p b
4
r m
k l
s Untu
pada bus rap berikut ini:
Gamb
4.2 Uji Asum
1 Uji
Uji no residual mem
melihat pola kumulatif d
lurus diagon sesungguhny
20 40
60 80
S
uk lebih jel pid transit di
bar 4.13 Dis
msi Klasik
Normalitas ormalitas b
miliki distrib a pada kurva
ari distribus nal. Jika data
ya akan men
Sangat Baik
Baik 30
65
Kese
asnya data i Semarang d
tribusi jawab me
ertujuan un busi normal
a penyebaran si normal, d
a residual n ngikuti garis
k Cukup
T b
3
diaan m
tentang ind dapat dilihat
ban respond erekomendas
ntuk menguj l atau tidak.
n P Plot yan distribusi no
ormal, maka diagonalnya
Tidak baik
Sangat tidak
baik 2
merekom
dikator kese t dalam grafi
den pada indi si
uji apakah Uji normal
ng dibanding ormal akan m
a garis yang a.
mendasi
K m
ediaan mere is pada diagr
ikator Kesed
dalam mod litas dilakuk
gkan dengan membentuk
g menggamb
Kesediaan merekomenda
80
ekomendasi ram batang
diaan
del regresi, kan dengan
n distribusi satu garis
barkan data
si
81
Gambar 4.15 Grafik Normal P-Plot
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa normal probability plot cenderung membentuk garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal.
2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan nilai Tolerance dan lawannya dan Variance inflation factor VIF.
Jika nilai Tolerance 1 dan nilai VIF dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.
82
Tabel 4.15 Hasil uji multikolinieritas:
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 2.175
1.956 1.112
.268 X1 kualitas pelayanan
.108 .043
.179 2.493 .014 .653
1.532 X2 Harga
.489 .128
.262 3.821 .000 .721
1.387 Y1 keputusan pembelian
.397 .062
.490 6.390 .000 .574
1.743 a. Dependent Variabel: Y2 Kepuasan
konsumen
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai tolerance untuk tiga variabel kurang dari 1 dan besarnya VIF tidak lebih dari 10 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas independen.
3 Uji Autokorelasi
Uji auto korelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t – 1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Cara yang digunakan untuk mengetahui auto korelasi adalah uji
Durbin-Watson DW test. hasil uji Durbin-Watson DW test dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
83
Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.782
a
.612 .601
1.91209 2.050
a. Predictors: Constant, Y1, X2, X1 b. Dependent Variabel: Y2
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Durbin watson sebesar 2.050 nilai Durbin Watson tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel dengan
menggunakan derajat kepercayaan 5. dengan jumlah responden 119 dan variabel bebas 2, maka diperoleh nilai tabel Durbin watson sebesar 1,715. karena
nilai hitung Durbin Watson 2,050 lebih besar daripada nilai tabel Durbin Watson
1,715 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada hasil pengamatan yang dilakukan.
4 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain berbeda disebut hiterokedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi hiterokedastisitas.
Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SPESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
84
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Hasil Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.16 Grafik Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar scatterplot di atas diketahui bahwa titik-titik pada gambar memiliki kecenderungan menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y dan tidak membentuk pola jelas. Berdasarkan gambar scatterplot di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdatisitas dalam penelitian
ini.
4.3 Pembentukan Model Analisis Jalur dan Pengujian Hipotesis