5
Pertumbuhan dana pihak ketiga mencerminkan seberapa besar perubahan dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari masyarakat dalam bentuk tabungan,
giro dan deposito berjangka. Pertumbuhan dana pihak ketiga diukur dari perbandingan antara selisih total dana pihak ketiga pada periode saat ini dan
periode sebelumnya dengan total dana pihak ketiga periode sebelumnya yang dimiliki oleh bank Rachmawati, 2013. Pertumbuhan dana pihak ketiga dapat
menentukan jumlah pertumbuhan kredit di tahun berikutnya dimana pertumbuhan tersebut dapat menentukan tingkat profitabilitas suatu bank. Semakin tinggi
pertumbuhan dana pihak ketiga mengakibatkan pertumbuhan kredit yang besar pula dengan pemberian kredit, bank akan mendapatkan keuntungan berupa bunga
yang akan menjadi pendapatan bunga. Meningkatnya pendapatan bunga dapat memberikan kontribusi laba terhadap bank sehingga profitabilitas bank dapat
meningkat Tenrilau, 2012.
2.1.3 Pertumbuhan kredit
Perkreditan merupakan kegiatan yang paling penting bagi perbankan karena kredit juga merupakan salah satu sumber dana penting untuk setiap jenis
usaha. Kredit yang diberikan oleh bank merupakan bagian terbesar dari aset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan perkreditan
merupakan tulang punggung dari kegiatan utama bank. Kredit dapat menjadi sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar. Sesuai dengan undang-
undang No. 10 tahun 1998, kredit dapat diartikan sebagai penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
6
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Kredit berperan penting bagi masyarakat karena membantu mencukupi kebutuhan modal dalam membiayai kegiatan operasional, sedangkan bagi bank
sendiri kredit berperan dalam meningkatkan profit atau laba bank, dengan kata lain profitabilitas bank akan meningkat bila didukung peningkatan pertumbuhan
kredit Shamsuddoha, 2012. Hal ini dikarenakan saat bank menyalurkan kreditnya, bank akan memperoleh pendapatan yang berasal dari bunga kredit yang
disalurkan kepada masyarakat. Pertumbuhan kredit menggambarkan tingkat perkembangan volume kredit
yang disalurkan pihak ketiga dalam periode tertentu. Istilah pertumbuhan kredit menurut Hakim 2009 dapat diartikan sebagai jumlah dari pertumbuhan aktiva
produktif yang dalam hal ini adalah kredit, yang merupakan penyerahan uang dari satu pihak kreditur kepada pihak lain debitur atas dasar kepercayaan dengan
janji membayar pada tanggal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Secara sederhana pertumbuhan kredit disimpulkan sebagai pertumbuhan dari penyediaan
uang atau tagihan berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank kreditur dengan pihak lain debitur, yang mewajibkan pihak lain tersebut untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pertumbuhan kredit dapat diukur atau dihitung dari selisih antara jumlah
kredit yang diberikan pada periode saat ini dengan jumlah kredit yang diberikan periode sebelumnya dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikan periode
sebelumnya yang dinyatakan dalam persentase . Jika pertumbuhan kredit
7
semakin baik dan berkesinambungan maka dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengakses dana serta mampu meningkatkan pertumbuhan
pendapatan bunga bank Mukarromah, 2014. Athanasoglou et al. 2008 menyatakan bahwa jika pemberian kredit
dikelola dengan baik, maka intensitas kredit tersebut dapat meningkatkan profitabilitas bank. Semakin tinggi pertumbuhan kredit maka akan semakin baik
kualitas dan kuantitas kredit, maka semakin tinggi kesempatan bank untuk menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat atau debitur, sehingga
kesempatan memperoleh laba semakin besar Prawira, 2014.
2.1.4 Risiko kredit