Kelas VIII SMPMTs Edisi Revisi
152
Semester 2
B. Tujuan Pendidikan Seks Secara Umum
Sesuai dengan kesepakatan internasional “’Conference of Sex Education and Family Planning’ pada 1962
, adalah: “Untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya,
serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.” Tujuan utamanya adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan
lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain.
C.Pendidikan Seks Bagi Remaja
Masih banyak yang belum memahami seks dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan norma dan nilai dalam masyarakat kita menganggap pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan
secara terbuka dan hanya merupakan masalah orang dewasa. Pandangan demikian mengandung banyak kebenarannya terutama pada masa lampau, ketika informasi tentang seks masih sangat
terbatas. Namun, saat ini informasi tentang seks lebih mudah diperoleh dan sangat banyak. Maka usaha untuk memberikan informasi yang benar perlu diberikan terutama kepada para remaja.
Kini, kemajuan di bidang teknologi informasi telah mengubah struktur dan pandangan hidup masyarakat kita. Dampak negatif dari kemajuan tersebut adalah pergeseran nilai dan moral yang
terjadi di masyarakat. Sesuatu yang dahulu dianggap tabu, kini menjadi menjadi lazim dan begitu sebaliknya.
Salah satu pergeseran moral ialah nilai moral seksual terutama di kalangan remaja. Nilai moral seksual yang dulu dianggap tabu dan bertentangan dengan norma agama, tidak demikian lagi oleh
sebagian kaum remaja. Dengan demikian memberikan bimbingan dan penerangan seks kepada para remaja merupakan suatu yang sangat penting dan perlu.Alasan pendidikan seks sangat
penting diajarkan kepada para remaja adalah: a. Dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual.
b. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral. c. Dapat mengatasi gangguan psikis.
d. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
D. Bahaya Seks Bebas
Seks bebas berarti melakukan aktivitas seks dengan pasangan tanpa diikat perkawinan. Melakukan seks bebas sangat dilarang oleh agama manapun. Norma-norma di masyarakat juga
menyatakan seks bebas merupakan perbuatan yang terlarang. Pasangan yang melakukan seks bebas akan mendapat sanksi, baik secara hukum negara maupun hukum masyarakat.
1. Bagaimana Budaya Seks Bebas Muncul?
Budaya seks bebas muncul akibat pergaulan antara pria dan wanita yang bebas. Pergaulan yang bebas antara pria dan wanita biasanya menggiring pada melakukan aktivitas seks meskipun
mereka tidak terikat perkawinan. Padahal, pria dan wanita yang belum terikat perkawinan tidak boleh melakukan aktivitas seks.
Faktor-faktor negatif seperti merebaknya informasi bertema pornograi di media massa, dan kurangnya penanaman moral agama, merupakan sebagian faktor yang menyebabkan munculnya
budaya seks bebas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan PJOK
153
2. Apa Bahaya Seks Bebas?
Seks bebas sangat berbahaya, karena sangat bertentangan dengan norma-norma agama, masyarakat, juga negara, hamil di luar nikah, mudah tertular penyakit kelamin, dan mudah
terserang penyakit menular lainnya. Berikut beberapa risiko dari perilaku seks bebas : a. Hilangnya keperawanan dan keperjakaan
Indikasi isik yang jelas terjadi pada perempuan, yakni robeknya selaput dara. b. Ketagihan
Karena sudah merasakan kenikmatan, maka mudah sekali muncul rasa ketagihan. Selalu ingin berbuat, mengulangi dan semakin susah mengendalikan diri.
c. Kehamilan Perilaku seks bebas dapat mengakibatkan kehamilan padahal pasangan tersebut belum terikat
secara perkawman. Biasanya kehamilan yang disebabkan seks bebas ini merupakan kehamilan yang tidak diinginkan.
d. Aborsi dengan segala risikonya Jika hubungan intim sudah berbuah kehamilan, maka biasanya pasangan tersebut akan
melakukan pengguguran kandungan aborsi. Mereka menganggap aborsi adalah jalan yang terbaik untuk menutup aib dan rasa malu terhadap masyarakat sekitar. Mereka juga belum
siap untuk hidup berumahtangga. Risiko dari aborsi antara lain adalah pendarahan, infeksi, kemandulan, bahkan kematian.
e. Penularan penyakit kelamin dan HIVAIDS AIDS singkatan dari Acquired Immune Deiciency Syndrome merupakan gejala penyakit infeksi
yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh manusia yang disebabkan bukan keturunan akan tetapi karena virus HIV Human Immunodeiciency Virus. Pengidap HIV adalah seseorang yang
telah terinfeksi virus HIV akan tetapi penderita masih tampak sehat-sehat saja namun sudah sangat berbahaya karena dapat menularkan virus HIV pada orang lain, sedangkan penderita AIDS adalah
pengidap virus HIV yang telah menunjukan gejala-gejala infeksi oportunistik infeksi yang timbul akibat penurunan kekebalan tubuh disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus, penderita umumnya
akan meninggal dunia antara 1 – 2 tahun setelah munculnya gejala AIDS. Sejak tahun 1981 sampai akhir tahun 2004 lebih dari 70 juta orang telah terinfeksi HIV di
seluruh dunia dan 30 juta orang diantaranya telah meninggal, berikut daftar kasus HIVAIDS di dunia hingga Desember 2004 sebagai gambaran peserta didik tentang bahaya dan ancaman virus
HIVAIDS pada kehidupan manusia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kelas VIII SMPMTs Edisi Revisi
154
Semester 2
Jumlah orang yang hidup dengan HIV
dalam tahun 2004 Total
39,4 juta antara 35,9 – 44,3 juta Dewasa
37,2 juta antara 33,8 – 41,7 juta Wanita
17,6 juta antara 16,3 – 19,5 juta Anak-anak di bawah 15 tahun
2,2 juta antara 2,0 – 2,6 juta Yangbaru terinfeksi
HIV dalam tahun 2004
Total 4,9 juta antara 4,3 – 6,4 juta
Dewasa 4,3 juta antara 3,7 – 5,7 juta
Anak-anak di bawah 15 tahun 640.000 570,000 – 750.000
Yang meninggal karena AIDS dalam
tahun 2004 Total
3,1 juta antara 2,8 – 3,5 juta Dewasa
2,8 juta antara 2,3 – 2,9 juta Anak-anak di bawah 15 tahun
510,000 460.000 – 600,000
Penularan HIV AIDS dapat terjadi melalui empat cara, yaitu : 1 Melalui hubungan seksual dengan pengidap HIV baik sesama jenis homo seksual maupun
dengan lawan jenis heteroseksual. 2 Melalui transfusi darah, terjadi apabila darah donor yang ditransfusikan telah tercemar virus
HIV, namun hal ini kemungkinan sangat kecil karena sejak tahun 1992 Palang Merah Indo- nesia PMI telah melakukan pemeriksaan HIV terhadap darah donor, hal ini sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang kewajiban pemeriksaan virus HIV pada darah donor. 3 Melalui penggunaan alat tusuk yang telah terkontaminasi virus HIV, misalnya : jarum suntik,
jarum tindik dan tato 4 Melalui ibu hamil pengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya, hal ini dapat terjadi : pada
saat janin masih dalam kandungan, pada saat melahirkan partus, dan pada saat menyusui
f. Infeksi saluran reproduksi Remaja perempuan yang sudah aktif secara seksual di bawah usia 20 tahun serta sering
berganti-ganti pasangan cenderung mudah terkena kanker mulut rahim. g. Perasaan malu, bersalah, berdosa dan tidak berharga
Mereka yang sudah terjerumus pada perilaku seks bebas biasanya selalu dirundung rasa ber -
salah. Perasaan malu dan bersalah semakin muncul ketika dirinya atau pasangannya diketahui hamil padahal secara resmi belum menjadi suami istri. Bukan hanya pelakunya yang mendapat
aib tapi keluarga besarnya pun ikut mendapat rasa malu juga.
3. Bagaimana Menghindari Seks Bebas