Ideologi Perekonomian Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Simalungun Tahun 2009 No. Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0 - 4 45,396 42,728 88,124 2 5 - 9 49,018 46,168 95,186 3 10 - 14 52,531 49,359 101,890 4 15 - 19 49,178 46,118 95,296 5 20 - 24 39,491 36,032 75,523 6 25 - 29 30,452 30,010 60,462 7 30 - 34 30,480 30,989 61,469 8 35 - 39 26,720 29,569 56,289 9 40 - 44 26,959 28,809 55,768 10 45 - 49 22,665 23,708 46,373 11 50 - 54 18,778 18,555 37,333 12 55 - 59 10,858 12,161 23,019 13 60 - 64 10,596 12,005 22,601 14 65 - 69 6,742 7,992 14,734 15 70 - 74 5,213 6,846 12,059 16 75 5,836 7,917 13,753 Jumlah 430,913 428,966 859,879 SumberSumber: Simalungun Dalama Angka, Tahun 2010

4.1.3. Ideologi

Ada empat pilar utama yang menjadi nilai dan konsensus dasar yang selama ini menopang tegaknya Republik Indonesia, yaitu Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa, sudah final. Pancasila adalah ideologi nasional bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila adalah falsafah bangsa, welthanchaung, pandangan hidup Universitas Sumatera Utara bangsa serta perekat dan pemersatu bangsa. Pembukaan UUD 1945 yang memuat cita-cita, tujuan nasional dan dasar negara juga harus dipertahankan untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI juga sudah final, dan tidak dapat digantikan dengan bentuk negara yang lain. Di tengah-tengah keragaman bangsa kita yang majemuk, semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus terus diaktualisasikan, sebagai keniscayaan kehidupan bangsa yang beragam suku, agama, bahasa dan budaya.

4.1.4. Perekonomian

Dalam lima tahun terakhir, Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku secara nominal mengalami peningkatan dan masih didominasi sektor pertanian dan industri. Peningkatan tersebut sebesar 9,98 yaitu dari Rp. 6,25 trilliun rupiah pada tahun 2005 menjadi Rp. 6,88 trilliun rupiah pada tahun 2006. Pada tahun 2007 terjadi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB sebesar 11,13 menjadi Rp. 7,64 trilyun. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB sebesar sebesar 10,00 menjadi 8,41 trilyun. Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB ini menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan sejak tahun 2008 sebesar 1,13 dibanding tahun 2007 dan mengalami perlambatan sebesar 0,71 dari tahun 2008. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Simalungun Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 - 2009 Milyar Rupiah No Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 1 Pertanian 3,372.80 3,748.51 4,150.36 4,580.17 5,032.46 54.57 2 Pertambangan dan Penggalian 25.61 33.10 35.13 38.44 40.85 0.44 3 Industri 1,261.22 1,290.60 1,392.05 1,482.75 1,591.72 17.26 4 Listrik, Gas dan air Minum 44.02 49.51 54.39 61.64 69.98 0.76 5 Bangunan 112.35 116.00 135.02 150.00 168.05 1.82 6 Perdagangan 541.56 577.60 624.50 690.03 763.87 8.28 7 Pengangkutan 211.56 234.82 261.82 287.56 312.47 3.39 8 Bank dan Lembaga Keuangan 108.94 113.46 133.94 153.30 164.75 1.79 9 Jasa-jasa 578.89 718.02 860.28 968.41 1,077.48 11.68 Simalungun 6,256.96 6,881.62 7,647.49 8,412.30 9,221.62 100.00 Pertumbuhan PDRB - 9.98

11.13 10.00