60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara variabel frekuensi berdoa dengan
Adversity Quotient . Hal ini menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya
frekuensi berdoa subjek tidak akan berpengaruh secara signifikan pada Adversity Quotient
yang dimilikinya. Selain itu, diperoleh kesimpulan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki frekuensi berdoa yang cenderung tinggi
dan Adversity Quotient yang cenderung tinggi.
B. SARAN
1. Bagi Perusahaan dan Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, perusahaan disarankan untuk tidak hanya memperhatikan faktor iman atau keyakinan
saja dalam upaya meningkatkan Adversity Quotient karyawan. Perusahaan dan karyawan disarankan untuk lebih mengembangkan sikap-sikap yang
secara langsung menjadi dasar dalam Adversity Quotient, seperti: daya saing, kreativitas, motivasi, keberanian mengambil resiko, ketekunan, dan
kemauan untuk belajar.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Mengingat terbatasnya literatur untuk variabel Adversity Quotient
, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan kembali penggunaan variabel tersebut sampai literatur
yang tersedia sudah benar-benar memadai. Dalam pelaksanaan teknis penelitian, peneliti juga hendaknya meminta bantuan kepada pihak
perusahaan untuk menghimbau para subjek penelitian agar mengisi skala dengan sungguh-sungguh. Selain itu, jumlah aitem yang akan digunakan
dalam skala penelitian hendaknya dipertimbangkan agar tidak menimbulkan kebosanan dalam diri subjek saat mengisi skala penelitian.
62
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaludin 2002. Revitalisasi Sumber Daya Manusia dalam Era Perubahan. Dalam A. Usmara Ed.. Paradigma Baru Manajemen Sumber
Daya Manusia hh. 135-150. Yogyakarta: Amara Books.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. 1997a. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 1997b. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bade, M. K., Cook, S. W. 2008. Function of Christian Prayer in the Coping
Process. Journal for the Scientific Study of Religion, 471, 123-133. Bartakova, V. 2008. Psychology of Prayer. E-Psychology [online], 2 2, 39-44.
Belding, J. N., Howard, M. G., McGuire, A. M., Schwartz, A. C., Wilson, J. H.
2010. Social Buffering by God: Prayer and Measure of Stress. Journal of Religion and Health
, 49, 179-187. Breslin, M. J., Lewis, C. A. 2008. Theoretical Models of The Nature of Prayer
and Health: A Review. Mental Health, Religion Culture, 111, 9-21. Breslin, M. J., Shevlin, M., Lewis, C. A. 2010. A Psychometric Evaluation of
Poloma and Pendleton’s 1991 and Ladd and Spilka’s 2002, 2006 Measure of Prayer. Journal for the Scientific Study of Religion, 494, 710-
723.
Cole, A. H. Jr. 2010. Prayer. Dalam D. A. Leeming, K. Madden, S. Marlan Eds.. Encyclopedia of Psychology and Religion hh. 700-702. USA:
Springer. Geser, H. 2009. Work Values and Christian Religiousity: An Ambiguous
Multidimensional Relationship. Journal of Religion and Society. 11, 1-36. Hayward, R. D., Krause, N. Patterns of Change in Prayer Activity,
Expectancies, and Contents During Older Adulthood. Journal for the Scientific Study of Religion
, 521, 17-34. Hood, R. W. Jr., Hill, P. C., Spilka, B. 2009. The Psychology of Religion.
New York: The Guilford Press. Kelcourse, F. B. 2001. Prayer and The Soul: Dialogues that Heal. Journal of
Religion and Health , 401, 231-240.
Kountur, R. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit PPM. Lasmono, H. K. 2001. Tinjauan Singkat Adversity Quotient. Anima, Indonesian
Psychologycal Journal . 17 1, 63-68.
Levenson, M. R., Aldwin, C. M., D’Mello, M. 2005. Religious Development from Adolescence to Middle Adulthood. Dalam Raymond F. Paloutzian,
Crystal L. Park Eds.. Handbook of The Psychology of Religion and Spirituality
hh. 144-161. New York: The Guilford Press. Levine, M. 2008. Prayer as Coping: A Psychological Analysis. Journal of
Health Care Chaplaincy . 15, 80-98.
Lowenthal, K. M. 2000. The Psychology of Religion: A Short Introduction. Oxford: Oneworld Publication.
Maltby, J., Lewis, C. A., Day, L. 2008. Prayer and Subjective Well-being: The Aplication of a Cognitive-Behavioural Framework. Mental Health,
Religion Culture , 111, 119-129.
Miller, L. M., Gall, T. L., Corbeill, L. 2011. The Experience of Prayer With a Sacred Object Within the Context of Significant Life Stress. Journal of
Spirituality in Mental Health , 13, 247-271.
Nelson, J. M. 2009. Psychology, Religion, and Spirituality. USA: Springer. Noor, J. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Kencana.
Phoolka, E. S., Kaur, N. 2012. Adversity Quotient: A New Paradigm to
Explore. International Journal of Contemporary Business Studies, 34, 67-77.
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Santoso, S. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo. Sharp, S. 2010. How Does Prayer Help Manage Emotions? Social Psychology
Quarterly , 734, 417-437.
Spilka, B. 2005. Religious Practice, Ritual, and Prayer. Dalam Raymond F. Paloutzian, Crystal L. Park Eds.. Handbook of The Psychology of
Religion and Spirituality hh. 365-377. New York: The Guilford Press.
Stoltz, P. G. 2000. Adversity Quotient. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Suryabrata, S. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Whittington, B. L., Scher, S. J. 2010. Prayer and Subjective Well Being: An
Examination of Six Different Types of Prayer. The International Journal for the Psychology of Religion
, 20, 59-68. Widi, R. K. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
LAMPIRAN 1
Skala Penelitian
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh: Arinda Anantu
099114120
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2013
Identitas dan Pernyataan Kesediaan Partisipan
Inisial :
… Pendidikan terakhir :
… Jenis kelamin
: …
Lama bekerja :
… Umur
: …
Jabatandivisi :
… Agama
: Kristen ProtestanKatholik Coret yang tidak perlu
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya
pada diri saya.
Tertanda,
tandatangan partisipan
inisial
SKALA A PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini berisi sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat empat pilihan jawaban. Berikan tanda silang X pada kotak pilihan yang Anda anggap
paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda .
Pilihan jawabannya adalah: Tidak pernah, Jarang, Sering, Selalu. Contoh:
No. Pernyataan
Tidak pernah
Jarang Sering Selalu
1. Mendengar Tuhan berbicara dalam
hati Anda.
Skala ini tidak bertujuan untuk mengukur benar atau salahnya jawaban Anda, kerahasiaan identitas dan jawaban Anda dijamin oleh peneliti.
Jika sudah selesai, harap teliti kembali dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab.
Selamat mengerjakan
No. Pernyataan
Tidak pernah
Jarang Sering Selalu
1. Berdoa dengan buku-buku doa.
2. Mengagumi Tuhan di dalam hati,
atas apa yang sudah Dia lalukan dalam hidup Anda.
3. Merasakan Tuhan hadir menemani
Anda. 4.
Memohon kepada Tuhan untuk menambahkan pendapatan Anda.
5. Berpikir bahwa Tuhan sedang
menunjukkan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
6. Membaca dan merenungkan kitab
suci. 7.
Berdoa dengan doa hafalan. 8.
Berdoa setelah bangun tidur di pagi hari.
9. Mampu mengambil hikmah dari
setiap kesulitan dalam hidup Anda. 10.
Merenungkan mengapa di dunia ini ada ketidak adilan.
11. Memohon kepada Tuhan untuk
menambahkan pendapatan orang lain.
12. Menyampaikan kekecewaan kepada
Tuhan atas suatu kegagalan yang terjadi dalam hidup Anda.
No. Pernyataan
Tidak pernah
Jarang Sering Selalu
13. Meminta bimbingan Tuhan dalam
membuat suatu keputusan. 14.
Mempercayai bahwa Tuhan menyatakan karyanya dalam setiap
peristiwa. 15.
Berdoa sebelum memulai pekerjaan. 16.
Merenungkan mengapa suatu pemasalahan harus terjadi dalam
hidup Anda. 17.
Berdoa sebelum tidur di malam hari. 18.
Meminta agar Tuhan memberikan kekuatan
dalam menghadapi
kesulitan. 19.
Merenungkan untuk apa Tuhan menciptakan manusia dengan begitu
banyak perbedaan. 20.
Berdoa kepada
Tuhan agar
dimampukan untuk
memaafkan kesalahan orang lain.
21. Berdoa pada hari Pentakosta.
22. Bertanya kepada Tuhan rencana apa
yang akan Tuhan perbuat dalam hidup Anda di masa depan.
23. Memohon agar Tuhan memberikan
ketekunan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.
No. Pernyataan
Tidak pernah
Jarang Sering Selalu
24. Merenungkan mengapa berkat
Tuhan tak pernah berhenti mengalir dalam hidup Anda.
25. Menghadiri kebaktian mingguan di
Gereja. 26.
Berdoa sebelum melaksanakan rapat.
27. Menyampaikan kesedihan kepada
Tuhan atas suatu permasalahan dalam hidup Anda.
28. Berdoa setelah melakukan
pekerjaan. 29.
Memohon agar Tuhan memberikan kesehatan jasmani dan rohani.
30. Merenungkan mengapa Tuhan
membiarkan manusia mengalami berbagai kesulitan.
31. Berdoa setelah melaksanakan rapat.
32. Bertanya kepada Tuhan kapan suatu
permasalahan dalam hidup Anda akan berakhir.
33. Meminta agar Tuhan menunjukan
jalan keluar
dari suatu
permasalahan. 34.
Berterimakasih kepada Tuhan atas suatu kesulitan yang telah
terpecahkan.
No. Pernyataan
Tidak pernah
Jarang Sering Selalu
35. Berdoa agar Tuhan memberikan
keharmonisan hubungan antar rekan sekerja.
36. Berdoa sebelum menyantap
makanan. 37.
Berterimakasih kepada Tuhan atas kesehatan jasmani dan rohani.
38. Meminta
kepada Tuhan
agar diberikan pemimpin yang bijaksana.
39. Meminta Tuhan untuk mengubah
hati seseorang. 40.
Berdoa pada hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga.
41. Memohon agar Tuhan memberikan
penghiburan bagi orang lain yang sedang bersedih.
42. Berterimakasih kepada Tuhan atas
pekerjaanjabatan yang dipercayakan.
43. Memohon
kepada Tuhan
agar diberikan kenaikan jabatan dalam
pekerjaan. 44.
Meminta Tuhan untuk meredakan ketegangan akibat beban pekerjaan
yang menumpuk. 45.
Berdoa pada hari Natal.
No. Pernyataan
Tidak pernah
Jarang Sering Selalu
46. Berdoa agar dimampukan untuk
memenuhi tuntutan pekerjaan yang semakin besar.
47. Berterimakasih kepada Tuhan atas
rekan kerja yang ramah dan saling mendukung.
48. Berdoa pada hari Minggu Paskah.
49. Berterimakasih atas rejeki yang
diberikan Tuhan. 50.
Menyampaikan kegembiraan kepada Tuhan atas suatu pencapaian dalam
hidup Anda. 51.
Berdoa sesudah menyantap makanan.
52. Berdoa
kepada Tuhan
bagi kemajuan perusahaan tempat Anda
bekerja. 53.
Mengatakan bahwa Anda begitu mencintai Tuhan.
54. Berdoa
kepada Tuhan
agar dimampukan untuk menerima segala
bentuk kritikan dengan lapang dada. 55.
Berdoa pada hari Jumat Agung. 56.
Mengakui segala dosa di hadapan Tuhan.
SKALA B PETUNJUK PENGISIAN
Dalam skala ini terdapat sejumlah peristiwa, jawablah pertanyaan untuk setiap peristiwa dengan cara sebagai berikut:
1. Bayangkanlah seolah-olah peristiwa tersebut terjadi dalam kehidupan Anda. 2. Bayangkanlah apa yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa tersebut.
3. Dari angka 1 sampai dengan 5, berikan tanda silang X pada angka yang mewakili jawaban Anda untuk setiap pertanyaan pada setiap situasi semakin
besar angkanya, semakin mewakili jawaban yang ada di sebelah kanan.
Contoh:
1. Tarif angkutan yang biasa Anda gunakan peristiwa