2.2.3. Surat Kabar Sebagai Kontrol Sosial
Idealism yang melekat pada pers dijabarkan dalam perlaksanaan fungsinya, selain menyiarkan informasi yang obyektif dan edukatif, menghibur,
melakukan control social yang konstruktif dengan menyalurkan segala aspirasi masyarakat, serta mempengaruhi masyarakat dengan melakukan komunikasi dan
peran serta positif dari masyarakat itu sendiri Effendy, 1994:149. Sementara Rahmadi, 1990:78 dalam perbandingan system pers
menunjukkan empat fungsi pers, yaitu: a.
Fungsi mendidik, sebagai sarana pendidikan massa mass education surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga
khalayak pembaca bertambah pengetahuannya atau dapat dikatakan fungsi surat kabar yang pertama ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa melalui informasi-informasi yang disampaikan. b.
Fungsi menghibur, maksudnya disini adalah hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat oleh surat kabar untuk mengimbangi berita-berita berat
hard news dan artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bergambar, teka-teki silang
dan karikatur. Meskipun pemuat isi mengandung hiburan, itu semata-mata melemaskan ketegangan pikiran setelah pembaca dihidangi berita atau
artikel yang berat. c.
Fungsi mempengaruhi, gungsi mempengaruhi inilah yang menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
d. Fumgsi control social, kekuatan utama media massa sebagai alat control
social terletak pada fungsinya sebagai pengawas lingkungan sekitar masyarakat.
Kontrol sosial menurut J.S Roucek dalam pengadilan social 1987:2 adalah sekumpulan proses yang direncanakan atau tidak yang mana individu
diajarkan atau dipaksa untuk menerima cara-cara dan nilai-nilai kehidupan kelompok. Dari definisi ini menonjol sifat kolektif dan usaha
Kelompok untuk mempengaruhi individu agar tidak menyimpang dari apa yang oleh kelompok dinilai baik, dalam hubungan ini individu bahkan dapat dipaksa
untuk kalau perlu bertindak bertentangan dengan keinginannya untuk mengikuti nilai-nilai yang benar menurut kepentingan bersama.
Sedangkan pengertian lain dari control sosial adalah mencakup segala proses yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan yang bersifat
mendidik, mengajak, dan bahkan juga memaksa warga masyarakat untuk mematuhi norma-norma serta nilai-nilai sosial yang berlaku Soekanto,
1990:193. Dalam hal ini sebenarnya control sosial bertujuan agar individu mau untuk mematuhi nilai-nilai yaitu norma aturan yang ada serta cara-cara yang
sesuai dengan kelompok. Pelaksanaan dari control sosial sendiri terkait dengan memberikan sesuatu
yang buruk, keadaan yang tidak ada tempatnya dan awal yang menyalahi aturan supaya peristiwa buruk kejadian yang tidak sesuai dengan aturan, norma yang
berlaku dan dapat membawa akibat atau dampak yang buruk tersebut tidak
terulang kembali dan kesadaran berbuat baik serta mentaati peraturan Abrar, 1995:50.
2.3. Teori S – O – R