1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kamus populer, koperasi diartikan sebagai badan perkumpulan yang bertujuan mengadakan kerja sama dalam hal mengatur kebutuhan bersama
para anggotanya, membentuk modal bersama melalui simpanan-simpanan wajib dan suka rela, dengan modal dimana didatangkan barang-barang keperluan para
anggota, keuntungan yang diperoleh setiap tahun dibagikan kepada para anggota dan secara kemufakatan bersama sebagian diperuntukan bagi dana-dana guna
untuk menggerakkan koperasi lebih lanjut. Oleh karena itu sudah selayaknya koperasi menjadi salah satu motor penggerak pereokonomian di suatu negara di
samping sektor-sektor perekonomian yang lain. Salah satu jenis koperasi adalah koperasi kredit atau credit union atau
koperasi simpan pinjam. Credit union dalam melakukan kegiatan untuk menghimpun dan menyalurkan modal yang diperoleh dari anggota melalui
kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau
anggota Pasal 44, UU No.25 Th.1992. Credit union didirikan oleh sekumpulan orang secara sukarela bergabung tanpa adanya paksaan dari pihak lain memiliki
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya. Sebagai koperasi kredit faktor yang amat
menentukan credit union mencapai tujuan adalah kinerja keuangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2 Pengelolaan keuangan secara ideal merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh para pengurus credit union. Kinerja keuangan dapat dikatakan ideal atau tidak, pada dasarnya tergantung pada standar yang digunakan untuk
mengukurnya. Untuk mengukur kinerja tersebut ada beberapa sistem penilaian internasional yaitu CAMEL, PEARLS, GIRAFE, dan lain-lain. Sistem penilaian
yang sering diterapkan di Indonesia yaitu analisa laporan keuangan yang meliputi perhitungan rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas dan aktivitas.
Dalam penelitian ini, penulis memilih sistem PEARLS sebagai alat ukur untuk menilai kinerja keuangan credit union.
Sistem PEARLS dimaksudkan sebagai alat pengawasan bagi manajer credit union. Bagi pengurusnya, PEARLS menyediakan alat untuk memantau
kinerja manajemen terutama kinerja keuangan. Sedangkan bagi pengawas, sistem PEARLS menyediakan indikator dan standar untuk mengawasi kinerja credit
union David C. Richardson, 2001:1. Dengan kata lain berdasarkan sistem PEARLS dapat dilihat bagaimana kinerja keuangan credit union dari satu periode
ke periode yang lain secara spesifik. Dengan sistem ini dapat diketahui bagaimana kondisi kinerja keuangan credit union dilihat dari tingkat perlindungan aset,
struktur keuangan yang efektif, kualitas aset, laju perolehan pendapatan dan biaya, likuiditas, serta tanda-tanda pertumbuhan aset.
Penelitian ini dilakukan di Credit Union “Banuri Harapan Kita” di Batang Tarang. Peneliti tertarik mengadakan penelitian di tempat tersebut karena
krisis moneter yang melanda perekonomian kita tidak mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menjadi anggota credit union. Walaupun banyak lembaga
3
3 keuangan lainnya yang mengalami kebangkrutan tetapi lain halnya dengan credit
union, credit union malah semakin tumbuh dan berkembang. Yang menjadi pertanyaan bagi peneliti adalah bagimana credit union mampu menarik
masyarakat untuk menjadi anggota credit union dan menjamin kemanan uang anggota yang ada di credit union?, apa yang menyebabkan masyarakat percaya
menyimpan uang mereka di credit union? serta bagaimana credit union mengelola kinerja keuangan mereka sehingga dapat terus tumbuh dan
berkembang disaat krisis ekonomi melanda?. Dari hal tersebutlah peneliti ingin mengetahui bagaimana Credit Union “Banuri Harapan Kita” mengelola keuangan
sehingga dapat terus bertahan dan semakin berkembang. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui Kinerja Keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita”. Judul penelitian yang dirumuskan adalah sebagai berikut “Pengawasan Kinerja
Keuangan Credit Union dengan Menggunakan Sistem PEARLS” dan merupakan studi kasus pada Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
B. Batasan Masalah