bahwa kebiasaan-kebiasaan yang diperlukan untuk meningkatkan Adversity Quotient
dapat dibentuk dan diperkuat dalam diri manusia. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Adversity
Quotient adalah suatu bentuk kecerdasan yang mengukur kemampuan
seseorang dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan untuk mencapai kesuksesan di berbagai bidang kehidupan.
2. Tiga Tingkat Kesulitan
Stoltz 2000 mengatakan bahwa ukuran dan frekuensi kesulitan yang harus dihadapi setiap orang semakin besar dari hari ke hari. Kesulitan
hidup terus meningkat dan tidak pernah berhenti. Untuk membantu menjelaskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia, Stoltz 2000
memperkenalkan model “Tiga Tingkat Kesulitan”. Model ini hendak menggambarkan suatu kenyataan bahwa kesulitan merupakan bagian dari
hidup yang ada di mana-mana, nyata, dan tidak terelakkan. Selain itu, model ini juga hendak memperlihatkan bahwa perubahan positif yang
dapat terjadi pada ketiga tingkatnya berawal dari individu yang mengalami kesulitan.
a. Kesulitan di Masyarakat. Pada zaman sekarang ini, masyarakat dihadapkan pada
banyak kesulitan, misalnya: tindakan kejahatan yang meningkat secara dramatis, kondisi perekonomian yang tak kunjung stabil, kerusakan
lingkungan yang semakin parah, krisis moral yang melanda generasi muda, perubahan pandangan terhadap kehidupan rumah tangga, dan
hilangnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga pemerintah. Stoltz 2000 menyebut perubahan tersebut sebagai kesulitan masyarakat.
b. Kesulitan di Tempat Kerja. Stoltz 2000 mengatakan bahwa situasi sulit di tempat kerja
semakin meningkat, hal ini menyebabkan frustrasi yang dialami kaum pekerja semakin menumpuk. Mengerjakan banyak hal dengan upah
yang sedikit merupakan salah satu dari sekian banyak kesulitan yang dapat ditemukan di tempat kerja. Tuntutan-tuntutan dan ketidakpastian
yang harus dihadapi seringkali membuat kaum pekerja berangkat ke tempat kerja dengan perasaan cemas setiap harinya.
c. Kesulitan Individu. Phoolka dan Kaur 2012 menyebutkan beberapa contoh
kesulitan yang terjadi pada tingkat individu, diantaranya adalah rasa kesepian, kurang percaya diri, kehilangan semangat, kelelahan, dan
kesehatan yang buruk. Namun, sesuai dengan penjelasan sebelumnya mengenai model “Tiga Tingkat Kesulitan”, pada tingkat inilah
individu dapat memulai perubahan.
3. Tiga Tipe Individu dalam Menghadapi Kesulitan