35
D. Hipotesis
Berdasarkan  kondisi  perusahaan  yang  dilihat  dari  operasional  perusahaan serta agribisnis teh saat ini, maka hipotesis yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Produksi  dan  penerimaan  Pabrik  teh  Sumber  Daun  di  Kecamatan  Takokak
Kabupaten  Cianjur  telah  melampaui  Break  Even  Point  selama  periode  yang diteliti.
2. Pabrik  Teh  Sumber  Daun  di  Kecamatan  Takokak  Kabupaten  Cianjur  telah
memperoleh  keuntungan  dan  tingkat  keuntungan  atau  rentabilitas  ekonomi lebih besar dari tingkat suku bunga kredit.
3. Dengan adanya kenaikan dan penurunan harga dan produksi sebesar 3 persen,
serta  kenaikan  biaya  produksi  sebesar  5  persen,  Pabrik  Teh  Sumber  Daun masih mampu mencapai BEP dan memperoleh keuntungan.
E. Asumsi-Asumsi
1. Prinsip-prinsip akuntansi  yang digunakan pada waktu melakukan pencatatan
akuntansi dilakukan secara konsisten dalam tahun yang bersangkutan. 2.
Variabel-variabel  yang  tidak  diamati  dalam  penelitian  ini  dianggap  tidak berpengaruh.
F. Pembatasan Masalah
1. Penelitian  ini  merupakan  studi  kasus  pada  Pabrik  Teh  Sumber  Daun  di
Kecamatan  Takokak  Kabupaten  Cianjur  dan  memusatkan  diri  pada  aspek biaya, produksi, penerimaan, dan keuntungan.
2. Data  yang  diambil  adalah  data  pada  Pabrik  Teh  Sumber  Daun  Kecamatan
Takokak Kabupaten Cianjur pada tahun 2005, 2006, dan 2007. 3.
Harga produk dan faktor produksi adalah harga pada saat periode analisis.
G. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
1. Produksi  merupakan  keseluruhan  produk  yang  dihasilkan  oleh  Pabrik  Teh
Sumber  Daun  Kecamatan  Takokak  Kabupaten  Cianjur.  Produk  yang dihasilkan adalah teh hijau curah dan dinyatakan dalam satuan kilogram Kg.
36
2. Biaya adalah seluruh biaya  yang dikeluarkan oleh Pabrik Teh Sumber Daun
Kecamatan  Takokak  Kabupaten  Cianjur  untuk  memproduksi  teh  hijau  dan dinyatakan dalam satuan rupiah Rp.
a. Biaya  Tetap  adalah  biaya  yang  jumlahnya  tetap  atau  tidak  berubah  dan
tidak  dipengaruhi  besarnya  volume  produksi  atau  penjualan,  dan dinyatakan  dalam  rupiah  Rp.  Biaya  tetap  meliputi  biaya  penyusutan
bangunan,  biaya  penyusutan  mesin  dan  peralatan,  biaya  penyusutan inventaris dan kendaraan, serta pajak tanah.
b. Biaya  Variabel  adalah  biaya  yang  besarnya  dipengaruhi  oleh  volume
produksi  atau  penjualan,  dan  dinyatakan  dalam  rupiah  Rp.  Biaya variabel meliputi biaya bahan baku pucuk daun teh, biaya bahan bakar,
upah tenaga kerja, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. 3.
Penerimaan adalah keseluruhan hasil yang diterima oleh Pabrik Teh Sumber Daun  dari  penjualan  serta  dinyatakan  dalam  rupiah.  Penerimaan  diperoleh
dari mengalikan produksi dengan harga produk. 4.
Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya produksi dan dinyatakan dalam rupiah Rp.
5. Break Even Point dicapai pada saat jumlah penerimaan sama dengan jumlah
biaya,  dimana  Pabrik  Teh  Sumber  Daun  tidak  memperoleh  keuntungan namun juga tidak menderita kerugian, dan dinyatakan dalam satuan kilogram
Kg dan Rupiah Rp. 6.
Contribution  margin  adalah  bagian  dari  penerimaan  yang  tersedia  untuk menutup  biaya  tetap,  yang  diperoleh  dari  penerimaan  dikurangi  biaya
variabel. 7.
Rentabilitas  Ekonomi  adalah  kemampuan  Pabrik  Teh  Sumber  Daun Kecamatan  Takokak  Kabupaten  Cianjur  untuk  menghasilkan  laba
keuntungan selama periode tertentu dan dinyatakan dalam persen . 8.
Analisis  sensitivitas  adalah  analisis  yang  digunakan  untuk  melihat  apa  yang akan  terjadi  dengan  hasil  analisa  jika  ada  suatu  perubahan  dari  harga  jual
produk dan biaya produksi.
37
III.  METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  deskriptif. Metode  deskriptif  mempunyai  ciri-ciri  yaitu  memusatkan  diri  pada  pemecahan
masalah-masalah  yang  ada  pada  masa  sekarang,  pada  masalah-masalah  yang aktual, dan data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisa  Surakhmad,  1994.  Data-data  yang  diperoleh  digambarkan  untuk kondisi saat ini dan berlaku saat penelitian dilaksanakan.
Teknik  pelaksanaan  dalam  penelitian  ini  adalah  studi  kasus.  Studi  kasus memusatkan  perhatian  pada  suatu  kasus  secara  intensif  dan  mendetail.  Subyek
yang  diselidiki  terdiri  dari  satu  unit  atau  satu  kesatuan  unit  yang  dipandang sebagai kasus Surakhmad, 1994.
B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian
Dalam  penelitian  ini,  lokasi  penelitian  dipilih  secara  sengaja  purposive, yaitu  obyek  yang  dipilih  karena  alasan-alasan  diketahuinya  sifat-sifat  obyek  itu
Surakhmad, 1994. Menurut data dari Dinas Perkebunan 2005, Propinsi Jawa Barat  memiliki  122.896  Ha  perkebunan  teh  dan  sekaligus  juga  pabrik-pabrik
pengolahan  pucuk  daun  tanaman  teh  baik  milik  pemerintah  BUMN,  swasta, maupun milik rakyat,  yang tersebar di Bogor, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya,
Garut,  Purwakarta,  Subang,  Bandung,  Sumedang,  Ciamis,  Majalengka,  dan Kuningan. Tetapi saat ini ada beberapa pabrik milik rakyat  yang telah menutup
usahanya  karena  tidak  mampu  bertahan  dalam  menghadapi  persaingan  dalam agribisnis teh.
Berdasarkan  data  dari  Dinas  Pertanian  Kabupaten  Cianjur  2005,  total jumlah produksi teh rakyat di Cianjur sebanyak  3.918,61 ton dengan luas lahan
perkebunan  14.388,76  hektar.  Daerah  yang  selama  ini  dikenal  sebagai  sentra produksi  teh  rakyat  antara  lain  Kecamatan  Sukanagara,  Campaka,  Takokak,
Kadupandak, dan Cibeber.