81
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hal ini disebabkan karena ketidaksejajaran kepentingan antara principal dan agent. Hal ini memicu
terjadinya manajemen laba. Hasil penelitian bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rajgopal, Venkatachalam Jiambalvo 1999 dalam
Fidyati 2004, membuktikan adanya hubungan negatif antara kepemilikan investor institusional dengan perilaku manajemen laba yang diukur dengan
nilai absolut discretionary accrual. Selain itu hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wedari 2004 yang juga
menemukan bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba namun dengan arah yang positif, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepemilikan institusional kurang tepat digunakan sebagai dasar dalam mengukur tingkat praktek manajemen laba.
4.4.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya
Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah sama - sama membahas mengenai faktor – faktor yang
berpengaruh terhadap praktek manajemen laba, sedangkan perbedaannya yaitu dari segi variabel yang digunakan, periode penelitian dan objek
penelitian, oleh karena itu penelitian sekarang bukan merupakan duplikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa model regresi yang
dihasilkan cocok guna melihat pengaruh kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional terhadap praktek
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Fidyati 2004 yang menunjukkan bahwa adanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
hubungan mekanisme corporate governance yang terdiri atas kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, pemegang saham publik, dan Big-5-
Auditor terhadap indikasi manajemen laba.
4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti
empiris bahwa mekanisme good corporate governance dapat mengurangi praktek manajemen laba pada perusahaan, telah tercapai.
Dari manfaat yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam pengambilan
keputusan mengenai fenomena dan gejala yang terjadi di perusahaan terutama mengenai good corporate governance, dengan melakukan
pengawasan terhadap manajemen agar mengurangi aktivitas manajemen laba dan meningkatkan kredibilitas keuangannya.
4.4.4. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dirasakan oleh peneliti sudah dilakukan secara optimal, namun peneliti merasa dalam hasil penelitian ini adanya
keterbatasan, yaitu antara lain : 1.
Sampel yang diambil relatif kecil, sehingga kurang dapat mengukur penerapan mekanisme good corporate governance yang dapat
mengurangi praktek manajemen laba pada perusahaan. 2.
Kendala yang bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dapat dirasakan peneliti pada saat melakukan penelitian, yang mana pada saat
ini situasi negara dalam keadaan krisis ekonomi sehingga dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83
mempengaruhi penerapan mekanisme good corporate governance pada perusahaan.
3. Dari hasil penelitian juga dapat dilihat adanya pengaruh dari variabel
lain, sehingga dalam penelitian yang akan datang hendaknya diperhitungkan variabel lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap
praktek manajemen laba.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan