Deskripsi Teori KAJIAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Keterampilan Menurut Gordon 1994:55, bahwa keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk mengoprasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Dalam pengertian Gordon ini, lebih cenderung kepada aktivitas- aktivitas dan keahlian psikomotorik. Keterampilan menurut Nedler 1986:73 adalah kegiatan yang memerlukan praktik dan dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas. Selain beberapa pendapat ahli tersebut, Dunnette 1976:33 berpendapat bahwa keterampilan merupakan kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil latihan dan pengalaman yang didapat. Sejalan dengan pandangan- pandangan para ahli tersebut, Iverson 2001:133 menambahkan bahwa selain latihan yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan juga membutuhkan kemampuan dasar untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat. Keterampilan menurut Robbins 2000: 494 dapat dikategorikan menjadi empat bagian, yaitu: 1. Basic literacy skill Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar. 2. Technical skill Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat, mongoprasikan komputer. 3. Interpersonal skill Keahlian interpesonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerjanya, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat dengan jelas dan bekerja dalam satu tim. 4. Problem skill Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika, beragumen dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternative dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi pekerjaannya menurut Mitzberg seperti yang dikutip Gibson 1996:126 , ada tiga indikator kemampuan kualitas atau skills yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut: 1. Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatu bidang khusus. 2. Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain, memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok. 3. Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatan organisasi. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat dikemukakan bahwa keterampilan merupakan kecakapan dari seorang individu dalam melakukan pekerjaannya. Keterampilan yang dibahas dalam penelitian ini adalah keterampilan bermain recorder. 2. Recorder Recorder menurut Jamalus 1988:71 adalah instrumen musik sederhana. Memainkannya pun mudah yaitudengan cara ditiup. Belajar bermain recorder berarti memberikan kemungkinanyang lebih besar untuk memasuki dunia musik yang lebih luas. Oleh sebab itu recorder ini sangat baik dipakai untuk pendidikan musik di sekolah-sekolah. Gambar 1. Jenis-jenis recorder Sumber : Vivaldi, 2012 Jenis alat musik recorder ada bermacam-macam tetapi yang paling umum digunakan di Indonesia diantaranya adalah: recorder sopranino, recorder sopran dan recorder alto. recorder yang digunakan untuk bahan ajar adalah recorder sopran. Instrumen recorder sopran mudah didapat dan digunakan. Walaupun recorder termasuk sederhana, namun instrumen ini digunakan pada genre musik tertentu. Wilayah nada recorder dapat mencapai lebih dari dua oktaf. Recorder atau seruling dapat memikat hati karena keindahan suaranya yang nyaring, bergema dan hangat. Gambar 2. Bagian reorder Sumber : Purnomo, 2010 Ada dua macam recorder yaitu recorder Inggris atau recorder Barok dan recorder Jerman Jamalus 1988:27. Recorder mempunyai tujuh lubang jari dibagian atas, dan sebuah lobang jari dibagian bawah. Gambar 3. Cara memegang recorder Sumber : Purnomo, 2010 Menurut Purnomo 2010 : 73 cara bermain recorder yang baik yaitu sebagai berikut : a. Lubang tiupan diletakkan di antara dua bibir, dengan posisi tidak terlalu masuk atau keluar. b. Tangan kiri memegang bagian badan atas recorder dengan setiap jari menutup lubang yang diinginkan. c. Tangan kanan memegang bagian badan bawah recorder dengan setiap jari menutup lubang yang diinginkan. d. Posisi recorder diarahkan ke depan dengan sudut 30°- 45°. e. Posisi badan pemain tegak dan menghadap ke depan. f. Pernafasan yang digunakan dalam meniup adalah diafragma Gambar 4. Posisi memegang recorder Sumber : Purnomo, 2010 Selain cara bermain recorder yang baik, pernafasan dan intonasi diperlukan dalam bermain recorder yang baik. Pernafasan di dalam recorder menggunakan diafragma seakan-akan mengucapkan TU, bukan HU atau FU. Menurut Sumirat 2009 : 9 cara mengetahui pernafasan itu baik adalah dengan mengimajinasikan meniup lilin, mengimajinasikan meniup bola sabun, bila ditiupkan pada telapak tangan akan terasa panas atau hangat. Intonasi pada permainan recorder sangatlah penting. Intonasi didalam recorder lebih ditekankan pada tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. Hal ini erat kaitannya dengan pernafasan. Pernafasan yang tidak baik akan menyebabkan intonasi tidak tepat atau menimbulkan bunyi suara memekakkan telinga. 3. Karakteristik Siswa SMP Karakteristik siwa SMP mempunyai beberapa tahap perkembangan kognitif. Menurut Piaget dalam Desmita 2009: 101 tahap perkembangan kognitif terdiri dari empat tahap yaitu: 1. Tahap sensorik-motorik pada usia sejak lahir sampai usia 2 tahun, 2. Tahap pra-operasional pada usia 2 sampai 7 tahun, 3. Tahap konkret-operasional pada usia 7 sampai 11 tahun, dan 4. Tahap operasional formal pada usia 11 tahun ke atas. Menurut Fatimah 2008: 12 setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila telah memasuki usia sekolah, antara lain: a. Usia 4-6 tahun pendidikan di taman kanak-kanak. b. Usia 67-1213 tahun pendidikan di sekolah dasar. c. Usia 1213-1516 tahun pendidikan di SMP. d. Usia 16-19 tahun pendidikan di SLTA. Menurut Desmita 2009: 36 anak usia Sekolah Menengah Pertama SMP berada pada tahap perkembangan pubertas 10-14 tahun dan ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah Pertama SMP antara lain: a. Terjadi ketidakseimbangan antara proporsi tinggi dan berat badan siswa. b. Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder pada siswa. c. Siswa memiliki kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orangtua. d. Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma yang para siswa alami dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa. e. Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan. f. Reaksi dan ekspresi emosi pada siswa masih labil. g. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial. h. Kecenderungan minat dan pilihan karir relatif sudah lebih jelas. Siswa SMP berada pada tahap perkembangan pubertas yaitu pada umur 10-14 tahun. Pada tahap ini siswa cenderung mempunyai karakter ingin bebas dari bimbinganpengawasan orang tua, emosi masih labil, pada laki-laki sering aktif meniru sedangkan pada anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi dan memuja dalam khayalan, dan mulai mengembangkan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial. 4. Media a. Pengertian Media Media adalah suatu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan Sadiman, 2009 : 6. Senada dengan itu, menurut Gagne Sadiman, 2009 : 6 bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar atau segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad 1996: 3 media bila diartikan secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi yaitu guru kepada penerima informasi dalam hal ini siswa. b. Jenis-Jenis Media Menurut Bachtiar 2009 : 28 - 81 terdapat beberapa jenis media diantaranya; 1. Media Grafis, media ini termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan dan pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Kemudian yang termasuk atau tergolong kedalam media grafis ini adalah gambarfoto, sketsa, diagram, baganchartkartu huruf, grafik, kartun, poster, peta, papan flanel, papan buletin; 2. Media audio suatu media yang berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang- lambang auditif, baik ferbal maupun nonferbal. yang tergolong kedalam media audio adalah radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, laboratorium bahasa; 3. Media proyeksi diam suatu media yang menyajikan rangsangan- rangsangan visual. Media yang tergolong media proyeksi diam adalah Film bingkai, film rangkai, overhead proyektor, proyektor opaque, microfilm; 4. Media transparasi, media ini sering dikenal dengan media OHP yang atasnya disertai plastik transparasi yang terbuat dari plastik yang berisi pesan – pesan yang akan disampaikan; 5. Media proyeksi tak tembus pandang, suatu alat untuk memproyeksikan bahan bukan transparan, tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang contohnya benda datar, tiga dimensi, mata uang, model, warna dan anyaman; 6. Media mikrofis, suatu lembaran film transparan terdiri dari lambang lambang visual yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata telanjang; 7. Media film, suatu media yang amat besar kemampuanya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada tiga macam ukuran film antara lain 8 mm, 16 mm, 35 mm; dan 8. Media kartu huruf, suatu media yang tergolong kedalam media grafis yang tidak diproyeksikan yang isinya berupa gambar huruf balok dan huruf kecil. c. Manfaat Media Media sebagai penyampai pesan memiliki beberapa manfaat. Bachtiar 2009 : 17 – 18 mengatakan bahwa manfaat media pembelajaran adalah: 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis; 2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. 3 Mengatasi sikap pasif anak didik. 4 Dapat memberi rangsangan, pengalaman, menimbulkan presepsi yang sama. 5. Video Menurut Smaldino 2008: 374 mengartikannya dengan “the storage of visuals and their display on television- type screen” penyimpananperekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi. Video merupakan sarana yang paling tepat dan sangat akurat dalam menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual Canning-Wilson, 1998. Video akan sangat membantu pemahaman peserta didik. Peserta didik lebih suka menggunakan video untuk mempelajari bahasa melalui penayangan film atau hiburan di dalam kelas. Menurut Canning-Wilson, 2000 video mempunyai karakteristik diantaranya adalah: a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu b. Dapat diulang untuk menambah kejelasan c. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat d. Mengembangkan pikiran, imajinasi dan pendapat siswa e. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih relistis f. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang g. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa h. Semua siswa dapat belajar baik yang pandai ataupun yang kurang pandai i. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar j. Penampilan dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi . Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup bergerak; motion, proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.

B. Tindakan yang Akan Dilakukan

Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan tape recorder dalam pembelajaran menyimak cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri I PakuHaji Tahun pelajaran 2010/2011

0 6 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN RECORDER.

0 3 55

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII D Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VII D SMP N 2 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 3 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMP KRISTEN 5 SURAKARTA.

0 1 19

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN REKORDER SOPRAN MENGGUNAKAN MEDIA MIDIDI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 160

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERMAIN TRUMPET SISWA KELAS X A MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA.

0 0 106

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN ANSAMBEL SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DRILL DI SMP N 2 KALASAN.

0 0 124

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERNYANYI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA IRINGAN FRUITY LOOPS DI SMP N 5 SLEMAN.

0 7 114