Analisis minyak atsiri dengan kromatografi gas-spektrometri massa Pemeriksaan organoleptik Pemeriksaan bobot jenis minyak atsiri

44 alat penyulingan dengan air dan uap. Daun kering utuh sebanyak 750 gram disuling selama kurang lebih 6 jam. Minyak atsiri yang diperoleh ditampung, kemudian tapak-tapak air dihilangkan dengan natrium sulfat anhidrat. Minyak atsiri disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap cahaya. Rendemen minyak atsiri dihitung dalam vb. Rendemen minyak atsiri = 100 atsiri minyak jumlah x bahan n penimbanga berat

5. Analisis minyak atsiri dengan kromatografi gas-spektrometri massa

Analisis dengan kromatografi gas-spektrometri massa untuk minyak daun sirih dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Langkah-langkah analisis dilakukan dengan cara pemeriksaan instrumen sebelum dipergunakan, untuk memastikan apakah rangkaian alat kromatografi gas-spektrometri massa siap digunakan. Kemudian dilakukan proses optimasi alat agar siap dipergunakan untuk proses analisis. Penyuntikan cuplikan minyak atsiri daun sirih sebesar 0,1 L ke dalam alat kromatografi gas-spektrometri massa menggunakan injektor secara hati-hati menembus septum. Kemudian injektor dicabut dengan cepat dan dibersihkan dengan pelarut. Proses pembacaan puncak dan penentuan spektra massa dilakukan pada kromatogram yang tampak pada alat kromatografi gas-spektrometri massa.

6. Pemeriksaan organoleptik

Minyak atsiri yang dihasilkan diperiksa secara organoleptik yang meliputi bau, rasa, dan warna. Pemeriksaan warna dilakukan secara visual. Untuk pemeriksaan bau, pada kertas saring ditetesi beberapa tetes minyak atsiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 kemudian dikipas-kipaskan sambil dicium baunya. Sedangkan untuk pemeriksaan rasa, setetes minyak atsiri dicecap rasanya.

7. Pemeriksaan bobot jenis minyak atsiri

Proses kerja pemeriksaan bobot jenis minyak atsiri dilakukan dengan cara menimbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama. Setelah ditimbang piknometer kemudian diisi dengan menggunakan aquades hingga penuh, rendam piknometer di dalam air es dengan tujuan menurunkan suhunya menjadi ± 2 o C di bawah suhu percobaan. Tutup piknometer, tetapi pipa kapiler tetap dibiarkan terbuka dan baru ditutup setelah suhu aquades naik mencapai suhu percobaan. Kemudian, piknometer didiamkan hingga suhu aquades dalam piknometer mencapai suhu kamar. Usap air yang menempel pada dinding luar piknometer dan timbang piknometer yang berisi aquades dengan seksama. Untuk menghitung volume aquades sama dengan volume piknometer digunakan nilai kerapatan aquades pada suhu percobaan yang terdapat pada Tabel I. Tabel I. Kerapatan aquades gml pada beberapa suhu t o C 3,98 10 15 20 25  t 4 0,99987 1,0000 0,99973 0,99913 0,99823 0,99707 t o C 30 40 50 60 70 80  t 4 0,99569 0,99224 0,98807 0,98324 0,97781 0,97183 Penghitungan volume piknometer dilakukan dengan rumus : Bobot piknometer + aquades = a + b gram Bobot piknometer kosong = a gram Bobot aquades = b gram Diketahui kerapatan aquades =  aquades dapat dilihat dalam tabel Volume piknometer = volume aquades = Vp = ml g g b aquades  = c 46 Proses penghitungan bobot jenis minyak atsiri dilakukan dengan menghitung kerapatan sampel minyak atsiri dengan membandingkan bobot sampel dengan volume piknometer. Proses penghitungan bobot sampel minyak atsiri dilakukan dengan langkah yang sama seperti pada proses penghitungan bobot aquades. Bobot jenis minyak atsiri dihitung dengan cara membandingkan kerapatan  sampel minyak atsiri dengan kerapatan  aquades pada suhu standar yang sama. Bobot jenis minyak atsiri dapat dihitung dengan rumus : Bobot piknometer + sampel = a + d gram Bobot piknometer kosong = a gram Bobot sampel = d gram Diketahui kerapatan sampel =  sampel = ml c g d Bobot jenis 25 25 taquades tsampel D = aquades sampel  

8. Pemeriksaan indeks bias minyak atsiri