12 Gambar 3.7 Transisi birama 39-46
3. Bagian C
Dimulai dengan cello yang memainkan melodi utama dan piano sebagai pengiringnya, bagian C ini muncul pada birama 47-62. Bagian ini terdiri
dari frase antiseden birama 47-54 gambar3.8 dengan tonalitas G mayor dan frase konsekuen birama 55-62 gambar3.9 menggunakan dinamika
forte dengan tonalitas G mayor.
Bagian frase antiseden, cello memainkan melodi utama dan piano sebagai pengiringnya. Progesi akord pada frase antiseden ini GM7-FM7-EbM7-
DM7.
13 Gambar 3.8 Melodi antiseden birama 47-54
Frase konsekuen dimainkan dalam tonalitas G mayor dengan dinamika forte. Dengan progesi akord GM7-FM7-EbM7-DM7.
14 Gambar 3.9 Melodi konsekuen birama 55-62
4. Bagian D
Bagian ini dimainkan oleh solo piano dengan tonalitas C mayor. Terdiri dari frase antiseden birama 63-66 gambar3.10, frase konsekuen birama
67-71 gambar3.11, dan bagian transisi birama 72-75 gambar3.12. Frase antiseden bagian D dimainkan pada tonalitas C mayor dengan
progesi akord Dm, Em, F Mayor, dan G7.
Gambar 3.10 Melodi Antiseden birama 63-66 Frase konsekuen merepetisi melodi dari frase antiseden hanya
perbedaanya terletak pada bagian akhir biramanya. Bagian ini menggunakan tonalitas C mayor.
15 Gambar 3.11 Melodi Konsekuen birama 67-71
Transisi bagian D dimainkan dengan teknik broken chord dalam tonalitas C mayor.
Gambar 3.12 Transisi birama72-75
5. Bagian A’
Merupakan akhir dari bagian I, bagian A’ menggunakan tonalitas C
mayor terdiri dari frase antiseden birama 75-83 gambar3.13, frase konsekuen birama 84-89 gambar3.14, konklusi birama 90-102
gambar3.15, dan bridge gambar3.16 birama 103-108.
Bagian frase antiseden menggunakan tonatilitas C mayor mengunakan dinaminka forte dengan flute sebagai melodi utama, cello dan piano
sebagai pengiring. Cello dimainkan dengan teknik pizzicato.
16 Gambar 3.13 Melodi Antiseden bagi
an A’ 75-83 Frase konsekuen menggunakan tonalitas C mayor dengan dinamika
mezzoforte, melodi utama dimainkan oleh instrument flute.
Gambar 3.14 Melodi Konsekuen birama 84-89
17 Konklusi pada bagian A’ dimainkan secara bersahut-sahutan dengan
dinamika fortesisimo, dimulai dengan piano kemudian cello dan terakhir disusul oleh flute. Pada bagian akhir birama 99-102 flute menggunakan
teknik trail.
Gambar 3.15 Konklusi birama 90-102
18 Bridge
pada bagian A’ merupakan persiapan untuk masuk pada bagian II dari komposisi fantasia ini. Bagian bridge dimainkan oleh instrumen cello