Analisis Kekerasan Miyatani 2008 Analisis Kadar Air Nielsen 2003 Analisis Kadar Abu Nielsen 2003 Analisis Kadar Protein Nielsen 2003

pendengaran. Peramuan rasa itu ialah suatu sugesti kejiwaan terhadap makanan yang menentukan nilai pemuasaan orang yang memakannya Soekarto 1985.

2. Analisis Kekerasan Miyatani 2008

Kekerasan didefenisikan sebagai gaya yang dibutuhkan untuk memecahkan sampel. Pengukuran dilakukan pada nugget yang telah digoreng menggunakan Texture Analyzer XT-21. Hasil tes berupa grafik yang diplot pada bidang 2 dimensi antara sumbu x waktu dan sumbu y tekanan atau force. Kekerasan di dapat dari puncak nilai tertinggi hasil pengujian.

3. Analisis Kadar Air Nielsen 2003

Kadar air adalah banyaknya air dalam suatu bahan pangan yang ditentukan dari pengurangan berat suatu bahan pangan yang dipanaskan pada suhu pengujian. Perhitungan kadar air dilakukan dengan menimbang sampel yang sudah ditumbuk dalam lumpang dan alu sebanyak 5 gram dimasukkan dalam cawan dan dioven pada suhu 105 C selama 16-18 jam. Cawan dimasukkan ke dalam desikator dan diinginkan serta ditimbang berat akhirnya. Kadar bahan kering = 100 - kadar air

4. Analisis Kadar Abu Nielsen 2003

Sampel nugget yang telah dioven pada pengukuran kedar air dan telah diketahui kadar airnya, kemudian dipijarkan pada suhu 600 C hingga berat tetap. Kemudian sampel didinginkan dalam desikator dand ditimbang setelah mencapai suhu kamar.

5. Analisis Kadar Protein Nielsen 2003

Analisis kadar protein dibagi dalam 3 tahap: a. Destruksi Sampel ditimbang sebanyak 0,1 gram dan dimasukkan dalam labu Kjedahlbersama 7 ml H 2 SO 4 pekat dan selenium mix. Sampel akan dipanaskan dalam ruang asam sampai warnanya jernih kekuningan, dan kemudia didinginkan. Sampel kemudian dibilas menggunakan akuades. b. Destilasi Larutan sampel bening kemudian dituang ke alat destilasi dan ditambahkan 10 ml NaOH. Ujung penerima detilat di rangkaian alat destilasi dipasang labu Erlemenyer yang berisi 5 ml larutan asm borat dan indikator metil merah metilen biru. Perlu diperhatikan bahwa ujung selang pengalir harus tercelup dalam larutan asam borat. Proses destilasi dilakukan sampai jumlah destilat mencapai sekitar 50 ml. c. Titrasi Destilat tersebut kemudian dititrasi menggunakan larutan HCL yang sudah diketahui normalitasnya dengan menggunakan indikator metil merah-metilen biru. Titrasi dihentikan apabila warna destilat telah mulai berubah menjadi ungu. Kadar protein dihitung dengan rumus: x 100 Keterangan: A= Faktor Pengencer B = faktor konversi daging = 6,25

6. Analisis Kadar Lemak Nielsen 2003