recieve 1.3 controlled attention 3 kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain; 4 kemampuan fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. 5 gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks; 6 kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interaktif. Hasil belajar yang dikemukan diatas sebenarnya tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan. Seseorang yang berubah tingkat kognitifnya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan prilakunya

2.8 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

92226 STPM Matrikulasi Diploma 2014 2015

0 12 36

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PMBELAJARAN E LEARNING BERBASIS WEB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X PERSIAPAN DI SMK NEGERI 11 SEMARANG

1 9 116

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI, CARA BELAJAR, DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 9 167

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN.

0 3 29

PENERAPAN MODEL PELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS X DI SMA NEGERI 1 BLANGPEGAYON TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS X SMA NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

0 2 21

PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI.

0 2 42

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FINISHING BANGUNAN KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 -

0 0 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 20