Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Dan Penjualan Uang Asing Dengan Metode Relative Strength Index.

(1)

SKRIPSI

Oleh :

FISTA RIZKY SETIAWAN NPM. 0735010059

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA


(2)

i

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan

judul Sistem Pendukung Keputusan Pembelian dan Penjualan Mata Uang Asing

Dengan Metode Relative Strength Index ini dengan baik dan lancar.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sistem Informasi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Penyelesaian laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang benar-benar memberikan masukan dan dukungan kepada penulis. Untuk ini Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Moh. Irwan Afandi.,ST.MSC yang telah dengan sabar

membimbing mulai dari awal sampai terbentuknya buku

2. Bapak Priza Pandunata.,S.Kom atas semua masukan yang telah

diberikan, dan terima kasih juga buat semua acc yang telah diberikan sampai ujian lisan

3. Tidak Lupa penulis ucapkan banyak – banyak terima kasih kepada

ayahanda tercinta Drs. Baihak Sony,M.Pd dan ibunda tersayang Dra. Agustina Sofia karena dengan do’a dan kerja kerasnya alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan kuliah dari semester awal sampai dengan wisuda

4. Adinda Devi Akta Pratiwi, S.Psi terima kasih buat do’a dan


(3)

ii

sarapan yang sudah di buatkan setiap pagi, terima kasih juga buat makan siangnya, dan tidak lupa dengan makan malamnya

6. Semua keluarga – keluarga tercinta, Mak Sum, Bapak Buasan, Mas

Agus, Mas Pik, Mbak Nur, Mas Man dan semuanya aja yang mungkin belum disebutkan namanya, terima kasih buat do’a – do’anya

7. Semua temen – temen jurusan Sistem Informasi yang mungkin bakal

menghabiskan banyak halaman kalau di sebutkan satu per satu, terima kasih buat semua informasi yang udah di berikan mulai dari semester awal sampai wisuda kalian semua masih tetep memberikan informasi yang berguna

8. Semua temen – temen UKM Musik Satya Palapa yang terlalu banyak

kalau disebutkan namanya terima kasih buat semua pengalaman dan kenangan yang udah kalian berikan, sangat banyak bangeet pengalaman yang kalian berikan, mulai dari yang menghasilkan uang sampai yang menghasilkan perkara, hari – hari bersama kalian semua adalah hari – hari yang tidak bakal terlupakan.

9. Tepat di ucapan ke-Sepuluh ucapan special buat temen – temen gen

X, motivasi yang kalian berikan adalah motivasi terbaek, tidak lupa juga untuk keluarga Jungle, keluarga Tropodo khusunya buat sodara ayex terima kasih buat tempat tinggal yang di berikan, tanpa kalian semua penulis tidak akan mendapatkan banyak inspirasi


(4)

iii

11.Khusus buat saudara – saudara, temen – temen, beserta bapak ibu

dosen yang belum penulis tuliskan, terima kasih buat do’a dan semua advice yang uda diberikan, tanpa adanya kehadairan saudara, temen, serta bapak ibu dosen apalah arti seorang penulis.

12.Tidak terlupakan juga, terima kasih untuk untuk keluarga Bizoft

Enterprise, Khususnya untuk Ko Andri dan Ko Aris, terima kasih sudah memberikan banyak waktu untuk ngurus skripsi, mulai dari bimbingan, ujian Seminar, sampai Ujian Lisan, dan terima kasih juga untuk ilmu – ilmu yang sudah diberikan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat ikut menunjang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Surabaya, April 2012


(5)

v

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan ... 5

2.2 Membaca Pergerakan Nilai Mata Uang ... 6

2.3 Analisa Teknis ... 7

2.4 Relative Strenght Index ... 8

2.5 Simple Moving Average ... 12

2.6 Data Flow Diagram ... 12

2.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 12

2.8 Visual Basic .NET 2005 ... 14

2.8.1 Contoh Aplikasi Sederhana Hello World... 17

2.9 SQL Server 2005 ... 26

2.9.1 Perkembangan Microsoft SQL Server ... 26

2.9.2 Edisi Fitur ... 27


(6)

vi

2.9.6 Contoh Query Membuat Table ... 32

2.9.7 Contoh Query Membuat View ... 33

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem ... 34

3.2 Prosedur Pengembangan ... 34

3.2.1 Penentuan Variable ... 36

3.3 Perancangan Sistem ... 36

3.3.1 Contex Diagram ... 36

3.3.2 DFD Level 0 ... 37

3.3.3 DFD Level 1 Maintening Data ... 39

3.3.4 DFD Level 1 Menghitung Peramalan ... 40

3.3.5 Desain RSI ... 41

3.3.6 Entity Relationship Diagram ... 43

3.3.6.1 Conceptual Data Model ... 43

3.3.6.2 Physical Data Model ... 44

3.4 Struktur Data Base ... 44

3.5 Desain Input Output ... 48

3.5.1 Menu Utama ... 48

3.5.2 Form Administrasi User ... 48

3.5.3 Form Currency ... 49

3.5.4 Form Pairs Rate Of Exchange ... 50

3.5.5 Form Rate Of Exchange ... 52

3.5.6 Form Fluctuation ... 53


(7)

vii

4.1 Instalasi Program ... 56

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 57

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 57

4.1.3 Setup Program ... 57

4.2 Implementasi ... 57

4.1.2 Menu Login Sistem ... 58

4.2.2 Menu Utama ... 58

4.2.3 Data User ... 59

4.2.4 Form Data Currency Mata Uang ... 62

4.2.5 Form Pairs ... 65

4.2.6 Form Rate of Exchange ... 66

4.2.7 Fluctuation ... 67

4.2.8 Grafik Kurs ... 69

4.2.9 Peramalan Kurs ... 70

BAB V UJI COBA SISTEM 5.1 Hasil Uji Coba Sistem ... 72

5.2 Analisa Hasil Uji Coba Sistem ... 73

5.2.1 Form Login ... 73

5.3 Uji Coba SPK ... 76

BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan ... 80

6.2 Saran ... 81


(8)

viii

Gambar 2.1 Grafik Kondisi Divergency ... 10

Gambar 2.2 Grafik Kondisi Penguatan Kekuatan Momentum ... 11

Gambar 2.3 Grafik Penghalusan RSI dengan Metode SMA ... 11

Gambar 2.4 Tampilan Awal Visual ... 17

Gambar 2.5 Jendela New Project ... 18

Gambar 2.6 Design View ... 19

Gambar 2.7 Tab Erorr ... 20

Gambar 2.8 Memasukkan Tombol (Button) Kedalam Form Aplikasi ... 21

Gambar 2.9 Jendela Kode Form 1 ... 22

Gambar 2.10 Start Debugging Hello Word ... 24

Gambar 2.11 Kotak Pesan dari Aplikasi Hello Word ... 24

Gambar 2.12 Kotak Dialog Save Solution ... 25

Gambar 2.13 Lokasi File ExecutableHello Word di Windowas Exploler ... 26

Gambar 3.1 Diagram Penelitian ... 35

Gambar 3.2 DFD Level Context ... 36

Gambar 3.3 DFD Level 0 ... 37

Gambar 3.4 DFD Level 1 Maintening Data ... 39

Gambar 3.5 DFD level 1 Menghitung Peramalan ... 40

Gambar 3.6 CDM ... 43

Gambar 3.7 PDM ... 44

Gambar 3.8 Tabel MKurs ... 45

Gambar 3.9 Tabel TFKurs ... 46

Gambar 3.10 Tabel TKurs ... 46


(9)

ix

Gambar 3.14 Form Adm User Add ... 48

Gambar 3.15 Form Menu Currency ... 49

Gambar 3.16 Form Currency ... 50

Gambar 3.17 Form Rate Of Exchange ... 51

Gambar 3.18 Form Pairs Rate Of Exchange ... 51

Gambar 3.19 Form Menu Rate Of Exchange ... 52

Gambar 3.20 Form add Rate of Exchange ... 52

Gambar 3.21 Form Fluctuation ... 53

Gambar 3.22 Design Form Menu Utama ... 54

Gambar 3.23 List Hasil RSI ... 55

Gambar 4.1 Menu Login ... 58

Gambar 4.2 Menu Utama ... 58

Gambar 4.3 Data User ... 59

Gambar 4.4 Input Data User ... 60

Gambar 4.5 Form Edit User ... 60

Gambar 4.6 Form Konfirmasi Delete ... 61

Gambar 4.7 Form Keterangan Delete ... 61

Gambar 4.8 Form Currency ... 62

Gambar 4.9 Form Add Currency ... 63

Gambar4.10 Form Edit Currency ... 63

Gambar 4.11 Form Konfirmasi Delete Currency ... 64

Gambar 4.12 Form Keterangan Delete ... 64

Gambar 4.13 Form Pairs ... 65


(10)

x

Gambar 4.17 Data Fluktuasi Kurs ... 69

Gambar 4.18 Grafik Kurs ... 70

Gambar 4.19 Peramalan RSI ... 71

Gambar 5.1 Uji Coba Login ... 73

Gambar 5.2 Alert Password dan Nama Kosong ... 74

Gambar 5.3 Password Kosong ... 74

Gambar 5.4 Username Kosong ... 74

Gambar 5.5 Username Salah ... 75

Gambar 5.6 Password Salah ... 75

Gambar 5.7 Password dan Username Benar ... 76

Gambar 5.8 Form Utama ... 76


(11)

iv Pembimbing II : Priza Pandunata, S.Kom Penyusun : Fista Rizky Setiawan

ABSTRAKSI

Pergerakan nilai mata uang asing dalam forex trading yang selalu berubah atau terkadang kurang stabil, membuat beberapa pelaku bisnis khususnya dalam perdagangan valuta asing(valas) untuk dapat mempertimbangkan atau menganalisa pergerakan naik turunnya nilai mata uang asing untuk setiap periodenya. Kesalahan analisa yang terkadang menjadi dilema bagi para pelaku bisnis untuk mengambil keputusan kapan harus melakukan aksi membeli atau menjual uang mereka dalam perdagangan valas. Maka pelaku bisnis diharapkan mampu menganalisa setiap pergerakkan mata uang asing dengan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perubahan tersebut.

Idealnya, untuk melakukan prediksi terhadap suatu pergerakan nilai mata uang asing diperlukan analisa hubungan dari berbagai faktor yaitu analisa secara fundamental dan/atau analisa teknis. Namun pada kenyataanya, sangatlah sulit untuk mendapatkan data-data tesebut, dan membutuhkan waktu analisa yang cukup lama, sedangkan fluktuasi pergerakan mata uang asing sangatlah cepat dan dinamis. Karena alasan inilah, analisa teknis yang mampu melacak trend, oversold, overbought suatu nilai mata uang asing untuk dapat membantu para pelaku bisnis yang kurang memiliki kemampuan analisa fundamental untuk memprediksi nilai mata. Analisa teknis pada dasarnya merupakan implementasi dari teori permintaan dan penawaran. Salah satu metode teknikal yang dapat membantu melihat posisi overbougth dan oversold suatu nilai mata uang asing adalah Relative Strength Index(RSI).

Untuk memudahkan pelaku forex dalam melakukan analisa terhadap nilai kurs tesebut, maka Sistem Pendukung Keputusan nilai tukar mata uang asing dengan menggunakan metode RSI dapat membantu para pelaku forex untuk mengambil keputusan secara cepat tepat dan efisien.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Forex Trading , RSI(Relative Strenght Index)


(12)

1

1.1 Latar Belakang

Pergerakan nilai tukar mata uang asing dalam forex trading yang selalu berubah atau terkadang kurang stabil, membuat beberapa pelaku bisnis khususnya dalam perdagangan valuta asing(valas) untuk dapat mempertimbangkan atau menganalisa pergerakan naik turunnya nilai tukar mata uang asing untuk setiap periodenya.

Kesalahan analisis yang terkadang menjadi dilema bagi para pelaku bisnis untuk mengambil keputusan kapan harus melakukan aksi membeli atau menjual uang mereka dalam perdagangan valas. Maka pelaku bisnis diharapkan mampu menganalisa setiap pergerakkan nilai tukar mata uang asing dengan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perubahan tersebut.

Idealnya, untuk melakukan prediksi terhadap suatu pergerakan nilai mata uang asing diperlukan analisa hubungan dari berbagai faktor yaitu analisa secara fundamental dan/atau analisa teknis. Dimana kedua analisa tersebut saling mendukung dalam pengambilan keputusan. Khususnya jika terjadi peristiwa eksternal yang sangat bepengaruh dalam perubahan nilai tukar mata uang asing. Faktor ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, pendapatan nasional negara, serta posisi neraca pembayaran internasional dan faktor non ekonomi, seperti kondisi politik, sosial budaya, dan lain-lain merupakan keahlian fundamental yang harus dimiliki oleh pebisnis. Sedangkan Untuk menganalisa grafik fluktuasi yang sedang terjadi, maka diperlukan analisa


(13)

teknis yang mampu melacak trend, oversold, overbought suatu nilai tukar mata uang asing untuk dapat membantu para pelaku bisnis yang kurang memiliki kemampuan analisa fundamental untuk memprediksi nilai tukar mata uang asing. Analisis teknis pada dasarnya merupakan implementasi dari teori permitaan dan penawaran. Salah satu metode teknikal yang dapat membatu melihat posisi overbougth dan oversold suatu nilai tukar mata uang asing adalah Relative Strength Index(RSI).

Dimana metode RSI telah digunakan oleh I Putu Dania dalam tugas akhirnya Rancang Bangun Sistem Informasi Peramalan Pegerakan Harga Saham Menggunakan Metode Relative Strength Index. I Putu Dania (2006:81) menyimpulkan “hasil peramalan pegerakan harga saham menggunakan RSI lebih konsisten dan akurat dengan penggunaan harga penutupan saham sebagai inputan peramalan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, para pelaku bisnis terdapat kesulitan dalam pengambilan keputusan tentang kapan harus membeli atau menjual mata uang asing. Untuk itu rumusan masalah yang kami angkat adalah: “Bagaimana merancang program peramalan nilai tukar mata uang asing dengan menggunakan metode Relative Strength Index.”


(14)

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah yaitu :

a. Metode analisa teknikal yang digunakan adalah Relative Strength Index (RSI).

b. Hasil dari analisa adalah nilai pergerakan atau trend dari nilai tukar mata uang asing itu sendiri.

c. Sistem hanya melakukan peramalan bukan melakukan transaksi secara spesifik.

d. Jumlah Data yang diinputkan minimal 50 hari, untuk mendapatkan perhitungan grafik histori yang lebih akurat.

e. Periode yang digunakan dalam perhitungan metode RSI digunakan periode 14 hari

f. Mata uang asing yang digunakan sebagai bahan acuan prediksi adalah dollar Amerika, Yen, dan Euro.

g. Faktor-faktor eksternal seperti keadaan politik, inflasi dan lain-lain tidak diperhitungkan dalam proses peramalan.

1.4 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah membangun aplikasi yang dapat meramalkan fluktuasi trend nilai tukar mata uang asing untuk membantu para pelaku bisnis melakukan analisa secara grafik terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing.


(15)

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 6 bab, masing-masing bab membahas tentang :

BAB I : PENDAHULUAN

Di dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah yang dilaksanakan dalam memecahkan masalah tugas akhir ini.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini diuraikan mengenai implementasi sistem yang dibuat berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan.

BAB V : UJI COBA SISTEM

Bab ini berisi uji coba sistem, apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

BAB VI : PENUTUP


(16)

5

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.

Pada sisi lain, pembuat keputusan kerap sekali dihadapkan pada kerumitan dan lingkup pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk kepentingan itu, sebagian besar pembuat keputusan dengan mempertimbangkan rasio manfaat biaya, dihadapkan pada suatu keharusan untuk mengandalkan seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang kemudian disebut Sistem Pendukung Keputusan (SPK).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat SPK antara lain: a. Sistem yang fleksible dengan informasi yang interaktif

b. Mudah digunakan ( User Friendly)

c. Memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial dan error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan (

http://kumoro.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2007/12/sistem-pendukung-keputusan.pdf:03maret2012)

Memahami SPK dan kegunaannya sebagai sistem yang menunjang dan mendukung keputusan mudah dilakukan melalui tinjauan relatif atas peranan manusia dan komputer guna mengetahui bidang fungsi masing-masing,


(17)

keunggulan kedua unsur, yaitu manusia dan perangkat elektronik. Terlalu banyak menggunakan komputer akan menghasilkan pemecahan yang bersifat mekanis, reaksi yang tidak fleksibel, dan keputusan dangkal. Sedangkan terlalu banyak manusia akan memunculkan reaksi yang lamban, pemanfaatan data yang serba terbatas, dan kelambanan dalam mengkaji alternatif yang relevan.

2.2 Membaca Pergerakan Nilai Mata Uang

Secara umum ada dua teknik dasar yang banyak digunakan oleh para pelaku pasar dalam menghitung nilai tukar mata uang, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal dilakukan dengan menggunakan bagan atau grafik data historis perdagangan valas dan mengidentifikasi pola-pola yang berulang. Bila pola ini diperkirakan sedang dalam proses terulang lagi, investor dapat menentukan waktu untuk membeli dan menjual. Prinsipnya, buy low sell high, beli rendah jual tinggi.

Analisa fundamental dilakukan dengan melihat faktor-faktor penyebab pergerakan nilai tukar, terutama faktor-faktor ekonomi. Berdasarkan teori ekonomi dan estimasi ekonometri, investor memperkirakan nilai mata uang yang wajar. Perkiraan nilai wajar ini kemudian dibandingkan dengan harga pasar. Bila harga pasar suatu mata uang lebih rendah dari perkiraan wajar, maka investor akan membeli. Begitu pula sebaliknya, jika harga pasar suatu mata uang lebih tinggi dari perkiraan wajar, maka investor akan menjual.


(18)

2.3 Analisa Teknis

Analisa teknis merupakan gambaran tentang gagasan bahwa harga-harga dapat berubah menurut trend yang ditentukan oleh perubahan sikap investor terhadap beragam kekuatan ekonomi, keuangan, politik, dan psikologi. Analisa teknis mempelajari dampak penawaran dan permintaan, yaitu perubahan atau pergerakan harga itu sendiri. Analisa terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dilakukan dengan tujuan memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang berdasarkan pada data statistik.

Analisa teknis juga disebut charting (pembuatan diagram), karena memberi diagram tentang perubahan harga yang sebenarnya sebagaimana yang terjadi. Dari diagram yang dibuat akan terbentuk pola-pola diagram atau grafik yang membantu dalam meramalkan harga, pemilihan waktu masuk dan keluar dari posisi harga. Dasar pikiran :

1. Sejarah terulang dengan sendirinya. 2. Harga berubah sesuai kecenderungan. 3. Tindakan pasar menentukan segalanya.

Alat-alat pengukuran yang digunakan dalam Analisis Teknikal yaitu: A. Chart/Grafik

Penggunaan grafik sebagai alat pengukuran di dalam Analisis Teknikal akan mendominasi analisis untuk meramalkan nilai suatu mata uang karena pada hakikatnya Analisis Teknikal mempelajari pola/pattern dan pergerakan dengan menggunakan grafik. Jadi dapat dipastikan bahwa peran grafik sebagai alat pengukuran merupakan suatu keharusan di dalam Analisis Teknikal.


(19)

B. Trendline

Trend adalah suatu garis yang menggambarkan kecenderungan

pergerakan harga di dalam pasar valuta asing secara garis besar. Trend terbagi atas

upward trend (menggambarkan trend naik) dan downward trend

(menggambarkan trend turun). C. Volume

Volume mengukur unit yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu. Volume akan membantu menentukan intensitas gerakan harga. Kenaikan harga saham harus dibarengi dengan kenaikan volume untuk menunjukan antusias dari pelaku pasar.

Kenaikan harga saham harus dibarengi dengan kenaikan volume untuk menunjukan antusias dari pelaku pasar. Koreksi harga yang sehat lebih bagus kalau dibarengi dengan turunnya volume.

2.4 Relative Strength Index

Relative Strenght Index (RSI) adalah sebuah indicator teknis momentum yang membandingkan besarnya keuntungan dan kerugian terakhir untuk menentukan kondisi overbought dan oversold dalam sebuah asset.( http://www.investopedia.com/terms/r/rsi.asp#axzz1qCR2lWGS : 3 maret 2012)

Relative Strength Index (RSI) menghitung rasio dari rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode tertentu dengan Angka RSI berkisar antara 0 – 100. Untuk menghitung RSI dapat digunakan persamaan sebagai barikut:


(20)

2. Average loss = total loss/n ... (2.2) 3. loss Average gain Aveage RS _ _

= ... (2.3)

4. RS RSI + − = 1 100

100 ... (2.4)

n = jumlah periode yang digunakan dalam perhitungan

dimana average gain adalah rata-rata nilai yang mengalami kenaikan harga dalam periode pengamatan. Sedangkan average loss adalah rata-rata nilai yang mengalami penurunan harga dalam periode pengamatan.

Untuk menghitung baris berikutnya dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: 5. 14 / ] _ 13 * ) _ _ [( 14 / ] _ 13 * ) _ _ [( RS Smoothed loss curent loss average previous gain curent gain average previous + +

= ... (2.5)

Metode RSI dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal berikut ini: A. Oversold

Oversold adalah kondisi dimana nilai suatu mata uang sudah terlalu murah karena tekanan aksi jual, atau dianggap bergerak turun terlalu jauh dan cepat sehingga merupakan sinyal beli yang kuat dengan nilai index memotong angka 30 B. Overbougth

Overbougth adalah kondisi dimana harga berada di atas level index 70. Kondisi tersebut menandakan nilai suatu mata uang dinilai sudah terlalu mahal karena tekanan aksi beli, atau dianggap bergerak naik terlalu jauh dan cepat sehingga merupakan sinyal jual yang kuat.


(21)

C. Divergence positf / negatif

Metode RSI juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi divergence positif maupun negatif . Jika indikator RSI bergerak naik sementara harga sedang menurun maka hampir dapat dipastikan bahwa harga akan bergerak mengikuti pergerakan indikator RSI yaitu kembali naik kondisi disebut divergence positif. Demikian juga sebaliknya divergence negatif terjadi jika indikator RSI sedang menurun dan harga bergerak naik, maka beberapa saat harga akan bergerak mengikuti indikator RSI seperti terlihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 2.1 Grafik Kondisi Divergence

D. The Centerline Crossover (Momentum)

Dengan menggunakan metode RSI kita dapat mengukur kekuatan momentum kenaikan atau penurunan harga. Apabila garis RSI menembus centerline 50 maka sedang terjadi trend kenaikan yang dapat dilihat pada grafik berikut ini:


(22)

Gambar 2.2 Grafik Kondisi Penguatan Momentum

Namun pada kondisi ini sering terjadi false signal atau sinyal palsu. Dimana terlihat beberapa keadaan RSI berbeda dengan keadaan sebenarnya. Cara untuk menghilangkan sinyal palsu dengan melakukan trial and error yaitu dengan memangkas bagian-bagian RSI yang terlalu bergejolak. Dengan memberikan penghalus RSI yaitu menggunakan metode Simple Moving Average (SMA). Hasil penghalusan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.3 Grafik Penghalusan RSI Dengan Metode Simple Moving Average


(23)

2.5 Simple Moving Average

Metode Simple Moving Average adalah tools yang populer dan mudah digunakan untuk melakukan analisis teknikal. Dengan menggunakan rata-rata (average) dari harga, moving average dapat dengan mudah meramalkan trend. Hal ini sangat berguna pada keadaan pasar yang selalu berubah. Salah satu jenis moving average yang digunakan adalah Simple moving average, digunakan dengan mencari rata-rata pada suatu periode.

Simple Moving Average dihitung untuk periode tertentu, misalnya 3 atau 5 bulan tergantung sejauh mana rata-rata data yang diinginkan peramal. Semakin dekat waktunya maka data semakin mendekati kenyataan.

Mereka yang telah mempelajari Forecasting, tentunya telah familiar dengan metode analisis ini. Meskipun metode ini hampir sama dengan aplikasi analisis rata – rata bergerak dalam metode forecasting namun terdapat sedikit perbedaan antara aplikasi rata – rata bergerak dalam analisis saham dan aplikasi rata – rata bergerak dalam forecasting.

Rumus untuk menghitung Simple Moving Average adalah sebgai berikut:

) ( ) ( .... 2 1 n Periode n Periode Periode Periode MAn + + +

= ... (2.6)

Perhatikan Contoh berikut:

Jika ada data: 12,13, 14, 15, 16, 17 kemudian akan memilih untuk menerapkan metode simple moving average 4 periode terhadap data tersebut, maka simple moving average 4 periode dari data tersebut akan menjadi:

Data Moving Average 4 Periode

12 -

13 -

14 -


(24)

16 = (13 + 14 + 15 + 16 ) / 4 = 14.5

17 = (14 + 15 + 16 + 17 ) / 4 = 15.5

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah gambaran arus data didalam suatu sistem (DFD) yang menggambarkan komponen-komponen suatu sistem, aliran-aliran data antara komponen-komponen.

2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu pemodelan untuk mendesain database yang menunjukkan hubungan antar tiap entitas dan relasinya. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :

A. One-to-one relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data.

B. One-to-many relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini termasuk yang paling sering digunakan.

C. Many-to-many relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain.


(25)

2.8 Visual Basic .Net 2005

Belum berselang lama, Visual Studio .NET 2003 merambah dunia pemrogaman, kini kehadirannya sudah diganti oleh Visual Studio .NET 2005. Konon pergantian ini difungsikan untuk menutup beberapa kekurangan yang dimiliki oleh Visual Basic 2003. Keberadaan Visual Basic . NET 2005 sangat mendukung pengembangan aplikasi terdistribusi dan pengembengan e- commerce.

Visual basic .NET 2005 adalah salah satu bahasa pemrogaman yang ada didalam Visual Studio .NET 2005. Beberapa perubahan drastis ditambahkan pada Visual Basic .NET 2005 mulai dari tampilan kontrol, mendukung penuh OOP (Object Oriented Programming), tersedianya fasilitas GUI ( Graphic Universal Interface) sampai dengan cara melakukan koneksi database yang lebih sempurna dari pendahulunya. Pada pemrogaman database, Visual Basic .NET 2005 sangat tepat jika disandingkan dengan Microsoft SQL Server 2005.

Tidak berlebihan jika para pemakai pemrogaman Visual Basic harus bermigrasi ke Visual Basic . NET 2005, karena beberapa alasan berikut:

a. Adanya falisitas penangan kesalahan (bug) yang real time backgroun compiler sehingga developer visual C# dapat mengetahui kesalahan kode secara up-to-date

b. Visual Basic .NET 2005 menyediakan model pemrogaman data akses ActiveX Data Object (ADO), ditambahkan dengan XML baru berbasis Microsoft ADO. NET


(26)

c. Visual Basic .NET 2005 menghasilkan Visual Basic .NET 2005 untuk web

d. Mendukung pembuatan aplikasi client –server, terdistribusi, serta aplikasi yang berbasis Windows maupun web

e. Net framework com memungkinkan pemakai dapat berinteraksi dengan sistem yang sudah ada, dengan menggunakan XML web service

f. Net framework integrasi lebih dari 20 bahasa pemrogaman

g. Penyebaran program yang mudah, baik untuk aplikasi windows maupun aplikasi web, karena sudah tersedia wizard secara khusus dengan fasilitas tambahan yang menarik.

Program Visual Basic 2005 adalah versi terbaru dari program Visual Basic saat buku ini dibuat. Seperti yang kita ketahui, program Visual Basic adalah bahasa pemprograman yang paling mudah dikuasai oleh para pemula. Dalam versi yang terbaru ini, program Visual Basic 2005 (disingkat VB 2005) menawarkan banyak kemudahan lagi dibandingkan versi-versi sebelumnya, antara lain teknik pemprogram dapat dibuat lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam pemprograman. Jauh lebih mudah untuk menguasainya dibandingkan dengan versinya yang terdahulu, yaitu Visual Basic 6 (disingkat VB6). Ada banyak perubahan dalam VB 2005 ini dibandingkan VB6, antara lain:

• Bahasa pemprograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek (Object Oriented Programming), sedangkan VB6 bukan bahasa berbasis object.


(27)

• Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB 2005 mempunyai akses penuh ke Net Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan Net Framework.

• Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common Language Runtime (CLR).

Net Framework sendiri, yang sekarang sudah versi 2.0 adalah suatu himpunan file-file pustaka yang telah terorganisir dan berguna sebagai fasilitas untuk sistem dan aplikasi. Sehingga seorang programmer dapat tidak perlu lagi menghapal fungsifungsi Windows API untuk akses sistem, seperti di dalam bahasa VB6 karena sudah diorganisir oleh Net FrameWork. Hampir semua fungsi Windows API tersebut telah dijadikan object-object yang dapat dengan mudah digunakan dan ditemukan oleh programmer VB 2005.

Pemprograman berbasis objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan ke arah struktur pengembangan aplikasi berdasarkan objek. Objek tersebut dapat berupa prosedur, event, ataupun variable. Object satu dapat menjadi bawahan object lainnya berdasarkan susunan fungsinya. Artinya suatu object terdepan terdiri atas beberapa object yang memiliki tugas lebih sempit, dan antar object dapat saling berinteraksi dalam melaksanakan tugas tertentu.

Contoh kode Visual Basic yang OOP adalah: Dim Masukan as String= “Selamat Membaca” Dim nilai as String = Strings.Left(Masukan, 3)

Object Masukan bertipe string, yang isi text-nya adalah “Selamat

Membaca”. Kemudian pada baris berikutnya digunakan object Left untuk


(28)

proses object Left terhadap object Masukan, yaitu mengambil 3 karakter string kirinya untuk kemudian hasil proses tersebut dimasukkan dalam object nilai yang bertipe string pula.

Common Language Runtime (CLR) adalah suatu runtime lingkungan yang memproses, melaksanakan, dan mengatur kode dasar Visual Basic. Mirip dengan runtime Visual Basic tradisional, yaitu VBRUN300.dll atau MSVBVM60.dll, tetapi kemampuannya saja lebih ditingkatkan sehingga jalannya program yang dibuat lebih stabil dan penanganan kesalahan lebih baik dengan tujuan supaya program dapat berjalan secara optimum.

2.8.1 Contoh Aplikasi Sederhana Hello World

Aplikasi ini berguna untuk menampilkan kotak pesan Hello World, Cara membuatnya sebagai berikut. Saat menjalankan program Visual Basic, akan dihadapkan pada tampilan seperti berikut ini.


(29)

Jika akan membuat aplikasi baru (di sini source code-nya disebut solution, sebenarnya ada juga project tetapi disamaratakan untuk mempermudah penjelasan), maka tekan tulisan Project di samping tulisan Create seperti gambar di atas. Sedangkan jika ingin membuka solution yang telah ada sebelumnya, tekan tulisan Project di atasnya. Selain itu juga dapat membuka solution terakhir dengan mengklik nama solution tersebut, pada gambar di atas adalah Doa maker, Kolektor Mantera, dan Teks Editor.

Adapun perbedaan solution dan project adalah solution dapat tersusun atas beberapa project. Akan tetapi, seringkali solution hanya terdiri atas 1 project saja. Sehingga jika menyebut solution, maka sama saja dengan menyebut project. Setelah menekan tulisan project untuk membuat solution baru, akan muncul jendela seperti gambar berikut ini.


(30)

Dalam jendela (window) ini, kita diberikan pilihan untuk membuat aplikasi yang kita kehendaki, apakah berupa Aplikasi Biasa (Windows Application), library kelas, aplikasi konsul (aplikasi seperti tampilan DOS klasik), control window, file library untuk control website, service window, Crystal Report, atau hanya project kosong belaka.

Dalam hal ini kita pilih Aplikasi Windows biasa (Windows Application). Beri nama project tersebut, misalnya Hello World. Lalu tekan tombol OK, maka kita akan dihadapkan pada jendela berikut ini.

Gambar 2.6 Design View

Pada tampilan ini terdiri atas beberapa kotak pembantu, yaitu:

฀ Toolbox, yang terdiri atas beberapa control yang akan kita masukkan ke dalam form aplikasi kita. Kontrol-kontrol ini telah dikelompokkan berdasarkan kegunaannya, misalnya Common Controls, Containers, Dialogs, dan Printing.

฀ Solution Explorer, berguna untuk berpindah antar-file penyusun solution kita, dalam rangka memasukkan kode-kode programnya dalam file-file penyusun


(31)

tersebut. File penyusun tersebut dapat berupa file form, file modul, ataupun file class.

Yang masing-masing punya kegunaan tersendiri. Selain itu dengan Solution Explorer kita dapat dengan mudah mengorganisasikan file-file tersebut. Misalnya dengan pengelompokan fungsi ataupun jenis file ke dalam suatu folder karena dalam Solution Explorer tersebut, kita dapat membuat folder dan memasukkan file-file ke dalamnya.

฀ Properties, berguna untuk mengatur property object kontrol, entah kontrol form ataupun kontrol-kontrol yang berasal dari toolbox. Dan sifat properties ini adalah default dari control tersebut. Di dalam kode program yang kita masukkan, nilai – nilai properties ini umumnya dapat diubah. Selain adanya kotak-kotak pembantu tersebut, ada juga beberapa tab pembantu yang sangat bergun. Yaitu tab Error List, jika terjadi kesalahan dalam kode sekalipun aplikasi belum dijalankan, maka tab Error List ini akan memberitahukan kesalahan tersebut, seperti gambar berikut ini.


(32)

Dalam gambar tersebut diberitahukan bahwa Object dengan nama ‘salah’ belum dideklarasikan dalam kode sehingga object tersebut tidak dikenal. Dan untuk mengetahui lokasinya, cukup menekan gambar bulatan merah silang pada error yang ingin ditemukan.

Yang berguna untuk menampilkan pesan “Hello World”. Dalam jendela design tersebut, ambil (seret) control Button ke dalam form1, seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.8 Memasukkan Tombol (Button) Ke Dalam Form Aplikasi Klik ganda Button1 tersebut, maka secara otomatis akan masuk dalam jendela pengkodean form1 tersebut seperti berikut.


(33)

Gambar 2.9 Jendela Kode Form1

Di jendela inilah kode-kode dimasukkan kedalam program. Terkait dengan lokasi file yang ditulis dalam Code View ini, telah ada 4

baris kode yang dibuat oleh VB 2005, yaitu:

Baris Kode

1 Public Class Form1

2 Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click

3 (Tempat kita akan memasukkan kode untuk Button1 saat event Click)

4 End Sub

5 End Class

Adapun keterangannya sebagai berikut:

1. Baris pertama ini berguna untuk mendeklarasikan klas object Form1 sebagai kode untuk file form1.


(34)

2. Baris kedua berguna untuk mendeklarasikan event (prosedur kejadian) saat tombol Button1 diklik mouse oleh pengguna.

3. Baris ketiga yang kosong ini berguna sebagai tempat kita memasukkan kode-kode prosedur saat event Button1 diklik.

4. Baris keempat, berguna sebagai penutup, batas sampai mana kode-kode untuk prosedur Button1_Click dimasukkan.

5. Baris kelima, berguna sebagai penutup, batas kode-kode atau prosedur dalam Class Form1 dibuat.

Dan untuk aplikasi Hello World ini, kita masukkan dalam baris ketiga, kode berikut:

MsgBox("Hello World", MsgBoxStyle.Information, "Pesan"), Sehingga kodenya secara keseluruhan menjadi:

Baris Kode

1 Public Class Form1

2 Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click 9

3 MsgBox("Hello World", MsgBoxStyle.Information, "Pesan") 4 End Sub

5 End Class

Arti kode MsgBox("Hello World", MsgBoxStyle.Information, "Pesan") adalah tampilkan kotak pesan yang berisi tulisan ‘Hello World’, style (jenis) kotak pesannya sendiri adalah Informasi, sedangkan Judul kotak pesannya adalah “Pesan”. Kemudian kita kembali ke jendela Design control Form1, yaitu dengan


(35)

menekan tab Form1.vb (Design). Lalu tekan tombol Start Debugging seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.10 Start Debugging Hello World

Sehingga aplikasi kita berjalan dan jika kita tekan tombol Button1 tersebut, akan muncul kotak pesan seperti gambar berikut ini.


(36)

Dan untuk membuatnya menjadi aplikasi exe. Kita perlu tekan tombol Save All pada toolbar, sehingga muncul jendela yang menanyakan lokasi penyimpanan file kita ini. Tampilannya seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.12 Kotak Dialog Save Solution

Pada gambar ini lokasi penyimpanan project ini adalah C:\Documents and Settings\Wardana.DAREDEVIL\My Documents\ Visual Studio 2005\Projects. Jadi, file executable-nya (yang dapat dijalankan langsung) berada di

C:\Documents and Settings\Wardana.DAREDEVIL\My Documents\Visual Studio

2005\Projects\Hello World\Hello World\bin\Release. Yaitu dalam folder Release di folder Bin dari project kita tersebut, seperti gambar berikut ini.


(37)

Gambar 2.13 Lokasi File Executable Hello World Di Windows Explorer Ketiga file tersebut dapat dikopi ke sembarang lokasi dan dapat dijalankan bebas tanpa bantuan program VB lagi. Akan tetapi, dengan syarat komputer tersebut telah terinstal minimal Net Framework 2.0.

2.9 Sql Server 2005

2.9.1Perkembangan Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasal dari Sybase SQL Server 4.x untuk platform Unix. Dengan adanya Windows NT, muncul inisiatif untuk membangun SQL Server versi Windows NT sehingga dihasilkan Microsoft SQL Server versi 4.2 untuk platform Windows NT. Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server 6.0 pada tahun 1995 dan setahun kemudian SQL Server versi 6.5 diluncurkan SQL Server 6.5 memperbarui kemampuan transaksi dan menjadi produk database client/server yang banyak dipakai pada platform Windows NT.


(38)

Untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang makin meningkat, maka SQL Server perlu didesain ulang dan kerjasama dengan Sybase dihentikan. Kemudian Microsoft mengembangkan SQL Server 7.0 yang difokuskan pada tiga area yaitu : easy to use, scalability dan data warehousing.

Pada tahun 2000, kemudian Microsoft meluncurkan SQL Server 2000. Di tahun 2005 ini, Microsoft mengeluarkan produk SQL Server versi terbarunya yaitu Microsoft SQL Server 2005 seiring dengan dilauncingnya Microsoft Visual Studio 2005 beta 2.

2.9.2 Edisi Fitur

a. Enterprise

Merupakan edisi terlengkap yang mendukung hingga 32 CPU dan RAM hingga 64 GB. Cocok digunakan untuk perusahaan besar yang membutuhkan performa yang maksimal.

b. Standard

Cocok digunakan untuk perusahaan kecil dan menengah. Edisi ini mampu mendukung hingga 4 CPU dan RAM hingga 2 GB.

c. Personal

Edisi ini berisi alat bantu manajemen lengkap dan fungsi-fungsi umum dari edisi Standard serta cocok digunakan untuk keperluan individu. Edisi ini dijalankan pada sistem operasi yang bukan server, seperti Windows NT Workstation 4.0, Windows 9x, Windows 2000 Professional dan Windows XP.

Edisi ini mendukung 2 processor dan performansinya dioptimalkan untuk pemakai tunggal dan workgroup kecil serta mampu menangani lima user yang konkuren.


(39)

d. Developer

Diluncurkan bersama-sama dengan Microsoft Visual Studio dan hanya disarankan untuk pengembangan aplikasi yang memakai Visual Studio Desktop Engine (MSDE) Edisi ini mempunyai fasilitas mesin database dasar dari SQL Server 2000. Edisi ini tidak mempunyai interface, alat bantu manajemen, kemampuan analisis, penggabungan replikasi, online book. Edisi ini membatasi ukuran database dan beban user Windows CE Merupakan versi SQL Server 2000 untuk alat-alat yang menjalankan Windows CE. Versi Windows CE biasa digunakan untuk PDA dan Pocket PC.

2.9.3Arsitektur SQL Server 2000

SQL Server 2000 dikomersilkan pada tahun 2000 dan mempunyai desain yang sudah modern. SQL Server 2000 adalah sebuah mesin database client/server yang berbeda dengan database komputer tunggal tradisional yang memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya Dbase, Microsoft Jet, Microsoft Visual FoxPro). Database sistem memakai file secara bersama-sama bergantung pada sebuah proses tunggal per user untuk memanipulasi data pada file yang dipakai bersama pada server jaringan. Dalam lingkungan multi user akan muncul berbagai masalah, yaitu pengontrolan konkurensi yang memakai mekanisme locking pada lapisan network. Fasilitas securitas untuk system database ini hanya dibatasi pada izin untuk membaca dan menulis data pada jaringan, sehingga user yang ingin melakukan kecurangan dapat memakai alat bantu lain untuk memanipulasi data. Oleh karena itu pengontrolan data menjadi sulit.

Bagi pengembang database, SQL Server kompatibel dengan beberapa data access interface yang digunakan dalam Development Tool seperti pada


(40)

Visual Basic, Visual C++, Power Builder, Delphi, Visual FoxPro dan sebagainya. Database SQL Server dapat diakses dengan menggunakan Microsoft Jet Engine and Data Access Object (DAO), Remote Data Object (RDO), ActiveX Data Object (ADO), OLEDB, ODBC, SQL Server built-in Library dan interface dari third party lainnya. Sistem database client/server seperti SQL Server 2000 memakai sejumlah proses server untuk memanipulasi data, dan mengharuskan proses client berhubungan dengan proses server menggunakan mekanisme IPC

(inter-process communication) lokal atau remote, misalnya socket TCP/IP. Proses server adalah aplikasi server yang memproses perintah-perintah SQL. Proses server juga menangani konkurensi dengan memakai mekanisme locking yang lebih canggih dari sistem file jaringan yang dipakai secara bersama-sama. Selain itu server juga menangani masalah securitas dengan melakukan teknik autentifikasi pada setiap pemakai. Setelah proses server menjalankan perintah-perintah, hasilnya akan dikirim kembali ke proses client melalui mekanisme IPC. Dengan cara ini, system client/server memberikan pelayanan pengaksesan yang lebih baik pada data yang dipakai bersama-sama oleh banyak user.

SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka (interface) yang baik untuk pemrograman dan komunikasi pada server. Transact-SQL merupakan bahasa pemrograman server yang merupakan superset dari ANSI-SQL. ANSI SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk manipulasi data yaitu : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan struktur database. Transact-SQL menambahkan beberapa hal pada ANSI-SQL.


(41)

Penambahan tersebut adalah konstruksi pemrograman yang memungkinkan pemakaian stored procedure untuk mengubah data dan trigger yang akan dijalankan karena terjadi event tertentu.

2.9.3 Sekilas Database

Data Microsoft SQL Server disimpan dalam beberapa database. Data dalam suatu database terorganisasi ke dalam komponen logis bagi user. Suatu database juga secara fisik teridiri dua atau lebih file pada disk. Bila menggunakan suatu database, pekerjaan terutama berlangsung pada komponen logis seperti table, view, file procedure, dan user. Sedangkan secara fisik, file database dapat terlihat pada disk, dan umumnya hanya database administrator yang perlu bekerja dengan komponen fisik tersebut.

Mendesain logika database mencakup:

a. Table dan table name - disebut juga sebagai entity

b. Column name dalam setiap tabel - disebut sebagai attribute.

c. Column characteristic - seperti nilai unik dan penyertaan nilai null.

d. Primary key untuk setiap tabel — merupakan column yang menyimpan nilai unik untuk bisa mengidentifikasi setiap baris pada tabel.

Walaupun terdapat column lain dengan nilai unik, hanya satu yang teridentifikasi sebagai kunci akses dalam melakukan akses data. Setiap tabel hanya dapat memiliki satu primary key.

Relationship between table - baris di dalam beberapa tabel dapat tergantung pada satu atau lebih baris pada tabel lain. Ketergantungan antar tabel ini disebut sebagal relasi (relationship). Untuk mendefinisikan relasi, suatu


(42)

column atau beberapa column dalam suatu tabel harus diberikan key, disebut sebagai foreign key dan menjadi referensi bagi primary key dan table yang lain.

2.9.4 SQL-Server Database File

File Database dan SQL-Server dapat dikategorikan menjadi 3 jenis : 1. PRIMARY DATA FILE. Data disimpan dalam file dengan ekstensi “.mdf”. File ini merupakan database yang sesungguhnya, berisi tabel dan objek lain dan database. File ini disebut juga sebagal Primary Data File.

2. SECONDARY DATA FILE. File secondary memiliki ekstensi “.ldf”. File ini merupakan tempat penyimpanan data dan object yang tidak disimpan pada pada file primary. Database tidak harus memiliki file sekunder, tetapi dapat memiliki beberapa file sekunder.

3. LOG. File ini berisi catatan antara lain mengenai modifikasi tabel (UPDATE), input data baru (INSERT), dan penghapusan data (DELETE). Catatan tersebut akan dimanfaatkan oteh SQL-Server jika terjadi kegagalan system yang mengakibatkan crash. Dengan catatan yang ada pada file log, SQLServer melakukan proses recovery, dan melakukan proses “rollback” untuk transaksi yang belum selesai. File LOG memiliki ekstensi “.ldf”. Secara default besar file log adalah 25% dan file data.

2.9.5 Contoh Query Membuat Database

Sintax :

CREATE DATABASE database_name [ ON

[ <filespec> [,…n] ] [,<filegroup> [,…n] ]


(43)

]

[ LOG ON {<filespec> [,…n]} ] [ COLLATE collation_name ] [ FOR LOAD | FOR ATTACH ] <filespec>::=

[ PRIMARY ]

( [ NAME = logical_file_name, ] FILENAME = ‘os_file_name’ [, SIZE = size ]

[, MAXSIZE = { max_size | UNLIMITED } ] [, FILEGROWTH = growth_increment ] ) [,…n] <filegroup>::=

FILEGROUP filegroup_name <filespec> [,…n]

2.9.6 Contoh Query Membuat Table

Sintax :

CREATE TABLE table_name (

column_name_1 data_type ([size]), column_name_2 data_type ([size]), …,

column_name_n data_type ([size]) );


(44)

2.9.7 Contoh Query Membuat View

Sintax :

SELECT field_name FROM table_name

WHERE field_name = [Condition] ORDER BY field_name

2.9.8 Contoh Query Insert

INSERT INTO table_name VALUES (‘field_name’)

2.9.9 Contoh Query Update

UPDATE table_name

SET colomn_name = (‘field_name’) WHERE colomn_name = (‘field_name’)

2.9.10 Contoh Quuery Delete

DELETE FROM table_name


(45)

34

3.1 Analisa Sistem

Pergerakkan setiap nilai mata uang asing yang cenderung selalu berubah dalam setiap periode tertentu, dibutuhkan suatu momentum untuk dapat mengukur tingkat perubahan arah pergerakkan nilai mata uang asing.

RSI sebagai salah satu jenis indikator momentum harga yang dapat mengatasi kelemahan dari indikator lainnya yang mampu mengatasi gerak tidak menentu yang disebabkan kurangnya data lampau, mengatasi skala vetikal dari indikator, dan mengatasi kebutuhan jumlah data yang besar. RSI juga dapat memberikan banyak informasi seperti kondisi oversold/overbougth, divergence, dan kekuatan momentum kenaikan atau penurunan harga.

3.2 Prosedur Pengembangan

Dalam penyusunan sebuah penelitian dibutuhkan suatu proses sistematika yang berurutan sebagai gambaran rancangan penelitian. Sehingga memudahkan dalam kegiatan penelitian. Adapun urutan langkah penelitian didalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang dapat dilihat pada diagram penelitian pada Gambar 3.1


(46)

Perancangan Sistem Mulai

Pengamatan Awal

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah Perumusan

Masalah

Tujuan

Studi Pustaka

Penentuan Variable

Pembuatan Program

Testing

Evaluasi Akhir

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Desain ERD Struktur Database Desain DFD Desain Interface Peramalan RSI


(47)

3.2.1 Penentuan Variabel

Dalam penelitian ini diperoleh beberapa variabel yang digunakan dalam proses peramalan. Variabel-variabel yang digunakan yaitu:

1. Nilai pembukaan mata uang asing pada setiap periode. 2. Nilai tertinggi mata uang asing pada setiap periode. 3. Nilai terendah mata uang asing pada setiap periode. 4. Nilai penutupan mata uang asing pada setiap periode.

3.3 Perancangan Sistem

Dari analisa permasalahan yang telah dilakukan maka akan dirancang sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing.

3.3.1 Context Diagram

laporan pergerakan nilai kurs data nilai kurs

laporan data mata uang data mata uang

0

sistem informasi nilai tukar mata uang asing menggunakan

metode RSI

+

User

Gambar 3.2 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Nilai Tukar Mata Uang Asing Dengan Metode RSI

Pada Gambar 3.2 terdapat satu entitas (user) dan satu proses (rancang bangun sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing dengan metode RSI). Dimana data mata uang dan data nilai kurs sebagai inputan sistem dan satu laporan hasil peramalan dengan RSI. Dari Context Diagram didekomposisi menjadi DFD level 0 yang dapat dilihat pada Gambar 3.3.


(48)

3.3.2 DFD Level 0 SubProses Sistem Pendukung keputusan nilai tukar

mata uang asing dengan metode Relative Strength Index

Data Pergerakan Nilai Mata Uang Nilai Jual Beli

Simpan Nilai Pergerakan Kurs Simpan Nilai Jual Beli Mata Uang

laporan data mata uang

nilai mata uang data pairs

simpan mata uang

simpan nilai pairs mata uang data nilai kurs

data mata uang

User

1 maintining

data +

2 menghitung

peramalan +

MKURS

mata uang TKURS

TFKURS

Gambar 3.3 DFD Level 0 Subproses Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Nilai Mata Uang Asing Dengan Metode RSI

Pada Gambar 3.3 DFD level 0 subproses rancang bangun sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing dengan metode RSI diatas terdapat 2 proses dan 2 data store. Dimana 2 proses itu yaitu:

1. Proses maintaining data. Dalam proses ini digunakan untuk merawat data mata uang dan nilai kurs. Proses ini dapat didekomposisi yang dapat dilihat pada Gambar 3.4.

2. Proses menghitung peramalan. Proses ini digunakan untuk menghitung data-data yang diperoleh dari data store kurs. Dari proses ini dapat didekomposisi lagi seperti terlihat dalam Gambar 3.5.


(49)

3. Membuat laporan pergerakkan nilai. Proses ini digunakan untuk membuat laporan dari hasil perhitungan peramalan dengan metode RSI untuk mengetahui arah pergerakkan nilai kurs berikutnya.

Keenam data store itu yaitu:

1. Mata uang diguanakan untuk menyimpan data mata uang.

2. MKurs digunakan untuk menyimpan data nilai kurs nilai mata uang asing. 3. TFKurs Digunakan Untuk Menyimpan Pergerakan nilai kurs, baik open, close,

high, atau low

4. Tkurs Digunakan untuk mengetahui nilai jual beli kurs

3.3.3 DFD Level 1 Maintaining Data

Simpan Nilai Pergerakan Kurs Simpan Nilai Jual Beli Mata Uang

simpan mata uang

simpan nilai pairs mata uang laporan data mata uang

data nilai kurs data mata uang

User

MKURS mata uang 1

maintining data uang

2

maintining data kurs

TKURS

TFKURS


(50)

Pada Gambar 3.4 DFD level 1 subproses maintaining data terdapat 2 proses yaitu:

1. Proses maintaing data mata uang. Proses ini digunakan untuk menyimpan data mata uang ke dalam data store mata uang.

2. Proses maintaing data kurs. Proses ini diguanakan untuk menyimpan data nilai kurs ke dalam data store kurs.

3.3.4 DFD Level 1 SubProses Menghitung Peramalan

Data Pergerakan Nilai Mata Uang Nilai Jual Beli

data pairs nilai mata uang

MKURS mata uang

1

menghitung rsi TKURS

TFKURS

Gambar 3.5 DFD Level 1 Subproses Menghitung Peramalan

Pada DFD level 1 subproses menghitung peramalan terdapat 3 proses yaitu:

1. Proses menghitung RSI. dalam proses ini digunakan untuk melakukan peramalan dengan metode RSI. Data yang digunakan adalah nilai kurs dari data store kurs. Dari hasil perhitungan tersebut akan disimpan dalam data store hasil RSI yang akan digunakan lagi dalam perhitungan dengan metode Simple Moving Average.

2. Proses menghitung Simple Moving Average. Dalam proses ini digunakan untuk menghaluskan nilai yang telah dihasilkan oleh RSI..


(51)

3.3.5 Desain RSI

Sistem peramalan nilai mata uang asing ini akan menggunakan metode RSI. RSI merupakan momentum pegerakkan nilai yang mampu menggambarkan tingkat perubahan dan kecepatan pergerakkan nilai. Dari grafik yang dihasilkan dari perhitungan RSI akan digunakan sebagai perbandingan dengan data grafik aktual. Apabila terjadi persilangan antara grafik RSI dengan grafik nilai aktual , hal ini menandakan akan terjadi perubahan trend nilai mata uang asing. Selain pola persilangan, pola mendatar juga dapat terjadi apabila grafik RSI searah dengan grafik nilai, hal ini menandakan tidak terjadi perubahan trend.

Untuk pergerakkan momentum nilai angka RSI berkisar antara 0 – 100, dimana harga berada di atas level index 70 menandakan mata uang tersebut dinilai overbought (kondisi dimana suatu mata uang dinilai sudah terlalu mahal karena tekanan aksi beli, atau dianggap bergerak naik terlalu jauh dan cepat sehingga merupakan sinyal jual yang kuat), sedangkan harga yang di bawah level index 30, dinilai oversold (kondisi dimana suatu mata uang sudah terlalu murah karena tekanan aksi jual, atau dianggap bergerak turun terlalu jauh dan cepat sehingga merupakan sinyal beli yang kuat). Dengan berdasarkan RSI, apabila harga telah berada di level 70 atau lebih, berarti harga aka mengalami teknikal rebound, karena dianggap minat beli sudah mereda. Jadi overbought adalah sinyal jual dan oversold adalah sinyal beli. Salah satu metode teknikal yang dapat membatu melihat posisi overbougth dan oversold suatu nilai mata uang asing adalah Relative Strength Index. Tujuan utama dari Relative Strength Index adalah untuk mengukur kelemahan pasar. Dengan melihat dua kondisi tersebut, Relative


(52)

Strength Index dapat menggambarkan pergerakan penurunan dan kenaikan lebih lanjut

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini data yang digunakan dalam peramalan RSI menggunakan data kurs beli nilai mata uang asing dari data Bank Indonesia. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam perhitungan RSI dan contoh perhitungan peramalan menggunakan RSI:

1. Hitung perubahan setiap nilai. Jika selisih perhitungan adalah kenaikan maka hasilnya terlihat pada kolom naik (A). Apabila selisih perhitungan adalah penurunan maka hasilnya terlihat pada kolom turun (B).

2. Hitung rata-rata kenaikan atau Average gain yang terlihat pada kolom naik (C).

3. Hitung rata-rata penurunan atau Average loss yang terlihat pada kolom turun (D).

4. Hitung RS menggunakan persamaan 2.8. Hasil perhitungan terlihat pada kolom (E).

5. Hitung RSI menggunakan persamaan 2.9. Hasil perhitungan telihat pada kolom (RSI)

6. Untuk menghitung RS baris selanjutnya dapat digunakan persamaan 2.5. Hasil perhitungan terlihat pada kolom RS baris 15 dan selanjutnya.

Table 3.1 Contoh Perhitungan Menggunkan RSI-14 Hari

Hari Nilai

Perubahan

Harga Total Untuk 14 Hari

[C]/[D]=[E] 1+[E]=[F] 100/[F]=[G]

RSI

Naik Turun Naik Turun

100-[G] [A] [B] [A]/14=[C] [B]/14=[D]

46.1250

1 47.1250 1.0000

2 46.4375 0.6875


(53)

Lanjutan Table 3.1 Contoh Perhitungan RSI- 14 Periode

4 44.9375 0.2000

5 44.2500 0.6875

6 44.6250 0.3750

7 45.7500 1.1250

8 47.8125 2.0625

9 47.5625 0.2500

10 47.0000 0.5625

11 44.5625 2.4375

12 46.3125 1.7500

13 47.6875 1.3750

14 46.6875 1.0000 0.5848 0.5446 1.0738 2.0738 48.2206 51.779

15 45.6875 1.0000 0.5430 0.5772 0.9409 1.9409 51.5225 48.477

16 43.0625 2.6250 0.5043 0.7234 0.6970 1.0670 93.7201 41.073

17 43.5625 0.5000 0.5040 0.6718 0.7502 1.7502 57.1362 42.863

18 44.8750 1.3125 0.5617 0.6238 0.9005 1.9005 52.6177 47.832

19 43.6875 1.1875 0.5216 0.6640 0.7855 1.7855 56.0067 43.992

3.3.6 ERD ( Entity Relation Diagram )

3.3.6.1 CDM (Conceptual Data Model)

memikiki tfkurs

memiliki tkurs

memiliki mata uang MKURS id_mkurs id_mata_uang1 id_mata_uang2 pairs username <pi> Integer Integer Integer

Variable characters (10) Variable characters (10)

<M> Identifier_1 <pi> MMATAUANG id_mmata_uang deskripsi simbol <pi> Integer

Variable characters (10) Variable characters (10)

<M> Identifier_1 <pi> TFKURS id_tfkurs tanggal open openvalue openup opendown cl ose closevalue closeup closedown up upvalue upup updown down downvalue downup downdown rsscl ose hclose username <pi> Integer Date & Time Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Decimal Variable characters (10)

<M> Identifier_1 <pi> TKURS id_tkurs tanggal sell buy username <pi> Integer Date & Time Decimal Decimal Variable characters (10)

<M> Identifier_1 <pi> MUser username password description

Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (25)

<M>

Gambar 3.6 CDM Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Nilai Mata Uang Asing Dengan Metode RSI


(54)

3.3.6.2PDM (Physical Data Model) FK_T FKURS_MEMIKIKI__MKURS FK_T KURS_MEMILIKI__MKURS FK_MMAT AUAN_MEMILIKI__MKURS MKURS id_mkurs id_mata_uang1 id_mata_uang2 pairs username int int int varchar(10) varchar(10) <pk> MMAT AUANG id_mmata_uang id_mkurs deskripsi simbol int int varchar(10) varchar(10) <pk> <fk> T FKURS id_tfkurs id_mkurs tanggal open openvalue openup opendown cl ose closevalue closeup closedown up upvalue upup updown down downvalue downup downdown rsscl ose hclose username int int datetime decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal decimal varchar(10) <pk>

<fk> T KURS id_tkurs id_mkurs tanggal sell buy username int int datetime decimal decimal varchar(10) <pk> <fk> MUser username password description varchar(10) varchar(10) varchar(25)

Gambar 3.7 PDM Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Nilai Mata Uang Asing Dengan Metode RSI

3.4 Struktur Database

Dari desain database yang telah dibuat dalam bentuk ERD yang disajikan dalam bentuk CDM dan PDM, maka dapat disusun struktur database yaitu:

3.4.1 Relation Database

Setelah Membuat CDM dan PDM maka untuk memudahkan untuk membuat data base adalah melakukan generate data base dari PDM yang sudah dibuat. Setelah di generete akan muncul query, query tersebut di copy dan di paste pada SQL server lalu di execute. Secara otomatis tabel – tabel akan muncul. Setelah itu membuat relation pada database diagram, dan akan muncul relation seperti gambar dibawah ini:


(55)

Gambar 3.8 Relasi Diagram

1. Tabel uang

Nama Tabel : Mkurs Primary Key : ID


(56)

Gambar 3.9 Mkurs

2. Tabel Mata Uang

Nama Tabel : MmataUang Primary Key : ID

Fungsi : Untuk menyimpan data-data mata uang


(57)

3. Tabel Fluktuasi Kurs Nama Tabel : TFKurs Primary Key : ID

Fungsi : Untuk Menyimpan Fluktuasi Nilai Kurs, Menyimpan Nilai Open, Close, Up, Down setiap kurs

Gambar 3.11 TFKurs

4. Tabel Tkurs

Nama Tabel : TKurs Primary Key : ID


(58)

Gambar 3.12 Tkurs 5. Tabel User

Nama Tabel : Muser Primary Key : User name

Fungsi : Untuk menyimpan data user


(59)

3.5 Desain Input Output 3.5.1 Menu Utama

Form utama terdiri dengan grafik dan SPKnya

Gambar 3.14 Form Utama

3.5.2 Form Administrasi User

Form administrasi user digunakan untuk maintenance data user

Gambar 3.15 Form Administrasi User Add

RSI / KURS

Date From To

Load

EXIT 0

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

Series 1

Series 2 Series 3 OVERBOUGHT /

OVERSOLD

KONDISI DIVERGENCY

KEKUATAN MOMENTUM

Load

INPUT DATA

Menampilkan data user

Text field nama


(60)

Text field nama berfungsi untuk inputan nama, sedangkan texfield password berfungsi untuk input field password.

Untuk edit administrasi user, desain form sama dengan desain form pada administrasi user add.

Desain form dibawah ini adalah desain form menu administrasi user

Menampilkan data currency

Button “Add”

Button “Edit”

Button “Refresh”

Button “Delete” Button “Close”

Gambar 3.16 Form Menu Administrasi User

3.5.3 Form Currency

Form Currency berfungsi untuk mengelola data mata uang, berikut adalah tampilan desain form menu currency

Menampilkan data currency

Button “Add” Button “Edit” Button “Refresh”

Button “Delete” Button “Close”


(61)

Menampilkan data currency

Text Field Description

Text Field Symbol Save Close

Gambar 3.18 Form Currency

Fungsi dari text field description adalah untuk menuliskan nama mata uang yang akan diinputkan, sedangkan fungsi dari text field Symbol adalah menuliskan symbol dari setiap mata uang.

Untuk desain form delete sama dengan form input pada desain form currency.

3.5.4 Form Pair Rate Of Exchange

Form pair rate of exchange digunakan untuk mengelola data pairs atau pasangan tiap mata uang, dalam forex terdapat pasangan mata uang, dimana mata uang yang pertama disebut dengan base currency atau mata uang asal dan mata uang yang keda disebut counter currency, atau mata uang pasangannya.

adapun desain dari form pair rate of exchange adalah seperti gambar dibawah ini


(62)

Menampilkan data pair rate of exchange

Button “Add” Button “Edit” Button “Refresh”

Button “Delete” Button “Close”

Gambar 3.19 Form Menu Pair Rate Of Exchange

Menampilkan data pair rate of exchange

Combo box From Currency

Combo box To Currency

Save Close

Text field pairs

Gambar 3.20 Form Add Pair Rate Of Exchange

Fungsi dari combo box from currency adalah untuk menginpukan nama mata uang asal atau base currency, combo box currency adalah untuk menginputkan pasangan mata uang atau biasa disebut dengan counter, sedangkan text field pairs adalah untuk menginputkan symbol dari pasangan mata uang tersebut.

Untuk desain form pair rate of exchange sama dengan desain form add pair rate of exchange.


(63)

3.5.5 Form Rate Of Exchange

Form Rate Of Exchange adalah untuk mengelola data pairs dari nilai jual dan nilai beli setiap periode, dibawah ini adalah desain tampilan menu dari form Rate of exchange

Menampilkan data rate of exchange

Button “Add” Button “Edit” Button “Refresh”

Button “Delete” Button “Close”

Gambar 3.21 Form Menu Rate of Exchange

Dibawah ini adalah desain form dari rate of exchange

Menampilkan data rate of exchange

Combo Box Date Combo Box Pairs

Save Close Text field Buy

Combo Box Time

Text field Sell

Gambar 3.22 Form Add Rate of Exchange

Fungsi dari combo box date dan combo box time adalah untuk menginputkan periode dari kurs, default datenya adalah tanggal hari ini, combo box pairs berfungsi untuk input nama pairs, sedangkan texfield buy dan textfield


(64)

sell adalah untuk input data nilai jual dan nilai beli dari setiap pasangan mata uang.

Untuk desain form edit rate of exchange sama seperti desain form add rate of exchange.

3.5.6 Form Fluctuation

Form fluctuation berfungsi untuk mengetahui perubahan kurs pada setiap periode, value open, close, high dan low, berikut ini adalah desain form fluctuation

Menampilkan data Fluctuation Combo Box Date From

Combo Box Pairs Load

Close Combo Box Date To


(65)

3.5.7 Form Grafik Kurs

Form grafik kurs berfungsi untuk melihat nilai kurs secara grafik, berikut adalah desain dari form grafik kurs

Combo Box Option Value Check Box Open Check Box Close Check Box High Check Box Low

From Date To Date

Combo Box Pairs

Load Exit 0 5 10 15 20 25 30 35 Message Box Overbought/

Oversold

Message Box divergency/ Overgency

Message Box Kekuatan Momentum

Gambar 3.24 Form list uang

Pada saat menjalankan grafik kurs, jika ditekan button load yang keluar hanya grafiknya saja, tidak mempengaruhi pada SPKnya.

3.5.8 Form RSI

Form RSI menampilkan hasil perhitungan dengan metode RSI untuk setiap periode nilai mata uang asing. Didalam form RSI terdapat pilihan untuk menghitung RSI atau untuk melihat grafik, jika akan melihat RSI, maka dalam pilihan list box dipilih RSI, dan di check box yang keluar hanya nilai close nya saja, karena dalam menentukan RSI hanya diperlukan nilai closenya saja. Setelah memilih nilai close masukkan periodenya mulai tanggal berapa sampai tanggal berapa.

Setelah semua dimasukkan maka akan terdapat grafik RSI, pada sumbu X adalah periode RSInya, sedangkan sumbu Y adalah nilai RSInya.


(66)

Combo Box RSI Check Box Open

From Date To Date Combo Box Pairs

Load Exit

0 5 10 15 20 25 30 35

Message Box Overbought/ Oversold Message Box divergency/

Overgency Message Box Kekuatan

Momentum

Gambar 3.25 Form list hasil RSI

Desain form rsi sama dengan desain form grafik kurs dan menu awal, karena memang form RSI terletak pada menu utama, dan perbedaan antara form RSI dan kurs adalah jika form kurs bisa memilih nilai open, close, high dan low, serta pada message box tidak keluar SPKnya. Namun pada RSI hanya perhitungan dari nilai closenya saja untuk menghitung nilai RSI dan menghasilkan keputusan.


(67)

56

Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan program aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Nilai Mata Uang Asing tsb, maka komponen-komponen utama komputer yang akan mendukung setiap proses harus sudah terpasang. Selain itu juga perlu adanya software yang mendukung pembuatan program tersebut.

4.1. Instalasi Program

4.1.1. Kebutuhan perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem ini adalah: 1. Microsoft Windows 7.

2. Software rancang bangun sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing dengan metode Relative Strengtth Index.

3.Microsoft Visual Basic.net 2005. 4. SQL Server 2005

5. Power Designer ( min. Power designer 6) . 6. Microsoft Visio ( min. Microsoft Visio 2002).

4.1.2. Kebutuhan perangkat keras

Konfigurasi minimum perangkat keras yang digunakan adalah: 1. CPU Intel Pentium III 533 MHz.

2. Memori 128 Mb.


(68)

5. Keyboard dan Mouse. 6. Monitor.

4.1.3. Setup program

1.Instal Microsoft Windows 7. 2. Instal SQL Server 2005.

3. Instal Microsoft Visual Basic.net 2005 ke dalam hardisk

4. Instal Software rancang bangun sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing dengan metode Relative Strengtth Index.

5. Kapasitas hardisk yang dibutuhkan dalam instalasi minimal 10 Gb.

6. Instal Power designer ( min. Power designer 6) untuk melihat desain sistemnya. 7. Instal Microsoft Visio (min. Microsoft Visio 2002) untuk melihat dokumen flow dan sistem flow.

4.2. Implementasi

Setelah semua komponen-komponen komputer yang mendukung proses aplikasi terinstall, proses selanjutnya adalah implementasi program. Implementasi program merupakan tahap memanfaatkan program aplikasi Relative Strengtth Index untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan untuk menjual atau membeli mata uang asing pada periode tertentu. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan program aplikasi.


(69)

4.2.1 Menu Login Sistem

Gambar 4.1. Menu Login

Gambar diatas adalah menu login yang akan digunakan seorang admin atau seorang yang sudah diberi kuasa untuk menjalankan software sistem pendukung keputusan nila tukar mata uang asing yang sudah dibuat.

4.2.2 Menu Utama

Gambar 4.2. Menu Utama

Gambar 4.2. merupakan tampilan menu utama dari aplikasi, dimana didalam menu utama secara default akan menampilkan grafik dari


(70)

nilai yang telah diinputkan, baik nilai kurs open, close, high, low atau nilai Relative Strenght Index (RSI) maupun Simple Moving Average (SMA).

4.2.3 Data User

Gambar 4.3. Form Data User

Gambar 4.3. merupakan tampilan dari form data user, dimana form ini berfungsi untuk mengatur data user yang bisa mengakses aplikasi ini, selain user yang terdaftar pada form ini tidak akan bisa mengakses aplikasi ini.

Pada form ini terdapat beberapa fungsi antara lain : a. Button add

Button add ini berfungsi untuk menambahkan user baru, didalam menu add ini, user dapat menambahkan user lain untuk dapat menambahkan user baru untuk mengakses aplikasi ini. Berikut adalah tampilan dari form add user


(71)

Gambar 4.4 Input Data User

b. Button Edit

Button edit berfungsi untuk mengubah data user yang sudah terdaftar pada aplikasi ini. Dimana data yang bisa di edit adalah password dan description. Berikut adalah tampilan dari form edit data user


(72)

c. Button Delete

Button delete berfungsi untuk menghapus data user yang sudah dianggap tidak perlu. Jika tombol delete ditekan akan muncul alert yang fungsinya untuk memastikan apakah data benar – akan dihapus, hal ini dimaksudkan untuk menjaga apabila user tanpa sengaja atau tidak yakin untuk menghapus data, berikut adalah tampilan alert konfirmasi

Gambar 4.6 Form Konfirmasi Delete Data

Data akan benar – benar sudah terhapus setelah muncul alert seperti dibawah ini


(73)

d. Button Refresh

Button refresh berfungsi untuk penyegaran aplikasi pada saat aplikasi digunakan terlalu lama, agar tidak terjadi penurunan performa

4.2.4 Form Data Currency Mata Uang

Gambar 4.8 Form Currency

Gambar 4.8 merupakan form untuk menampilkan daftar mata uang, beserta symbol.

Sama seperti pada form user, di form currency juga terdapat beberapa button antara lain:

a. Button add

Button add berfungsi untuk memasukkan daftar mata uang baru, berikut adalah tampilan dari button add


(74)

Gambar 4.9 Form Add Curency

Kolom description adalah nama mata uang yang akan dimasukkan, sedangkan symbol adalah untuk menyimpan symbol yang biasa digunakan untuk menyingkat nama mata uang.

b. Button edit

Gambar 4.10 Form Edit Data Currency

Form edit berfungsi untuk mengganti nama dan symbol pada setiap mata uang.


(75)

c. Button delete

Gambar 4.11 Form Konformasi Delete

Button delete berfungsi untuk menghapus nilai currency, setelah ditekan delete akan muncul alert seperti gambar diatas, jika yakin untuk menghapus tekan yes, jika tidak tekan No.

Jika data sudah benar – benar terhapus, maka akan muncul alert seperti gambar di bawah ini


(76)

4.2.5 Form Pairs

Gambar 4.13 Form Pairs

Gambar 4.13 merupakan form pairs yang berfungsi untuk meyimpan pasangan dari setiap mata uang, pada kolom “F.Currency” sama seperti base currency, mata uang yang terdapat pada kolom tersebut adalah mata uang asal, dan pada kolom “T.Currency ” sama seperti counter currency, yaitu mata uang pasangan, atau mata uang yang di buat perbandingan, dan pada kolom pairs berfungsi untuk menampilkan pasangan symbol yang biasa digunakan pada forex.

Didalam Form Pairs juga terdapat menu antara lain a. Add

b. Edit c. Delete d. Refrehs


(77)

Berikut adalah tampilan dari form Add Pair Of Exchange

Gambar 4.14 Form Add Pairs Of Exchange

Fungsi add untuk memasukkan data pasangan mata uang, dimana kolom form currency merupakan mata uang asal dan kolom to currency merupakan mata uang pasangannya, sedangakan secara otomatis symbol akan muncul pada description.

4.2.6 Form Rate of Exchange

Gambar 4.15 Form Rate of Exchange

Gambar 4.15 merupakan form yang berfungsi untuk menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus nilai dari setiap pasangan pairs per periode.


(1)

BEGIN

SELECT @UPUP_TEMP = @UPVALUE_TEMP END

IF @UPVALUE_TEMP <= 0 BEGIN

SELECT @UPUP_TEMP = 0 END

IF @UPVALUE_TEMP < 0 BEGIN

SELECT @UPDOWN_TEMP = @UPVALUE_TEMP * -1 END

IF @UPVALUE_TEMP >= 0 BEGIN

SELECT @UPDOWN_TEMP = 0 END

UPDATE TFKURS SET [UPVALUE] = @UPVALUE_TEMP, UPUP = @UPUP_TEMP, UPDOWN = @UPDOWN_TEMP WHERE ID = @ID

END

SELECT @TANGGAL_TEMP = @TANGGAL + 1

IF EXISTS(SELECT [UP] FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL = @TANGGAL_TEMP)) BEGIN

SELECT @ID_TEMP = ID, @UP_TEMP = [UP] FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL = @TANGGAL_TEMP)

SELECT @UPVALUE_TEMP = @UP_TEMP - @UP IF @UPVALUE_TEMP > 0

BEGIN

SELECT @UPUP_TEMP = @UPVALUE_TEMP END

IF @UPVALUE_TEMP <= 0 BEGIN

SELECT @UPUP_TEMP = 0 END

IF @UPVALUE_TEMP < 0 BEGIN

SELECT @UPDOWN_TEMP = @UPVALUE_TEMP * -1 END

IF @UPVALUE_TEMP >= 0 BEGIN

SELECT @UPDOWN_TEMP = 0 END

UPDATE TFKURS SET [UPVALUE] = @UPVALUE_TEMP, UPUP = @UPUP_TEMP, UPDOWN = @UPDOWN_TEMP WHERE ID = @ID_TEMP

END

/*DOWN*/

SELECT @TANGGAL_TEMP = @TANGGAL - 1

IF EXISTS(SELECT [DOWN] FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL = @TANGGAL_TEMP)) BEGIN

SELECT @DOWN_TEMP = [DOWN] FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL = @TANGGAL_TEMP) SELECT @DOWNVALUE_TEMP = @DOWN - @DOWN_TEMP

IF @DOWNVALUE_TEMP > 0 BEGIN

SELECT @DOWNUP_TEMP = @DOWNVALUE_TEMP END

IF @DOWNVALUE_TEMP <= 0 BEGIN

SELECT @DOWNUP_TEMP = 0 END

IF @DOWNVALUE_TEMP < 0 BEGIN

SELECT @DOWNDOWN_TEMP = @DOWNVALUE_TEMP * -1 END

IF @DOWNVALUE_TEMP >= 0 BEGIN

SELECT @DOWNDOWN_TEMP = 0 END


(2)

86

UPDATE TFKURS SET [DOWNVALUE] = @DOWNVALUE_TEMP, DOWNUP = @DOWNUP_TEMP, DOWNDOWN = @DOWNDOWN_TEMP WHERE ID = @ID

END

SELECT @TANGGAL_TEMP = @TANGGAL + 1

IF EXISTS(SELECT [DOWN] FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL = @TANGGAL_TEMP)) BEGIN

SELECT @ID_TEMP = ID, @DOWN_TEMP = [DOWN] FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL = @TANGGAL_TEMP)

SELECT @DOWNVALUE_TEMP = @DOWN_TEMP - @DOWN IF @DOWNVALUE_TEMP > 0

BEGIN

SELECT @DOWNUP_TEMP = @DOWNVALUE_TEMP END

IF @DOWNVALUE_TEMP <= 0 BEGIN

SELECT @DOWNUP_TEMP = 0 END

IF @DOWNVALUE_TEMP < 0 BEGIN

SELECT @DOWNDOWN_TEMP = @DOWNVALUE_TEMP * -1 END

IF @DOWNVALUE_TEMP >= 0 BEGIN

SELECT @DOWNDOWN_TEMP = 0 END

UPDATE TFKURS SET [DOWNVALUE] = @DOWNVALUE_TEMP, DOWNUP = @DOWNUP_TEMP, DOWNDOWN = @DOWNDOWN_TEMP WHERE ID = @ID_TEMP

END

/*RSI CLOSE*/

SELECT @TANGGAL_TEMP = @TANGGAL - 13 SELECT @SUMUP = 0, @SUMDOWN = 0

IF EXISTS(SELECT [ID] FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL = @TANGGAL_TEMP)) BEGIN

DECLARE CURFETCH41 CURSOR FOR

SELECT SUM([CLOSE]) AS [CLOSE], SUM(CLOSEVALUE) AS CLOSEVALUE, SUM(CLOSEUP) AS CLOSEUP, SUM(CLOSEDOWN) AS CLOSEDOWN FROM TFKURS WHERE (IDKURS = @IDKURS) AND (TANGGAL BETWEEN @TANGGAL_TEMP AND

@TANGGAL) OPEN CURFETCH41

FETCH NEXT FROM CURFETCH41 INTO @CLOSERSI, @CLOSERSIVALUE, @CLOSERSIUP, @CLOSERSIDOWN WHILE @@FETCH_STATUS = 0

BEGIN

FETCH NEXT FROM CURFETCH41 INTO @CLOSERSI, @CLOSERSIVALUE, @CLOSERSIUP, @CLOSERSIDOWN END

CLOSE CURFETCH41 DEALLOCATE CURFETCH41

SELECT @SUMUPAV = @CLOSERSIUP/14 SELECT @SUMDOWNAV = @CLOSERSIDOWN/14 SELECT @RSSCLOSE = @SUMUPAV / @SUMDOWNAV SELECT @HCLOSE = 1 + @RSSCLOSE

SELECT @ICLOSE = 100 / @HCLOSE SELECT @RSICLOSE = 100 - @ICLOSE

UPDATE TFKURS SET RSSCLOSE = @RSSCLOSE, HCLOSE = @HCLOSE, ICLOSE = @ICLOSE, RSICLOSE = @RSICLOSE WHERE ID = @ID

END

Code Visual Basic SPK RSI

Case "RSI"

If rdbtnClose.Checked = True Then Try

Me.SqlConnRSI = myConnection.conn objDataTable.Clear()

StrSQL = "SELECT TFKURS.ID, TFKURS.IDKURS, MKURS.PAIRS, TFKURS.TANGGAL, TFKURS.RSICLOSE AS RSI FROM TFKURS LEFT OUTER JOIN MKURS ON " & _


(3)

"TFKURS.IDKURS = MKURS.ID WHERE (TFKURS.TANGGAL BETWEEN CONVERT(DATETIME, '" & dfAwal & "', 102) AND CONVERT(DATETIME, " & _

"'" & dfAkhir & "', 102)) AND (TFKURS.IDKURS = " & Val(cmbPairs.SelectedValue.ToString) & ") ORDER BY TFKURS.TANGGAL"

objCommandRSI = New SqlCommand

objCommandRSI.Connection = myConnection.conn objCommandRSI.CommandType = CommandType.Text objCommandRSI.CommandText = StrSQL

objDataAdapterRSI = New SqlDataAdapter(objCommandRSI) objDataAdapterRSI.Fill(objDataSetRSI, "MDT_RSI") objDataTableRSI = objDataSetRSI.Tables("MDT_RSI")

dRSI = 0 dKursUp = 0 dKursDown = 0

objCommandRSI = myConnection.open.CreateCommand

objCommandRSI.CommandText = ("SELECT TFKURS.ID, TFKURS.IDKURS, MKURS.PAIRS, TFKURS.TANGGAL, TFKURS.CLOSEUP, TFKURS.CLOSEDOWN, TFKURS.RSICLOSE AS RSI FROM TFKURS LEFT OUTER JOIN MKURS ON " & _ "TFKURS.IDKURS = MKURS.ID WHERE (TFKURS.TANGGAL BETWEEN CONVERT(DATETIME, '" & dfAwal & "', 102) AND CONVERT(DATETIME, " & _

"'" & dfAkhir & "', 102)) AND (TFKURS.IDKURS = " & Val(cmbPairs.SelectedValue.ToString) & ") ORDER BY TFKURS.TANGGAL")

objDataReaderRSI = objCommandRSI.ExecuteReader

Dim sValueRSI As String, sValueKursUp As String, sValueKursDown As String While objDataReaderRSI.Read()

sValueRSI = objDataReaderRSI.Item("RSI").ToString

sValueKursUp = objDataReaderRSI.Item("CLOSEUP").ToString sValueKursDown = objDataReaderRSI.Item("CLOSEDOWN").ToString 'A Fix

If IIf(sValueRSI = "", 0, Val(sValueRSI)) >= 70 Then txtA.Text = "Overbought"

ElseIf IIf(sValueRSI = "", 0, Val(sValueRSI)) <= 30 Then txtA.Text = "Oversold"

ElseIf (IIf(sValueRSI = "", 0, Val(sValueRSI)) > 30) And IIf(sValueRSI = "", 0, Val(sValueRSI)) < 70 Then txtA.Text = "Wait and See" & vbCrLf & "RSI Value = " & Format(Val(sValueRSI), "###.##")

End If 'B Not Fix

If IIf(sValueRSI = "", 0, Val(sValueRSI)) > dRSI And IIf(sValueKursDown = "", 0, Val(sValueKursDown)) > 0 Then txtB.Text = "Divergency Positif"

ElseIf IIf(sValueRSI = "", 0, Val(sValueRSI)) < dRSI And IIf(sValueKursUp = "", 0, Val(sValueKursUp)) > 0 Then txtB.Text = "Divergency Negatif"

Else

txtB.Text = "" End If 'C Fix

If IIf(sValueRSI = "", 0, Val(sValueRSI)) >= 50 Then txtC.Text = "Centerline Cross Over"

Else

txtC.Text = "Not Centerline Cross Over" End If

dRSI = objDataReaderRSI.Item("RSI").ToString

dKursUp = objDataReaderRSI.Item("CLOSEUP").ToString dKursDown = objDataReaderRSI.Item("CLOSEDOWN").ToString End While

objDataReaderRSI.Close()

Me.SqlConnRSI = myConnection.conn

Dim sqlGrafik As String = "SELECT CONVERT(varchar, dbo.TFKURS.TANGGAL, 103) AS TANGGAL, TFKURS.RSICLOSE AS RSI FROM TFKURS LEFT OUTER JOIN MKURS ON TFKURS.IDKURS = MKURS.ID WHERE " & _ "(TFKURS.TANGGAL BETWEEN CONVERT(DATETIME, '" & dfAwal & "', 102) AND CONVERT(DATETIME, '" & dfAkhir & "', 102)) AND " & _

"(TFKURS.IDKURS = " & Val(cmbPairs.SelectedValue.ToString) & ") ORDER BY TFKURS.TANGGAL" Dim da As New SqlDataAdapter(sqlGrafik, SqlConnRSI)

Dim ds As New DataSet() da.Fill(ds, "TFKURS")

Dim ChartArea1 As ChartArea = New ChartArea() Dim Legend1 As Legend = New Legend() Dim Series1 As Series = New Series() Dim Chart1 = New Chart() Me.Controls.Add(Chart1)


(4)

88

ChartArea1.Name = "ChartArea1" Chart1.ChartAreas.Add(ChartArea1) Legend1.Name = "Legend1" Chart1.Legends.Add(Legend1)

Chart1.Location = New System.Drawing.Point(13, 13) Chart1.Name = "Chart1"

Series1.ChartArea = "ChartArea1" Series1.Legend = "Legend1" Series1.Name = "Series1" Chart1.Series.Add(Series1)

MChart.Size = New System.Drawing.Size(800, 400) MChart.TabIndex = 0

MChart.Text = "Chart1"

MChart.Series("Series1").XValueMember = "TANGGAL"

MChart.Series("Series1").Font = New Font(Me.Font.Name, 6, FontStyle.Regular) MChart.Series("Series1").YValueMembers = "RSI"

MChart.DataSource = ds.Tables("TFKURS") MChart.Show()

myConnection.close() Catch ex As Exception

MsgBox("Cannot Load Data RSI Close Value" & vbCrLf & Err.Description, MsgBoxStyle.Exclamation + MsgBoxStyle.OkOnly, "Error Load Data RSI Close")

End Try End If

End Select

myConnection.close() End Sub


(5)

01-Nop $22,44

02-Nop $22,61 0,17 0,17 0

03-Nop $22,67 0,06 0,06 0

04-Nop $22,88 0,21 0,21 0

05-Nop $23,36 0,48 0,48 0

08-Nop $23,23 -0,13 0 0,13

09-Nop $23,08 -0,15 0 0,15

10-Okt $22,86 -0,22 0 0,22

11-Nop $23,17 0,31 0,31 0

12-Nop $23,69 0,52 0,52 0

15-Nop $23,77 0,08 0,08 0

16-Nop $23,84 0,07 0,07 0

17-Nop $24,32 0,48 0,48 0

18-Nop $24,80 0,48 0,48 0

t ot al 14 hari 2,86 0,5 0,204 0,036 5,72

19-Nop $24,16 -0,64 0 0,64 0,190 0,079 2,40

22-Nop $24,10 -0,06 0 0,06 0,176 0,078 2,27

23-Nop $23,37 -0,73 0 0,73 0,164 0,124 1,32

24-Nop $23,61 0,24 0,24 0 0,169 0,115 1,47

26-Nop 0 0 0 0,000 0,000 0,00

29-Nop 0 0 0 0,000 0,000 0,00


(6)

1.0 + " H"

100 / " I"

(100 - cell " J" ) = RSI

6,72 14,88 85,12

3,40 29,37 70,63

3,27 30,56 69,44

2,32 43,15 56,85

2,47 40,55 59,45

0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00