UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERNYANYI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA IRINGAN FRUITY LOOPS DI SMP N 5 SLEMAN.

(1)

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERNYANYI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA IRINGAN FRUITY LOOPS DI SMP

NEGERI 5 SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Zuhriyal Fahmi NIM 10208241019

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul *Upaya Peningkatan Keterampilan Bernyanyi Melalui Penggunaan Media Iringan Fruity Loops Pada Siswa Kelas YIII A di SMP N 5 Sleman'o yang disusun oleh Zuhriyal Fahmi, NIM 10208241019 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk drujlkan.

Juni 2*14 Psmbirnbing

Dra. M.G. WIIyastuti, M.Sn. hfiP. 19600703 198812 2 001

Pemhir:rbing


(3)

PENGESAIIAN

Skripsi yang berjudul "Upaya Peningkatan Keterampilan Dasar Bemyanyi Melalui Penggunaan Media Iringan Fntity Loops di SMP N 5 Slernan" ini telatl dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 14 Juli 2014 dan dinyatakan lulus.

DEWAN ENGUJI

Tandn Tangan

i

l

l

l

Drs. Herwin Yog Dra" M.G. Wi Turnbur Si Dr. Kun $etyan

Ta*ggal

J6":7,*.W.,

Iy-7-'14

{f,-}-t4

Yogyakarta, Juli 2fiI4

Fakultas Bahasa dan Seni Nanra

-'l - lq

Prof. Dr. Zarnzani, M.Pd.


(4)

-!

$T'RAT PERTTYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yarg berjudul "Upaya Peningkatan Keterampilan Dasar Bernyanyi }delalui Penggunaan Media Iringan Fruity laops di SMP N 5 Sleman" ini besrta duruh isinya adalah benm-benr kaya saVa sendiri. Sepanjang pengetalnrm say4 lrarya ih$iah ini tidak berisi matoi yang

difirlis oleh omng lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acrnrl dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Yoryakarta, Juni 2fi14 Yang msnyetaksn,

ZPhriY+LFahmi


(5)

MOTTO

Learn as much as you can while you are young, since life becomes too busy later

(Dana Stewart Scott)

It is important that students bring a certain ragamuffin, barefoot irreverence to their studies; they are not here to

worship what is known, but to question it. (Jacob Bronowski)

The future is always beginning now (Mark Strand)

We should all be concerned about the future because we will have to spend the rest of our lives there

(Charles F. Kettering)

Nikmatilah hidup anda tanpa membanding-bandingkan dengan hidup orang lain

(Marquis De Condorcet)

Kendalikan sugesti, maka kita akan dapatkan apa yang kita inginkan


(6)

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk :

Alm. Bapak Rusdali dan Almh. Ibu Latifah yang sudah membesarkanku dengan penuh perjuangan dan kasih sayang. Tak pernah henti-hentinya memberikan doa di setiap engkau bersujud. Terimakasih atas pengorbanan, doa, dan kasih sayang yang begitu luar biasa yang engkau berikan kepadaku.

Mbak Dewi Martina Fahyani dan Mas Hafidh Arrosyad

yang selalu ada untuk memberikan semangat, doa, dan dukungan.

Seseorang yang sangat special bagiku Fatma Dewi Farikha

yang telah banyak membantu, setia menemaniku dan tak henti-hentinya memberiku semangat. Terima kasih untuk semuanya.

Adi K, Wahyu W, Prasetyo W, dan Rinto Raharjo yang sudah membantu.


(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan keharibaan Allah SWT yang telah menganugerahkan ilmu, hidayah, kesehatan, kemudahan, dan keberuntungan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Atas izin-Nya skripsi yang berjudul ”Upaya Peningkatan Keterampilan Dasar Bernyanyi Melalui Penggunaan Media Iringan Fruity Loops di SMP Negeri 5 Sleman” dapat terselesaikan.

Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak sebagai berikut:

1. Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berarti selama pembuatan proposal, pembuatan instrumen, pelaksanaan penulisan, dan penulisan skripsi, 2. Dra. Maria Goretti Widyastuti, M.Sn., selaku pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berarti selama pembuatan proposal, pembuatan instrumen, pelaksanaan penulisan, dan penulisan skripsi, 3. Dra. Hanna Sri Mudjilah, M.Pd., selaku ahli/expert telah yang memvalidasi

instrumen penelitian ini,

4. Ibu Kepala Sekolah dan Bapak Bambang Robyngun, S.Pd. yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian,

5. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.


(8)

Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan yang besar bagi dunia pendidikan seni musik.

Yogyakarta, Juni 2014


(9)

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERNYANYI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA IRINGAN FRUITY LOOPS

DI SMP N 5 SLEMAN Oleh :

Zuhriyal Fahmi 10208241019

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan dasar bernyanyi melalui penggunaan media iringan fruity loops di SMP N 5 Sleman. Media yang digunakan adalah media audio berupa iringan lagu untuk mengiringi peserta didik dalam praktek bernyanyi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Classroom Action Research dengan menggunakan model yang dikembangkan

oleh Kemmis & M.C. Taggart. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam dua pertemuan yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas melibatkan 23 peserta didik dan guru sebagai kolaborator. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa tes keterampilan bernyanyi. Untuk mengukur keterampilan bernyanyi pada peserta didik, peneliti melakukan tes yang berpedoman pada instrumen penelitian dimana instrumen tersebut sudah mendapatkan validasi dari validator.

Hasil penelitian menunjukkan, peserta didik pada kelas yang diuji coba mengalami peningkatan dalam keterampilan bernyanyi. Peningkatan nilai rata-rata dari prasiklus sebesar 60,00 ke siklus I sebesar 70,22 yaitu 10,22 atau 17,03 %. Peningkatan nilai rata-rata dari prasiklus sebesar 60,00 ke siklus II sebesar 78,48 yaitu sebesar 18,48 atau 30,8 %.


(10)

DAFTAR ISI

Halaman Judul . ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Surat Pernyataan ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teori 1. Bernyanyi ... 10

a. Pengertian Bernyanyi ... 10

b. Teknik Bernyanyi ... 11

c. Pembelajaran Bernyanyi ... 15

d. Penilaian Bernyanyi ... 18

2. Media ... 18


(11)

b. Jenis Media ... 20

c. Manfaat Media ... 21

3. Iringan Fruity Loops ... 22

a. Pengertian Fruity Loops ... 23

b. Bagian-bagian Fruity Loops ... 23

c. Kelebihan dan Kekurangan Fruity Loops ... 28

B. Hipotesis Tindakan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31

B. Setting Penelitian ... 32

C. Prosedur Penelitian ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 35

E. Validitas Penelitian dan Validitas Instrumen Penelitian ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 39

G. Indikator Keberhasilan ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Prasiklus ... 42

2. Pelaksanaan Siklus I ... 43

3. Pelaksanaan Siklus II ... 53

B. Pembahasan ... 60

C. Keterbatasan Penelitian ... 66

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Rencana Tindak Lanjut... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Aspek Penilaian Bernyanyi ... 36

2. Kategori Rentang Nilai ... 41

3. Hasil Pretest Penilaian Bernyanyi ... 42

4. Hasil Tes Penilaian Bernyanyi Siklus I ... 50


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Panel Utama ... 24

2. Panel Transport ... 24

3. Panel Outuput Monitor ... 25

4. Panel CPU ... 25

5. Panel Shortcut ... 26

6. Panel Recording ... 27

7. Panel Time ... 28

8. Siklus penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart ... 34

9. Grafik Persentase Nilai pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 61

10.Grafik Nilai Aspek Keterampilan Benyanyi ... 63


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik merupakan salah satu cabang seni yang sudah menjadi kebutuhan dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Musik tidak terlepas dari perkembangan peradaban manusia. Terbukti, hampir semua orang pernah mendengarkan musik dan hampir setiap hari pula orang mendengarkan musik baik disengaja maupun tidak. Pada umumnya orang mendengarkan musik melalui media pemutar mp3, ponsel genggam, laptop, televisi, dll. Sering kali orang mendengarkan musik tanpa disengaja ketika berada di tempat-tempat umum seperti angkutan umum, pusat perbelanjaan, kafe, warnet, perpustakaan, tempat kebugaran, dll. Hal itu menunjukkan bahwa musik tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia.

Kegiatan musik dalam bentuk pendidikan memberikan nilai positif dalam perkembangan musik sebagai media hiburan, penyaluran minat dan bakat, membentuk kecerdasan emosional, serta mengembangkan kemampuan dan kreativitas bermusik. Kegiatan musik ini sudah diterapkan sejak anak berusia dini, bahkan masih balita. Anak-anak diajarkan lagu-lagu anak oleh orang tuanya. Fakta ini membuktikan bahwa pembelajaran musik sangatlah penting. Lebih jauh lagi minat masyarakat untuk mempelajari musik semakin besar, khususnya dari kalangan pelajar. Hal ini didukung adanya mata


(15)

pelajaran seni dan budaya yang mengajarkan dan mengenalkan musik pada para peserta didiknya (Syahrul, 2011: 2).

Diadakannya mata pelajaran seni budaya dalam pendidikan di Indonesia khususnya Sekolah Menegah Pertama (SMP), merupakan langkah nyata pemerintah dalam upaya membangun karakter bangsa melalui pendidikan karakter pada peserta didik. Mata pelajaran seni budaya dianggap mampu memberikan kontribusinya sebagai pembelajaran dasar bagi peserta didik di Sekolah Menengah Pertama untuk mengolah seorang individu melalui rasa dan kemampuan berpikir intelektualnya. Meskipun mempunyai peran yang besar dalam perkembangan jiwa individu peserta didik, namun cukup disayangkan mengingat mata pelajaran ini masih dianggap minor di sekolah. Hal ini ditunjukkan dari pemberian jam mata pelajaran yang masih sedikit.

Pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan memberikan perhatian yang lebih terhadap dunia pendidikan khususnya seni budaya. Pasalnya, pendidikan merupakan ujung tombak dari pembangunan bangsa. Generasi muda sebagai pewaris bangsa harus memiliki ketangguhan intelektual dalam segala bidang, moral yang baik, cinta tanah air, dan jiwa nasionalisme yang tinggi. Moral bangsa yang saat ini semakin memburuk merupakan salah satu akibat kurang diperhatikannya sistem pendidikan.

Seni yang paling praktis dan efektif dalam penyelenggaraan di sekolah pada umumnya adalah seni suara. Seni suara merupakan salah satu cabang seni musik yang juga masih termasuk dalam mata pelajaran seni budaya.


(16)

Dalam pelaksanaannya di sekolah, materi pelajaran vokal atau bernyanyi dapat terlaksana dengan baik tanpa kendala tersedianya fasilitas alat. Pada dasarnya setiap peserta didik sudah memiliki pita suara yang dapat digunakan sebagai alat instrumen sehingga sekolah tidak harus menyediakan fasilitas alat instrumen untuk praktek bernyanyi. Namun demikian, tidak serta-merta tingkat keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran bernyanyi selalu tinggi. Pencapaian prestasi belajar merupakan sesuatu yang dapat dijadikan tolak ukur peserta didik dianggap berhasil atau tidak dalam proses pembelajaran.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor luar, misalnya lingkungan dan faktor dalam, yaitu dari diri sendiri (Sumadi Suryabrata, 1983: 7). Dari kedua faktor tersebut, faktor dalam merupakan faktor yang lebih berperan penting dalam pencapaian prestasi belajar. Sumadi Suryabrata membagi faktor dalam tersebut dengan dua aspek, yaitu fisiologis dan psikologis (1983: 7). Fisiologis adalah kondisi fisiologis umum dan panca indera, sedangkan pada psikologis misalnya bakat, kecerdasan, dan motivasi.

Keberhasilan seseorang dalam melakukan proses pembelajaran musik tidak bisa lepas dengan apa yang biasa disebut dengan musikalitas. Musikalitas adalah perasaan seseorang terhadap kesan-kesan musik, misalnya pada irama, deretan nada-nada, dan bunyi yang bersamaan/akor (Wouter Paap dalam JA.Dungga, 1986: 10). Jika seseorang mempunyai musikalitas yang tinggi, maka lebih mudah bagi orang tersebut untuk mencapai


(17)

keberhasilan dalam melakukan proses pembelajaran musik. Hal ini semakin menguatkan bahwa musikalitas berpengaruh besar terhadap keberhasilan dalam pembelajaran musik terutama pada materi bernyanyi.

Dalam mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik, pendidik diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi ketika melakukan proses pembelajaran di kelas. Pada umumnya peserta didik memiliki tingkat musikalitas yang berbeda-beda. Sehingga seorang pendidik harus pandai dalam memilih metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di kelas. Kondisi kelas yang santai tetapi tetap kondusif dan menyenangkan juga akan mempermudah peserta didik untuk menerima pelajaran. Selain itu, penggunaan media pembelajaran yang kreatif merupakan suatu alternatif untuk semakin meningkatkan minat dan motivasi peserta didik.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran didefinisikan sebagai alat, metode, dan teknik yang dapat digunakan di dalam kelas maupun di luar kelas. Dasar penggunaan media ini berasal dari proses pembelajaran yang merupakan proses pemberian pengalaman pada peserta didik. Jenis media yang dapat digunakan bisa berupa audio maupun visual.

SMP N 5 Sleman adalah salah satu sekolah yang berada di kabupaten Sleman. Sekolah yang terletak di Dukuh Karangasem, Kelurahan Pandowoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman ini baru diresmikan pada tahun 1998. Berdasarkan hasil observasi saat peneliti melaksanakan


(18)

PPL di SMP N 5 Sleman, diketahui bahwa cukup banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

Kemampuan musikalitas peserta didik tergolong kurang, sehingga prestasi hasil belajar kurang maksimal. Disamping hal itu, belum adanya penggunaan media dalam proses pembelajaran juga menyebabkan peserta didik mudah merasa bosan. Kondisi peserta didik yang mudah merasa bosan tentu akan berdampak pada kecenderungan untuk malas dalam belajar. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas tidak berjalan secara kondusif.

Mengingat kemampuan musikalitas peserta didik tergolong rendah maka menyebabkan beberapa permasalahan dalam pembelajaran bernyanyi. Dalam hal ini peserta didik banyak mengalami kesulitan. Diantaranya: kurang tepat membidik nada ketika bernyanyi karena kurangnya kepekaan terhadap nada, tempo yang tidak stabil, dan teknik bernyanyi yang masih lemah. Adanya suatu media pembelajaran dapat dihadirkan dengan memanfaatkan teknologi komputer yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan bernyanyi serta memungkinkan pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk belajar bernyanyi.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan media dapat membantu dalam proses pembelajaran bernyanyi. Untuk itu, peneliti ingin menerapkan penggunaan suatu media iringan dengan menggunakan software komputer, yaitu fruity loops dalam proses pembelajaran bernyanyi. Penggunaan media


(19)

tersebut diharapkan dapat mendukung proses optimalisasi dalam meningkatan keterampilan bernyanyi peserta didik di SMP N 5 Sleman.

Semakin berkembangnya musik, semakin banyak muncul inovasi dalam karya musikal termasuk penggunaan unsur teknologi sehingga muncullah tren musik digital. Berkembangnya musik digital memudahkan pemusik dalam berkreasi untuk menciptakan sound yang tidak mungkin dapat dihasilkan dengan alat musik konvensional, dapat menghasilkan permainan nada dan irama yang indah yang mungkin sulit atau bahkan tidak bisa dimainkan menggunakan alat musik konvensional.

Fruity loops adalah sebuah digital audio workstation yang mampu merekam serta mengedit audio, composing, sequencing, mixing, dan

mastering untuk menciptakan musik berkualitas profesional. Dengan fitur lengkap yang dimiliki, softwarefruity loops mampu membuat musik berbasis elektronik dengan efek yang sangat beragam. Software ini dapat menghasilkan sound yang futuristik dan juga yang realistik.

Melalui softwarefruity loops, peneliti ingin membuat suatu iringan lagu yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah peserta didik dalam praktek bernyanyi. Penggunaan software fruity loops diharapkan dapat memudahkan peserta didik untuk membidik nada ketika menyanyikan lagu. Sebagai media pengiring, musik iringan fuity loops juga dapat membantu peserta didik untuk belajar kestabilan tempo. Sebagai media yang kreatif dan inovatif menjadikan proses pembelajaran lebih menarik sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.


(20)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu:

1. Keterampilan bernyanyi peserta didik masih kurang.

2. Kurangnya tingkat kepekaan peserta didik terhadap tangga nada pada lagu yang dinyanyikan.

3. Peserta didik masih kurang dapat menguasai tempo ketika bernyanyi. 4. Belum tersedia media yang dapat menunjang proses pembelajaran

bernyanyi.

5. Pembelajaran bernyanyi belum menarik.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini hanya akan dibatasi pada :

1. Peningkatan keterampilan pada materi pembelajaran bernyanyi.

2. Penggunaan media iringan fruity loops pada proses pembelajaran bernyanyi.


(21)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“bagaimanakah upaya peningkatan keterampilan dasar bernyanyi melalui penggunaan media iringan fruity loopsdi SMP N 5 Sleman?”

E. Tujuan Penelitan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan dasar bernyanyi melalui penggunaan media iringan fruity loops

di SMP N 5 Sleman.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara teoritis

a. Memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya bagi dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan proses belajar mengajar musik.

b. Memberikan informasi kepada guru dalam mengajarkan tentang materi pembelajaran bernyanyi melalui penggunaan media iringan

fruity loops.

c. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan atau referensi penelitian selanjutnya yang mempunyai obyek serupa.


(22)

2. Secara praktis

a. Bagi peneliti dapat, menambah wawasan keilmuan dalam bidang pendidikan khususnya musik dengan menggunakan media software

komputer

b. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta, menjadi sumbangsih koleksi perpustakaan dan diharakan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran si sekolah sebagai embrio dan pengembangan media yang lain.

c. Bagi Guru dapat digunakan sebagai media untuk mempermudah proses belajar mengajar seni budaya.


(23)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teori 1. Bernyanyi

a. Pengertian Bernyanyi

Bernyanyi adalah mengeluarkan suara yang bernada. Seperti yang diungkapkan Jamalus (1988: 49), bernyanyi adalah “suatu kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui nada dan kata-kata.” Bernyanyi berbeda dengan berbicara, untuk dapat bernyanyi dengan baik dan benar membutuhkan teknik-teknik tertentu sedangkan berbicara tidak.

Bernyanyi merupakan suatu keterampilan yang dapat mengembangkan rasa keindahan pada diri peserta didik. Penghayatan isi dari sebuah lagu akan memberikan kesadaran bagi peserta didik bahwa bernyanyi merupakan bagian dari kehidupan. Peserta didik dapat diarahkan untuk menamkan nilai-nilai yang terdapat di dalam lagu. Pendidik harus lebih jeli dalam memilih lagu-lagu yang mengandung nilai positif untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang penting di sekolah.

Kepekaan peserta didik terhadap lingkungan dapat dikembangkan dari kegiatan bernyanyi. Dalam kegiatan pembelajaran


(24)

bernyanyi tidak hanya diberikan melalui metode pembelajaran

konvensional saja, akan tetapi juga melalui kegiatan apresiasi dan mengekspresikan lagu agar peserta didik dapat lebih menghargai sebuah lagu.

b. Teknik Bernyanyi

Teknik bernyanyi merupakan cara yang digunakan untuk dapat bernyanyi dengan baik. Menurut Jamalus (1988: 49), ada beberapa teknik bernyanyi yang harus dipelajari, yaitu: sikap badan, pernapasan, pembentukan suara, pengucapan, dan resonansi. Melalui latihan secara bertahap, teratur, dan tekun maka akan terbentuk suara yang baik untuk bernyanyi. “Suara yang bagus adalah hasil daripada cara pembentukan bunyi yang benar, dan sekaligus juga adalah berkat resonansi yang baik” (Sitompul, 1998: 33).

Bernyanyi dapat dilakukan dengan sikap badan berdiri maupun duduk dengan posisi tegak, rilek, dan bebas sehingga tidak mengganggu suara. Menurut Jamalus (1988: 50), cara berdiri yang baik adalah dengan agak memutar persendian tulang paha, lutut, dan pergelangan kaki ke arah luar sehingga kedua kaki membentuk sudut kira-kira 30 derajat dengan agak merenggangkan kedua tumit. Sikap badan yang baik adalah dengan bobot badan bertumpu pada bagian bawah tulang pinggul, mereganggkan tulang pinggang sehingga lurus, otot perut dikencangkan sehingga tidak kendur, dada agak dibusungkan, posisi kepala lurus dengan pandangan kedepan.


(25)

“Pernapasan yaitu cara mengambil napas dan cara memanfaatkan napas” (Sitompul, 1998: 15). Untuk menghasilkan suara yang indah diperlukan mengatur pernapasan dengan cara mengambil udara sebanyak-banyaknya, ditahan sejenak, dan dikeluarkan dengan sangat hemat dan penuh kesadaran. Pernapasan dibagi menjadi beberapa macam menurut Jamalus (1988: 51), yaitu: (a) pernapasan dada, (b) pernapasan perut, dan (c) pernapasan diafragma. Sedangkan menurut Pramayuda (2010: 67), ada 3 macam pernapasan, yaitu: pernapasan bahu, dada, dan pernapasan diafragma. Pernapasan yang baik untuk bernyanyi adalah pernapasan diafragma.

Pembentukan suara untuk bernyanyi perlu diperhatikan. Menurut Jamalus (1988: 53), “suara yang baik akan sangat tergantung kepada bentuk mulut yang digunakan.” Suara yang dikeluarkan melalui bentuk mulut yang dibuka lebar dan dibulatkan akan terdengar penuh, bulat, dan menyenangkan. Mulut harus dibuka lebar dengan menurunkan rahang bawah, tetapi harus dibulatkan dengan membentuk bibir.

Sitompul (1988: 24) mengatakan bahwa pembentukan suara yang baik meliputi beberapa hal, antara lain: (a) cara penyaluran napas yang rata-teratur dengan maksud sepenuhnya dimanfaatkan untuk membuat pita suara kita bergetar dengan baik dan tidak ada napas yang terbang sia-sia yang menjadi napas “liar”, (b) getaran pita suara itu melibatkan ruang-ruang di mulut, hidung, dan lain-lain turut bergetar/beresonansi.


(26)

Selain memperhatikan mutu suara, pengucapan dalam bernyanyi juga harus sesuai dengan kata-kata dalam bahasa yang digunakan. Pengucapan kata-kata itu dihasilkan melalui gerak alat-alat pengucapan, yaitu: gigi, rahang, lidah, bibir, dan langit-langit. Menurut Jamalus (1988: 55), “bunyi vokal itu pada dasarnya ada lima macam, yaitu A, I U, E, O.” untuk mendapatkan bunyi vokal yang penuh dan bulat, ruang dalam mulut harus dibesarkan, meletakkan lidah mendatar di dasar mulut dan ujung lidah menyentuh belakang gigi bawah, mengangkat langit-langit lunak ke atas, kemudian membulatkan bibir atas dan bawah. Semua alat pengucapan harus rileks.

Menurut Safrina (1998: 46), resonansi ialah “diperkerasnya bunyi dari suatu benda atau benda yang berongga, serta ikut bergetarnya udara di dalam rongga itu.” Alat musik seorang penyanyi terdiri dari selaput suara sebagai sumber bunyi dan badan (rongga dada, mulut, kerongkongan, dan semua rongga dalam kepala) berperan sebagai resonator. Dari semua itu menghasilkan suara yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: suara register tengah, suara register kepala, dan suara register dada. Suara register kepala merupakan suara register yang paling baik untuk digunakan dalam teknik bernyanyi.

Menurut Jamalus (1988: 59), vibrato adalah “istilah untuk teknik bermain musik/bernyanyi yang pengertiannya adalah alunan nada.” Sebuah nada dimainkan/dinyanyikan dengan memberikan perubahan berkala untuk intensitas, warna, dan tinggi nadanya. Vibrato tidak


(27)

digunakan pada semua kalimat dalam lirik lagu. Vibrato yang berlebihan dapat mengubah nada dan vokal.

Menurut Kodijat-Marzoeki (2004: 50), interpretasi adalah “cara kita menterjemahkan suatu komposisi dengan penuh tanggung jawab terhadap komponis serta musiknya dan dengan mempertimbangkan segala segi gaya, selera zaman dan sifatnya.” Sedangkan menurut Sitompul (1988: 92), interpretasi adalah “suatu konsep mengenal isi dan intensi suatu karya musik, yaitu kita peroleh sebagai hasil upaya pengamatan dan studi yang mendalam atas karya tersebut dengan maksud untuk diungkapkan dalam penyajiannya.” Interpretasi akan terlihat dari ekspresi dan bahasa tubuh yang diperagakan oleh penyanyi.

Bernyanyi yang baik juga harus memperhatikan ekspresi. Menurut Safrina (1998: 48) ekspresi dalam musik ialah

“ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari unsur-unsur pokok musik seperti nuansa warna nada, tempo, dinamik, dan cara memproduksi nada dalam pengelompokan frase yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi, yang disampaikan pada pendengarnya.”

Jadi, menguasai unsur-unsur pokok musik sangatlah penting dalam bernyanyi. Berdasarkan teori tersebut maka teknik bernyanyi yang akan digunakan dalam penilaian adalah ketepatan nada, artikulasi, pernapasan (frasering), tempo, dan dinamik.


(28)

c. Pembelajaran Bernyanyi

Melalui pembelajaran bernyanyi, peserta didik diharapkan dapat berapresiasi dan mengekspresikan dengan baik suatu karya musik dalam bentuk seni suara. Ketika peserta didik sudah terlalu banyak diberikan mata pelajaran yang sifatnya akademis di sekolah, maka pembelajaran bernyanyi merupakan suatu alternatif untuk dapat mengembangkan bakat dalam bidang non akademis. Pembelajaran bernyanyi secara terarah dan berkelanjutan juga dapat membentuk kepribadian yang mempunyai nilai-nilai serta karakter yang harmonis sebagai penerus bangsa.

Dalam dunia pendidikan formal, pembelajaran bernyanyi sudah diberlakukan sejak SD bahkan TK. Menurut Safrina (1998: 76),

“seorang anak belajar menyanyi sama dengan belajar berbicara.” Oleh karena itu, peran gurulah untuk mengarahkan anak-anak ini untuk memperkenalkan lagu-lagu yang baik, dalam arti kata ada unsur pendidikannya, cocok untuk anak-anak, arti kata-katanya mudah dipahami, dan juga memilihkan lagu yang memang disukai anak-anak yang berhubungan dengan sifat dan pengalaman anak-anak.

“Cara yang baik dalam mengajar anak bernyanyi adalah dengan membimbing mereka menemukan bersama hal-hal yang perlu diketahui dan dipelajari mengenai lagu dan musik itu sendiri” (Safrina, 1998: 76). Sebuah lagu memiliki unsur-unsur musik yang harus dikuasai ketika dinyanyikan, misalnya: irama, tempo, melodi, dinamik.


(29)

Selain itu, makna dari suatu lagu juga harus disampaikan kepada peserta didik sehingga mereka tidak hanya mampu menyanyikan lagu tetapi juga mengerti isi yang terkandung di dalamnya. Dengan demikan, peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam lagu untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi saat melakukan PPL di SMP N 5 Sleman, terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran bernyanyi. Salah satunya yaitu kurangnya kemampuan dalam membidik nada yang tepat. Menurut Team Pusat Liturgi (1986: 36), ada 11 sebab mengapa nada-nada yang dinyanyikan kurang tepat, yaitu:

1) Suasana bernyanyi terlalu tegang, 2) Konsentrasi dalam bernyanyi kurang, 3) Para penyanyi kehabisan napas, 4) Nada yang diulang atau ditahan, melelahkan, 5) Para penyanyi kurang peka akan keselarasan dalam gabungan suara, 6) Kurang mahir membidik lompatan suara, 7) Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dikuasai, 8) Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dinyanyikan, 9) Huruf-huruf dengan warna gelap dan terang mempengaruhi tinggi nada, 10) Kecenderungan mengikuti tangga nada lain, 11) Tergelincir waktu mengayunkan nada.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi berkaitan dengan kurangnya kemampuan peserta didik dalam hal bernyanyi. Menurut Jamalus (1988: 64) secara umum kemampuan anak-anak bernyanyi dapat dibagi atas lima macam, yaitu:


(30)

1) Mereka yang dapat bernyanyi tanpa bantuan

Murid yang termasuk golongan ini ialah murid-murid yang dapat menyanyikan nada dengan tepat dan tetap, serta mau dan mampu bernyanyi sendiri. Mereka dapat mempelajari lagu baru lebih cepat dari yang lain.

2) Mereka yang dapat bernyanyi dengan bantuan

Murid yang termasuk golongan ini ialah mereka yang belajar bernyanyi secepat murid macam pertama yang disebutkan tadi. Pada umumnya murid yang demikian akan mengalami kesulitan mempelajari sebuah lagu baru jika dilakukan sendiri.

3) Mereka memulai atau mengakhiri lagu tidak tepat

Mereka dapat bernyanyi dengan tinggi nada yang benar, tetapi pada saat yang salah.

4) Mereka yang bernyanyi dalam oktaf yang salah

Umumnya murid yang tergolong kelompok ini tidak banyak. Mereka cenderung menyanyikan melodi dengan nada satu oktaf lebih rendah dari tinggi nada yang sudah ditentukan. Akibatnya mereka bernyanyi satu oktaf lebih rendah dari teman-temannya yang lain.

5) Mereka yang bernyanyi kurang tepat dengan oktaf yang salah

Murid-murid ini menghadapi dua masalah. Pertama, mereka memulai atau mengakhiri lagu tidak pada waktu yang tepat. Kedua, mereka cenderung menggunakan suara rendah.

d. Penilaian bernyanyi

Menurut Jamalus (1988: 140) penilaian bernyanyi ini adalah untuk menilai tingkat pengertian dan pemahaman murid tentang unsur-unsur musik yang sudah diajarkan, dan menilai tingkat keterampilan murid menggunakan suaranya.

Menurut Safrina (1998: 301) unsur-unsur yang dinilai dalam bernyanyi yaitu:

1) Rasa irama

- Apakah irama lagunya tepat, atau sekali-kali lari? - Apakah ayunan biramanya mantap?

2) Bayangan nada


(31)

- Apakah tinggi nadanya tetap bertahan sampai akhir lagu? 3) Rasa harmoni

- Apakah nadanya tetap dalam tangga nada yang digunakan? - Apakah suaranya berpadu dengan iringan musik?

4) Penguasaan bentuk lagu

- Apakah frase melodi dinyanyikan dengan benar?

- Apakah penggunaan tempat-tempat pernapasan sudah tepat? 5) Penguasaan ekspresi

- Apakah mutu nada yang digunakan sesuai dengan jiwa lagu? - Apakah tempo lagu dan dinamikanya tepat?

- Apakah intonasi melodinya sesuai? - Apakah pengucapan kata-katanya jelas? 6) Teknik dasar bernyanyi

- Apakah menggunakan pernapasan betul? - Apakah menggunakan register suara yang baik?

Semua unsur-unsur tersebut akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur keterampilan dasar bernyanyi peserta didik.

2. Media

a. Pengertian Media

Media mempunyai peran yang penting bagi peserta didik sebagai alat dan bahan proses pembelajaran. Penggunaan media dimaksudkan untuk memudahkan pengajar berinteraksi dengan peserta didik. Penggunaan media akan membantu peserta didik dari kejenuhan. Pengertian media menurut para ahli:

1) Arif S. Sadiman (2006: 7), mengatakan bahwa media adalah

“segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaaan, perhatian dan minat siswa sedemikan rupa sehingga proses belajar terjadi.”


(32)

2) Denim (1995: 7), menyatakan bahwa media merupakan

“seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa/peserta didik.”

3) Djamarah dan Zain (1997: 136), mengatakan media merupakan

“wahana penyaluran informasi belajar atau penyaluran pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.”

4) Gagne (1970) dalam Sanaky (2013: 4), mengatakan bahwa media adalah “berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.”

5) Azhar arsyad (2011: 3), mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah “manusia, materi, atau kejadian yang membagun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.”

6) Hamalik (1989: 23). mengatakan bahwa media pendidikan adalah

“alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dam siswa dalam proses pembelajaran”

Berdasarkan dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu alat bantu yang dapat menunjang tercapaianya suatu tujuan pembelajaran. Begitu juga dengan pembelajaran seni musik khususnya pembelajaran


(33)

bernyanyi. Pemanfaatan media dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan peserta didik dalam hal bernyanyi.

b. Jenis Media

Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis. Menurut Azhar Arsyad (2011: 3), jenis media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu (a) media visual, (b) media audio, (c) media audio visual, dan (d) media benda. Sanaky (2013: 26), jenis media pembelajaran yaitu: (a) media audio, yaitu media yang digunakan dengan mengandalkan pendengaran. Bahan pelajaran yang diterima pembelajar melalui media yang mengandalkan pengalaman pendengaran. (b) media visual, yaitu media yang digunakan dengan mengandalkan penglihatan. Bahan pelajaran yang diterima pembelajar melalui media yang mengandalkan pengalaman penglihatan. (c) media audio-visual, yaitu media yang digunakan dengan mengandalkan penglihatan dan pendengaran. Bahan pelajaran yang diterima

pembelajar melalui media yang “mengandalkan pengalaman

penglihatan dan pendengaran” sekaligus.

Berdasarkan jenis-jenis media di atas, media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu media audio. Media audio berkaitan dengan indera pendengaran karena hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan. Media yang akan digunakan untuk pembelajaran bersifat verbal. Media audio akan membantu meningkatkan keterampilan bernyanyi pada peserta didik.


(34)

Menurut Sudjana & Rivai (1991: 130) dalam Azhar Arsyad (2011: 45), mengemukakan bahwa hubungan media audio dengan pengembangan keterampilan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan menggunakan media audio yaitu:

1) Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian, 2) Mengikuti pengarahan, 3) Melatih daya analisis, 4) Menentukan arti dari konteks, 5) Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan, 6) Merangkum, mengemukakan kembali atau mengingat kembali informasi. c. Manfaat Media

Daryanto (2013: 5), menyatakan bahwa media mempunyai kegunaan, antara lain:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, 3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, 4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya, 5) Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan presepsi yang sama, 6) Media pembelajaran dapat merangsang perhatian, minat pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan untuk mencapai tujuan belajar.

Azar Arsyad (2011: 72-74), mengemukakan bahwa terdapat beberapa kriteria kualitas media pembelajaran antara lain:

1) Dapat memotivasi penggunaan (siswa), 2) Memperhatikan perbedaan individu, karena siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda, 3) Menginformasikan tujuan pembelajaran, 4) Melibatkan emosi dan perasaan siswa, 5) Mengundang partisipasi aktif dari siswa, 6) Memberikan latihan soal dan umpan balik, 7) Memberikan penguatan (reinforcement) pada diri siswa sehingga mereka terdorong untuk belajar terus.


(35)

Manfaat media menurut Sudjana dan Rivai (2002: 2), yaitu: Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motifasi belajar, 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para siswa, 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Sanaky (2013: 41), menyebutkan manfaat media pembelajaran yaitu:

1)Lebih menarik perhatian,

2)Menumbuhkan motivasi belajar,

3)Bahan pengajaran lebih terstruktur, logis dan jelas, 4)Metode pembelajaran dapat bervariasi,

5)Menyenangkan dan tidak membosankan, 6)Pembelajar banyak melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukankan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media yaitu sebagai penyaluran informasi yang berasal dari sumber menuju ke penerima. Di mana dalam hal ini guru berperan sebagai sumber dan peserta didik berperan sebagai penerima sumber.

3. Iringan Fruity Loops a. Pengertian Fruity Loops

Dalam situs resmi fruity loops atau yang biasa disebut FL Studio

http://www.image-line.com/flstudio/ dituliskan bahwa

“FL Studio 11 is a complete software musik production environment or DAW (Digital Audio Workstation) representing more than 14 years of innovative developments and our commitment to Lifetime Free Updates. Everything you need in one package to compose, arrange, record, edit, mix and master professional quality musik. FL Studio 11 is the fastest way from your brain to your speakers.”


(36)

Sedangkan di dalam panduan manual Fruity loops disebutkan bahwa

“FL Studio is a full-featured musik production environment capable of multi-track audio recording, sequencing and mixing for the creation of professional quality musik tracks. With VST & DX hosting, a flexible mixer, advanced MIDI, DX and ReWire support no musikal style will be beyond your reach. Songs or loops can be exported to .wav, .mp3, .ogg or .mid format.”

Seperti yang diungkapkan Heni (2010: 1), Fruity loops atau biasa disebut FL studio adalah “program untuk memproduksi audio dan musik yang mendukung keperluan rekaman audio multi-track,

sequencing dan mixing.” Audio yang dibuat dengan program ini dapat diekspor ke format .WAV, .MP3, .OGG, dan juga .MID

Sedangkan Pamungkas (2008: 1), mengemukakan bahwa fruity loops adalah “software audio yang dispesifikasikan untuk produksi musik digital.”Software ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan kreasi nada dengan balutan sound yang indah tanpa perlu melakukan proses rekaman menggunakan alat musik konvensional, musik hanya dhasilkan dengan menggunakan komputer.

b. Bagian-bagian Fruity loops

Beberapa panel dasar yang harus diketahui dalam fruity loops


(37)

1) Panel Utama

a b c Gambar 1. Panel Utama Sumber: FL Studio 11

a) Baris menu : berisi menu yang digunakan untuk akses program. b) Baris title : baris ini menampilkan nama lagu atau project yang

sedang dibuka.

c) Baris hint : berisi keterangan bagian yang ditunjuk kursor. 2) Panel Transport

g b a c d f g Gambar 2. Panel Transport

Sumber: FL Studio 11

a) Play/pause : klik untuk menjalankan atau menghentikan sound.

b) Pettern/song mode : berpindah antara mode pattern dan song. c) Stop : menghentikan proses playback atau recording.

d) Record : memulai proses rekaman.

e) Pattern selector : menentukan pattern mana yang akan ditampilkan


(38)

g) Slider song position : menentukan bagian pada lagu/audio yang akan dituju.

3) Panel Outuput Monitor

a b c

Gambar 3. Panel Outuput Monitor

Sumber: FL Studio 11

a) Osciloscope : menampilkan gelombang suara yang dihasilkan oleh FL studio.

b) Peak meter : monitor apakah ada suara yang dikeluarkan atau tidak.

c) Switch monitor : mengatur bentuk tampilan gelombang suara. 4) Panel CPU

a b c d Gambar 4. Panel CPU Sumber: FL Studio 11

a) CPU bar graph : menampilkan besarnya memori komputer

yang digunakan dalam satuan persen saat audio dijalankan.

b) RAM usage meter : menampilkan besarnya nilai memori RAM

yang digunakan untuk menjalankan audio.

c) CPU meter graph : menampilkan besarnya penggunaan


(39)

d) Polyphony : menampilkan jumlah suara atau track yang dijalankan pada waktu tertentu.

5) Panel Shortcut

a b c d e f g h i j k l Gambar 5. Panel Shortcut

Sumber: FL Studio 11 a) Playlist : membuka jendela playlist. b) Channel : menampilkan jendela chanel. c) Piano roll : menampilkan jendela piano roll. d) Browser : membuka jendela browser.

e) Mixer : membuka jendela mixer. f) Undo : membatalkan perintah terakhir

g) Save As : menyimpan project dengan nama baru.

h) Render as audio file : mengekspor project menjadi file audio

dengan ekstensi .WAV atau .MP3.

i) Open audio editor : membuka jendela Edison untuk editing audio.

j) One-click recording : memulai proses merekam audio dari

input soundcard.

k) View project info : menampilkan informasi tentang project

yang sedang dikerjakan.

l) Help : membuka jendela help atau bantuan ketika mengalami kesulitan pengoperasian.


(40)

6) Panel Recording

a b c d e f g h i j

Gambar 6. Panel Recording

Sumber : FL Studio 11

a) Typing keyboard to piano keyboard : mengaktifkan keyboard

komputer menjadi keyboard piano.

b) Recording countdown : mengaktifkan suara metronome

sebelum rekaman dimulai.

c) Blend recorded notes : menindih notasi sebelumnya apabila sedang melakukan rekaman.

d) Loop record / overdub : menjalankan proses rekaman secara berulang-ulang.

e) Note / clip grouping : menjadikan notasi pada piano roll dan playlist saling berhubungan.

f) Global snap selector : mengatur nilai ketepatan pada saat menggunakan blok pada piano roll, playlist dan event editor.

g) Metronome : mengaktifkan suara klik pemandu metronome.

h) Start on input : proses rekaman baru akan dimulai setelah ada sinyal suara masuk.

i) Step recording : memasukkan data notasi satu persatu saat rekaman.


(41)

j) Auto scroll : mengaktifkan fungsi auto scroll pada saat bekerja dengan event editor, piano roll, playlist, dan step sequencer. k) Multi-link controllers : menggabungkan beberapa controller

dan membuatnya saling berhubungan. 7) Panel Time

a b c Gambar 9. Panel Time

Sumber: FL Studio 11

a) Bar/minutes mode switch : berisi dua format waktu yaitu bar dan menit.

b) Step/beat switch : berisi pilihan satuan waktu apa yang akan digunakan.

c) Time display : menampilkan waktu yang dituju oleh indikator. c. Kelebihan dan Kekurangan Fruity Loops

Arisasangka (2006: 18-19), mengemukakan bahwa kelebihan

fruity loops yaitu:

1) Memiliki instrumen atau nada instrumen yang tidak terbatas. Hanya dengan menambahkan saja instrumen itu ke dalam fruity loops untuk dimainkan.

2) Dapat menggabungkan berbagai instrumen sehingga tercipta musik lengkap seperti sebuah grup musik atau bahkan orkestra.


(42)

3) Mudah dan cepat mengeditnya, karena itu fruity loops sangat cocok digunakan sebagai eksperimen untuk bass, melodi gitar, piano, dan lainnya.

4) Fruity loops memiliki efek suara dan dapat membaca efek suara dari berbagai software musik lainnya (seperti reverb, delay, equalizer, pitch, limiter, echo, flanger, wah-wah, phaser, dan masih banyak lagi). Semua itu akan memperkaya dan mempercantik hasil olahan fruity loops.

5) Data fruity loops ini jika dinilai sudah sempurna dapat dibawa ke studio rekaman sebenarnya untuk dimixing dan diperbaiki sehingga menjadi sebuah master. Hal ini menghemat biaya sewa studio karena dilakukan dalam waktu relative lebih cepat.

Sedangkan kekurangan dari fruity loops yaitu:

1) Harus menambahkan plug-in sendiri jika ada instrumen atau nada instrumen yang belum tersedia.

2) Nada instrumen yang ada (misalnya bass) terlalu pendek, padahal dibutuhkan nada yang panjang.

3) Fruity loops tidak dapat merekam live seperti vokal. Fungsi fruity loops pada dasarnya untuk menciptakan musik suatu lagu bukan vokal.

4) Semakin tinggi nada yang dimainkan, nada instrumen selalu memendek dan karakter suaranya berubah.


(43)

B. Hipotesis tindakan

Berdasarkan teori di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

“Dengan menggunakan media iringan software fruity loops dapat meningkatkan keterampilan bernyanyi peserta didik”.


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Classroom Action Research. Penelitian ini digunakan untuk melakukan

peningkatan keterampilan bernyanyi pada proses pembelajaran seni budaya khususnya seni musik. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam Sukardi (2005: 215), penelitian tindakan merupakan proses berfikir reflektif secara kolektif yang dilaksanakan oleh partisipan didalam situasi sosial tertentu agar dapat meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik-praktik sosial dan pendidikan dan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi yang berlangsung. Menurut Supardi (Suharsimi Arikunto, 2009 :104) penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti.

Pendapat lain tentang pengertian penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Burns (1999) dalam Wina Sanjaya (2011: 25) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.


(45)

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diperoleh berdasarkan permasalahan yang ditemukan di kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang digunakan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Menurut Pardjono, dkk (2007: 11), Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. bersifat kolaboratif,

2. dilaksanakan pada kelas yang mengalami persoalan,

3. bersifat parsipatori karena memerlukan partisipasi dari semua anggota tim peneliti,

4. tidak ada upaya pengendalian variabel pengganggu.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di kelas VIII A SMP N 5 Sleman. 2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun ajaran 2013/2014.


(46)

3. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A SMP N 5 Sleman dengan jumlah 23 peserta didik.

4. Objek penelitian

Objek penelitian adalah keterampilan bernyanyi pada peserta didik kelas VIII A di SMP N 5 Sleman.

5. Kolaborator

Kolaborator pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran seni budaya SMP N 5 Sleman.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain berdasarkan model yang dikembangkan oleh Kemmis & M.C. Taggart yang didalamnya terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Desain Kemmis & M.C. Taggart merupakan suatu siklus berulang yang dapat dilihat pada Gambar 8.


(47)

Gambar8. Siklus penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan

Taggart

Sumber: https://pendidikanterbuka.blogspot.com

Adapun penjelasan tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan

Tahapan perencanaan dilakukan setelah melihat fakta yang terdapat di dalam kelas. Menetapkan kondisi awal pada penelitian dapat dilakukan dengan melakukan observasi kemudian menemukan dan merancang tindakan yang akan dilaksanakan pada saat penelitian tindakan kelas. Tahapan perencanaan yang akan dilakukan meliputi:

a. Menentukan materi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran bernyanyi

b. Membuat iringan lagu menggunakan softwarefruity loops

c. Membuat perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP

d. Mempersiapkan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu berupa laptop dan speaker.


(48)

e. Memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai teknik proses pembelajaran.

2. Tindakan

Tahapan tindakan merupakan pelaksanaan dari rancangan yang telah dibuat pada tahapan perencanaan. Pelaksanaan tindakan didasarkan dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 2x40 menit.

3. Observasi

Tahapan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahapan ini, peneliti dibantu oleh peneliti lain yang berperan sebagai observer.

4. Refleksi

Tahapan refleksi merupakan tahapan evaluasi yang dilakukan berdasarkan hasil observasi dan penilaian. Refleksi digunakan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang belum dan telah terjadi pada proses pembelajaran sehingga perlu atau tidaknya diadakan perbaikan. Hasil tersebut akan dijadikan acuan untuk menentukan langkah pada siklus berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilakukan dengan melakukan tes berpedoman dari


(49)

aspek-aspek yang didalamnya berupa ketepatan nada, artikulasi, pernapasan (frasering), dinamik, dan tempo. Terdapat 4 rentang skor untuk setiap aspek. Skor 1: sangat kurang; skor 2: kurang; skor 3: baik; skor 4: sangat baik. Aspek tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Aspek Penilaian Bernyanyi

Aspek yang dinilai

Skor

4 3 2 1

1 Ketepatan nada 2 Artikulasi

3 Pernapasan(frasering) 4 Dinamik

5 Tempo Jumlah

Skor maksimum 20

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu berupa: a. Tes

Suharsimi Arikunto (2006: 150), menyatakan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Instrumen tes yang digunakan berupa pretest dan posttest. Instrumen tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam hal


(50)

keterampilan bernyanyi sebelum menggunakan media iringan fruity loops dengan sesudah menggunakan media iringan fruity loops. Penilaian tes dilakukan berdasarkan lembar penilaian keterampilan bernyanyi yang di dalamnya berisi aspek-aspek yang akan diukur. b. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengabadikan perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu berupa foto. Peneliti dibantu oleh peneliti lain untuk melakukan pengambilan dokumentasi.

E. Validasi Penelitian dan Instrumen Penelitian 1. Validasi Penelitian

Validasi digunakan untuk mendapatkan derajat kepercayaan. Aplikasi sebuah konsep validitas tindakan kelas mengacu pada kredibilitas dan derajat kepercayaan dari hasil penelitian. Sanjaya (2010: 4), menyatakan bahwa ada 5 tahap kriteria validitas penelitian tindakan kelas, yaitu: validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, validitas katalik, dan validitas dialogis. Penelitian ini menggunakan validitas demokratik, validitas proses, validitas dialogis, dan validitas hasil.

a. Validitas Demokratik

Validitas demokratik yaitu sejauh mana penelitian tindakan kelas berlangsung secara kolaboratif dengan kolabolator. Sebelum melaksanakan kegiatan tindakan, peneliti mendiskusikan terlebih


(51)

dahulu kepada kolabolator serta pihak-pihak yang terkait mengenai tindakan yang akan diberikan. Dalam tahapan ini, peneliti beserta kolabolator saling memberi masukan dan saran agar peningkatan praktek pembelajaran dapat terlaksana secara efektif.

b. Validitas Proses

Validitas proses berhubungan dengan kemampuan dalam proses pengumpulan data dan analisis data, misalnya kemampuan melakukan observasi, kemampuan mendeskripsikan dan memetakan data yang terkumpul. Kemampuan ini dapat mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran.

c. Validitas Dialogis

Validitas ini berkaitan dengan upaya untuk meminimalisir unsur subjektivitas baik dalam proses maupun hasil penelitian. Validitas dialogis dilakukan dengan meminta teman sejawat untuk menilai dan memberi pandangan tentang tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Hasil penilaian proses pembelajaran didiskusikan kemudian disusun kesimpulan yang berorientasi pada rumusan dan tujuan penelitian.

d. Validitas hasil

Validitas hasil adalah validitas yang berkenaan dengan kepuasan semua pihak tentang hasil penelitian. Pada saat akhir tindakan dan observasi, kemudian dilakukan refleksi yang akan menimbulkan


(52)

pertanyaan baru sehingga akan diadakan upaya perbaikan untuk langkah berikutnya.

2. Validitas Instrumen Penelitian

Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur kecermatan dan ketepatan sebuah variabel. Validitas penelitian ini menggunakan jenis validitas isi. Validitas isi merupakan sebuah validitas yang mampu menunjukkan butir-butir tes mencakup keseluruhan isi objek yang akan diukur. Penilaian validitas isi dilakukan oleh seorang ahli/expert

agar mendapatkan keputusan akan kevalidan sebuah instrumen. Pada tahap ini, instrumen dievaluasi oleh seorang ahli dalam bidang evaluasi yaitu Dra. Hanna Sri Mudjilah, M.Pd. Hasil yang diperoleh dari evaluasi seorang validator dapat digunakan sebagai alat ukur penilaian tes keterampilan bernyanyi.

F. Teknik Analsis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan pada keterampilan bernyanyi peserta didik. Teknik ini dilakukan dengan cara mengolah skor aspek-aspek penilaian yang terdapat dalam penilaian tes praktek bernyanyi. Tahapan tes tersebut dimulai dari pretest, posttest siklus I,

posttest siklus II. Menurut Arikunto (2001: 12) rumus untuk menghitung nilai peserta didik adalah sebagai berikut:


(53)

Kemudian hasil yang diperoleh diterjemahkan kedalam kriteria yang sudah ditentukan. Setelah itu dilakukan perhitungan selisih peningkatan rata-rata prestest dan posttest peserta didik dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sukardi, 2008: 146)

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah terjadinya peningkatan keterampilan bernyanyi pada siswa kelas VIII A di SMP Negeri 5 Sleman setelah menggunakan media iringan fruity loops.

Kriteria meningkatnya keterampilan bernyanyi dapat diketahui melalui penilaian yang telah dianalisis. Penilaian dilakukan dengan tes praktek bernyanyi dengan pemberian skor pada butir-butir aspek penilaian. Hasil tes dianalisis dengan teknik analisis evaluasi pembelajaran untuk mengetahui peningkatan keterampilan bernyanyi peserta didik. Cara yang digunakan adalah dengan menganalisis hasil nilai tes. Hasil nilai dikonversikan ke dalam kategori tafsiran nilai tes belajar peserta didik. Tindakan dapat dikatakan berhasil apabila nilai tes seluruh peserta didik telah mencapai ≥ 64,25 atau

masuk dalam kategori “baik”. Kategori rentang nilai tersebut dapat dilihat


(54)

Tabel 2. Kategori Rentang Nilai

No. Rentang Nilai Kategori

1. 82 – 100 Sangat Baik

2. 65 - 81 Baik

3. 46 - 64 Kurang


(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 5 Sleman yang terletak di Dukuh Karangasem Desa Pandowoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek penelitian adalah 23 peserta didik kelas VIII A SMP N 5 Sleman dengan 7 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni semester II tahun ajaran 2013/2014 dengan tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflection).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

reasearch) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bernyanyi

peserta didik melalui penggunaan media iringan fruity loops dengan jumlah peserta didik sebanyak 23 orang. Pelaksanaan tindakan terdiri dari prasiklus, tindakan kelas pada siklus I, dan tindakan kelas pada siklus II. Hasil penelitian ini berupa hasil tes. Hasil tes prasiklus (pretest) berupa kemampuan bernyanyi peserta didik sebelum menggunakan media iringan fruity loops dalam proses pembelajaran. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa kemampuan bernyanyi peserta didik sesudah mendapatkan perlakuan pembelajaran bernyanyi menggunakan media iringan fruity loops.


(56)

1. Prasiklus

Prasiklus merupakan kondisi awal dimana siswa belum mendapatkan perlakuan pembelajaran bernyanyi menggunakan media iringan fruity loops. Pengambilan data dilakukan melalui pretest yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014. Sebelumnya peserta didik sudah diberitahukan jika akan dilaksanakan pretest bernyanyi dengan menggunakan materi lagu berjudul “Ayah”. Berikut adalah Tabel nilai yang sudah diambil melalui pretest bernyanyi peserta didik kelas VIII A. Tabel 3. Hasil Pretest Penilaian Bernyanyi

No. Rentang Nilai Jumlah Persentase Kategori

1 82 – 100 0 0% Sangat Baik

2 65 - 81 8 34,78 % Baik

3 46 - 64 15 65,22 % Kurang

4 25 - 45 0 0 % Sangat Kurang

Jumlah 23 100 %

Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa:

a. Tidak ada peserta didik yang mendapatkan nilai antara rentang 82-100 atau masuk dalam kategori “sangat baik”. Jika diinterpretasikan ke dalam persentase maka banyaknya peserta didik yang masuk dalam

kategori “sangat baik” sebesar 0 %.

b. Ada 8 peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori “baik” yaitu antara rentang 65-81. Jika diinterpretasikan ke dalam persentase maka banyaknya peserta didik yang masuk dalam kategori “baik” sebesar 34,78 %.


(57)

c. Ada 15 peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori “kurang” yaitu antara rentang 46-64. Jika diinterpretasikan ke dalam persentase

maka banyaknya peserta didik yang masuk dalam kategori “kurang” sebesar 65,22 %.

d. Tidak ada peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori

“sangat kurang” yaitu antara rentang skor 20-45. Jika diinterpretasikan ke dalam persentase maka banyaknya peserta didik yang masuk dalam kategori “sangat kurang” sebesar 0 %.

2. Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diketahui bahwa pendidik belum menggunakan media apapun dalam melaksanakan proses pembelajaran bernyanyi. Masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam membidik nada dan menjaga kestabilan tempo sehingga peneliti membuat suatu media iringan yang digunakan untuk proses pembelajaran bernyanyi agar hasil belajar dapat maksimal.

Pada tahap perencanaan ini, peneliti memilih lagu “Ayah”

sebagai materi pembelajaran bernyanyi. Alasan peneliti memilih lagu

“Ayah” adalah karena lagu tersebut termasuk lagu yang cukup populer dan bisa diterima semua kalangan termasuk peserta didik yang termasuk dalam kategori usia remaja. Disamping itu, makna yang terkandung dari lirik lagu tersebut sarat akan pesan moral yang baik,


(58)

khususnya untuk anak SMP. Selain dapat menyanyikan lagu dengan teknik yang benar, diharapkan peserta didik juga dapat mengaplikasikan pesan moral yang ada di dalamnya ke dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, lagu “Ayah” diharapkan dapat mendidik menjadi pribadi yang lebih baik.

Kemudian peneliti membuat suatu media iringan lagu “Ayah”

dengan menggunakan software fruity loops. Hasil iringan yang dibuat kemudian diexport kedalam format MP3. File iringan dalam format MP3 ini lebih mudah dalam penggunaannya, karena dapat dimainkan dengan media player biasa yang ada di laptop seperti winamp, jet audio, windows media player, dll. Dalam praktek bernyanyi, tiap peserta didik memiliki wilayah jangkauan suara yang berbeda-beda. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menggunakan plug-in atau perangkat tambahan pada media player yang akan digunakan di laptop, yaitu winamp. Plug-in tersebut adalah pacemaker.

Pacemaker merupakan plug-in untuk winamp yang dapat

digunakan untuk mengolah file MP3 yang sedang diputar di winamp.

Melalui plug-in tersebut, peneliti dapat mengatur tempo, tinggi rendahnya nada, dan kecepatan file MP3 yang sedang diputar. Dengan

demikian, tangga nada dari lagu “Ayah” pun dapat disesuaikan dengan jangkauan suara tiap peserta didik ketika dilaksanakan pengambilan nilai. Selanjutnya peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas.


(59)

Perangkat pembelajaran dibuat oleh peneliti dan guru yang berperan sebagai kolabolator yaitu silabus dan Rancana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Selain itu, partitur lagu “Ayah” juga disiapkan untuk proses pembelajaran. Partitur tersebut berbentuk notasi angka sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk membacanya dibandingkan dengan notasi balok. Semua perangkat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Peneliti juga menyusun rubrik penilaian keterampilan bernyanyi yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengambilan nilai. Lembar pedoman penilaian praktek keterampilan bernyanyi juga disusun untuk dipergunakan sebagai lembar penilaian.

Setelah semua yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran selesai dibuat, peneliti kemudian membuat instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur keterampilan bernyanyi peserta didik kelas VIII A di SMP N 5 Sleman. Instrumen tersebut berisi pedoman penilaian bernyanyi, kategori rentang skor, dan rubrik penilaian keterampilan bernyanyi. Instrumen telah dinyatakan layak untuk digunakan dalam penelitian setelah mendapatkan validasi dari Dra. Hanna Sri Mudjilah, M.Pd. selaku

expert. Instrumen dan lembar validasi dapat dilihat pada lampiran. b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pada siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.


(60)

1) Pertemuan Pertama (2 x 40 menit)

Pertemuan pertama untuk memberikan pembelajaran dengan menggunakan media iringan yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian pertemuan kedua adalah untuk melakukan evaluasi pembelajaran berupa tes penilaian praktek bernyanyi. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 Juni 2014. Peneliti berperan sebagai pendidik dan guru berperan sebagai kolaborator.

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, pendidik membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran peserta didik. Kegiatan pembelajaran diikuti oleh 23 peserta didik. Kemudian langkah selanjutnya yaitu memberikan apersepsi terhadap peserta didik berupa gambaran tentang salah satu lagu pop Nusantara yang berjudul “Ayah” dan teknik-teknik dasar bernyanyi, seperti ketepatan nada, artikulasi, pernapasan (frasering), dinamik, dan tempo. Peneliti mengingatkan kembali mengenai materi tersebut yang sebelumnya pernah diberikan pada saat melakukan PPL di SMP N 5 Sleman.

Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan membagikan

partitur notasi angka lagu “Ayah” kepada peserta didik kemudian

mempelajari cara membaca notasi angka tersebut. Pendidik mencontohkan cara membaca notasi angka yang benar kemudian peserta didik menirukan secara bersama-sama. Pendidik mengajarkan membaca notasi angka secara bertahap dengan cara


(61)

per dua baris sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk mempelajarinya. Setelah beberapa kali mencoba, peserta didik sudah mulai dapat membaca notasi angka lagu.

Peserta didik diajak untuk menyanyikan notasi angka lagu

“Ayah” dengan diiringi media iringan yang diputar melalui laptop menggunakan bantuan speaker. Penggunaan alat bantu bertujuan agar suara lebih keras sehingga terdengar oleh semua peserta didik. Setelah diberikan media iringan peserta didik menjadi lebih bersemangat. Hanya beberapa peserta didik yang masih terlihat sibuk sendiri.

Selanjutnya pendidik memberikan contoh menyanyikan lagu

“Ayah” beserta liriknya kemudian peserta didik menirukannya.

Tidak seperti ketika membaca notasi angka, belajar menyanyikan lagu beserta lirik lebih mudah dipraktekkan oleh peserta didik.

Setelah semuanya menguasai membaca notasi angka lagu “Ayah”

beserta liriknya, pendidik menjelaskan teknik-teknik yang harus dikuasai dalam menyanyikan lagu. Seperti halnya dalam instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur keterampilan bernyanyi, ada 5 aspek yang perlu dikuasai dalam menyanyikan lagu, yaitu ketepatan nada, artikulasi, pernapasan (frasering), tempo, dan dinamik.

Kemudian 5 teknik bernyanyi diterapkan dalam lagu


(62)

kelompok. Dengan latihan yang dilakukan per kelompok maka dapat memudahkan dalam mengawasi karena terlihat mana yang sudah menguasai dan mana yang belum menguasai. Beberapa peserta didik ditunjuk untuk maju kedepan kelas namun kebanyakan enggan karena malu.

Di akhir kegiatan pembelajaran, pendidik menjelaskan tentang makna dan pesan moral yang terkandung di dalam lagu

“Ayah”. Pendidik juga menanyakan kesulitan yang dirasakan

peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung sehingga selanjutnya bisa diperbaiki. Peserta didik diinformasikan jika pada pertemuan berikutnya akan diadakan evaluasi berupa tes penilaian

menyanyikan lagu “Ayah”. Sebagai penutup, kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa.

2) Pertemuan Kedua (2 x 40 menit)

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 Juni 2014 yang diikuti oleh 23 peserta didik. Pada pertemuan kedua, peneliti melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi tersebut dilaksanakan dengan cara melakukan penilaian praktek bernyanyi. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan apersepsi terhadap peserta didik agar peserta didik siap untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran. Dikarenakan waktu yang terbatas maka evaluasi pembelajaran dilakukan dengan 2 rater atau penilai agar waktu yang terbatas dapat dimanfaatkan secara efektif.


(63)

Sebelumnya pendidik menjelaskan tata cara pelaksanaan penilaian tes keterampilan bernyanyi, yaitu peserta didik akan maju tiap 2 orang. Peserta didik akan dinilai oleh rater (penilai), dimana tiap peserta didik akan dinilai oleh seorang rater. Rater yang ditunjuk oleh peneliti sebelumnya telah diberikan penjelasan teknis mengenai penilaian bernyanyi yang akan dilakukan dengan menjelaskan lembar instrumen penilaian yang berisi pedoman penilaian praktek keterampilan bernyanyi, kategori rentang skor, dan rubrik penilaian keterampilan bernyanyi.

Pada lembar penilaian keterampilan bernyanyi yang akan diisi oleh rater terdapat nama-nama peserta didik, dan aspek-aspek penilaian dimana tiap aspek memiliki rentang skor dari 1-4. Proses terbentuknya nilai akhir adalah hasil dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing peserta didik dibagi skor maksimum kemudian dikalikan 100.

Peneliti bertindak sebagai operator yang bertugas memutarakan media iringan dari laptop dan melalui bantuan

speaker sehingga suara dapat terdengar oleh peserta tes dan rater. Ketika tiap 2 orang peserta didik maju untuk melakukan penilaian bernyanyi, peserta didik yang lain berlatih sendiri sebelum mendapatkan giliran untuk maju. Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan berdoa. Berikut adalah Tabel hasil tes penilaian


(64)

keterampilan bernyanyi peserta didik kelas VIII A di SMP N 5 Sleman pada siklus I.

Tabel 4. Hasil Tes Penilaian Bernyanyi Siklus I

No. Rentang Nilai Jumlah Persentase Kategori

1 82 – 100 0 0 % Sangat Baik

2 65 - 81 19 82,61 % Baik

3 46 - 64 4 17,39 % Kurang

4 25 - 45 0 0 % Sangat Kurang

Jumlah 23 100 %

Dari Tabel di atas diketahui bahwa:

a) Tidak ada peserta didik yang mendapatkan nilai antara rentang 82-100 atau masuk dalam kategori “sangat baik”. Jika diinterpretasikan ke dalam persentase maka banyaknya peserta

didik yang masuk dalam kategori “sangat baik” sebesar 0 %

b) Ada 19 peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori

“baik” yaitu antara rentang 65-81. Jika diinterpretasikan ke dalam persentase maka banyaknya peserta didik yang masuk

dalam kategori “baik” sebesar 82,61 %

c) Ada 4 peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori

“kurang” yaitu antara rentang 46-64. Jika diinterpretasikan ke dalam persentase maka banyaknya peserta didik yang masuk

dalam kategori “kurang” sebesar 17,39 %

d) Tidak ada peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori


(65)

diinterpretasikan ke dalam persentase maka banyaknya peserta

didik yang masuk dalam kategori “sangat kurang” sebesar 0 %

c. Observasi

Pengamatan dilakukan pada tindakan kelas, yaitu selama proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama dan proses evaluasi pembelajaran pada pertemuan kedua. Dari pengamatan tersebut, diketahui bahwa awalnya peserta didik cenderung enggan untuk melaksanakan pembelajaran. Peserta didik lebih memilih untuk menulis dari pada berlatih menyanyi.

Seperti yang disampaikan guru seni budaya di SMP N 5 Sleman dan berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan PPL, kelas VIII A merupakan kelas yang tergolong kurang mampu dalam mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik. Tidak seperti kelas-kelas lain, kelas VIII A cenderung memiliki tingkat musikalitas yang rendah sehingga banyak yang kurang serius dan antusias dalam mengikuti pelajaran.

Namun setelah peserta didik diajak untuk melaksanakan proses pembelajaran bernyanyi dengan menggunakan media iringan, menjadikan peserta didik lebih terkondisikan. Penggunaan media iringan menimbulkan ketertarikan peserta didik sehingga peserta didik lebih serius dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan lebih mudahnya peserta didik untuk bisa dikondisikan. Dengan demikian, tujuan dari penggunaan media iringan


(1)

Penilaian Bemyanyi Kelas

VIII

A

(Siklus

II)

Nilai =

Sksr MaksimurnSkor Perolehan

. KeterangftH Penilaiffi :

{

r

$a*gat

Baik

3 ffi

Saik

/x

Kurang

1

=

Sanget Kurang

x100

$leman,

I9

Juni

30I4

Rater

N*.

Nama Aspek yang dinilai Jumlah

Skor

Nilai

Ketepatan

I hiada Artikulasi Pernapasafi.(fraseiinga) Dfnanrik Ternpo

1 ADTNDA CITRAPERTIWI

2

ALFRIMALNHANA

At

J DIMAS WAHYUNL:GROHO

I

}WI

LESTARI

5

EfiAAYU

WULAhINARI

6 ERIKA HERAWATI

7

rARA

NIAhISYAH

I

FEBRI AJTKURNIAWA}S

I

FIDYA LUSIAI,{tr

1* HANA RISTU KURNIA P t1 HASNA MARETTA S

12 HERI KI.]NCORO

13 MASHITA

HERA}fATI

t

3

3

7

4

/r

7{-14

NIRMARUSDIANAP

3 3

3

B 3

r

?r

15 NOVITA PUJI LESTART

tt

3 r1

s

tt

t&

g4

16 hiURCELIA DWI

il

3

a

3

3

IJ* ).i/*

17 RUI,LI ARDIA},I$YAH

s

7 3

^

*

s

t4

w

1B SEPTIYANI NURIANAH 3

3

3

3 4

t€

8o

19 SYAruTFAHINDRI A 3

3

3

3

/{

t6

Do

zfr UMARFATHOhII Z jA

3

3

3

Itt

7tt

2l

VERA PRILIANA

3

-g

3

3

rf

?r

22 lry}Jl TESTARI

3

g

4'.}

z

4

TT

tu\


(2)

Penilaian Bernyanyi Kelas VIII A (Siklus II)

No. Nama Aspek yang dinilai Jumlah

Skor

Nilai Ketepatan

Nada

Artikulasi Pernapasan (fraseringa)

Dinamik Tempo

1 ADINDA CITRA PERTIWI

4

3

3

3

4

17

85

2 ALFRI MALDHANA

3

3

3

3

4

16

80

3 DIMAS WAHYU NUGROHO

3

3

3

3

4

16

80

4 DWI LESTARI

4

3

3

3

4

17

85

5 EGA AYU WULANDARI

3

3

3

3

3

15

75

6 ERIKA HERAWATI

3

3

4

2

4

16

80

7 FARA DIANSYAH

3

3

3

3

4

16

80

8 FEBRI AJI KURNIAWAN

3

3

4

2

3

15

75

9 FIDYA LUSIANI

4

3

3

3

3

16

80

10 HANA RISTU KURNIA P

3

3

3

3

3

15

75

11 HASNA MARETTA S

4

3

4

3

4

18

90

12 HERI KUNCORO

3

3

3

3

3

15

75

13 MASHITA HERAWATI

3

3

3

2

4

15

75

14 NIRMA RUSDIANA P

3

3

3

3

3

15

75

15 NOVITA PUJI LESTARI

4

3

4

3

4

18

90

16 NURCELIA DWI

4

3

2

3

3

15

75

17 RULLI ARDIANSYAH

3

3

3

2

3

14

70

18 SEPTIYANI NURJANAH

3

3

3

3

4

16

80

19 SYARIFFAH INDRI A

3

3

3

3

4

16

80

20 UMAR FATHONI

2

3

3

3

3

14

70

21 VERA PRILIANA

3

3

3

3

3

15

75

22 WIJI LESTARI

3

3

3

2

4

15

75

23 YUDHA ANDIKA P

4

3

3

2

4

16

80

Jumlah

75

69

72

63

82

361

1805

Nilai Rata-rata Kelas

3,3

3

3,2

2,7

3,6

15,7

78,5

Keterangan Penilaian:

4 = Sangat Baik

3 = Baik

x100

2 = Kurang


(3)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERA.H

Jalan Parasamya Ngmor 1 Beran, Tridadi, sreman, yogyakarta 5s511 Tetepon (0274) B0AS00, Fakaimilie {A27 4) e0-dS00

Websita: stemankab. go.id, E-mail : Uappeia@siamankal. go. id

sURAT

IZIrI

,

*o'""

'';#;ffi

2045

/

2014

PENELITIAN

KEPALA

BADAI\T PERENCAITIAAI\I PEMBANGTINA}T

DAERAH

:

Peratran Bupati Sleman Nomor : 45 Tahun 2013 Tentang lain Penelitk& Izin Kulialr Kerja Nyatq

Daa

kin

Praktik Kerja Lapangan.

Msnu*juk

I

Surat dari Kepala Kantsr Kcsat$*n Bang*a Kab. Slemnn

Nomor : *?SlKesbangllg88

Hal

: Rskoffi$ldesi Fe*slitian

Tanggal : 30 Mei 2014

MENGIZINKAI{:

Kepada

Nama

No, hrl hsfl{ilvt/}-{ IPA{I

K

Pr*gramlTingk*t

Instansi#erg$ru*n Tinggi

A lamaf insf*n*ilFrrg*firan Tinggi

Alasr*t Rurnnl:

No. T*lp I

rm

Untuk

L*kasi lffsktx

Bang*m lreteat$sfi s*h*gfii

herikut

l'

Waiib melapor

diri

lcepada Peiabat Pemerintah setewpat (Camat/ Kepata Desa) atau Kepala lwtonsi

*tt*

mendapat

petanjukseperfunya,

t

2: Yqlib meniago tdta

*nib

dsn nentaati ketentuan-ketentuan setemrytyang berlaht. 3:

9u

19*

dtsalahgwalrm

wtak

kepentingan-kepentingon dt

lur

jnnig dtiekonendastkm.

4'

wq,?

ryraamra*yt

laporm

twsi

penenun

berupa

I

{sat*

cnfoiu*

pii

t*pra"

Bupiltt

diseral*a,

_tnelalui Kep*la Bsdan perencmtaan pembanguarbaerah.

5.

Izin

ini dapat dibatolkan sntaku-waktu apabtta tid*k dipenuhi ketentuaft-ketenttnn di atas.

.

Demikian

ijin

ini dikeluarkan untuk digunakan sebageimans mestinya, diharaplean pejabat p+mcrintah/non

pemerintah sotempat rnamberiksn bantuan seperlunya.

S€telah selesei pelaksanaan penelitiin Saueara wajib menyampait<an laporan kepadalcanri 1 (satu) butan setelah berakhimya penolitian.

Dikel$arkan di $lenran

Pada

Tanggal

:

3ff Mei ?014

a*n" Kepala Badan Perenc$$&sn pembangrnan $asrah Sekretaris

ZUHRIYAL FAHMI

10208241019

sl

Universitas Negeri Yoryakarta Karangrnalang Yogyakarfa

Bandar 03/05, Bandar, Batang Jawa Tengalr

085642637t96

Mengadakan Penolitian / Pra survey /

uji

validitas

/

pKLdengrn.iudur

T'PAYA PENINGNATAN NDTERAI}IPIL*N BENNYTNYI MNLALTII

PENGGUNAAN MEDTA IRINGAN

TRUIIY

LOOPS PADA SISTilA KEI"AS

YIIIADISMPNSSLEMAN

SMPN 5 Sleman

selama 3

bulanmulaitanggal,:

30

Meiz0l4

s/d

30 Ag$s$$2014

Ternbu$en I

1,

Bup*ti Stsman (s+bagai lapararr)

Z,

Kepals

ftin*r

*ikp*ra

Kab. $lsm*n

3.

Kahid. scsiatr sudaya sapp*de Kah, slemffl

4.

Camat ${ernan

$.

Ks. SMF N 5 $lernan

6.

Seknn

fB$

UNY


(4)

PEMERINTAH

KABUPATEN

SLEMAN

DINAS

PENDIDIKAN

PEMUDA

DAN

OLAH

RAGA

SMP

NEGERI

5

SLEMAN

Alamal Karangasem Pandowohario Sleman Yogyakarta Telp.{0274)7 4847 AT l

l

I

l

N*mor:4*S /

10S

Yang bertands

tangan di bawah

ini:

$u.H*T

[H,r.Fn,*,NqSS

Dra.

WlDl HA$TUTI,

M,Pd. 1SS40317 1S8403

2

0S?

PemblnaTingkatl/lvlb

Kepala sekolah

Nama

Nlp

Pangkat

lGol

Jabatan

Menerangkan

Sahwa

hrlahasiswa

Dibawah

ini

',

Nama

:ZUHRIYAL

FAHMI

No.

Mahasiswa

:

1020824101S

Jurusan

: Pendidikan

$eni

Musik

PerguruanTinggi

:

UniversitasNegeriYogyakarta

Telah melaksanakan Penelitian dengan

Judul"

Upaya

Penlng*atan

keterampilan

Bamyanyi

Metalui Penggunaan Medla lringan

Fruity

Loops

pada Slsura Kelas

Vttt

A di

S,t{P

N

6

Sleman

"

Yang dilaksanakan Mulai

Bulan

Mei 2014

sampaidengan

bulan

Juni2014.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat

digunakan

sebagaimana mestinya.

n,

24 Juni 2014

i Hastuti,

hll.Pd.


(5)

Dokumentasi

Proses Pembelajaran


(6)