Penyakit Hawar Daun Leaf Blight Helminthosporium turcicum Pass.

2. Penyakit Hawar Daun Leaf Blight Helminthosporium turcicum Pass.

Sistematika jamur penyebab penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum Pass. diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Myceteae Divisio : Eumycota Class : Deuteromycetes Ordo : Moniliales Family : Dematiaceae Genus : Helminthosporium Species : Helminthosporium turcicum Pass. Dwidjoseputro, 1978. Helminthosporium turcicum atau biasa disebut Exserohilum turcicum. Konidium berbentuk lurus atau agak melengkung, jorong, halus, berukuran 300 x 7-9 μm dengan jumlah sekat 4-9 buah yang berwarna coklat jerami. Stadium sempurnanya disebut Trichometasphaeria turcica. Konidiumnya mempunyai hilum yang menonjol yang merupakan cirri khas dari genus Exserohilum Shurtleff, 1980. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. H. turcicum Pass., a : konidia, b : konidiofor Sumber : Shurtleff 1980 Konidium dipencarkan oleh angin. Di udara konidium yang terbanyak terdapat menjelang tengah hari. Konidium berkecambah dan pembuluh kecambah mengadakan infeksi melalui mulut kulit atau dengan mengadakan penetrasi secara langsung, yang didahului dengan pembentukan apresorium Wakman, 2004. Penyakit hawar daun H. turcicum dapat berkembang dengan baik pada suhutemperature 18-27 C dan banyak embun di tanaman untuk perkembangan penyakit. Suhu yang kering atau panas akan menghambat perkembangan penyakit Shurtleff, 1980. Gejala serangan H. turcicum, mula-mula menyebabkan terjadinya bercak- bercak kecil, jorong, hijau tua atau hijau kelabu kebasah-basahan yang kelak akan berwarna coklat pada daun. Bercak mempunyai bentuk yang khas yaitu berbentuk kumparan atau perahu dengan lebar 1-2 cm dan panjang 5-10 cm. Beberapa a b Universitas Sumatera Utara bercak dapat bersatu yang dapat membunuh seluruh daun dan menimbulkan gejala seperti terbakar Semangun, 1993. Gambar 4. Gejala serangan H. turcicum Sumber : Silitonga, dkk, 2007 Cara pengendalian yang biasa dilakukan untuk mengendaliakn penyakit H. turcicum dapat dilakukan dengan cara melakukan pergiliran tanaman, mengatur kelembaban lahan agar kondisi lahan tidak lembab sehingga dapat menekan meluasnya serangan penyakit ini, dan pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Daconil 75 WP, Difolan 4 f Warisno, 2007. Universitas Sumatera Utara

3. Penyakit Bulai