19 Bagian II dimulai dengan introduksi yang dimainkan oleh instrumen
piano dengan dinamika piano. Tempo yang digunakan adalah adagio, bagian II ini terdiri dari empat bagian, dimulai dari introduksi kemudian
bagian A-B-C-D. Tonalitas yang digunakan adalah G mayor kemudian mengalami modulasi pada birama 119-139 dan kembali ke tonaliatas G
mayor pada birama 140-146.
1. Introduksi
Merupakan pembuka dari bagian II komposisi ini. Dimainkan oleh instrumen piano dengan dinamika piano pada birama 109-116
gambar3.17. bagian ini menggunakan tonalitas G mayor.
Gambar 3.17 Introduksi bagian II
20
2. Bagian A
Terdiri dari frase tunggal, yaitu frase anntiseden dari birama 117-123 gambar3.18 menggunakan tonalitas C minor. Bagian ini dimainkan oleh
cello dan piano, melodi utama dimainkan oleh instrument cello.
Gambar 3.18 Melodi Antiseden birama 117-123 Bridge pada birama 124-125 gambar3.19 merupakan pengantar untuk
masuk ke bagian B. Menggunakan tangga nada G mayor pada birama-124 dan menggunakan tangga nada C mayor pada birama-125.
21 Gambar 3.19 Bridge birama 124-125
3. Bagian B
Bagian B menggunakan tonalitas C mayor terdiri dari frase antiseden birama 126-130 gambar3.20 dan frase konsekuen birama 131-133
gambar3.21.
Melodi antiseden dimainkan oleh instrumen flute. Menggunakan tonalitas C mayor dengan progresi akord CM7-EbM7-DbM7.
Gambar 3.20 Melodi Antiseden birama 126-130 Melodi konsekuen mengunakan akord Cdim, melodi konsekuen
dimainkan oleh flute dan cello hanya mengiringinya dengan nada panjang dengan nada C yang terus ditahan hingga beberapa birama.
22 Gambar 3.21 Melodi Konsekuen birama 131-133
4. Bagian C
Bagian ini terdiri dari frase tunggal birama 134-140 gambar 3.22, melodi antiseden pada bagian C menggunakan tonalitas C minor. Pada
bagian transisi gambar 3.23 terjadi modulasi untk masuk ke bagian selanjutnya.
Melodi antiseden bagian C dimainkan oleh instrumen piano dengan diiringi flute dan cello. Cello menggunakan teknik pizzicato. Progesi
akord yang digunakan adalah CM7-EbM7-DbM7.
23 Gambar 3.22 Melodi Antiseden birama 134-140
Bagian transisi birama 140-143 dimainkan oleh instrumen piano dengan tonalitas G mayor dan menggunakan dinamika piano.
Gambar 3.23 Transisi birama 140-143
24
5. Bagian D
Bagian ini merupakan akhir dari bagian II, menggunakan tonalitas G mayor, terdiri dari frase antiseden birama 144-149 gambar3.24. Frase
konsekuen birama 149-154 gambar3.25 dan Entrypoint birama 155-156 gambar3.26.
Frase Antiseden dimainkan dengan dinamika piano menggunakan tonalitas G mayor.
Gambar 3.24 Melodi Antiseden birama 144-148 Melodi konsekuen dimainkan oleh flute diiringi cello dan piano dengan
menggunakan tonalitas G mayor.
Gambar 3.25 Melodi Konsekuen birama 149-154
25 Entrypoint merupakan akhir dari bagian D dan sekaligus menjadi penutup
bagian II
Gambar 3.26 Entrypoint birama 155-156
C. Bagian III