B. Uji Instrumen Penelitian
Untuk  menguji  kehandalan  kuesioner  sebagai  instrumen  penelitian,  maka sebelum  melakukan  pengujian  dengan  sampel  besar  peneliti  telah  melakukan
pretest  dengan  jumlah  sample  sebanyak  30  sampel.  Hasil  pengujian  pretest  telah peneliti uraikan pada bab III sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan hasil uji validitas
dan reliabilitas dengan menggunakan sampel besar.
1. Uji Validitas.
Pengujian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  kemampuan  indikator untuk menjelaskan konstruk yang diukurnya atau yang disebut dengan validitas
konvergen,  dan  ketidakmampuan  indikan  untuk  menjelaskan  konstruk  yang tidak  diukurnya  atau  yang  disebut  dengan  validitas  deskriminan.  Kedua  jenis
validitas  ini  dapat  dijelaskan  melalui  skor  loading  yang  diperoleh  melalui pengujian  confirmatory  factor  analysis  yang  diperoleh.  Namun  sebelum
menjelaskannya, terlebih dahulu dijelaskan hasil pengujian KMO dan Bartlett’s Test yang diperoleh. Pengujian ini merupakan pengujian goodness-of-fit model
dari analisis faktor yang digunakan untuk menjamin bahwa hasil reduksian yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya.
Tabel IV.2 KMO and Bartletts Test
KMO and Bartletts Test
.831 2367.746
91 .000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Approx. Chi-Square df
Sig. Bartletts Test of
Sphericity
Tabel  IV.2  diatas  mengindikasikan  bahwa  model  analisis  faktor  yang digunakan  telah  memenuhi  kriteria  goodness-of-fit  yang  baik.  Hal  ini  dapat
dilihat  melalui  skor  KMO  =  0,831  0,50  dan  signifikansi  Bartletts  Test  of Sphericity 0,000 0,05.
Pengujian  berikutnya  adalah  mereduksi  faktor  melalui  confirmatory factor  analysis.  Hal  ini  bertujuan  untuk  mempermudah  penganalisisan
terhadap  hasil-hasil  reduksian.  Tehnik  yang  dilakukan  adalah  melalui  rotated factor  matrix.  Hal  ini  terjadi  karena  skor  loading  yang  terbesar  saja  yang
muncul pada
tabel faktor
sehingga dapat
mempermudah penginterpretasiannya.
Tabel IV.3 Rotated Component Matrix
Hasil  rotasian  faktor  yang  disajikan  pada  tabel  IV.3  menunjukkan bahwa terdapat satu indiktor in1 pada variabel intention to switch  yang tidak
valid  karena  tidak  terekstrak  sempurna  pada  satu  faktor  yang  sama  sehingga tidak  mampu  untuk  menjelaskan  konstruk  yang  diukurnya.  Dengan
mempertimbangkan masih ada empat indikator lain untuk mengukur intention to switch maka indikator in1 dihilangkan dari model sehingga didapatkan hasil
reduksian yang baik. Pada  tabel  IV.4  berikut  adalah  hasil  setelah  terjadinya  penghilangan
indikator  in1  pada  variabel  intention  to  switch,  terlihat  bahwa  rotated component  matrik  telah  terekstrak  sempurna  dengan  loading  factor    0,40.
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  bahwa  seluruh  item  pertanyaan  untuk mengukur masing-masing variabel pada penelitian ini dinyatakan valid.
Rotated Component Matrix
a
.874 .891
.791 .868
.552 .600
.697 .761
.893 .876
.903 .887
.898 .882
.796 exp1
exp2 sim1
sim2 in1
in2 in3
in4 in5
spr1 spr2
ffr1 ffr2
ffr3 1
2 3
4 5
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 6 iterations. a.
Tabel IV.4 Rotated Component Matrix
Component 1
2 3
4 5
exp1 .871
exp2 .895
sim1 .800
sim2 .875
in2 .704
in3 .774
in4 .898
in5 .876
spr1 .904
spr2 .888
ffr1 .900
ffr2 .880
ffr3 .795
Sumber : Lampiran 2 Expertise  dapat  dijelaskan  melalui  indikator  exp1  dan  exp2.  Hal  ini
berarti bahwa expertise bercirikan pemberi rekomendasi memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai salon kecantikan skin care.
Similarity  dapat  dijelaskan  melalui  indikator  sim1  dan  sim2.  Hal  ini berarti  bahwa  similarity  bercirikan  pemberi  dan  penerima  rekomendasi
memiliki  pemikiran  dan  penilaian  yang  sama  mengenai  salon  kecantikan  skin care dan antara pemberi dan penerima rekomendasi juga memiliki kesamaan
akan kebutuhan dan keinginan untuk tampil cantik .
Intention  to  switch  dapat  dijelaskan  melalui  indikator  in2,  in3,  in4, dan  in5.  Hal  ini  berarti  bahwa  intention  to  switch  bercirikan
Informasi  yang disampaikan  pemberi  rekomendasi  dapat  dipercaya,  tidak  ada  alasan  untuk
meragukan  informasi  yang  disampaikan  oleh  pemberi  rekomendasi,  Pendapat yang  disampaikan  pemberi  rekomendasi    mempengaruhi  penilaian  responden
mengenai  salon  kecantikan  yang  direkomendasikan,  pendapat  yang disampaikan  pemberi  rekomendasi  membuat  responden  berpikir  untuk
berpindah ke salon kecantikan yang  direkomendasikannya, dan pendapat yang disampaikan  mempengaruhi  keputusan  responden  untuk  perpindah  ke  skin
care lain ataupun tetap setia menggunakan skin care yang sekarang
Socialpsychological  risk  dapat  dijelaskan  melalui  indikator  spr1  dan spr2.  Hal  ini  berarti  bahwa  socialpsychological  risk  bercirikan  pemilihan
sebuah  salon  kecantikan  dapat  mempengaruhi  penilaian  teman  dan  saudara terhadap kemampuan responden dalam memilih sebuah salon kecantikan, dan
sangat  menyenangkan  jika  temansaudara  responden  juga  menggunakan  jasa salon kecantikan yang sama dengan responden.
Functionalfinancial  risk  dapat  dijelaskan  melalui  indikator  ffr1,  ffr2, dan  ffr3.  Hal  ini  berarti  bahwa  functionalfinancial  risk  bercirikan  dalam
memilih  sebuah  skin  care,  memiliki  risiko  finansial  yang  tinggi,  Melakukan perawatan  di  skin  care  dapat  menghabiskan  banyak  uang,    dan  responden
memiliki    kekhawatiran  jika  skin  care  yang  mereka  pilih    tidak  dapat memberikan tingkat kepuasan yang mereka harapkan.
2. Uji Reliabilitas.