Bahan Baku .1 Salak TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 5 rendah, dan kadar gula yang lebih tinggi. Kadar air pada manisan kering maksimal 25 dan kadar gula kurang lebih minimal 40 dengan umur simpan manisan kering biasanya mencapai beberapa bulan. Manisan kering biasanya dibuat dari buah yang teksturnya lunak. Contohnya buah untuk manisan kering adalah buah kundur, asam jawa, bengkuang, pala, jambu mete, terung. Aktivitas air untuk manisan kering ini berkisar antara 0,65-0,85.

2.1.3 Persyaratan Mutu Manisan

Untuk standar mutu dari manisan kering menurut SNI 01-4443-1998 dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Mutu Manisan Kering Jenis Uji Satuan Persyaratan Bau Rasa Warna Benda-benda asing Air bb Gula dihitung sebagai sukrosa bb - - - - mgml Khas Khas Normal Tidak ada Min 9 maks 25 0,45 2.2 Bahan Baku 2.2.1 Salak

2.2.1.1 Tanaman Salak

Salak Sallaca zalacca merupakan salah satu buah asli dari daerah tropis, termasuk Indonesia. Buah salak ini dapat dijumpai di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai macam nama, antara lain salak Bali, Manonjaya, Condet, Soya, Gading dan Pondoh. Salak Pondoh Merupakan salah satu komoditas khas dan unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman. Keunggulan salak Pondoh, rasanya yang manis walaupun buah salak tersebut masih muda. Berdasarkan hasil inventarisasi di kabupaten Sleman, terdapat tiga jenis salak Pondoh, yaitu salak Pondoh Hitam, Super dan Manggala Djaafar dkk, 1997. Selain itu terdapat salak liar, antara lain Salacca dransfieldiana JP Mo-gea; Salacca magnifera JP Mogea; Salacca minuta; Salacca multiflora; dan Salacca romosiana. Di commit to user 6 Indonesia, salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian Barat Daya dan Sumatra bagian Selatan. Akan tetapi asal usul salak yang pasti belum diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand jenis Salacca rumphili Wallich ex. Blume atau Salacca wallichiana, C. Martus, Malaysia, Indonesia, ke Timur sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Queensland, dan juga Fiji Mahfud, 1995. Tanin merupakan salah satu senyawa polifenol dengan berat molekul lebih dari 1000 yang dapat diperoleh dari semua jenis tumbuhan. Tanin memiliki sifat yang khas baik fisik maupun kimianya. Tanin biasanya dalam tumbuhan berfungsi sebagai sistem pertahanan dari predator contohnya pada buah yang belum matang, buah akan terasa asam dan sepat. Hal ini sama dengan sifat tanin yang asam dan sepat. Selain itu tanin juga dapat mengendapkan protein, alkaloid, dan gelatin Hariyadi, 1994. Buah salak yang memiliki rasa sepat kurang laku dijual dipasaran. Rasa sepat yang ada pada buah salak ini dikarenakan kandungan tanin pada buah tersebut. Salah satu sifat tanin adalah jika dilarutkan ke dalam air akan membentuk koloid dan memiliki rasa asam dan sepat. Hasil khelat dari tanin ini memiliki keuntungan yaitu kuatnya daya khelat dari senyawa tanin ini membuat khelat logam menjadi stabil dan aman dalam tubuh. Namun jika tubuh mengkonsumsi tannin berlebih maka akan mengalami anemia karena zat besi dalam darah akan dikhelat oleh senyawa tanin tersebut Hariyadi, 1994. Produksi buah salak di Indonesia cukup melimpah. Hal ini ditunjang dengan adanya usaha perluasan lahan produksi buah salak unggulan yang dilakukan oleh pemerintah. Hasil produksi buah salak tahun 2010 dapat dilihat pada data statistik produksi salak pada tabel 2.2. commit to user 7 Tabel 2.2 Jumlah Produksi Buah Salak di Indonesia Tahun 2010 No Daerah Jumlah Tontahun 1 Aceh 359 2 Sumatra Utara 328.877 3 Sumatra Barat 2.994 4 Riau 1.013 5 Jambi 377 6 Sumatera Selatan 1.908 7 Bengkulu 3.088 8 Lampung 7.468 9 Bangka Belitung 1.044 10 Kepulauan Riau 132 11 DKI Jakarta 38 12 Jawa Barat 5.626 13 Jawa Tengah 135.457 14 DI Yogyakarta 57.801 15 Jawa Timur 72.765 16 Banten 1.895 17 Bali 40.676 18 NTB 75 19 NTT 969 20 Kalimantan Barat 2.058 21 Kalimantan Tengah 2.281 22 Kalimantan Selatan 1.268 23 Kalimantan Timur 22.205 24 Sulawesi Utara 5.593 25 Sulawesi Tengah 932 26 Sulawesi Selatan 9.508 27 Sulawesi Tenggara 330 28 Gorontalo 8 29 Sulawesi Barat 207 30 Maluku 107 31 Maluku Utara 284 32 Papua Barat 248 33 Papua 145 Jumlah 752.736 Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 2010 Untuk harga buah salak ini sendiri relatif murah, pada lima tahun terakhir ini mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Harga salak pondoh tahun 2010 ditingkat konsumen berkisar Rp 8.500,-kg, sedangkan harga salak lokal ditingkat konsumen Rp 3.375,-kg. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4. commit to user 8 Tabel 2.3 Perubahan Harga Salak Pondoh di Tingkat Petani dan Konsumen di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006-2010 Harga Tingkat Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Petani 4750 4500 4900 5250 5100 Konsumen + + 7000 9000 8500 Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah , 2010 Keterangan + : Tidak ada data Tabel 2.4 Perubahan Harga Salak Lokal di tingkat Petani dan Konsumen di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006-2010 Harga Tingkat Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Petani 2450 2400 2150 2000 1750 Konsumen + + + 4000 3375 Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah , 2010 Keterangan + : Tidak ada data Berdasarkan kultivarnya, di Indonesia dikenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah species. Beberapa yang terkenal diantaranya adalah salak Sidempuan dari Sumatra Utara, Salak Condet dari Jakarta, salak Pondoh dari Yogyakarta dan salak Bali. Klasifikasi ilmiah buah salak adalah sebagai berikut Tim Karya Tani Mandiri, 2010. Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisio : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Class : Liliopsida Subclass : Arecidae Ordo : Aracales Familia : Arecaceae Genus : Salacca Species : n Salacca zalazza Gaertn. Voss …………. Selain yang disebutkan diatas, masih banyak varietas salak yang dikenal di Indonesia seperti salak Swaru, salak Nglumut, salak Enrekang, salak Gula batu dan masih banyak lagi jenisnya. Sebenarnya jenis salak di Indonesia ada tiga perbedaan yang mencolok, yaitu Salak Jawa Salacca zalacca Gaertner Voss yang berbiji 2-3 butir, salak Bali Salacca amboinensis Becc Mogea yang berbiji 1-2 butir, salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana Becc yang berdaging merah. Jenis salak commit to user 9 itu mempunyai nilai komersial yang tinggi Tim Karya Tani Mandiri, 2010.

2.2.1.2 Deskripsi Salak

Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan, dalam bahasa inggris salak disebut snake fruit. Buah ini disebut denga snake fruit karena sisik buah salak mirip dengan sisik ular. Tanaman salak merupakan tanaman berumah dua dioceous, karangan bunga terdapat pada tongkol majemuk yang muncul diketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang yang kemudian mengering dan mengurai seperti serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing- masing panjangnya 7-15 cm, dengan bunga kemerahan yang terletak di sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri dari 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm Thahjadi, 1995. Buah Salak berbentuk segitiga agak bulat telur terbalik, runcing dipangkalnya dan membulat diujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning cokelat sampai cokelat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus diujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah sarkotesta tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan, berasa manis, masam, atau sepat. Jumlah biji 1-3 butir, cokelat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya Rismunandar, 1983. 2.2.1.3 Jenis- Jenis Salak 2.2.1.3.1 Varietas Salak Pondoh Salak Pondoh terbagi menjadi delapan varietas antara lain Anarsis, 1996: commit to user 10 i Salak Pondoh Hitam Salak pondoh hitam mempunyai kulit buah yang paling gelap dibandingkan dengan salak pondoh lain dan memiliki bentuk paling bulat. ii Salak Pondoh Merah Kulit buahnya berwarna merah kecoklatan dengan ujung buah berwarna agak hitam. Bentuk buahnya lonjong dan ukuran buahnya lebih besar daripada salak pondoh hitam. iii Salak Pondoh Merah Hitam Warna kulitnya merah gelap kehitaman. Buah berbentuk lonjong agak bulat. Ukurannya lebih besar dibandingkan salak pondoh lain, tetapi dompolan buah dalam satu tandan lebih sedikit jumlahnya dan rasanya manis. iv Salak Pondoh Merah Kuning Mempunyai warna kulit kuning kemerah-merahan. Ukuran dan isi buahnya seperti salak Pondoh yang lain, hanya rasanya agak asam jika dibandingkan dengan salak pondoh jenis lain. v Salak Pondoh kuning Buahnya seperti salak Pondoh Hitam, namun ukuran buahnya lebih besar. Warna kulitnya kekuningan, rasa dan aromanya seperti salak Pondoh Merah. vi Salak Pondoh Madu Salak Pondoh Madu ini merupakan salah satu unggulan dari Kabupaten Sleman yang memiliki produktivitas tinggi, kualitas cukup baik, daging buah tebal, tekstur lembut dan rasa manis seperti madu. commit to user 11 vii Salak Pondoh Lumut Salak Pondoh LumutNglumut berkembang di desa Lumut, Kecamatan Slumbung Kabupaten Magelang. Salak nglumut juga dikenal sebagai salak Pondoh Super. Bentuknya seperti bulat telur terbalik, dengan ukuran panjang 6-7,5 cm. Diameter 5-6 cm, dan dalam 1 kg terdapat 9-13 butir. Salak pondoh nglumut memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan salak Pondoh lainnya. Salak Pondoh Nglumut memperoleh status kultivar sebagai varietas unggulan nasional berdasarkan Keputusan Menteri pertanian No.462KptsTP240193. viii Salak Pondoh Super Salak super adalah salak pondoh yang dikembangkan di Desa Kalibening, Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo, Sejak tahun 1990. Bibitnya berasal dari Sleman Yogyakarta yang diperoleh dan dikembangkan secara cangkok.

2.2.1.3.2 Jenis- Jenis Salak Bali

Budidaya salak Bali khususnya di Desa Sibetan yang dikembangkan oleh para petani umumnya ada lima jenis. Salak tersebut terdiri dari salak Nangka, salak Nenas, salak gondok, salak Embadan atau salak Raja dan salak Gula pasir. Berdasarkan sekian jenis buah salak Bali yang membedakan hanya dari segi rasa dan aroma buah salak bali tersebut. Pembagian jenis salak bali dari segi rasa dibedakan menjadi dua varietas, yaitu Hutauruk, 1999 : i Varietas Salak Gula Pasir Varietas salak Gula pasir yang dilepas oleh Menteri Pertanian berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian Nomor 584KptsTP.24071994, tanggal commit to user 12 23 Juli 1994 Salak Gula pasir ini mempunyai rasa manis tanpa rasa sepat dan asam sejak buah masih muda. ii Varietas Salak bali Selain salak gula pasir, di bali terdapat kultivar- kultivar salak lainya yaitu varietas salak Bali, yang dilepas melalui surat keputusan Menteri Pertanian Nomor 585KptsTP.24071994, tanggal 23 Juli 1994. Salak Bali ini memiliki rasa manis, asam, dan sepat, terdiri dari beberapa jenis yaitu Salak gondok, salak nenas, salak nangka, salak kelapa, salak injin, salak Gading, salak embadan, salak getih, salak cengkeh, salak bingin, salak mesui, salak biji putih, salak maong, serta salak penyalin. commit to user 13

2.2.1.4 Biologi Tanaman Salak

Secara biologi tanaman salak dapat dijelaskan sebagai berikut Suprayitno,1977 : Gambar 2.1 Pohon Salak

2.2.1.4.1 Akar

Tanaman Salak memiliki akar serabut, daerah penyebaran akar tidak luas, dangkal, dan mudah rusak jika kekurangan air. Akar-akar baru dapat bermunculan di permukaan tanah, pada saat akar lama sudah berkurang fungsinya. Akar yang baru bermunculan tersebut jika ditimbun tanah kan memperbaiki vigor tanaman. Akar yang tua dapat dipangkas setelah akar yang muda tumbuh subur, dengan cara demikian tanaman salak akan tetap awet muda dan produksinya tidak menurun.

2.2.1.4.2 Batang

Tanaman salak berbatang pendek dengan ruas-ruas yang rapat dan tertutup pelepah daun yang tersusun rapat dan berduri. Tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, batang menjalar di bawah atau diatas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm. Pada tanaman yang sudah tua batangnya akan melata dan dapat bertunas, tunas yang tumbuh ini disebut anakan, dan dapat digunakan sebagai bibit vegetatif. commit to user 14

2.2.1.4.3 Daun

Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m dan tangkai daun, pelepah dan anakan daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8x85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.

2.2.1.4.4 Bunga

Bunga salak merupakan bunga yang sempurna, dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina yang terdapat pada tandan dan kuntum yang sama. 2.2.1.4.5 Buah Buah salak siap panen bila berumur 5-5.5 bulan sejak seludang terbuka, bentuk buah segitiga terbalik atau lonjong hingga bulat. Kulit tersususn atas sisik seperti genting yang berwarna cokelat sampai cokelat kehitaman Khusus salak Bule berwarna kuning gading keputihan. Daging buah terdiri atas tiga segmen, 1-3 kemungkinan segmen induk dan 1-2 segmen anak. Biji terdapat pada segmen 1-3 butir, tetapi kebanyakan 1-2 butir.

2.2.1.4.6. Biji

Satu buah salak mengandung biji 1-3 butir. Biji salak berkeping satu, warna bijinya cokelat hingga kehitaman, bentuknya keras, dan panjangnya 2-3 cm. Biji salak bali relatif kecil, kadang-kadang tidak menyatu dengan daging buah dan menyisakan ruang diantara daging buah dan bijinya.

2.2.1.5 Sifat Kimiawi Buah Salak

Kandungan gizi buah salak pondoh dalam tiap 100 gram buah salak segar dapat dilihat pada tabel 2.5. commit to user 15 Tabel 2.5 . Kandungan Gizi Buah Salak Per 100 gram Buah Kandungan gizi Jumlah Kalori Protein Karbohidrat Kalsium Fosfor Zat besi Vitamin B Vitamin C Air 77 kal 0,40 g 20,90 g 28,00 mg 18,00 mg 4,20 mg 0,04 mg 2,00 mg 78,00 mg Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan 1981 Berdasarkan tabel 2.5 maka dapat dikatakan buah salak merupakan salah satu sumber karbohidrat alami, karena kandungan karbohidratnya yang mencapai 20,90 gram per 100 gram buah. Karbohidrat dapat berupa gula, pati dan dekstrin. Zat-zat tersebut dapat dihidrolisis menjadi glukosa dan diabsorpsi sehingga menjadi glukosa dan akhirnya menjadi energi atau disimpan dalam bentuk lemak Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, 1981.

2.2.1.6 Sifat Fisik Buah Salak

Tekstur buah tergantung dari berbagai faktor yaitu turgiditas dinding sel, kerekatan antar sel, ukuran dan bentuk sel serta jaringan pendukung dan komposisi kimia sel. Sifat tekstur dipengaruhi juga oleh tingkat kemasakan, sifat yang diwariskan, kondisi kultural dan kelembabannya Suhardi dkk, 19891990. Tanaman salak pondoh merupakan satu dari jenis-jenis salak lain yang ada di Indonesia. Warna kulit salak pondoh bervariasi mulai dari coklat kehitaman, coklat kemerahan, coklat kekuningan, kuning kemerahan dan merah gelap kehitaman, dengan rasa khas manis. Tanaman ini memerlukan kondisi tanah yang gembur, berair tanah dangkal dan dapat menahan air. Tabel 2.6 menunjukkan beberapa kenampakan fisik salak pondoh. commit to user 16 Tabel 2.6 Sifat Fisik Salak Pondoh Karakter fisik Spesifikasi Bentuk Buah Warna daging buah Panjang buah Berat buah Jumlah tiap tandan Jumlah tangkai tiap tandan Bulat telur terbalik Putih kapur 0,8-1,0 cm 30-100 gram 10-27 buah 1-6 tangkai Sumber : Tranggono 1992 Ciri-ciri sifat fisik salak berbeda antara satu dengan yang lainnya, biasanya yang terlihat mencolok perbedaanya adalah pada warna buahnya. Ada beberapa jenis salak yang berukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar Tranggono, 1992

2.2.1.7 Manfaat Tanaman Salak

Selain buahnya yang laku dijual, daun salak juga memiliki manfaat bagi manusia. Helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, setelah duri-durinya dihilangkan terlebih dahulu. Selain itu daun salak juga dapat digunakan untuk pembuatan obat ambien, serta obat gagal ginjal kronis Ahmadi, 2008. Tanaman salak salacca zalacca yang selama ini tidak bernilai jual tinggi, terutama batangnya, kini dapat dijadikan bahan baku tekstil. Dengan pengolahan yang tepat dan sesuai dengan prosedur pengolahan serat alam serta serangkaian eksperimen dan eksplorasi, batang salak tua dapat dimanfaatkan kembali. Pemanfaatan batang salak tua menjadi salah satu bahan baku tekstil tidak hanya menjadikannya bernilai jual tinggi namun juga menambah manfaat dari tanaman salak Estiasih, 2009. Buah salak dapat dimakan segar atau dibuat manisan dan asinan. Batangnya tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Buah matang disajikan sebagai buah meja. Buah segar yang diperdagangkan biasanya masih dalam tandan atau telah dilepas commit to user 17 petilan. Buah salak yang dipetik pada bulan ke 4 atau ke 5 biasanya untuk dibuat manisan Sunarjono, 1998. 2.3. Bahan Tambahan 2.3.1 Gula Pasir