luang, orientasi keagamaan, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan, hubungan seksual, keluarga dan teman, kesetaraan peran serta pengasuhan anak.
Soedarjoen 2005 mengatakan kepuasan pernikahan dapat tercapai ketika pasangan mampu memenuhi kebutuhan masing-masing dan kebebasan dari hubungan yang mereka
ciptakan serta memenuhi harapan- harapan yang mereka bawa sebelum pernikahan. Selain itu, Martlin 2008 mengungkapkan bahwa pernikahan yang memuaskan adalah pernikahan
yang stabil, langgeng, bahagia saling memahami dan menghargai. Atwater 1983 menjelaskan bahwa kepuasan pernikahan juga merupakan derajat kuatnya komitmen yang
dirasakan seseorang terhadap pernikahannya, walaupun terdapat konflik, stres dan perasaan kecewa.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pernikahan merupakan rasa puas yang dirasakan dalam pernikahan serta adanya kesesuaian antara
harapan yang dibawa sebelum pernikahan dan kuatnya komitmen yang dirasakan seseorang terhadap pernikahannya.
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan
Kepuasan pernikahan dapat ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan menurut Duvall Miller
1985 yaitu: a.
Sebelum Pernikahan Background Characteristic , ada beberapa faktor seperti kebahagiaan pernikahan orang tua, kebahagiaan pada masa anak-anak, pembentukan
disiplin oleh orang tua, pendidikan seksual dari orang tua, dan masa perkenalan sebelum menikah yang mempengaruhi kepuasan pernikahan. Hurlock 1980
mengatakan hubungan keluarga mempengaruhi penyesuaian diri secara sosial diluar rumah ketika hubungan keluarga menyenangkan, peyesuaian sosial anak diluar rumah
lebih baik dari pada hubungan keluarga yang tegang. Peran yang dimainkan di rumah menentukan pola peran diluar rumah, karena peran yang harus dilakukan di rumah
dan jenis hubungan dengan kakak adik membentuk dasar bagi hubungan dengan relasi sosialnya dalam hal ini relasi sosial yang dimaksudkan adalah pasangannya.
b. Beberapa faktor yang mempengaruhi sesudah menikah Current Characteristics
seperti faktor keuangan, pembagian tugas dalam rumah tangga, kehadiran anak, hubungan seksual. Papalia, Old Feldman 2009 kebahagiaan pernikahan secara
positif dipengaruhi oleh peningkatan sumber daya ekonomi dan dukungan terhadap norma pernikahan. Penelitan yang dilakukan oleh Larasati 2012 tentang kepuasan
perkawinan pada istri dengan subjek dua orang istri mengatakan bahwa dukungan yang diberikan suami dalam membantu ekonomi rumah tangga dan mengerjakan
tugas rumah tangga dengan baik memberikan dampak pada tercapainya kepuasan perkawinan. Begitu pula sebaliknya, kurangnya dukungan suami dalam membantu
meringankan beban ekonomi keluarga dan tidak dapat bekerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah tangga memberikan dampak pada kurang terpenuhinya kepuasan
pernikahan dalam keluarga tersebut. Faktor lainnya menurut Carr 2005 adalah status sosial ekonomi, tingkat pendidikan,
lamanya pernikahan, serta persamaan tingkat ketertarikan, intelegensi, dan kepribadian. Papalia ,Old, Feldman 2009 juga mengatakan bahwa faktor-faktor seperti penghasilan
sebelum menikah, tingkat pendidikan, saling mengenal satu sama lain sebelum menikah, lama pernikahan berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan.
3. Aspek-Aspek Kepuasan Pernikahan