Analisis Rasio Keuangan Analisis tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas : studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Tekmaco Tbk, PT Eratex Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Data yang di analisis dalam bab ini adalah data laporan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk dengan mengunakan teknik analisis rasio keuangan dan analisis trend.

A. Analisis Rasio Keuangan

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio Tabel V.1 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 current ratio PT Argo Pantes Tbk menunjukkan angka 0,151 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,151, pada tahun 2000 current ratio menunjukkan angka 0,218 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,218, pada tahun 2001 current ratio menunjukkan angka 0,233 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,233, pada tahun 2002 current ratio menunjukkan angka 0,340 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hitang lancer dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,34 dan pada tahun 2003 current ratio menunjukkan angka 0,292 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,292. Pada PT Texmaco Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 current ratio PT Texmaco Djaja Tbk menunjukkan angka 0,517 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,517 pada tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2000 current ratio menunjukkan angka 0,406 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,406, pada tahun 2001 current ratio menunjukkan angka 0,376 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,376 pada tahun 2002 current ratio menunjukkan angka 0,421 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,421 dan pada tahun 2003 current ratio menunjukkan angka 0,253 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,253. Pada PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 current ratio PT Eratex Tbk menunjukkan angka 2,305 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 2,305 pada tahun 2000 current ratio menunjukkan angka 1,883 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 1,883, pada tahun 2001 current ratio menunjukkan angka 2,244 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 2,244 pada tahun 2002 current ratio menunjukkan angka 1,929 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 1,929 dan pada tahun 2003 current ratio menunjukkan angka 1,347 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 1,347. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 current ratio PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan angka 0,436 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,436 pada tahun 2000 current ratio menunjukkan angka 0,701 yang berarti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,701, pada tahun 2001 current ratio menunjukkan angka 0,597 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 0,597 pada tahun 2002 current ratio menunjukkan angka 1,176 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 1,176 dan pada tahun 2003 current ratio menunjukkan angka 1,033 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 1,033 Tabel V .1 Current Ratio Keterangan: Current Ratio = Lancar g Hu Lancar Aktiva tan PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio 1999 355.151.854 2.351.669.771 0,151 468.050.124.737 904.605.519.916 0,517 2000 537.366.196 2.464.237.998 0,218 452.388.228.057 1.114 555.377.065 0,406 2001 623.586.946 2.679.677.619 0,233 498.427.099.729 1.325.308.400.411 0,376 2002 482.599.549 1.417.647.940 0,340 489.122.149.149 1.161.586.943.781 0,421 2003 403.858.282 1.382.361.502 0,292 306.190.625.441 1.211.998.062.753 0,253 PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio 1999 250.853.758 108.823.330 2,305 788.407.212.342 1.807.716.797.021 0,436 2000 388.620.053 206.350.050 1,883 707.508.388.754 1.009.193.480.224 0,701 2001 310.934.644 138.591.761 2,244 669.614.985.462 1.120.854.645.656 0,597 2002 284.645.018 147.528.390 1,929 586.158.475.400 498.613.627.555 1,176 2003 167.882.232 124.619.495 1,347 565.843.741.391 547.492.889.101 1,033 b. Quick Ratio Tabel V.2 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 quick ratio menunjukkan angka 0,059 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,059, pada tahun 2000 quick ratio menunjukkan angka 0,104 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,104, pada tahun 2001 quick ratio menunjukkan angka 0,087 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,087, pada tahun 2002 quick ratio menunjukkan angka 0,032 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,032 dan pada tahun 2003 quick ratio menunjukkan angka 0,092 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,092. Pada PT Texmaco Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 quick ratio menunjukkan angka 0,244 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,244, pada tahun 2000 quick ratio menunjukkan angka 0,162 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,162, pada tahun 2001 quick ratio menunjukkan angka 0,202 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,202, pada tahun 2002 quick ratio menunjukkan angka 0,186 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,186 dan pada tahun 2003 quick ratio menunjukkan angka 0,113 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,113. Pada PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 quick ratio menunjukkan angka 1,159 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,159, pada tahun 2000 quick ratio menunjukkan angka 1,164 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 1,164, pada tahun 2001 quick ratio menunjukkan angka 1,272 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 1,272, pada tahun 2002 quick ratio menunjukkan angka 1,050 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 1,050 dan pada tahun 2003 quick ratio menunjukkan angka 0,608 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,608. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 quick ratio menunjukkan angka 0,269 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,269, pada tahun 2000 quick ratio menunjukkan angka 0,357 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,357, pada tahun 2001 quick ratio menunjukkan angka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 0,215 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,215, pada tahun 2002 quick ratio menunjukkan angka 0,536 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,536 dan pada tahun 2003 quick ratio menunjukkan angka 0,454 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancer setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 0,454. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V .2 Quickt Ratio PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Aktiva Lancar Persd+UM+Pajak Hutang Lancar Quick Ratio Aktiva Lancar Persd+UM+Pajak Hutang Lancar Quick Ratio 1999 355.151.854 216.140.849 2.351.669.771 0,059 468.050.124.737 247.318.808.717 904.605.519.916 0,244 2000 537.366.196 281.738.533 2.464.237.998 0,104 452.388.228.057 271.803.685.924 1.114 555.377.065 0,162 2001 623.586.946 389.446.518 2.679.677.619 0,087 498.427.099.729 230.723.232.504 1.325.308.400.411 0,202 2002 482.599.549 357.492.772 1.417.647.940 0,032 489.122.149.149 273.094.465.875 1.161.586.943.781 0,186 2003 403.858.282 277.296.810 1.382.361.502 0,092 306.190.625.441 169.791.181.485 1.211.998.062.753 0,113 PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Aktiva Lancar Persd+UM+Pajak Hutang Lancar Quick Ratio Aktiva Lancar Persd+UM+Pajak Hutang Lancar Quick Ratio 1999 250.853.758 92.456.772 108.823.330 1,159 788.407.212.342 300.905.855.264 1.807.716.797.021 0,269 2000 388.620.053 163.567.237 206.350.050 1,164 707.508.388.754 347.253.099.854 1.009.193.480.224 0,357 2001 310.934.644 142.073.318 138.591.761 1,272 669.614.985.462 428.744.752.430 1.120.854.645.656 0,215 2002 284.645.018 140.261.815 147.528.390 1,050 586.158.475.400 368.873.083.583 498.613.627.555 0,536 2003 167.882.232 112.239.035 124.619.495 0,608 565.843.741.391 317.340.370.566 547.492.889.101 0,454 c. Cash Ratio Tabel V. 3 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 cash ratio menunjukkan angka 0,023 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,023, pada tahun 2000 cash ratio menunjukkan angka 0,062 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,062, pada tahun 2001 cash ratio menunjukkan angka 0,052 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,052, pada tahun 2002 cash ratio menunjukkan angka 0,010 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,010 dan pada tahun 2003 cash ratio menunjukkan angka 0,013 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva kas Rp 0,013. Pada PT Texmaco Tbk Tbk menunj ukkan bahwa pada tahun 1999 cash ratio menunjukkan angka 0,020 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,020, pada tahun 2000 cash ratio menunjukkan angka 0,019 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,019, pada tahun 2001 cash ratio menunjukkan angka 0,063 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,063, pada tahun 2002 cash ratio menunjukkan angka 0,007 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,007 dan pada tahun 2003 cash ratio menunjukkan angka 0,003 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva kas Rp 0,003. Pada PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 cash ratio menunjukkan angka 0,844 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,844, pada tahun 2000 cash ratio menunjukkan angka 0,521 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,521, pada tahun 2001 cash ratio menunjukkan angka 0,332 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,332, pada tahun 2002 cash ratio menunjukkan angka 0,134 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,134 dan pada tahun 2003 cash ratio menunjukkan angka 0,047 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva kas Rp 0,047. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 cash ratio menunjukkan angka 0,096 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,096, pada tahun 2000 cash ratio menunjukkan angka 0,082 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,082, pada tahun 2001 cash ratio menunjukkan angka 0,061 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,061, pada tahun 2002 cash ratio menunjukkan angka 0,133 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,133 dan pada tahun 2003 cash ratio menunjukkan angka 0,100 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan aktiva kas Rp 0,100. Tabel V .3 Cash Ratio Keterangan : Cash Ratio = Lancar g Hu Kas tan PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Kas Hutang Lancar Cash Ratio Kas Hutang Lancar Cash Ratio 1999 58.598.122 2.351.669.771 0,023 18.402.002.146 904.605.519.916 0,020 2000 152.603.284 2.464.237.998 0,062 20.795.162.693 1.114 555.377.065 0,019 2001 139.773.345 2.679.677.619 0,052 83.279.336.987 1.325.308.400.411 0,063 2002 14.526.852 1.417.647.940 0,010 8.042.437.217 1.161.586.943.781 0,007 2003 18.574.025 1.382.361.502 0,013 3.528.808.154 1.211.998.062.753 0,003 PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Kas Hutang Lancar Cash Ratio Kas Hutang Lancar Cash Ratio 1999 91.887.979 108.823.330 0,844 174.116.766.511 1.807.716.797.021 0,096 2000 107.412.940 206.350.050 0,521 82.591.662.351 1.009.193.480.224 0,082 2001 46.053.637 138.591.761 0,332 68.125.405.203 1.120.854.645.656 0,061 2002 19.728.020 147.528.390 0,134 66.357.003.805 498.613.627.555 0,133 2003 5.856.518 124.619.495 0,047 54.896.590.786 547.492.889.101 0,100 2. Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Assets Tabel V.4 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 rasio utang atas aktiva adalah 0,985 yang berarti bahwa 98,5 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada tahun 2000 rasio utang atas aktiva adalah 1,146 yang berarti bahwa 114,6 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2001 rasio utang atas aktiva adalah 1,206 yang berarti bahwa 120,6 total aktiva diwakili oleh total utang. . Pada tahun 2002 rasio utang atas aktiva adalah 1,005 yang berarti bahwa 100,5 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2003 rasio utang atas aktiva adalah 0,938 yang berarti bahwa 93,8 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada PT Texmaco Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 rasio utang atas aktiva adalah 1,025 yang berarti bahwa 102,5 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada tahun 2000 rasio utang atas aktiva adalah 1,311 yang berarti bahwa 131,1 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2001 rasio utang atas aktiva adalah 1,540 yang berarti bahwa 154 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada tahun 2002 rasio utang atas aktiva adalah 1,737 yang berarti bahwa 173,7 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2003 rasio utang atas aktiva adalah 2,276 yang berarti bahwa 227,6 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 rasio utang atas aktiva adalah 0,813 yang berarti bahwa 81,3 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada tahun 2000 rasio utang atas aktiva adalah 0,872 yang berarti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa 87,2 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2001 rasio utang atas aktiva adalah 0,848 yang berarti bahwa 84,8 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada tahun 2002 rasio utang atas aktiva adalah 0,825 yang berarti bahwa 82,5 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2003 rasio utang atas aktiva adalah 0,917 yang berarti bahwa 91,7 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 rasio utang atas aktiva adalah 0,960 yang berarti bahwa 96 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada tahun 2000 rasio utang atas aktiva adalah 0,939 yang berarti bahwa 93,9 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2001 rasio utang atas aktiva adalah 0,927 yang berarti bahwa 92,7 total aktiva diwakili oleh total utang. Pada tahun 2002 rasio utang atas aktiva adalah 0,862 yang berarti bahwa 86,2 total aktiva diwakili oleh total utang. pada tahun 2003 rasio utang atas aktiva adalah 0,867 yang berarti bahwa 86,7 total aktiva diwakili oleh total utang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V .4 Total Debt to Total Assets Keterangan : TDTA : Total Debt to Total Equity TDTA= Aktiva Jumlah g Hu Jumlah tan PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Jumlah Hutang Jumlah Aktiva TDTA Jumlah Hutang Jumlah Aktiva TDTA 1999 2.394.058.532 2.430.371.672 0,985 1.345.221.975.385 1.311.912.891.537 1,025 2000 3.027.587.057 2.640.789.727 1,146 1.565.410.449.393 1.194.266.064.257 1,311 2001 3.269.122.819 2.711.375.388 1,206 1.787.471.226.390 1.160.862.390.453 1,540 2002 2.277.498.405 2.265.173.723 1,005 1.872.689.406.272 1.077.939.828.493 1,737 2003 2.124.752.312 2.125.970.009 0,938 1.909.759.704.043 839.227.925.956 2,276 PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Jumlah Hutang Jumlah Aktiva TDTA Jumlah Hutang Jumlah Aktiva TDTA 1999 281.722.024 346.693.160 0,813 2.131.837.536.247 2.219.807.781.428 0,960 2000 449.043.425 514.877.307 0,872 2.220.729.014.925 2.365.686.134.244 0,939 2001 389.074.526 458.982.676 0,848 2.133.062.927.197 2.300.304.734.436 0,927 2002 345.597.669 418.677.669 0,825 1.733.892.951.156 2.010.352.925.269 0,862 2003 266.078.182 290.042.357 0,917 1.615.855.025.441 1.863.038.755.694 0,867 b. Total Debt to Total Equity Tabel V. 5 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 total debt to equity ratio menunjukkan angka 65,928 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 65, 928 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2000 total debt to equity ratio menunjukkan angka -7,827 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 7,827 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2001 total debt to equity ratio menunjukkan angka -5,861 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 5,861 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2002 total debt to equity ratio menunjukkan angka -184,793 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 184,793 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2003 total debt to equity ratio menunjukkan angka 174,489 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 174,489 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00 Pada PT Texmaco Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 total debt to equity ratio menunjukkan angka -40,386 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 40,386 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2000 total debt to equity ratio menunjukkan angka -4,218 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 4,218 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2001 total debt to equity ratio menunjukkan angka -2,853 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 2,853 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2002 total debt to equity ratio menunjukkan angka -2,356 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 2,356 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2003 total debt to equity ratio menunjukkan angka -1,784 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 1,784 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 total debt to equity ratio menunjukkan angka 4,336 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 4,336 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2000 total debt to equity ratio menunjukkan angka 6,821 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 6,821 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2001 total debt to equity ratio menunjukkan angka 5,566 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 5,566 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2002 total debt to equity ratio menunjukkan angka 4,729 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 4,729 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2003 total debt to equity ratio menunjukkan angka 11,103 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 11,103 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00 Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 total debt to equity ratio menunjukkan angka 24,234 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 24,234 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2000 total debt to equity ratio menunjukkan angka 19,318 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 19,318 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2001 total debt to equity ratio menunjukkan angka 12,754 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 12,754 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2002 total debt to equity ratio menunjukkan angka 6,272 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 6,272 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tahun 2003 total debt to equity ratio menunjukkan angka 6,537 yang berarti bahwa setiap utang sebesar Rp 6,537 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 1,00. Tabel V .5 Total Debt to Total Equity Keterangan: TDTE : Total Debt to Total Equity TDTE = Sendiri Modal g Hu Jumlah tan PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Jumlah Hutang Jum. Mod.al Sendiri TDTE Jumlah Hutang Jum. Mod.al Sendiri TDTE 1999 2.394.058.532 36.313.140 65,928 1.345.221.975.385 -33.309.083.848 - 40,386 2000 3.027.587.057 -386.797.330 -7,827 1.565.410.449.393 -371.144.385.136 -4,218 2001 3.269.122.819 -557.747.431 -5,861 1.787.471.226.390 -626.608.835.937 -2,853 2002 2.277.498.405 -12.324.582 - 184,793 1.872.689.406.272 -794.749.577.779 -2,356 2003 2.124.752.312 12.176.970 174,489 1.909.759.704.043 -1.070.531.778.087 -1,784 PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Jumlah Hutang Jum. Mod.al Sendiri TDTE Jumlah Hutang Jum. Mod.al Sendiri TDTE 1999 281.722.024 64.971.136 4,336 2.131.837.536.247 87.970.245.181 24,234 2000 449.043.425 65.833.882 6,821 2.220.729.014.925 114.957.119.319 19,318 2001 389.074.526 69.908.150 5,566 2.133.062.927.197 167.241.807.239 12,754 2002 345.597.669 73.080.000 4,729 1.733.892.951.156 276.459.974.113 6,272 2003 266.078.182 23.964.175 11,103 1.615.855.025.441 247.183.730.253 6,537 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Rasio Rentabilitas a. Rentabailitas Ekonomi Tabel V. 6 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 rentabilitas ekonomi adalah 0,030 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,03. Pada tahun 2000 rentabilitas ekonomi adalah 0,077 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,077. Pada tahun 2001 rentabilitas ekonomi adalah 0,032 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,032. Pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2003 tidak tersedia data. Pada PT Texmaco Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 data rentabilitas ekonomi tidak tersediaa Pada PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 rentabilitas ekonomi adalah 0,070 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,070. Pada tahun 2000 rentabilitas ekonomi adalah 0,157 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,157. Pada tahun 2001 rentabilitas ekonomi adalah 0,101 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,101. Pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2003 data rentabilitas ekonomi tidak tersedia. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 rentabilitas ekonomi adalah 0,041 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,041. Pada tahun 2000 rentabilitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ekonomi adalah 0,045 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,045. Pada tahun 2001 rentabilitas ekonomi adalah 0,032 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,032. Pada tahun 2002 Pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2003 data rentabilitas ekonomi tidak tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V .6 Rentabilitas Ekonomi Keterangan: RE : Rentabilitas Ekonomi RE = Aktiva Jumlah Usaha Laba PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Laba Usaha Jumlah Aktiva RE Laba Usaha Jumlah Aktiva RE 1999 72.288.051 2.430.371.672 0,030 -154.048.800.944 1.311.912.891.537 -0,117 2000 203.281.310 2.640.789.727 0,077 -199.063.482.284 1.194.266.064.257 -0,167 2001 87.985.198 2.711.375.388 0,032 -231.525.368.140 1.160.862.390.453 -0,199 2002 -10.945.524 2.265.173.723 -0,005 -212.472.495.768 1.077.939.828.493 -0,197 2003 -80.097.560 2.125.970.009 -0,038 -277.708.979.057 839.227.925.956 -0,331 PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Laba Usaha Jumlah Aktiva RE Laba Usaha Jumlah Aktiva RE 1999 24.179.446 346.693.160 0,070 92.623.210.814 2.219.807.781.428 0,041 2000 80.906.032 514.877.307 0,157 106.656.641.640 2.365.686.134.244 0,045 2001 46.221.753 458.982.676 0,101 73.702.579.095 2.300.304.734.436 0,032 2002 -14.021.563 418.677.669 -0,033 -74.140.668.206 2.010.352.925.269 -0,037 2003 -44.555.736 290.042.357 -0,154 -131.411.143.275 1.863.038.755.694 -0,071 b.Gross Profit Margin Tabel V. 7 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 Gross Profit Margin 0,139 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,139. pada tahun 2000 Gross Profit Margin 0,254 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,254. Pada tahun 2001 Gross Profit Margin 0,135 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,135. Pada tahun 2002 Gross Profit Margin 0,055 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,055. Pada tahun 2003 Gross Profit Margin tidak tersedia Pada PT Texmaco Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 gros profit margin data tidak tersedia. Pada PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 Gross Profit Margin 0,194 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,194. pada tahun 2000 Gross Profit Margin 0,277 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,277. Pada tahun 2001 Gross Profit Margin 0,202 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,202 Pada tahun 2002 Gross Profit Margin 0,119 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,119. Pada tahun 2003 Gross Profit Margin 0,041 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,041 Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukkan bahwa pada tahun 1999 Gross Profit Margin 0,176 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,176. pada tahun 2000 Gross Profit Margin 0,175 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,175. Pada tahun 2001 Gross Profit Margin 0,090 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,090. Pada tahun 2002 Gross Profit Margin 0,022 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,022. Pada tahun 2003 Gross Profit Margin data tidak tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V .7 Gross Profit Margin Keterangan: GPM : Gross Profit Margin GPM = Penjualan Kotor rugi Laba PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Labarugi Kotor Penjualan GPM Labarugi Kotor Penjualan GPM 1999 151.196.838 1.084.571.000 0,139 -14.958.383.705 878.644.013.320 -0,017 2000 276.413.350 1.089.820.357 0,254 -45.180.049.755 827.528.031.704 -0,055 2001 162.653.559 1.202.077.371 0,135 -32.441.303.473 842.956.739.937 -0,038 2002 57.196.710 1.033.463.859 0,055 -53.354.891.545 684.701.322.057 -0,078 2003 -8.096.180 1.028.793.764 -0,009 -124.275.316.716 529.252.360.413 -0,235 PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Labarugi Kotor Penjualan GPM Labarugi Kotor Penjuala n GPM 1999 67.456.943 347.990.710 0,194 186.958.164.869 1.077.443.908.915 0,176 2000 125.138.164 451.287.031 0,277 221.367.464.711 1.264.525.001.727 0,175 2001 101.341.790 500.693.404 0,202 117.385.719.684 1.309.066.447.950 0,090 2002 43.141.343 363.803.591 0,119 25.896.428.723 1.164.127.282.177 0,022 2003 16.147.711 391.007.780 0,041 -56.815.785.033 978.309.034.011 -0,058 4. Rasio Aktivitas a. Total Asset Turn Over Tabel V. 8 pada PT Argo Pantes Tbk memperlihatkan bahwa perputaran aktiva PT Argo Pantes Tbk pada tahun 1999 sebanyak 0,446x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,446x, pada tahun 2000 sebanyak 0,413x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,413x, pada tahun 2001 sebanyak 0,443x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,443x, pada tahun 2002 sebanyak 0,456x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,456x dan pada tahun 2003 sebanyak 0,484x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,484x Pada PT Texmaco Tbk memperlihatkan bahwa perputaran aktiva PT Texmaco Djaja Tbk pada tahun 1999 sebanyak 0,670x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,670x, pada tahun 2000 sebanyak 0,693x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,693x, pada tahun 2001 sebanyak 0,726x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,726x, pada tahun 2002 sebanyak 0,635x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,635x dan pada tahun 2003 sebanyak 0,631x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,631x. Pada PT Eratex Djaja Tbk memperlihatkan bahwa perputaran aktiva PT Eratex Tbk pada tahun 1999 sebanyak 1,004x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 1,004x, pada tahun 2000 sebanyak 0,876x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,876x, pada tahun 2001 sebanyak 1,091x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 1,091x, pada tahun 2002 sebanyak 0,869x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,869x dan pada tahun 2003 sebanyak 1,384x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 1,384x Pada PT Texmaco Tbk memperlihatkan bahwa perputaran aktiva PT Texmaco Djaja Tbk pada tahun 1999 sebanyak 0,670x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,670x, pada tahun 2000 sebanyak 0,693x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,693x, pada tahun 2001 sebanyak 0,726x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,726x, pada tahun 2002 sebanyak 0,635x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,635x dan pada tahun 2003 sebanyak 0,631x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,631x. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk memperlihatkan bahwa perputaran aktiva PT Panasia Indosyntex Tbk pada tahun 1999 sebanyak 0,485x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 0,485x, pada tahun 2000 sebanyak 0,535x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,535x, pada tahun 2001 sebanyak 0,569x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,569x, pada tahun 2002 sebanyak 0,579x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,579x dan pada tahun 2003 sebanyak 0,525x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam aktiva berputar sebanyak 0,525x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V .8 Total Assets Turn Over Keterangan: TATO : Total Aset Turn Over TATO = Aktiva Jumlah Penjualan PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Penjualan Total Aktiva TATO Penjualan Jumlah Aktiva TATO 1999 1.084.571.000 2.430.371.672 0,446x 878.644.013.320 1.311.912.891.537 0,670x 2000 1.089.820.357 2.640.789.727 0,413x 827.528.031.704 1.194.266.064.257 0,693x 2001 1.202.077.371 2.711.375.388 0,443x 842.956.739.937 1.160.862.390.453 0,726x 2002 1.033.463.859 2.265.173.723 0,456x 684.701.322.057 1.077.939.828.493 0,635x 2003 1.028.793.764 2.125.970.009 0,484x 529.252.360.413 839.227.925.956 0,631x PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Penjualan Jumlah Aktiva TATO Penjualan Jumlah Aktiva TATO 1999 347.990.710 346.693.160 1,004x 1.077.443.908.915 2.219.807.781.428 0,485x 2000 451.287.031 514.877.307 0,876x 1.264.525.001.727 2.365.686.134.244 0,535x 2001 500.693.404 458.982.676 1,091x 1.309.066.447.950 2.300.304.734.436 0,569x 2002 363.803.591 418.677.669 0,869x 1.164.127.282.177 2.010.352.925.269 0,579x 2003 391.007.780 290.042.357 1,384x 978.309.034.011 1.863.038.755.694 0,525x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Perputaran Piutang Tabel V1.9 pada PT Argo Pantes Tbk memperlihatkan bahwa perputaran piutang PT Argo Pantes Tbk pada tahun 1999 sebanyak 14,299x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 14,299x, pada tahun 2000 sebanyak 12,217x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 12,217x, pada tahun 2001 sebanyak 12,369x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 12,369x, pada tahun 2002 sebanyak 10,210x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 10,210x, dan pada tahun 2003 sebanyak 9,610x yang berarti dalam setahun rata- rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 9,610x pada PT Texmaco Tbk memperlihatkan bahwa perputaran piutang PT Texmaco Tbk pada tahun 1999 sebanyak 4,388x yang berarti dalam setahun rata- rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 4,388x, pada tahun 2000 sebanyak 5,712x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piut ang berputar sebanyak 5,712x, pada tahun 2001 sebanyak 8,498x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 8,498x, pada tahun 2002 sebanyak 5,679x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 5,679x, dan pada tahun 2003 sebanyak 6,396x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 6,396x. Pada PT Eratex Djaja Tbk memperlihatkan bahwa perputaran piutang PT Eratex Djaja Tbk pada tahun 1999 sebanyak 12,900x yang berarti dalam setahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 12,900x, pada tahun 2000 sebanyak 8,676x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 8,676x, pada tahun 2001 sebanyak 8,274x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 8,274x, pada tahun 2002 sebanyak 7,322x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 7,322x, dan pada tahun 2003 sebanyak 9,402x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 9,402x. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk memperlihatkan bahwa perputaran piutang PT Panasia Indosyntex Tbk pada tahun 1999 sebanyak 4,057x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 4,057x, pada tahun 2000 sebanyak 4,467x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 4,467x, pada tahun 2001 sebanyak 5,813x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 5,813x, pada tahun 2002 sebanyak 7,174x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 7,174x, dan pada tahun 2003 sebanyak 8,065x yang berarti dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 8,065x. Tabel V .9 Perputaran Piutang Keterangan: PP: Perputaran Piutang PP = rata Rata g Piu Penjualan − tan PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH Penjualan Piutang Rata-rata PP Penjualan Piutang Rata-rata PP 1999 1.084.571.000 75.850.410 14,299x 878.644.013.320 200.237.924.640 4,388x 2000 1.089.820.357 89.208.391,5 12,217x 827.528.031.704 144.875.355.690 5,712x 2001 1.202.077.371 97.185.491 12,369x 842.956.739.937 99.194.721.110 8,498x 2002 1.033.463.859 101.223.504 10,210x 684.701.322.057 120.567.234.030 5,679x 2003 1.028.793.764 107.049.760,5 9,610x 529.252.360.413 82.747.398.440 6,396x PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH Penjualan Piutang Rata-rata PP Penjualan Piutang Rata-rata PP 1999 347.990.710 26.976.025 12,900x 1.077.443.908.915 265.576.511.933 4,057x 2000 451.287.031 52.015.565 8,676x 1.264.525.001.727 283.081.486.842 4,467x 2001 500.693.404 60.514.070 8,274x 1.309.066.447.950 225.196.361.250 5,813x 2002 363.803.591 49.686.370 7,322x 1.164.127.282.177 162.270.320.905 7,174x 2003 391.007.780 41.587.725 9,402x 978.309.034.011 121.303.042.035 8,065x c. Periode Rata-rata Perputaran Piutang Tabel V.10 pada PT Argo Pantes Tbk menunjukan bahwa tahun 1999 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 25 hari sekali, tahun 2000 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 30 hari sekali, tahun 2001 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 29 hari sekali, pada tahun 2002 pitang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 35 hari sekali dan pada tahun 2003 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 37 hari sekali. Pada PT Texmaco Tbk menunjukan bahwa tahun 1999 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 82 hari sekali, tahun 2000 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 63 hari sekali, tahun 2001 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 42 hari sekali, pada tahun 2002 pitang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 63 hari sekali dan pada tahun 2003 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 56 hari sekali. Pada PT Eratex Tbk menunjukan bahwa tahun 1999 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 28 hari sekali, tahun 2000 piutang dikumpulkan rata- rata memerlukan waktu 41 hari sekali, tahun 2001 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 44 hari sekali, pada tahun 2002 pitang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 49 hari sekali dan pada tahun 2003 piutang dikumpulkan rata- rata memerlukan waktu 38 hari sekali. Pada PT Panasia Indosyntex Tbk menunjukan bahwa tahun 1999 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 89 hari sekali, tahun 2000 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 81 hari sekali, tahun 2001 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 62 hari sekali, pada tahun 2002 piutang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 51 hari sekali dan pada tahun 2003 piutang dikumpulkan rata-rata memerlukan waktu 45 hari sekali. Tabel V .10 Periode Rata-rata Perputaran Piutang Keterangan: PRPP: Periode Rata-rata Perputaran Piutang PRPP = g Piu Perputaran Hari tan 360 PT Argo Pantes Tbk PT Texmaco Tbk TH 360 Hari Perputaran Piutang PRPP 360 Hari Perputaran Piutang PRPP 1999 360 14,299x 14,299x 360 4,388x 4,388x 2000 360 12,217x 12,217x 360 5,712x 5,712x 2001 360 12,369x 12,369x 360 8,498x 8,498x 2002 360 10,210x 10,210x 360 5,679x 5,679x 2003 360 9,610x 9,610x 360 6,396x 6,396x PT Eratex Djaja Tbk PT Panasia Indosyntex Tbk TH 360 Hari Perputaran Piutang PRPP 360 Hari Perputaran Piutang PRPP 1999 360 12,900x 12,900x 360 4,057x 4,057x 2000 360 8,676x 8,676x 360 4,467x 4,467x 2001 360 8,274x 8,274x 360 5,813x 5,813x 2002 360 7,322x 7,322x 360 7,174x 7,174x 2003 360 9,402x 9,402x 360 8,065x 8,065x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Penilaian Kinerja Keuangan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratek Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk selama tahun 1999 sampai tahun 2003 Berdasarkan perhitungan analisis rasio keuangan, yang terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas maka dapat diketahui kinerja keuangan masing- masing perusahaan sebagai berikut. Tabel V.11 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratek Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk Tahun 1999 RANKING POINT Keterangan A B C D A B C D A B C D Curent Rasio 0,151 0,517 2,305 0,436 4 2 1 3 1 3 4 2 Quick Rasio 0,059 0,244 1,159 0,269 4 3 1 2 1 2 4 3 Cash Rasio 0,023 0,020 0,844 0,096 3 4 1 2 2 1 4 3 Total Debt to Total Assets 0,985 1,025 0,813 0,960 3 4 1 2 2 1 4 3 Total Debt to Equity Ratio 65,928 n.a 4,336 24,234 - - - - - - - - Rentabilitas Ekonomi 0,030 n.a 0,070 0,041 - - - - - - - - Gross Profit Margin 0,139 n.a 0,194 0,176 - - - - - - - - Total Assets Turn Over 0,446 0,670 1,004 0,485 4 2 1 3 1 3 4 2 Perputaran Piutang 14,299 4,388 12,900 4,057 1 3 2 4 4 2 3 1 Periode Rata-rata Perputaran Piutang 25 82 28 89 2 3 1 4 3 2 4 1 Total 14 14 27 15 Ket: A: PT Argo Pantes Tbk C: PT Eratex Djaja Tbk B: PT Tekmaco Tbk D: PT Panasia Indosyntex Tbk Tabel V. 11 memperlihatkan bahwa pada tahun1999 perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik berdasarkan analisis rasio keuangan adalah PT Eratex Djaja Tbk. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik kedua adalah PT Panasia Indosyntex Tbk, ketiga adalah PT Argo Pantes Tbk dan keempat adalah PT Texmaco Tbk. Berdasarkan tabel V.11 perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk. Rasio likuiditas terburuk adalah PT Argo Pantes Tbk. Rasio solvabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja dan yang terburuk adalah PT Texmaco Tbk. Rasio rentabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikuti oleh PT Panasia Indosyntex Tbk dan PT Argo Pantes Tbk. PT Texnaco Tbk memilikitingkat rentabilitas terburuk. Rasio aktivitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikiti oleh PT Argo Pantes Tbk dan PT Texmaco Tbk. PT Panasia Indosyntex Tbk memiliki tingkat aktivitas terburuk. Tabel V.12 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratek Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk Tahun 2000 Ket: A: PT Argo Pantes Tbk C: PT Eratex Djaja Tbk B: PT Tekmaco Tbk D: PT Panasia Indosyntex Tbk Tabel V.12 memperlihatkan bahwa pada tahun 2000 perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik berdasarkan analisis rasio keuangan adalah PT Eratex Djaja Tbk. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik kedua adalah PT Panasia Indosyntex Tbk, ketiga adalah PT Argo Pantes Tbk dan keempat adalah PT Texmaco Tbk. Berdasarkan tabel V.12 perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk. Rasio likuiditas terburuk adalah PT RANKING POINT Keterangan A B C D A B C D A B C D Curent Rasio 0,233 0,376 2,244 0,597 4 3 1 2 1 2 4 3 Quick Rasio 0,104 0,162 1,164 0,357 4 3 1 2 1 2 4 3 Cash Rasio 0.052 0,063 0,332 0,061 4 2 1 3 1 3 4 2 Total Debt to Total Assets 1,206 1,540 0,848 0,927 3 4 1 2 2 1 4 3 Total Debt to Equity Ratio n.a n.a 5,566 12,754 - - - - - - - - Rentabilitas Ekonomi 0,032 n.a 0,101 0,032 - - - - - - - - Gross Profit Margin 0,135 n.a 0,202 0,090 - - - - - - - - Total Assets Turn Over 0,443 0,726 1,091 0,569 4 2 1 3 1 3 4 2 Perputaran Piutang 12,217 5,712 8,676 4,467 1 3 2 4 4 2 3 1 Periode Rata-rata Perputaran Piutang 30 63 41 81 1 3 2 4 4 2 3 1 Total 14 15 26 15 Argo Pantes Tbk. Rasio solvabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja dan yang terburuk adalah PT Argo Pantes Tbk. Rasio rentabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikuti oleh PT Argo Pantes Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk. PT Texnaco Tbk memiliki tingkat rentabilitas terburuk. Rasio aktivitas terbaik adalah PT Argo Pantes Tbk kemudian diikiti oleh PT Texmaco Tbk dan PT Eratex Djaja Tbk. PT Panasia Indosyntex Tbk memiliki tingkat aktivitas terburuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.13 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratek Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk Tahun 2001 Ket: A: PT Argo Pantes Tbk C: PT Eratex Djaja Tbk B: PT Tekmaco Tbk D: PT Panasia Indosyntex Tbk Tabel V.13 memperlihatkan bahwa pada tahun 2001 perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik berdasarkan analisis rasio keuangan adalah PT Eratex Djaja Tbk. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik kedua adalah PT Panasia Indosyntex Tbk, ketiga adalah PT Argo Pantes Tbk dan keempat adalah PT Texmaco Tbk. Berdasarkan tabel V.13 perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk. Rasio likuiditas terburuk adalah PT RANKING POINT Keterangan A B C D A B C D A B C D Curent Rasio 0,218 0,406 1,883 0,701 4 3 1 2 1 2 4 3 Quick Rasio 0,087 0,202 1,272 0,215 4 3 1 2 1 2 4 3 Cash Rasio 0,062 0,019 0,521 0,082 3 4 1 2 2 1 4 3 Total Debt to Total Assets 1,146 1,311 0,872 0,939 3 4 1 2 2 1 4 3 Total Debt to Equity Ratio n.a n.a 6,821 19,318 - - - - - - - - Rentabilitas Ekonomi 0,077 n.a 0,157 0,045 - - - - - - - - Gross Profit Margin 0,254 n.a 0,277 0,175 - - - - - - - - Total Assets Turn Over 0,413 0,693 0,876 0,535 4 2 1 3 1 3 4 2 Perputaran Piutang 12,369 8,498 8,274 5,813 1 2 3 4 4 3 2 1 Periode Rata-rata Perputaran Piutang 29 42 44 62 1 2 3 4 4 3 2 1 Total 15 15 24 16 Argo Pantes Tbk. Rasio solvabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja dan yang terburuk adalah PT Argo Pantes Tbk. Rasio rentabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikuti oleh PT Panasia Indosyntex Tbk dan PT Argo Pantes Tbk. PT Texnaco Tbk memiliki tingkat rentabilitas terburuk. Rasio aktivitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikiti oleh PT Argo Pantes Tbk dan PT Texmaco Tbk. PT Panasia Indosyntex Tbk memiliki tingkat aktivitas terburuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.14 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratek Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk Tahun 2002 Ket: A: PT Argo Pantes Tbk C: PT Eratex Djaja Tbk B: PT Tekmaco Tbk D: PT Panasia Indosyntex Tbk Tabel V.14 memperlihatkan bahwa pada tahun 2002 perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik berdasarkan analisis rasio keuangan adalah PT Eratex Djaja Tbk. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik kedua adalah PT Panasia Indosyntex Tbk, ketiga adalah PT Argo Pantes Tbk dan keempat adalah PT Texmaco Tbk. Berdasarkan tabel V.14 perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk. Rasio likuiditas terburuk adalah PT RANKING POINT Keterangan A B C D A B C D A B C D Curent Rasio 0,340 0,421 1,929 1,176 4 3 1 2 1 2 4 3 Quick Rasio 0,032 0,186 1,050 0,536 4 3 1 2 1 2 4 3 Cash Rasio 0,010 0,007 0,134 0,133 3 4 1 2 2 1 4 3 Total Debt to Total Assets 1,005 1,737 0,825 0,862 3 4 1 2 2 1 4 3 Total Debt to Equity Ratio n.a n.a 4,729 6,272 - - - - - - - - Rentabilitas Ekonomi n.a n.a n.a n.a - - - - - - - - Gross Profit Margin 0,055 n.a 0,119 0,022 - - - - - - - - Total Assets Turn Over 0,456 0,635 0,869 0,579 4 2 1 3 1 3 4 2 Perputaran Piutang 10,210 5,679 7,322 7,174 1 4 2 3 4 1 3 2 Periode Rata-rata Perputaran Piutang 35 63 49 51 1 4 2 3 4 1 3 2 Total 23 15 37 25 Argo Pantes Tbk. Rasio solvabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja dan yang terburuk adalah PT Texmaco Tbk. Rasio rentabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikuti oleh PT Argo Pantes Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk. PT Texnaco Tbk memiliki tingkat rentabilitas terburuk. Rasio aktivitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikiti oleh PT Argo Pantes Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk. PT Texmaco Tbk memiliki tingkat aktivitas terburuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.15 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratek Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk Tahun 2003 Ket: A: PT Argo Pantes Tbk C: PT Eratex Djaja Tbk B: PT Tekmaco Tbk D: PT Panasia Indosyntex Tbk Tabel V.15 memperlihatkan bahwa pada tahun 2003 perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik berdasarkan analisis rasio keuangan adalah PT Eratex Djaja Tbk. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik kedua adalah PT Panasia Indosyntex Tbk, ketiga adalah PT Argo Pantes Tbk dan keempat adalah PT Texmaco Tbk. Berdasarkan tabel V.1.5 perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk. Rasio likuiditas terburuk adalah PT RANKING POINT Keterangan A B C D A B C D A B C D Curent Rasio 0,292 0,253 1,347 1,033 3 4 1 2 2 1 4 3 Quick Rasio 0,092 0,113 0,608 0,454 4 3 1 2 1 2 4 3 Cash Rasio 0,013 0,003 0,047 0,100 3 4 2 1 2 1 3 4 Total Debt to Total Assets 0,938 2,276 0,917 0,867 3 4 2 1 2 1 3 4 Total Debt to Equity Ratio 174,4 89 n.a 11,10 3 6,537 - - - - - - - - Rentabilitas Ekonomi n.a n.a n.a n.a - - - - - - - - Gross Profit Margin n.a n.a 0,041 n.a - - - - -- - - - Total Assets Turn Over 0,484 0,631 1,384 0,525 4 2 1 3 1 3 4 2 Perputaran Piutang 9,610 6,396 9,402 8,065 1 4 2 3 4 1 3 2 Periode Rata-rata Perputaran Piutang 37 56 38 45 1 4 2 3 4 1 3 2 Total 25 13 33 29 Texmaco Tbk. Rasio solvabilitas terbaik adalah PT Panasia Indosyntex Tbk dan yang terburuk adalah PT Texmaco Tbk. Rasio rentabilitas terbaik adalah PT Argo Pantes Tbk kemudian diikuti oleh PT Eratex Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk. PT Texnaco Tbk memiliki tingkat rentabilitas terburuk. Rasio aktivitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk kemudian diikiti oleh PT Argo Pantes Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk. PT Texmaco Tbk memiliki tingkat aktivitas terburuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TabelV.16 Kinerja Keuangan PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk Tahun 1999-2003 Keterangan: A: PT Argo Pantes Tbk C: PT Eratex Djaja Tbk B: PT Texmaco Tbk D: PT Panasia Indosyntex Tbk Dari Tabel V.15a maka dapat di ketahui bahwa dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 kinerja keuangan terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk, kedua PT Panasia Indosyntrx Tbk, ketiga PT Argo Pantes Tbk dan yang terburuk adalah PT Texmaco Tbk. POINT TAHUN A B C D 1999 20 17 39 24 2000 20 19 38 23 2001 22 19 36 23 2002 23 15 37 25 2003 25 13 33 29 Total 110 83 183 124

C. Analisis Trend Sekuler

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kesehatan Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk Dengan Metode Camel

25 217 55

Analisis Hubungan Likuiditas Dengan Rentabilitas Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk

8 78 68

Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan

1 37 97

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. HM SAMPOERNA Tbk, PT. GUDANG GARAM Tbk, DAN PT. BAT INDONESIA Tbk.

0 1 6

Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate berdasarkan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. Periode 2009

1 2 16

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas untuk mengukur kinerja perusahaan : studi kasus pada PT. Mustika Ratu Tbk.

0 1 124

Analisis perbandingan kinerja keuangan BUMN sebelum dan sesudah privatisasi : studi kasus PT. Semen Gresik Tbk, PT. Aneka Tambang Tbk, PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT Tambang Timah Tbk.

0 1 148

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA Tbk TAHUN 2014-2016 SKRIPSI S1

0 0 27

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS Studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Tekmaco Tbk, PT Eratex Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk

0 0 134

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS Studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Tekmaco Tbk, PT Eratex Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk

0 0 134