Biaya Transaksi TINJAUAN PUSTAKA 2.1

14 4. Enforceability, hak pemilikan tersebut harus aman dari perampasan atau pengambilalihan secara tidak baik dari pihak lain. Efisiensi alokasi sumber daya air itu sendiri sangat tergantung pada jenis sumber air tersebut, yaitu sumber air permukaan atau sumber air bawah tanah. Sumber air permukaan, efisiensi alokasi yang berhubungan dengan pengalokasian supply air yang dapat diperbaharui diantara penggunanya, sedangkan efek antar generasi dianggap kurang penting. Ketersediaan air untuk generasi mendatang ditentukan oleh fenomena alami. Kebalikan untuk sumber air tanah yang menganggap bahwa keberlangsungan sumber daya air antar generasi alokasi sepanjang masa merupakan bagian yang penting Tietenberg,2001 Efisiensi alokasi sumber daya air permukaan meliputi dua hal pokok, yaitu a menyeimbangkan alokasi diantara penggunaan yang bersaing, b variabilitas aliran permukaan dari waktu ke waktu harus dapat memenuhi kebutuhan. Sumber daya air harus dialokasikan dengan baik sehingga manfaat bersih marjinal marginal net benefit adalah sama untuk semua penggunaannya.

2.3 Biaya Transaksi

Biaya transaksi menurut Bijman 2008 yaitu berhubungan dengan biaya dalam mencari pasarkonsumen, negosiasi, penandatanganankontrak, mengontrol pelaksanaan kontrak, switching cost dalam kasus penghentian dini kontrak dan semua peluangimbangan yang hilang. Biaya transaksi memiliki bentuk beragam yang hampir selalu disebabkan oleh ketidakpastian dan informasi asimetris. Biaya transaksi ditentukan oleh karakteristik perilaku manusia dan atribut transaksi. Perilaku manusia dicirikan dengan kognisi mengikat dan opportunism. Dalam bentuk klasik dari Transaction Cost Economics, atribut utama transaksi yang 15 menentukan besaran biaya transaksi adalah spesifitas aset dan ketidakpastian. Spesifitas aset menunjukkan yang secara khusus dibuat untuk hubungan yang nilainya nyata lebih rendah dari hubungan tersebut. Ketidakpastian umumnya dibagi menjadi ketidakpastian lingkungan yang berhubungan dengan keterbatasan informasi mengenai pasar dan lingkungan alam dan ketidakpastian perilaku berhubungan dengan partner transaksi. Biaya transaksi menurut Williamson 2008 berkaitan dengan kelembagaan. Berdasarkan teori ekonomi neoklasik dan ekonomi modern, biaya transaksi berhubungan dengan biaya bukan harga dalam pertukaran komersial. Biaya-biaya tersebut mencakup biaya dalam memasarkan, waktu negosiasi, dan biaya-biaya jaminan dalam kontrak seperti biaya honor. Dalam pengertian sempit pemasaran pertanian menunjukkan aktivitas distribusi suatu produk dari tingkat usaha tani sampai ke tangan konsumen akhir. Dalam hal ini terdapat biaya penanganan, biaya transport, biaya penyimpanan, biaya prosesing, biaya pengepakan, biaya pasar, biaya manajemen risiko dan biaya perantara. Berdasarkan pengertian diatas, biaya transaksi dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang nyata tangible dan biaya tidak nyata intangible. Biaya yang nyata menyangkut biaya transportasi, biaya penanganan, penyimpanan, prosesing, pengepakan, biaya pasar, manajemen risiko, upah perantara, biaya komunikasi dan biaya legal lainnya. Sedangkan biaya tidak nyata menyangkut biaya ketidakpastian dan moral hazard. Besar kecilnya biaya transaksi tergantung dari pasar, kebijakan, jasa pendukung serta informasi. Selanjutnya biaya tersebut dapat mempengaruhi keputusan rumahtangga. Biaya transaksi mempengaruhi perilaku 16 ekonomi rumahtangga. Perilaku ekonomi rumah tangga dapat menyangkut keputusan produksi, konsumsi juga keputusan dalam investasi dan pemasaran. Menurut Ostrom, Schroeder dan waynee 1993 biaya transaksi meliputi: 1. Biaya informasi information cost Biaya informasi information cost adalah biaya yang diperlukan untuk mencari dan mengorganisasi data, termasuk biaya atas kesalahan informasi sebagai akibat kesenjangan pengetahuan tentang variable waktu dan tempat serta ilmu pengetahuan. 2. Biaya koordinasi coordination cost Biaya koordinasi coordination cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk waktu, modal, dan personil yang diinvestasikan dalam negoisasi, pengawasan, dan kesepakatan antara pelaku. 3. Biaya Strategis strategic cost Biaya strategis strategic cost adalah biaya-biaya yang akan dikeluarkan sebagai akibat informasi, kekuasaan, dan sumber daya lainnya tidak sepadan diantara pelaku, umumnya berupa pengeluaran untuk membiayai free riding, rent seeking, dan corruption. Hubungan principal-agent yang efisien menjadi sesuatu yang kompleks untuk dipecahkan. Besarnya biaya transaksi sangat dipengaruhi oleh derajat ketidaksepadanan informasi asymmetric information, Kekuasaan, kepemilikan asset endowment yang dimiliki oleh pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Assymetric information muncul karena pada umumnya pihak agent menguasai informasi tentang keragaan work effort yang ada pada dirinya, sedangkan informasi tentang keragaan agent yang dimiliki oleh principal umumnya sangat 17 terbatas. Pada kondisi demikian, maka principal menghadapi dua resiko yaitu risiko salah memilih agent yang sesuai dengan keinginan adverse selection of risk pada ex ante sebelum kontrak dibuat dan risiko agent ingkar janji moral hazard pada ex post setelah kontrak disepakati.

2.4 Perusahaan Daerah Air Minum di Indonesia dan Kinerjanya