Uji Kointegrasi Pengolahan dan Analisis Data

1 = - {k1+log2π + log|Ω|} .............................................3.3 Dimana k adalah banyaknya parameter yang diestimasi dan T adalah jumlah observasi. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan nilai AIC, dan SC dipilih nilai yang terkecil. Rumus perhitungannya dapat dilihat dibawah ini Eviews 6 User’s Guide: AIC  -2lT+2kT ...................................3.4 SC  -2lT+k logTT .............................3.5

3.4.4. Uji Kointegrasi

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam VAR adalah semua peubah tak bebas bersifat stasioner Enders, 2004. Bila data tidak stasioner, maka perlu dilakukan uji kointegrasi. Langkah uji kointegrasi dengan mengaplikasikan metode Johansen, yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Menguji ordo integrasi semua variabel. Data perlu diplotkan untuk mengamati ada tidaknya trend yang linear. Disarankan tidak mencampur variabel dengan ordo yang berbeda. 2. Mengestimasi model dan menetapkan kondisi model. Kondisi model dapat dilakukan dalam tiga bentuk berikut: a. Semua elemen konstanta sama dengan nol =0 b. Nilai ditetapkan c. Nilai merupakan konstanta pada vektor kointegrasi 3. Menganalisis untuk mendapatkan vektor kointegrasi yang dinormalkan dan koefisien penyesuaian. 4. Menghitung faktor koreksi galat untuk membantu mengidentifikasi model struktural. Pada Eviews 6 suatu persamaan dikategorikan berkointegrasi apabila nilai trace statistic ataupun nilai maximum eigenvalue-nya lebih besar dari nilai kritis 5 persen. Dari uji kointegrasi dapat ditentukan jumlah persamaan yang tepat untuk mengestimasi VECM. Untuk menguji batasan kointegrasi, johansen mendefinisikan dua buah matriks α dan β dimensi nxr dimana r merupakan peringkat dari , sehingga: = α β....................3.6 Dimana: α = matriks bobot dari setiap vektor kointegrasi yang ada didalam n persamaan VAR. α juga dapat dikatakan sebagai matriks parameter speed of adjusment Enders, 2004 β = matriks parameter kointegrasi Hipotesis dari metode Johansen adalah sebagai berikut Enders, 2004: : r = 0 : 0 r g : r = 0 : 0 r g : r = 0 : 0 r g ... ... : r = g-1 : r = g Pengujian pertama menyebutkan hipotesis nol dengan tidak adanya vektor kointegrasi. Jika hipotesis ini gagal ditolak, dapat disimpulkan bahwa tidak ada vektor kointegrasi dan pengujian telah diselesaikan. Namun jika hipotesis tersebut ditolak, maka pengujian akan dilakukan terus menerus dan begitu seterusnya sampai nilai dari r akan meningkat sampai hipotesis tersebut gagal ditolak.

3.4.5. Analisis Vector Error Correction Model VECM