aktivitas mikroorganisme dan merangsang penguraian bahan organik oleh bakteri pengurai Trisma, 2011.
Pengaruh DO terhadap perubahan pH dapat di temukan pada siang hari terutama saat cuaca sedang cerah. Menurut Yusuf 2001 pada siang hari,
phytoplankton melakukan proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis, phytoplankton menggunakan CO
2.
CO
2
di dalam air bersifat asam, jika phytoplankton menggunakan CO
2
untuk proses fotosintesis maka kondisi pH air tambak akan mengalami kenaikan. Karena banyak CO
2
yang digunakan untuk proses fotosintesis
4.3.3 Pengelolaan Salinitas
Fluktuasi harian salinitas pada petak pembesaran udang dipertahankan tidak lebih dari 3 ppt untuk menghindari stress pada udang, untuk itu fungsi
tandon sebagai wadah persediaan air dapat digunakan untuk menekan fluktuasi salinitas pada tambak. Pengamatan salinitas dilakukan secara ex-situ dengan
membawa botol sampel yang berisi sampel air dari setiap tambak. Kemudian pengukuran salinitas dilakukan di laboratorium. Salinitas harian pada tambak
udang dapat dilihat pada tambak E1 Gambar 12.
Gambar 12. Hasil pengukuran salinitas harian Berdasarkan hasil pengukuran salinitas Gambar 5, kisaran salinitas yaitu
17- 31 ppt. Nilai salinitas pada awal pemeliharaan lebih tinggi dibanding hari berikutnya yaitu 31 ppt. Selama proses pemeliharaan DOC 0 – 130 terjadi
penurunan salinitas secara bertahap. Penurunan salinitas tetap dijaga pada kisaran optimal, yaitu 15 – 30 ppt Zakaria, 2012 ini dilakukan bertujuan supaya udang
vaname dapat tumbuh secara optimal. Karena jika salinitas terlalu tinggi 35 ppt dapat menyebabkan udang mengalami pertumbuhan yang lambat karena dapat
mengganggu keseimbangan ionic dan osmoregulasi udang didalam air. Pada proses budidaya penurunan nilai salinitas hingga 18 ppt. Hal ini terjadi
akibat cuaca, turunnya hujan juga dapat mengakibatkan salinitas menurun. Nilai penurunan salinitas ini masih dalam kisaran optimal, yaitu 15 – 30 ppt Zakaria,
2010. Kondisi cuaca panas terus menerus juga dapat menyebabkan salinitas menjadi naik. Hal itu disebabkan karena pada saat cuaca panas air pada tambak akan
mengalami proses penguapan yang menyebabkan salinitas menjadi naik. Hal ini berbahaya jika dibiarkan terus menerus, karena dapat menyebabkan kondisi perairan
tambak menjadi hypersaline Zakaria, 2010. Selain itu pengurangan dan penambahan air tambak juga dapat mempengaruhi salinitas pada perairan tambak.
Sehingga untuk mempertahankan salinitas air tambak, dilakukan penambahan air tawar pada saat pengisian dengan air laut supaya salinitas tetap terjaga pada kondisi
optimal. Pada hasil pengamatan pertumbuhan lampiran 6 dengan nilai penurunan salinitas udang tetap mengalami pertumbuhan yang baik hingga mencapai panen.
Salinitas perairan tambak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain banyaknya sungai yang bermuara di sekitar lokasi pertambakan, curah hujan,
dan musim. Menurut Farida 2011, Salinitas memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap organisme yang bersifat euryhaline mampu beradaptasi terhadap rentan
salinitas yang tinggi. Pengaruh salinitas menjadi besar apabila terjadi perubahan secara mendadak. Salinitas yang terlalu tinggi juga dapat menyebakan udang
vaname kesulitan untuk moulting, sehingga seringkali menyebabkan pertumbuhan udang menjadi lebih lambat Budi, 2004 dalam Farida, 2011.
4.3.4 Pengelolaan Suhu Suhu air tambak sangat tergantung pada kondisi cuaca. Suhu merupakan