3 Prinsip-Prinsip Rumah Tahan Gempa 4 Panel Sandwich

SRBE, link adalah bagian dari balok yang direncanakan untuk mendisipasi energi pada saat terjadi gempa kuat. Setiap bresing lateral pada ujung dan di dalam segmen khusus harus direncanakan mempunyai ketahanan rencana paling tidak 5 dari tahanan tekan aksial nominal pada segmen khusus Batang bresing harus mampu mendistribusikan beban lateral. Pada bidang bresing, batang-batang bresing harus dipasang dengan arah selang-seling. Sehingga pada masing-masing arah gaya lateral yang sejajar dengan bidang bresing, minimal 30 tapi tidak lebih dari 70 gaya horizontal total harus dipikul oleh batang bresing tarik, kecuali jika tahan nominal untuk setiap bresing lebih besar dari pada terfaktor sesuai dengan kombinasi pembebanan. Bidang bresing adalah suatu bidang yang mengandung batang-batang bresing atau bidang-bidang paralel yang mengandung batang- batang bresing dengan jarak antara bidang-bidang tersebut tidak lebih dari 10 dimensi tapak bangunan tegak lurus bidang tersebut SNI 03-1729-2002. Bresing tipe V dan tipe V tebalik harus memiliki syarat sebagai berikut SNI 03-1729-2000 : 1 Balok yang bersilang dengan batang bresing harus menerus dari kolom ke kolom; 2 Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul pengaruh semua beban mati dan hidup berdasarkan kombinasi pembebanan dengan menganggap bahwa batang bresing tidak ada; 3 Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul pengaruh kombinasi pembebanan kecuali beban pengaruh dari beban vertikal maksimum yang disebabkan oleh bertemunya batang bresing dengan balok.

2. 3 Prinsip-Prinsip Rumah Tahan Gempa

Pembangunan rumah tahan gempa, menurut Yuskar 2009, perlu mengacu pada konsep bahwa struktur bangunan tersebut harus menyatu dalam lingkup tiga dimensi, cukup kaku, kuat dan liat atau tidak getas diguncang gempa. Bangunan harus berbentuk simentris seperti bentuk kotak dan lingkaran. Kekuatan bangunan tahan gempa dibagi dalam lima hierarki, mulai dari tanah hingga ke atap, semakin ke atas haruslah semakin ringan. Menurut SNI 03-1726-2002 yaitu tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Dimana struktur bangunan gedung tidak boleh mengalami kerusakan struktural namun dapat mengalami kerusakan non- struktural ringan ketika terjadi gempa sedang. Dan akibat gempa kuat, struktur bangunan gedung dapat mengalami kerusakan struktural yang berat namun harus tetap dapat berdiri sehingga korban jiwa dapat dihindarkan.

2. 4 Panel Sandwich

Menurut Haris 1975, panel sandwich merupakan salah satu produk komposit yang terdiri dari lapisan-lapisan tipis sebuah material yang memiliki kekuatan tinggi yang kemudian direkatkan dengan lapisan inti pada bagian tengah yang lebih tebal, lemah, dan ringan. Sehingga menghasilkan produk dengan rasio kekuatan dan kekakuan dibandingkan berat yang tinggi. Kontruksi sandwich adalah kontruksi berlapis yang didapatkan dengan merekatkan dua lapisan tipis face-back pada suatu teras core tebal. Bahan yang digunakan sebagai face-back dalam panel sandwich antara lain plywood, hardwood, asbestos board, single veneer, material logam alumunium, kertas magnesium, baja, enameled steel, wallboard, fiber-reinforced plastict or laminates dan veneer bonded to metal. Kekakuan, stabilitas, dan sebagian besar kekuatan dari panel sandwich ditentukan oleh karakteristik dari lapisan-lapisannya Yap 1964 . Menurut Yap 1964, keuntungan dari panel sandwich adalah bahan lapisan yang digunakan relatif murah dan kemungkinan luas dalam pemilihan bahan sebagai face-back maupun core. Panel sandwich ini digunakan atau diaplikasikan untuk dinding bangunan, meja, pintu, plafon serta lantai kayu. Secara ekonomi, pembuatan panel sandwich dengan berbagai core mempunyai harapan besar di pasar luar negeri. Menurut Ikhsan 2009, panel sandwich yang menggunakan inti bambu tali tebal 3 cm dengan perekat epoxy menghasilkan nilai sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan panel sandwich yang menggunakan inti bambu tali tebal 4 cm dan 5 cm dengan perekat poliuretan dan isosianat. Hal ini dikarenakan perekat epoxy memiliki keunggulan yaitu merupakan tipe perekat eksterior yang tahan panas, cuaca dingin, serta daya rekat yang permanen. Sehingga dapat diaplikasikan untuk dinding, sekat ruangan ataupun lantai dimana sangat membutuhkan kekuatan dalam menahan beban. Hasil penelitian Febriyani 2008, menunjukan bahwa panel sandwich dengan pola peletakan bambu bulat utuh memiliki kualitas yang lebih baik daripada panel dengan pola peletakan bambu belah dan campuran. Hal ini dinilai dari besarnya hasil pengujian MOE dan MOR dari ketiga pola peletakan bambu.

2. 5 Bambu Tali Gigantochloa apus J.A J.H. Schulthes Kurz