Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

E. Kerangka Berpikir

Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan kebijakan tentang pengkategorian sekolah berdasarkan tingkat keterlaksanaanya ke dalam sekolah kategori standar, mandiri dan bertaraf internasional. Menindaklanjuti pengkategorian sekolahmadrasah tersebut, strategi yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA sejak tahun anggaran 2007 adalah melakukan Sekolah Kategori Mandiri. Sekolah Kategori Mandiri mempunyai persyaratan minimal diantaranya memiliki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, menerapkan pengelolaan pembelajaran dengan sistem kelas berpindah moving class dan mempunyai peraturan sekolah dalam pelaksanaan sistem moving class. SMA Negeri 1 Tunjungan merupakan Sekolah Kategori Mandiri SKM yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diisyaratkan dalam pelaksanaan Sekolah Kategori Mandiri, salah satunya adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan sistem kelas berpindah moving class. Dan tahun ini merupakan tahun ke-5 dalam pelaksanaan sistem pembelajaran dengan moving class. Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir Gambar bagan menunjukkan bahwa gambaran dari kerangka berfikir pada penelitian dimana sistem pembelajaran yang baru yaitu sistem pembelajaran moving class yang menjadi syarat minimal dalam pelaksanaan Sekolah Kategori Mandiri itu memiliki persyaratan sendiri yang telah dinyatakan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Syarat tersebut memiliki PBM Sistem Moving Class Sistem Moving Class berdasarkan persyaratan dari Direktorat Pembinaan SMA 1. Kurikulum Sekolah KTSP 2. Kondisi Fisik Sekolah 3. Beban Belajar 4. Peraturan sekolah Pelaksanaan Sistem Moving Class di SMA Negeri 1 Tunjungan Blora Sesuai dengan persyaratan dari Direktorat Pembinaan SMA Tidak sesuai dengan persyaratan dari Direktorat Pembinaan SMA Hambatan pelaksanaan Moving Class PBM Sistem Moving Class Optimal Perpindahan siswa Karakteristik kelas Fasilitas Pendukung Interaksi Belajar Pembelajaran indikator dalam dalam bidang kurikulum sekolah diantaranya; 1 kurikulum sekolah, 2 beban belajar, 3 kondisi fisik sekolah dan 4 peraturan sekolah. Sedangkan indikator pelaksanaan moving class diantaranya; 1 Perpindahan siswa, 2 Karakteristik ruang kelas, 3 fasilitas pendukung, 4 interaksi belajar, 5 Pembelajaran. Kemudian persyaratan tersebut ditetapkan di SMA yang berkategori mandiri. Pelaksanaan moving class tersebut apakah sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA atau tidak dalam proses pembelajaran. 38

BAB III METODE PENELITIAN

A . Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah SMA N 1 Tunjungan Blora dengan alokasi waktu dari bulan Juli sampai Agustus tahun 2011. Untuk lokasi SMA Negeri 1 Tunjungan berada di Jalan Gatot Subroto Km. 4 Blora yang terletak di Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora. B . Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas Tika, 2005 : 24. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tunjungan yang berjumlah 125 siswa. 2. Sampel Menurut Arikunto 2006 : 131, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dari populasi nantinya akan diteliti dan datanya akan dianalisis yang kemudian disimpulkan. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yamg digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling, bahwa karakteristik populasi penelitian dianggap sama, sehingga dalam populasi mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Menurut Arikunto 2006:111, apabila subyeknya