159,72 daun dan pada BS 106,28 daun. Jumlah daun yang lebih banyak pada BNS sangat dipengaruhi oleh sifat tumbuh tanaman, dimana pada tanaman BNS
pertumbuhan vegetatif pada batang dan daun tidak terganggu oleh adanya pertumbuhan generatif seperti pembentukan bunga dan buah seperti yang terjadi
pada tanaman BS. Selain itu, tanaman BNS memiliki usia daun yang lebih pendek dibandingkan tanaman BS. Hal ini menyebabkan tanaman BNS lebih aktif
menghasilkan daun baru guna menggantikan daun yang sudah tua dibandingkan tanaman BS
Tabel 3. Jumlah Daun per Tanaman Ubi Kayu
Perlakuan 2 BST
3 BST 4 BST
5 BST 6 BST
7 BST 8 BST
9 BST
Jenis Bibit
.................................daun per tanaman.................................... BNS
38.05a 61.68a 85.48a 106.14a 127.52a 144.07a
154.7a 159.72a
BS 29.37b
40.44b 53.6b
65.98b 77.53b
89.26b 97.68b
106.28b
Perlukaan
P0 33.47a
48.24a 67.24a 83.72a
100.63a 113.81a 123.52a 130.16a
P1 33.95a
53.88a 71.83a 88.4a
104.43a 119.52a 128.86a 135.85a
Interaksi
tn tn
tn tn
tn tn
tn tn
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5
Selama pengamatan, walaupun jumlah daun yang terbentuk pada tanaman BS lebih sedikit dibandingkan pada tanaman BNS, akan tetapi kualitas dan
kuantitas daun persatuan tanaman yang tumbuh cenderung lebih baik pada tanaman BS. Hal ini dibuktikan dengan bentuk luasan daun yang lebih luas dan
umur daun lebih lama dibandingkan tanaman BNS. Panjangnya usia dan luasan daun yang lebih lebar akan sangat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas
penerimaan cahaya yang diterima oleh tanaman yang secara langsung akan mempengaruhi tingkat produksi tanaman.
4.2.4. Akar
Organ penyimpanan utama pada ubi kayu adalah akar yang tumbuh membesar. Pembesaran akar tidak terjadi dikeseluruhan akar, hanya berkisar 3-15
akar yang akan menjadi umbi, tergantung dari kondisi lingkungan dan jenis kultivar tanaman tersebut. Pada 25-40 HST, proses penumpukan pati sebenarnya
telah terjadi dihampir semua jenis kultivar Cock, 1984, akan tetapi hal tersebut baru dapat terlihat secara nyata ketika akar tanaman telah memiliki ketebalan
sekitar 5 mm atau pada umumnya telah berumur 2-4 BST Cock et al, 1979; Tan and Cock, 1979
Pengamatan akar dimulai pada 4 BST dan dilakukan setiap bulan pada tiga tanaman acak disetiap petak percobaan. Perlukaan memberikan pengaruh yang
nyata terhadap jumlah akar yang terbentuk, sedangkan jenis bibit tidak memberikan pengaruh yang nyata. Diakhir pengamatan, jumlah akar yang
terbentuk pada tanaman yang mendapat perlakuan perlukaan tercatat lebih banyak dibandingkan tanaman yang tidak mendapat perlukaan Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Akar per Tanaman Ubi Kayu
Perlakuan 4 BST
5 BST 6 BST
7 BST 8 BST
9 BST
Jenis Bibit
........akar per tanaman........ BNS
6.36a 8.83a
9.61a 11.03a
10.06a 14.23a
BS 5.50a
7.17a 8.28a
9.83a 9.83a
12.62a
Jenis Perlukaan
P0 4.57a
5.26a 5.79a
6.32a 5.99a
7.85a P1
7.29b 10.74b
12.1b 14.54b
13.89b 19b
Interaksi
tn tn
tn tn
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5
Proses perlukaan sebenarnya diharapkan akan merangsang pembentukan kalus, yang seterusnya akan membentuk akar. Akan tetapi, dikarenakan perlukaan
yang dilakukan cukup tipis, sehingga kalus yang terbentuk hanya menutup luka tanpa mampu mendorong terjadinya pembentukan akar baru. Peningkatan akar
pada tanaman P1 yang terjadi dibawah perlukaan tersebut lebih merupakan respon tanaman terhadap peningkatan laju pertumbuhan akar yang telah ada. Hal tersebut
dijelaskan Manurung 1985 dalam penelitiannya yang memperlihatkan bahwa pengeratan akar tunggang, pembuangan sebagian kulit akar dan batang berbentuk
membujur, penggunaan NaCl, Rotone F dan Atonik tidak mendorong pembentukan akar lateral yang baru, namun ada kecenderungan bahwa perlakuan
tersebut menunjang pertumbuhan akar lateral yang telah ada. Pada pengamatan 6 BST dan 7 BST, tanaman menunjukkan interaksi yang
nyata dari kedua perlakuan. Pada Tabel 5 diperlihatkan bahwa tanaman BNSP1 memberikan respon terbaik dibandingkan tanaman dengan perlakuan lainnya. Hal
ini diduga karena adanya pengaruh perlukaan yang mendorong peningkatan
pertumbuhan pada akar yang telah ada. Selain itu pada pengaruh jenis bibit, tidak adanya pertumbuhan generatif pada BNS diduga menjadi salah satu penyebab
pertumbuhan vegetatif pada akar lebih baik dibandingkan pada BS sehingga akar yang terbentuk lebih banyak dibandingkan pada tanaman BS. Skema pengaruh
perlukaan terhadap pembentukan akar dan umbi tertera pada Lampiran 9. Tabel 5. Pengaruh Interaksi Jenis Bibit dan Perlukaan terhadap Jumlah
Akar per Tanaman Ubi Kayu
Perlakuan 6 BST
7 BST BNSP0
4.3b 5.2c
BNSP1 14.9a
16.9a BSP0
7.2b 7.5c
BSP1 9.3b
12.2b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT 5 terhadap interaksi kedua perlakuan
4.2.5. Umbi