DFD Level 1 Maintaining Data DFD Level 1 SubProses Menghitung Peramalan Desain RSI

3. Membuat laporan pergerakkan nilai. Proses ini digunakan untuk membuat laporan dari hasil perhitungan peramalan dengan metode RSI untuk mengetahui arah pergerakkan nilai kurs berikutnya. Keenam data store itu yaitu: 1. Mata uang diguanakan untuk menyimpan data mata uang. 2. MKurs digunakan untuk menyimpan data nilai kurs nilai mata uang asing. 3. TFKurs Digunakan Untuk Menyimpan Pergerakan nilai kurs, baik open, close, high, atau low 4. Tkurs Digunakan untuk mengetahui nilai jual beli kurs

3.3.3 DFD Level 1 Maintaining Data

Simpan Nilai Pergerakan Kurs Simpan Nilai Jual Beli Mata Uang simpan mata uang simpan nilai pairs mata uang laporan data mata uang data nilai kurs data mata uang User MKURS mata uang 1 maintining data uang 2 maintining data kurs TKURS TFKURS Gambar 3.4 DFD Level 1 Subproses Maintaining Data Pada Gambar 3.4 DFD level 1 subproses maintaining data terdapat 2 proses yaitu: 1. Proses maintaing data mata uang. Proses ini digunakan untuk menyimpan data mata uang ke dalam data store mata uang. 2. Proses maintaing data kurs. Proses ini diguanakan untuk menyimpan data nilai kurs ke dalam data store kurs.

3.3.4 DFD Level 1 SubProses Menghitung Peramalan

Data Pergerakan Nilai Mata Uang Nilai Jual Beli data pairs nilai mata uang MKURS mata uang 1 menghitung rsi TKURS TFKURS Gambar 3.5 DFD Level 1 Subproses Menghitung Peramalan Pada DFD level 1 subproses menghitung peramalan terdapat 3 proses yaitu: 1. Proses menghitung RSI. dalam proses ini digunakan untuk melakukan peramalan dengan metode RSI. Data yang digunakan adalah nilai kurs dari data store kurs. Dari hasil perhitungan tersebut akan disimpan dalam data store hasil RSI yang akan digunakan lagi dalam perhitungan dengan metode Simple Moving Average . 2. Proses menghitung Simple Moving Average. Dalam proses ini digunakan untuk menghaluskan nilai yang telah dihasilkan oleh RSI..

3.3.5 Desain RSI

Sistem peramalan nilai mata uang asing ini akan menggunakan metode RSI. RSI merupakan momentum pegerakkan nilai yang mampu menggambarkan tingkat perubahan dan kecepatan pergerakkan nilai. Dari grafik yang dihasilkan dari perhitungan RSI akan digunakan sebagai perbandingan dengan data grafik aktual. Apabila terjadi persilangan antara grafik RSI dengan grafik nilai aktual , hal ini menandakan akan terjadi perubahan trend nilai mata uang asing. Selain pola persilangan, pola mendatar juga dapat terjadi apabila grafik RSI searah dengan grafik nilai, hal ini menandakan tidak terjadi perubahan trend. Untuk pergerakkan momentum nilai angka RSI berkisar antara 0 – 100, dimana harga berada di atas level index 70 menandakan mata uang tersebut dinilai overbought kondisi dimana suatu mata uang dinilai sudah terlalu mahal karena tekanan aksi beli, atau dianggap bergerak naik terlalu jauh dan cepat sehingga merupakan sinyal jual yang kuat, sedangkan harga yang di bawah level index 30, dinilai oversold kondisi dimana suatu mata uang sudah terlalu murah karena tekanan aksi jual, atau dianggap bergerak turun terlalu jauh dan cepat sehingga merupakan sinyal beli yang kuat. Dengan berdasarkan RSI, apabila harga telah berada di level 70 atau lebih, berarti harga aka mengalami teknikal rebound, karena dianggap minat beli sudah mereda. Jadi overbought adalah sinyal jual dan oversold adalah sinyal beli. Salah satu metode teknikal yang dapat membatu melihat posisi overbougth dan oversold suatu nilai mata uang asing adalah Relative Strength Index. Tujuan utama dari Relative Strength Index adalah untuk mengukur kelemahan pasar. Dengan melihat dua kondisi tersebut, Relative Strength Index dapat menggambarkan pergerakan penurunan dan kenaikan lebih lanjut Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini data yang digunakan dalam peramalan RSI menggunakan data kurs beli nilai mata uang asing dari data Bank Indonesia. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam perhitungan RSI dan contoh perhitungan peramalan menggunakan RSI: 1. Hitung perubahan setiap nilai. Jika selisih perhitungan adalah kenaikan maka hasilnya terlihat pada kolom naik A. Apabila selisih perhitungan adalah penurunan maka hasilnya terlihat pada kolom turun B. 2. Hitung rata-rata kenaikan atau Average gain yang terlihat pada kolom naik C. 3. Hitung rata-rata penurunan atau Average loss yang terlihat pada kolom turun D. 4. Hitung RS menggunakan persamaan 2.8. Hasil perhitungan terlihat pada kolom E. 5. Hitung RSI menggunakan persamaan 2.9. Hasil perhitungan telihat pada kolom RSI 6. Untuk menghitung RS baris selanjutnya dapat digunakan persamaan 2.5. Hasil perhitungan terlihat pada kolom RS baris 15 dan selanjutnya. Table 3.1 Contoh Perhitungan Menggunkan RSI-14 Hari Hari Nilai Perubahan Harga Total Untuk 14 Hari [C][D]=[E] 1+[E]=[F] 100[F]=[G] RSI Naik Turun Naik Turun 100-[G] [A] [B] [A]14=[C] [B]14=[D] 46.1250 1 47.1250 1.0000 2 46.4375 0.6875 3 46.9375 0.5000 Lanjutan Table 3.1 Contoh Perhitungan RSI- 14 Periode 4 44.9375 0.2000 5 44.2500 0.6875 6 44.6250 0.3750 7 45.7500 1.1250 8 47.8125 2.0625 9 47.5625 0.2500 10 47.0000 0.5625 11 44.5625 2.4375 12 46.3125 1.7500 13 47.6875 1.3750 14 46.6875 1.0000 0.5848 0.5446 1.0738 2.0738 48.2206 51.779 15 45.6875 1.0000 0.5430 0.5772 0.9409 1.9409 51.5225 48.477 16 43.0625 2.6250 0.5043 0.7234 0.6970 1.0670 93.7201 41.073 17 43.5625 0.5000 0.5040 0.6718 0.7502 1.7502 57.1362 42.863 18 44.8750 1.3125 0.5617 0.6238 0.9005 1.9005 52.6177 47.832 19 43.6875 1.1875 0.5216 0.6640 0.7855 1.7855 56.0067 43.992

3.3.6 ERD Entity Relation Diagram