Sperling 2007, pengukuran COD memerlukan waktu yang singkat yaitu sekitar dua hingga tiga jam sehingga COD menjadi parameter dengan respon yang cepat
dibandingkan dengan BOD namun tidak melihat respon penguraian bahan organik oleh organisme dalam air. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No 16 Tahun 2016
tentang baku mutu air limbah, standar baku mutu COD untuk air limbah yaitu 100 mgL .
3. Fosfat
Fosfat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur P Fosfor dan O Oksigen. Senyawa fosfor terbagi menjadi senyawa organik dan anorganik.
Senyawa fosfor organik biasanya berupa padatan yang telah bereaksi dengan bahan-bahan organik, sedangkan bentuk fosfor anorganik dalam air limbah berupa
polifosfat dan ortofosfat yang menjadi bahan utama pada deterjen maupun bahan pembersih lainnya. Ortofosfat merupakan senyawa fosfor sederhana yang mudah
untuk dipisahkan dari air sedangkan polifosfat merupakan senyawa fosfor kompleks sehingga memerlukan hidrolisis untuk mengubah senyawa tersebut
menjadi ortofosfat Environmental Protection Agency 1997, dalam Padmanabha, 2015.
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah, fosfat di dalam air limbah dijumpai dalam bentuk orthofosfat seperti H
2
PO
4
- , HPO
4 2-
, PO
4 3-
, polyfosfat seperti Na
2
PO
4 6-
yang terdapat dalam deterjen dan fosfat organik Hammer, 1986. Orthofosfat merupakan sumber fosfat terbesar yang digunakan oleh
fitoplankton dan akan diserap dengan cepat pada konsentrasi kurang dari 1 mgl Reynold, 1993. Pada konsentrasi kurang dari 0.01 mgl pertumbuhan tanaman dan
algae akan terhambat, keadaan ini dinamakan oligotrop. Bila kadar fosfat serta
nutrien lainnya tinggi, pertumbuhan tanaman dan algae tidak terbatas akan menyebabkan eutrofikasi Alaerts dan Santika, 1987. Berdasarkan Peraturan
Gubernur Bali No 16 Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah, standar baku mutu Total fosfat untuk air limbah adalah 5 mgL.
4. pH
pH limbah cair adalah ukuran keasaman atau kebasaan limbah cair. pH menunjukkan perlu atau tidaknya pengolahan pendahuluan untuk mencegah
terjadinya gangguan pada proses pengolahan limbah cair secara konvesional. Secara umum, pH limbah domestik adalah mendekati netral Nurhassanah, 2009.
pH menentukan sifat dari suatu cairan, yang terdiri dari asam dengan pH kurang dari 7, netral dengan nilai pH 7, dan basa dengan pH lebih dari 7 dan nilai pH
maksimal adalah 14. Air dengan pH kurang dari 4 dapat menyebabkan kematian pada organisme air akibat ketidakmampuan beradaptasi dengan kondisi air yang
sangat asam Padmanabha, 2015. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No 16 Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah, standar baku mutu pH untuk air limbah
yaitu 6 sampai 9.
2.3.3 Parameter Biologi
Penentuan kualitas biologi ditentukan oleh kehadiran mikroorganisme terlarut dalam air seperti kandungan bakteri, algae, cacing, serta plankton.
Penentuan kualitas mikroorganisme dilatarbelakangi dasar pemikiran bahwa air tersebut tidak akan membahayakan kesehatan. Dalam konteks ini maka penentuan
kualitas biologi air didasarkan pada analisis kehadiran mikroorganisme indikator pencemaran Kusnadi, 2003 dalam Fatimah, 2006.
Berdasarkan Peraturan