oleh receiver dan masuk kembali ke dalam mikrokontroler. Kemudian hasil perolehan data divisualisasikan pada interface di laptop. Susunan pemasangan
sensor terlihat seperti pada Gambar 3 dengan peletakan sensor secara horizontal serta pelatakan receiver berada di tengah-tengah transmitter.
Terdapat pengonversi sinyal analog menjadi digital dalam mikrokontroler sehingga dapat ditampilkan di interface. Program dimasukkan pada
mikrokontroler untuk menerima output tegangan, mengubah sinyal analog menjadi digital serta menampilkan hasil perolehan data di interface.
Transfer data dari instrumen ke interface dilakukan mulai dari data ke-1 hingga minimal data ke-500 disetiap jamnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan
bahwa data yang diperoleh stabil, tidak terlihat adanya gangguan dari luar yang menyebabkan data tidak sesuai.
3.5 Prosedur Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan pertama-tama dengan memperoleh ikan baronang totol sebanyak 3 ekor dengan cara basah, yaitu ikan dibungkus dengan
plastik berisi air sehingga tetap hidup hingga ke tempat ikan tersebut akan dideteksi dengan alat. Ikan kemudian dibiarkan mati dengan sendirinya, hal ini
dikarenakan berdasarkan hasil penelitian Munandar et al. 2009 diketahui bahwa perlakuan mematikan ikan tanpa ditusuk dan tanpa penyiangan menyebabkan
perubahan fase kemunduran mutu ikan yang lebih cepat. Setelah melalui tahap mematikan ikan, dilakukan pengamatan secara organoleptik agar dapat
mengetahui fase kemunduran mutu ikan, yaitu fase pre rigor, rigor mortis, dan post rigor dari masing-masing ikan, sambil dilakukan pendeteksian dengan IFFI-2
14
dimulai dari ikan mati hingga mencapai fase busuk. Pada Gambar 4 ditunjukkan diagram alir dari kegiatan.
Gambar 4. Diagram alir pengambilan data Prosedur pendeteksian dengan gelombang VISNIR menggunakan IFFI-2
dilakukan dengan cara meletakkan ikan pada nampan yang dialasi karton berwarna hitam, karena warna hitam bersifat menyerap cahaya, sehingga
mengurangi kemungkinan adanya pantulan bukan berasal dari ikan yang diterima oleh receiver. Kemudian dilakukan pendeteksikan dengan mentransmisikan
cahaya dari instrumen pada bagian bagian ikan dengan sisik dan bagian ikan yang sisiknya dihilangkan
. Hal ini untuk mengetahui pantulan dari bagian yang terpengaruh sisik dan tidak terpengaruh sisik.
15
Perolehan ikan
Mematikan Ikan
Pengamatan perjam
Analisis hasil Organoleptik
VISNIR
Perbandingan hasil
Kemunduran mutu ikan baronang totol Siganus
guttatus
Pemancaran gelombang pada bagian-bagian tubuh ikan baronang totol tersebut dilakukan setiap jam hingga mencapai fase busuk. Sampel yang diamati
sebanyak 3 ekor sebagai ulangan. Hasil pendeteksian ditampilkan pada interface
, kemudian dilakukan analisis dari nilai yang dihasilkan serta dibandingkan dengan
hasil pengujian dengan organoleptik sehingga dapat diestimasikan kemunduran mutu ikan baronang totol dengan menggunakan gelombang VISNIR.
Pengamatan secara organoleptik dilakukan pada bagian mata, insang, daging, dan kulitlendir. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui titik-titik
perubahan mutu pada ikan. Pengamatan dilakukan perjam hingga ikan baronang totol mencapai fase busuk. Hasil pengamatan dicatat untuk kemudian
dibandingkan dengan hasil perolehan data menggunakan instrumen.
3.6 Metode Analisis Data