commit to user
2
A. Pendahuluan
Manusia dengan segala kemampuanya untuk beradaptasi telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, tahap perkembangan manusia dari era
prasejarah sampai sejarah, dari nomaden sampai menetap, juga dari berburu menjadi meramu, bertanam dan akhirnya manusia dengan akal dan pikiranya dapat membuat
berbagai macam alat untuk mempermudah kehidupan manusia di bumi. Dari berbagai perkembangan kehidupan manusia terdapat ciri yang jelas
terlihat yaitu, memanfaatkan alam untuk dapat menyediakan setiap kebutuhan manusia, dan dengan kebutuhan alat yang telah diciptakan seperti mesin telah
membuat manusia dapat mengelola setiap sumber daya alam, namun hasil dari eksploitasi ini adalah kerusakan berbagai kondisi lingkungan hidup, dari pencemaran
udara akibat industri dan penggunaan kendaraan di setiap daerah, pencemaran tanah akibat sampah manusia, juga berkurangnya hutan dan lahan hijau untuk membuat
perumahan, perkebunan yang sekali lagi dikatakan demi kemajuan dan kebutuhan manusi, masalah lingkungan ini terus berkembang merata di semua belahan dunia
tanpa terkecuali. Pada pertengahan abad dua puluh tingkat kepedulian masyarakat terhadap
kelestarian lingkungan menyebabkan munculnya berbagai macam perlawanan untuk menentang kerusakan lingkungan akibat industri dan modernisasi yang mulai terjadi
hampir merata di seluruh dunia. Gerakan-gerakan ini secara tegas ingin merubah relasi antara manusia dengan lingkungan atau alam ini sendiri, keinginan untuk
meletakan relasi lingkungan dengan manusia pada derajat yang sama agar bentuk- bentuk ekspolitasi dan pengrusakan alam tidak lagi terjadi, dan membuat manusia itu
sendiri menerima kerugiannya. Gerakan ini sendiri diawali dengan peradigma deep ecology atau sering disebut dengan ekophilosofi. Paradigma deep ecology sendiri
adalah gagasan dari Bill Devall yang ingin mengurai kembali posisi manusia yang mendominasi alam dan menggunakanya sesuka hati, tanpa memikirkan dampak yang
ditimbulkan. Adanya paradigma ini mendorong pergerakan masyarakat untuk
commit to user
3
merubah relasi manusia dengan lingkungan dengna meninjau ajaran agama, filosofi dan praktiknya. Devall meyakini bahwa dalam ajaran agama samawi ada
kecendrungan dominasi manusia terhadap alam karena terdapat pemahaman bahwa manusia memiliki status lebih tinggi dibanding mahluk hidup lain dan akhirnya
menyebabkan dominasi manusia terhadap alamSitumorang, 2013:69. Pada perkembanganya Gerakan Sosial ini mulai marak di Indonesia pada
tahun 1980-an dengan dimulainya pertemuan dan forum NGO untuk menyebarkan donor, serta semangat perjuangan. Sehingga Mahasin dalam Suharko, 2005:103
menyebutnya sebagai era advokasi kebijakan dan pengembangan jaringan. Advokasi ini dikhususkan pada isu lingkungan dan isu gender, dan semejak itu isu lingkungan
menjadi isu wajib bagi NGO dan pergerakanya. Dalam ranah sosiologi pergerakan ini disebut dengan gerakan sosial baru GSB gerakan yang muncul pada pertengahans
tahun 1960-an yang tujuanya bukan lagi ekonomis-material, tapi gerakan sosial baru GSB lebih memilih isu strategis, seperti isu kesetaraan gender, isu masyarakat-
masyarakat marjinal, dan isu-isu yang dapat membuat masyarakat bergerak kearah yang lebih baik.
Dari sekian banyaknya gerakan sosal baru GSB yang lahir di Indonesia pada Oktober 1980 WALHI Wahana Lingkungan Hidup Indonesia terbentuk,
dengan semangat untuk mengangkat isu-isu lingkungan dan memberikan advokasi kepada masyarakat yang lingkunganya mengalami kerusakan akibat dari eksploitasi
dan modernisasi yang saat itu tengah marak terjadi. Semenjak saat itu WALHI menjadi salah satu LSM atau NGO garda depan yang menfokuskan diri pada isu-isu
lingkungan. Perkembanganya mulai massif dengan munculnya WALHI di berbagai kota sebagai salah satu bentuk dari jaringan pergerakan WALHI guna mengakomodir
semua permasalahan lingkungan di Indonesia. WALHI Yogyakarta sendiri awalnya terbentuk, pada tanggal 19 September
1986 hasil dari dialog mengenai lingkungan hidup di Yogyakarta oleh para pegiat lingkungan. Saat dialog itu disadari bahwa ada kebutuhan bersama untuk membentuk
sebuah forum gerakan lingkungan di Yogyakarta yang dapat menampung aspirasi
commit to user
4
perjuangan, mempermudah koordinasi dan berbagi informasi guna pelestarian lingkungan hidup. Usul ini pun diterima dengan baik oleh WALHI pusat di Jakarta
dan akhirnya terbentuklah WALHI Yogyakarta. WALHI Yogya pada saat ini adalah salah satu LSM dengan aktivitas
advokasi dan pendampingan yang banyak, karena WALHI sendiri memfokuskan diri pada empat wilayah advokasi yaitu perkotaan, merapi, perbukitan menoreh, pesisir
selatan dan juga kawasan karst. Dalam setiap kegiatanya WALHI Yogya selalu mendapatkan dukungan banyak dari pegiat lingkungan diluar WALHI juga
masyarakat sekitar yang dengan sadar ikut dalam pergerakan guna mencapai cita-cita bersama akan relasi seimbang antara manusia dan lingkunganya.
B. Metode Penelitian