65
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan antara Pemberian ASI dengan Kejadian Diare pada Balita
Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian diare pada balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Ngampel. Hal ini dikarenakan besar proporsi responden yang memberikan ASI baik dari kelompok kasus maupun kontrol hampir setara
sehingga efek yang ditimbulkan seragam. Menurut Depkes RI 1999:126, setelah berumur 6 bulan lebih bayi harus
menerima buah-buahan dan makanan lain untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang meningkat, tetapi pemberian ASI harus diteruskan paling tidak sampai umur
2 tahun. ASI yang diberikan setelah umur 6 bulan adalah sumber penting akan gizi dan akan terus membantu melindungi anak melawan episod diare yang berat.
Hal tersebut berarti bahwa balita yang diberikan ASI sampai berumur 2 tahun juga harus menerima buah-buahan dan makanan lain untuk memenuhi
kebutuhan gizinya yang meningkat, tetapi jika asupan buah-buahan dan makanan lainnya kurang maka balita tersebut kemungkinan masih bisa terkena diare.
5.2 Hubungan antara Perilaku Mencuci Tangan dengan Kejadian Diare
pada Balita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Ngampel. Dari hasil analisis diperoleh nilai Odds Ratio OR= 3,707 95 CI= 1,585-8,670. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang tidak
mencuci tangan mempunyai risiko 3,707 kali lebih besar balitanya menderita penyakit diare daripada responden yang mencuci tangan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh M.C Widjaja 2003:3 yang menyatakan bahwa penularan kuman diare biasanya
melalui makanan terutama makanan jajanan, sehingga tindakan preventif harus dilakukan agar serangan kuman dapat dihindari. Tindakan preventif tersebut
diantaranya adalah dengan membersihkan tangan sebelum memnberikan makan kepada bayi dan anak.
Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan
anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare Depkes RI, 2002: 61.
5.3 Hubungan antara Perilaku Merebus Air Minum dengan Kejadian Diare