Indonesia menjadi lima macam, yakni 1 Kalimat imperatif biasa, 2 Kalimat imperatif permintaan, 3 Kalimat imperatif pemberian izin, 4 Kalimat imperatif
ajakan, 5 Kalimat imperatif suruhan Rahardi, 2005:79-83.
2.2.7 Lirik Lagu
Puisi sebagai bagian dalam karya sastra pada dasarnya merupakan sarana ekspresi seseorang dalam alam batinnya. Perwujudan ekspresi pengarang lewat
puisi selanjutnya difasilitasi melalui bahasa yang memberikan kesan dan suasana emotif tertentu untuk mempengaruhi perasaanpikiran penikmat puisi.
Pada perkembangan puisi, bahasa puisi diapresiasikan oleh sarana kesenian, salah satunya adalah lirik lagu dalam seni musik. Seni musik yang
awalnya merupakan kegiatan mengolah nada dan irama untuk menghasilkan komposisi suara yang harmonis memerlukan media bahasa untuk menyampaikan
ide dan gagasan. Maka hal inilah yang melatari kehadiran lirik dalam suatu lagu www.pdfcari.comanalisis-gaya-bahasa.
Bahasa lirik lagu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bahasa puisi. Definisi lirik lagu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:678 adalah karya
sastra puisi yang berisi curahan perasaan pribadi. Bentuk curahan perasaan tersebut diwujudkan dalam bunyi dan kata.
2.3 Tinjauan Pustaka
Sebuah karya ilmiah membutuhkan referensi atau acuan yang menopang proyek yang dikerjakannya. Ada sejumlah sumber yang relevan untuk dikaji
dalam penelitian ini, adapun sumber tersebut sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Keraf 1991 dalam bukunya yang berjudul Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia menjelaskan kalimat perintah dalam bahasa Indonesia di dalam karya
ketatabahasaannya. Beliau mendefinisikan kalimat imperatif atau perintah sebagai kalimat yang mengandung perintah atau permintaan agar orang lain melakukan
sesuatu, seperti yang diinginkan oleh orang yang memerintahkan itu. Rahardi 2005 dalam bukunya yang berjudul Kesantunan Imperatif
Dalam Bahasa Indonesia yang membicarakan kalimat imperatif. Beliau mengatakan bahwa kalimat imperatif mengandung maksud memerintah atau
meminta agar mitra tutur melakukan sesuatu sebagaimana yang diinginkan si penutur.
Sibarani 1997 dalam bukunya yang berjudul Sintaksis Bahasa Batak Toba yang membicarakan mengenai tata kalimat dan kalimat imperatif. Kalimat
imperatif adalah kalimat yang memerintahkan sesuatu dengan mengharapkan tanggapan berupa tindakan.
Lasmaina Simarmata 2009 dalam skripsinya yang berjudul Kesantunan Imperatif Dalam Bahasa Simalungun yang membicarakan kesantunan nilai
komunikatif imperatif dalam bahasa Simalungun dan kesantunan wujud imperatif dalam bahasa Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Menurut KBBI 2007:1102 sumber adalah asal. Sedangkan data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian KBBI, 2007:239.
Jadi, sumber data adalah asal dari mana keterangan di dapat yang kemudian dijadikan untuk dasar kajian penelitian.
Data yang terkumpul haruslah data lingual yang sahih valid dan sekaligus terandal atau terpercaya reliable, karena hanya dengan kesahihan dan
keterandalan itu dimungkinkan dilakukan langkah awal analisis yang diharapkan benar dan tepat Sudaryanto, 1990:33-34.
Data yang digunakan dalam penelitian ini data tulis berupa kalimat dalam bentuk tulisan pada lirik lagu Ebiet G Ade. Data-data yang diperoleh berasal dari
bahasa tertulis. Pada bahasa tertulis, peneliti mengumpulkan data dengan menentukan lirik lagu pada tahun 1980-an.
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Menurut KBBI 2007:740 metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan teknik adalah cara
melaksanakan metode Sudaryanto, 1993:9.
Universitas Sumatera Utara