Perkembangan Balanced Scorecard Landasan Teori dan Konsep

17

2.1.3 Perkembangan Balanced Scorecard

Konsep Balanced Scorecard berkembang pesat tidak hanya sebagai konsep pengukuran kinerja saja tetapi juga sebagai sistem manajemen strategis Rohm, 2002. Cobbold dan Lawrie 2004 membagi perkembangan konsep Balanced Scorecard menjadi tiga generasi yang dikenal dengan istilah BSC Generations. Masing-masing generasi Balanced Scorecard dibedakan berdasarkan penggunaan perspektif dan indikator kinerja yang mencerminkan tujuan dan strategi organisasi. Tiga generasi Balanced Scorecard tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1 Balanced Scorecard Generasi I Balanced Scorecard generasi pertama merupakan konsep yang dicetuskan pertama kali pada tahun 1992 sebagai alat pengukuran kinerja yang meliputi empat perspektif sederhana yaitu perspektif pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran, serta perspektif keuangan. Konsep Balanced Scorecard generasi pertama memperlihatkan sedikit hubungan sebab akibat antarperspektif. Konsep Balanced Scorecard Generasi Pertama ditunjukkan oleh Gambar 2.1. 2 Balanced Scorecard Generasi II Balanced Scorecard generasi ke dua menjelaskan konsep sebab akibat antarperspektif secara lebih mendalam. Balanced Scorecard generasi ke dua menyempurnakan konsep Balanced Scorecard selain sebagai pengukuran kinerja juga sebagai sebagai pendukung pengendalian strategi perusahaan. Balanced Scorecard generasi ke dua menunjukkan keterkaitan masing- masing 18 perspektif dengan tujuan strategis perusahaan. Perkembangan Balanced Scorecard generasi ke dua sebagai sistem manajemen strategis menjadi faktor pendorong manajemen organisasi melakukan penyelarasan strategis di antara unit-unit bisnis di dalam organisasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah Cascade The Balanced Scorecard. Konsep Balanced Scorecard generasi ke dua ditunjukkan oleh gambar 2.2. Gambar 2.1 Konsep Balanced Scorecard Generasi I Sumber: Kaplan Norton, 1996 3 Balanced Scorecard Generasi III Konsep Balanced Scorecard generasi ke tiga merupakan penyempurnaan dari konsep Balanced Scorecard generasi ke dua. Konsep Balanced Scorecard generasi ke tiga meliputi empat komponen utama yaitu pernyataan tujuan perusahaan yang membantu dalam pengambilan keputusan di setiap aktivitas perusahaan, tujuan strategis perusahaan yang memberikan gambaran 19 perusahaan di masa depan, model hubungan strategi dan perspektif yang digunakan, serta pengukuran untuk memantau kemajuan perusahaan. Gambar 2.2 Konsep Balanced Scorecard Generasi II Sumber: Cobbold Lawrie, 2004 2.1.4 Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Sektor Publik Pada awalnya konsep Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen kinerja yang dikembangkan untuk diimplementasikan di organisasi sektor privat, dalam perkembangannya konsep ini juga dapat diimplementasikan di organisasi sektor publik Voelker et al., 2001. Organisasi sektor publik didirikan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Walaupun tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan, organisasi sektor publik juga terdiri dari unit-unit yang saling berkaitan dengan tujuan yang sama yaitu melayani masyarakat. Untuk mencapai kesatuan tujuan, organisasi sektor publik harus mampu menerjemahkan misi ke dalam strategi, pengukuran, serta target yang dikomunikasikan ke seluruh 20 unit yang ada sehingga setiap unit memiliki misi yang sama. Balanced Scorecard merupakan konsep yang dapat digunakan dalam menerjemahkan misi organisasi ke dalam serangkaian tindakan untuk melayani masyarakat Imelda, 2004. Konsep Balanced Scorecard untuk organisasi sektor publik ditunjukkan dalam Gambar 2.3. Sebelum diimplementasikan pada organisasi sektor publik, kerangka konsep Balanced Scorecard memerlukan penyesuaian agar sesuai dengan misi organisasi sektor publik yang tergolong organisasi nonprofit. Penyesuaian juga diperlukan terkait visi organisasi sektor publik yaitu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dalam operasionalnya berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Pada organisasi sektor privat, strategi berdasarkan konsep Balanced Scorecard ditujukan untuk penciptaan keunggulan kompetitif berupa perolehan keuntungan, sedangkan untuk organisasi sektor publik, strategi ditujukan untuk efisiensi biaya Rohm, 2002. Penyesuaian yang dilakukan terhadap konsep Balanced Scorecard sebelum diimplementasikan pada organisasi sektor publik Rohm, 2002 yaitu dijelaskan sebagai berikut. 1 Perspektif pelanggan disesuaikan menjadi perspektif customer stakeholder karena rumah sakit umum daerah sebagai organisasi sektor publik berhubungan selain dengan pelanggan pasien juga dengan pemerintah. 2 Penyesuaian perspektif learning growth menjadi employee organization capacity. 21 3 Penyesuaian rerangka konsep Balanced Scorecard yang menjadikan pernyataan misi organisasi sektor publik yaitu melayani masyarakat sebagai pemacu driver dalam Balanced Scorecard. 4 Penyesuaian yaitu perubahan posisi antara perspektif customer stakeholder dengan perspektif finansial, dimana perspektif customer stakeholder ditempatkan di puncak Balanced Scorecard untuk organisasi sektor publik, kaitannya dengan misi dan tujuan utama organisasi yaitu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Gambar 2.3 Konsep Balanced Scorecard Organisasi Sektor Publik Sumber: Rohm, 2002 Salah satu jenis organisasi sektor publik yang menggunakan konsep Balanced Scorecard yaitu rumah sakit. Rumah sakit sebagai organisasi sektor publik pengelola jasa pelayanan masyarakat menggunakan konsep Balanced Scorecard baik sebagai dasar dalam perencanaan strateginya maupun digunakan dalam mengukur kinerja. 22 Penggunaan konsep Balanced Scorecard di rumah sakit berdasarkan penelitian terdahulu ditunjukkan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Review Penggunaan Konsep Balanced Scorecard pada Organisasi Sektor Publik Rumah Sakit Peneliti Rumah Sakit Perspektif yang Digunakan Generasi BSC Chang et al. 2008 National Health Service Organisation, Amerika Serikat Peningkatan taraf kesehatan, kemudahan akses, efektivitas pelayanan, efisiensi, kepuasan pasien, keuangan I El Jardali et al. 2011 Lebanon Pemanfaatan sarana medis, keuangan, integrasi sistem dan sumber daya manusia, kepuasan pasien II Lovaglio dan Vittadini 2012 Lombardy Region, Italia Sumber daya manusia, kepuasan pasien, penanganan kesehatan, keuangan III Kumar et al. 2005 Singapore Hospital, Singapura Kepuasan pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran, keuangan I Van de Wetering et al. 2006 Rumah sakit milik pemerintah Melbourne, Australia Proses medis, kepuasan pasien, kualitas dan transparansi, sistem informasi I Radford et al. 2007 Clinical Health Care North Carolina, Amerika Serikat Akses kesehatan, kinerja keuangan, sumber daya manusia, produktivitas II Peters et al. 2006 Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan Afghanistan Kepuasan pasien, pegawai, kapasitas jasa penyediaan pelayanan kesehatan, jasa penyediaan pelayanan kesehatan, sistem keuangan, visi secara keseluruhan III Sumber: Data sekunder, diolah Pada organisasi sektor publik terutama rumah sakit, perspektif Balanced Scorecard yang digunakan lebih beragam dibandingkan dengan perspektif Balanced 23 Scorecard yang digunakan di organisasi sektor publik lainnya seperti yayasan dan universitas. Antara rumah sakit yang satu dengan yang lain pun perspektif yang digunakan juga tidak sama.

2.1.5 Konsep Balanced Scorecard dalam Penyusunan Rencana Strategis