Epistemologi Ilmu Pendidikan Dalam Filsafat Ilmu

pada ilmuwan karena hasil penelitiannya menghancurkan umat manusia. Ilmu secara berangsur-angsur menjadi tidak bebas nilai dan para ilmuwan mulai memikirkan kegunaan produk sains yakni hukum, teori da konsep untuk kebutuhan dan kesejahteraan umat manusia. Dewasa ini para ilmuwan harus memilih obyek penelitian yang tidak melanggar etika. Misalnya tidak etis untuk meneliti bagaimana bentuk bayi yang dilahirkan dari manusia dengan gorila melalui metode bayi tabung.

B. Epistemologi

Epistemologi secara operasional membahas apa sarana dan bagaimana memperoleh pengetahuan atau ilmu tertentu. Yang terkait dengan epistemologi antara lain adalah logika, filsafat, bahasa, anlisis wacana dan matematika. Pengembangan ilmu dilakukan oleh ilmuwan melalui penelitian ilmiah sebagai sarananya. Dalam melakukan penelitian ilmiah para ilmuwan berusaha memahami alam dan manusia, termasuk hubungan antar manusia secara obyektif melalui eksplorasi dan argumentasi. Selanjutnya pengembagan ilmu dilakukan melalui pembentukan teori melalui penelitian tersebut. 13 Dalam epistemologi dibahas perbedaan paradigma antara peneliti dalam sains dan dalam ilmu sosial. Paradigma penelitian seorang ilmuwan adalah pandangannya tentang penelitian yang memberikan pedoman bagi para ilmuwn tersebut dalam melakukan penelitian-penelitian ilmiahnya. Ada dua paradigma yang merupakan dua kutub yaitu paradigma positivistik atau scientific paradigm dan paradigma naturalistik. Padanan dari scientific paradigm adalah paradigma ilmiah, namun tidak berarti bahwa paradigma yang lain tidak ilmiah. Pra ilmuwan yang memiliki paradigma positivitik yakni yang melakukan penelitian bidang ilmu kealaman memandang realitas sebagai fragmen-fragmen yang mudah diisolasi dari lingkungannya. Yang diteliti merupakan obyek dari peneliti dan tidak ada saling ketergantungan. Di lain pihak para peneliti bidang sosial memiliki paradigma naturalistik, karena fenomena yang dikaji harus bersifat wajar atau alami. Persoalan di masyarakat memiliki multikausal, sangat kompleks dan selalu ada interelasi antar peneliti dengan yang diteliti. Yang diteliti biasanya disebut subyek penelitian bukan obyek penelitian. Hasil penelitian biasanya dikomunikasikan dan didiskusikan di antara para ahli yang menekuni bidang yang yang sama. Eksplanasi para ilmuwan disebut eksplanasi 14 ilmiah. Di samping itu para pendidikan menggunakan hasil penelitian ilmiah untuk dijadikan sains sekolah yang dipilih dan disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta didik. Sain sekolah ini yang kedalamannya berbeda antara jenjang masing-masing sekolah, diolah secara pedagogik oleh guru dan merupakan eksplanasi pedagogik. Adapun persyaratan utama tyang harus diperhatikan oleh guru ialah bahwa eksplanasi pedagogik tidak bertentangan dengan eksplanasi ilmiah. Jadi seorang guru harus mengusai materi yang akan diajarkan dengan baik melalui penyerapan terhadap materi yang dikemukakan oleh para ilmuwan.

C. Aksiologi