2.2.7.5. Hubungan corporate governance dan Manajemen Laba
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fenomena manajemen laba telah banyak dijadikan objek penelitian dibidang akuntansi dan keuangan. Banyak
yang mencoba mengungkapkan keberadaan manajemen laba yang dihubungkan dengan faktor atau keadaan tertentu yang mempengaruhinya.
Corporate governance merupakan salah satu cara untuk mengatasi praktik manajemen laba. Fidyati 2004 yang meneliti mengenai hubungan mekanisme
corporate governance yang terdiri atas kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, pemegang saham publik, dan Big-5-Auditor terhadap indikasi
manajemen laba yang dilakukan pada periode sebelum Seasoned Equity Offering SEO, penelitian ini mengemukakan bahwa kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan dengan manajemen laba, sedangkan variabel lainnya tidak signifikan. Midiastuty
dan Mahfoedz 2003 menemukan bahwa mekanisme corporate governance mempunyai hubungan terhadap kualitas laba dan manajemen laba. Hasil
penelitian Midiastuty dan Mahfoedz menemukan bahwa direksi mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap discretionary accrual.
Mekanisme corporate governance yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, yaitu kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit,
dan kepemilikan institusional Beberapa penelitian mendukung adanya pengaruh variabel mekanisme-mekanisme diatas.
Hal ini mengindikasikan bahwa mekanisme kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional, dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perusahaan sebagai variabel mekanisme corporate governance mampu mengurangi konflik kepentingan yang timbul dari hubungan keagenan antara
manajemen dengan pemegang saham.
2.2.7.6. Hubungan Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba
Berdasarkan teori keagenan, hubungan antara manajemen dengan pemegang saham rawan untuk terjadinya masalah keagenan. Untuk mengurangi
masalah keagenan tersebut salah satunya adalah dengan adanya kepemilikan manajerial dan kebijakan hutang. Dengan kepemilikan tersebut, manajemen akan
merasakan langsung dampak dari setiap keputusannya termasuk dalam menentukan kebijakan hutang perusahaan.
Midiastuty dan Mahfoedz 2003 melakukan penelitian dengan dua tujuan yaitu menguji pengaruh mekanisme corporate governance dengan manajemen
laba yang diproksikan dengan discretionary accrual. Salah satu mekanisme yang diuji adalah kepemilikan manajerial. Penelitian ini menemukan bahwa
kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap discretionary accrual.
Hasil ini menunjukkan bahwa di Indonesia kepemilikan manajerial mampu menjadi mekanisme corporate governance yang dapat mengurangi masalah
ketidakselarasan kepentingan antara manajer dengan pemilik atau pemegang saham. Berdasarkan hasil beberapa penelitian di atas dinyatakan bahwa semakin
besar kepemilikan manajerial maka akan semakin mengurangi kecenderungan manajer melakukan manajemen laba.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.7.7. Hubungan Komisaris Independen dan Manajemen Laba