Produksi Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Timbulnya Penyakit Daun Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Pada Beberapa Varietas Di Lapangan

Tabel 4. Rataan Pengaruh Pupuk Nitrogen dan Varietas Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Puccinia sorghi Schw. untuk setiap minggu pengamatan lampiran 30-32 PERLAKUAN Minggu Setelah Tanam MST VIII IX X N0V1 0,47 28,57 35,47 N1V1 0,46 27,68 34,49 N2V1 0,21 26,71 33,59 N3V1 0,17 27,82 34,51 N4V1 0,42 28,64 35,59 N0V2 0,70 27,91 33,94 N1V2 0,39 26,79 32,18 N2V2 0,57 25,67 31,43 N3V2 0,16 26,92 32,30 N4V2 0,38 27,97 33,98 N0V3 0,64 25,79 31,49 N1V3 0,41 24,66 30,58 N2V3 0,51 23,94 29,40 N3V3 0,41 24,78 30,60 N4V3 0,57 25,93 31,55

6. Produksi

Rataan produksi jagung dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. Untuk mengetahui produksi yang berbeda nyata dilakukan Uji Jarak Duncan lampiran 33. Tabel 5. Data Produksi jagung tonha PERLAKUAN ULANGAN TOTAL RATAAN I II III N0V1 4,80 3,73 4,76 13,29 4,43 N1V1 4,76 4,27 5,60 14,63 4,88 N2V1 4,07 5,73 5,21 15,01 5,00 N3V1 4,76 5,67 4,80 15,23 5,08 N4V1 5,60 4,47 4,22 14,29 4,76 N0V2 5,51 6,20 4,20 15,91 5,30 N1V2 6,35 4,20 6,35 16,90 5,63 N2V2 5,50 6,35 5,32 17,17 5,72 N3V2 4,20 5,17 6,17 15,54 5,18 N4V2 5,15 6,35 5,21 16,71 5,57 N0V3 7,35 7,20 5,51 20,06 6,69 N1V3 7,33 7,51 8,00 22,84 7,61 N2V3 7,46 8,31 7,91 23,68 7,89 N3V3 6,89 7,61 8,42 22,92 7,64 N4V3 5,91 7,32 7,16 20,39 6,80 TOTAL 85,64 90,09 88,84 264,57 RATAAN 5,71 6,01 5,92 5,88 Universitas Sumatera Utara Pembahasan 1. Penyakit-penyakit pada daun tanaman jagung Zea mays L. a. Bercak daun Helminthosporium maydis Nisik. Gejala serangan yang tampak di lapangan adalah adanya bercak- bercak yang berwarna coklat kekuning-kuningan, yang lama-kelamaan berubah menjadi coklat tua, sesuai dengan pada gambar 17. Pangasara dan Rahmawati 2007 menyatakan bahwa gejala yang tampak pada daun tanaman yang terserang penyakit H. maydis Nisik bercak yang memanjang dan berwarna kuning lalu menjadi coklat kekuning-kuningan kemudian berubah menjadi coklat tua. Pengamatan yang dilakukan di laboratorium terlihat bentuk konidia jamur H. maydis Nisik seperti kurva atau perahu yang mempunyai ± 7 buah sekat seperti pada gambar 18. Sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Dwidjoseputro 1978 yang menyatakan bahwa konidium jamur H. maydis Nisik jelas berbentuk seperti perahu dan mempunyai 5-11 buah sekat palsu. b. Bercak daun Helminthosporium turcicum Pass. Gambar 19 menunjukkan gejala serangan penyakit H. turcicum Pass. berdasarkan pengamatan dilapangan. Gejala yang tampak di lapangan terdapat bercak-bercak yang berwarna agak kecoklatan yang berbentuk jorong dan lama-kelamaan bercak akan membesar dan menyebabkan gejala seperti terbakar dan akhirnya mengakibatkan daun menjadi coklat dan kering. Sesuai dengan pernyataan Universitas Sumatera Utara yang dikemukakan oleh Semangun 1993 yang menyatakan bahwa gejala serangan mula-mula menimbulkan terjadinya bercak yang berbentuk kecil, jorong, hijau tua atau hijau kelabu yang kelak akan manjadi berwarna coklat pada daun. Beberapa bercak dapat bersatu dan menimbulkan gejala seperti terbakar. Konidia jamur H. turcicum Pass. pada pengamatan di laboratorium tidak berbentuk seperti kurva atau perahu seperti H. maydis, tetapi berbentuk lurus dan mempunyai ± 9 buah sekat seperti pada gambar 20. Shurtleff 1980 menyatakan bahwa konidium H. turcicum Pass. berbentuk lurus atau agak melengkung, jorong, halus, dan mempunyai 4-9 buah sekat. c. Bulai Peronosclerospora maydis Rac. Shaw. Pengamatan penyakit P. maydis di lapangan terlihat pada gambar 21 yang menunjukkan gejala serangan dari penyakit P. maydis ini. Gejala serangan yang tampak adalah daun yang bergari-garis berwarna putih. Biasanya menyerangan tanaman pada umur ± 3 minggu setelah tanam. Tanaman yang terinfeksi pertumbuhannya menjadi terhambat dan menjadi kerdil. Selanjutnya tanaman mengalami kematian. Literatur dari Pracaya 1999 menyatakan bahwa daun yang telah terinfeksi P. maydis menjadi bergaris-garis putih sampai kekuningan. Bila menyerang tanaman umur 3-5 minggu daun akan menguning menjadi kaku dan kering, tanaman bisa menjadi kerdil dan mati serta tidak bisa berbuah. Universitas Sumatera Utara Gambar 22 menunjukkan bentuk sporangium dari jamur P. maydis yang diamati di bawah mikroskop berbentuk bulat dan seragam seperti jeruk nipis. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Dwidjoseputro 1978 yang menyatakan bahwa sporangium dari jamur P. maydis boleh dikatakan seragam semuanya serupa jeruk nipis. d. Karat daun Puccinia sorghi Schw. Gejala serangan penyakit P. sorghi seperti yang terlihat pada gambar 23 menunjukkan gejala timbulnya bercak-bercak yang berwarna kuning kemerahan seperti karat. Jamur banyak membentuk urediospora pada daun sehingga menyebabkan daun menjadi kasar bila dipegang akan terdapat serbuk berwarna seperti karat lalu daun akan mengering. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Pangasara dan Rahmawati 2007 yang menyatakan bahwa jamur banyak membentuk urediospora pada daun dan kadang-kadang upih daun sehingga permukaan daun menjadi kasar. Pada tingkatan yang jauh menyebabkan mengeringnya bagian-bagian daun. Gambar 24 menunjukkan urediospora jamur P. sorghi dari hasil pengamatan di bawah mikroskop berbentuk bulat dan agak jorong. Hal ini sesuai dengan literatur dari Pangasara dan Rahmawati 2007 yang menyatakan bahwa urediospora P. sorghi berbentuk bulat atau jorong. Di lapangan kadang-kadang epidermia tetap menutupi urediosorus sampai matang. Universitas Sumatera Utara

2. Pengaruh Interaksi Pupuk Nitrogen dan Beberapa Varietas Jagung