Variabel Tergantung Variabel Terkendali Variabel Tidak Terkendali Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas:

4.3.3 Besar Sampel

Besar sampel ditentukan menggunakan rumus eksperimental murni dengan perhitungan sebagai berikut: 35 t-1 r-1 ≥ 15 Keterangan: 3-1 r-1 ≥ 15 t= jumlah perlakuan 2 r-1 ≥ 15 r= jumlah ulangan r-1 ≥ 7,5 r ≥ 8,5 Pada penelitian ini digunakan tiga kelompok dengan besar sampel masing- masing kelompok digenapkan menjadi 10 sampel yaitu: Kelompok I: pasak pita polyethylene fiber reinforced menggunakan sistem adhesif total etsa ditambah self cure activator Kelompok II: pasak pita polyethylene fiber reinforced menggunakan sistem adhesif total etsa Kelompok III: pasak pita polyethylene fiber reinforced tanpa sistem adhesif sebagai kelompok kontrol 4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Variabel Bebas • Pasak pita polyethylene fiber reinforced menggunakan sistem adhesif total etsa ditambah self cure activator • Pasak pita polyethylene fiber reinforced menggunakan sistem adhesif total etsa • Pasak pita polyethylene fiber reinforced tanpa sistem adhesif

4.4.2 Variabel Tergantung

Celah mikro pasak pita polyethylene fiber reinforced dengan metode penetrasi zat warna

4.4.3 Variabel Terkendali

• Panjang akar gigi 15 - 16 mm • Preparasi ruang persiapan pasak 11 mm • Perendaman gigi dalam larutan saline • Konfigurasi orifisi berbentuk bulat • Ketajaman diamond disc: pergantian diamond disc setiap 5 sampel • Larutan irigasi NaOCl 2,5 sebanyak 50 ml setiap sampel • Teknik preparasi saluran akar: teknik step back dengan pengontrolan K-file IAF 25 dan MAF 40 • Teknik obturasi gutta perca dan sealer: teknik kondensasi lateral • Pembuangan gutta-perca dan meninggalkan 4 mm hasil obturasi • Pengontrolan panjang insersi pasak ke dalam saluran akar • Teknik aplikasi bahan adhesif sesuai petunjuk pabrik • Intensitas cahaya dari light curing unit • Suhu dan proses thermocycling pada temperatur 5 C dan 55 C dengan 200 kali putaran, didiamkan pada masing-masing temperatur selama 30 detik dan waktu transfer 10 detik • Jangka waktu perendaman dalam zat warna: 24 jam

4.4.4 Variabel Tidak Terkendali

• Jangka waktu pencabutan gigi premolar pertama mandibula sampai diberikan perlakuan • Usia gigi • Keberadaan smear layer • Mengalirnya semen resin ke dalam anyaman pasak pita polyethylene fiber reinforced • Pembentukan hybrid layer • Kontraksi polimerisasi resin komposit • Terbentuknya genangan pooling residu pelarut pada apikal saluran akar

4.4.5 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas:

• Pasak pita polyethylene fiber reinforced menggunakan sistem adhesif total etsa ditambah self cure activator • Pasak pita polyethylene fiber reinforced menggunakan sistem adhesif total etsa • Pasak pita polyethylene fiber reinforced tanpa sistem adhesif Variabel Tidak Terkendali • Jangka waktu pencabutan gigi premolar pertama mandibula sampai diberikan perlakuan • Usia gigi • Keberadaan smear layer • Mengalirnya semen resin ke dalam anyaman pasak pita polyethylene fiber reinforced • Pembentukan hybrid layer • Kontraksi polimerisasi resin komposit • Terbentuknya genangan pooling residu pelarut pada apikal saluran akar Variabel Terkendali • Panjang akar gigi 15 - 16 mm • Preparasi ruang persiapan pasak 11 mm • Perendaman gigi dalam larutan saline • Konfigurasi orifisi berbentuk bulat • Ketajaman diamond disc: pergantian diamond disc setiap 5 sampel • Larutan irigasi NaOCl 2,5 sebanyak 50 ml setiap sampel • Teknik preparasi saluran akar: teknik step back dengan pengontrolan K-file IAF 25 dan MAF 40 • Teknik obturasi gutta perca dan sealer: teknik kondensasi lateral • Pembuangan gutta-perca dan meninggalkan 4 mm hasil obturasi • Pengontrolan panjang insersi pasak ke dalam saluran akar • Teknik aplikasi bahan adhesif sesuai petunjuk pabrik • Intensitas cahaya dari light curing unit • Suhu dan proses thermocycling pada temperatur 5 C dan 55 C dengan 200 kali putaran, didiamkan pada masing-masing temperatur selama 30 detik dan waktu transfer 10 detik • Jangka waktu perendaman dalam zat warna: 24 jam Variabel tergantung: Celah mikro

4.5 Definisi Operasional No VARIABEL

Dokumen yang terkait

Perbedaan Celah Mikro Pasak Glass Prefabricated Fiber Reinforced Dan Pasak Pita Polyethylene Fiber Reinforced Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Total- Etch (Penelitian In Vitro).

5 86 97

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 4 109

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 2

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 6

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 20

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 4

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 1 20

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 14

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 14