Deskripsi Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
57
3 Menginformasikan hasil analisis
Setelah guru kelas dan GPK guru pendamping khusus melakukan analisis data, guru kemudian menginformasikan kepada kepala sekolah
dan guru guru yang lain. Proses penginformasian terhadap kepala sekolah dan guru guru yang lain dilakukan saat jam tidur siang anak.
Guru pendamping khusus dan guru kelas memberikan informasi kepada kepala sekolah dan guru lain tentang hal-hal atau permasalahan tentang
subjek DW. Setelah diinformasikan kepada guru dan kepala sekolah maka kepala sekolah mengajak guru guru untuk membicarakan tentang
masalah subjek DW. 4
Menyelenggarakan pembahasan kasus Guru melakukan diskusi mengenai subjek DW. Diskusi dilakukan
secara informal, tapi mendiskusikan sambil bincang bincang ringan terkait subjek DW. Beberapa hal yang menjadi poin pokok dalam
perbincangan tersebut adalah perilaku subjek DW yang sangat menonjol yaitu perilaku sulit duduk diam ketika proses pembelajaran.
Perilaku sosial anak yang lebih suka menyendiri dan tidak mau bermain dengan teman sebayanya. Selain itu yang terlihat menonjol adalah
kemampuan komunikasi anak yang sangat minim. Dalam pembahasan kasus ini, guru juga membicarakan tentang cara
penanganan terhadap subjek DW ini. Kekhawatiran guru adalah perilaku subjek ini akan mengganggu teman temannya yang lain saat
58
proses pembelajaran berlangsung. Dalam pembahasan kasus tentang subjek DW, maka diputuskan untuk melakukan observasimencari
informasi lebih mendalam tentang subjek DW, atau dalam kata lain adalah melakukan asesmen.
5 Menyusun laporan hasil pembahasan kasus
Dari hasil pembahasan kasus, diketahui bahwa anak memiliki ciri- ciri sesuai ciri-ciri anak autis dan memiliki perilaku hiperaktif yang
mengganggu saat proses pembelajaran. Berdasarkan wawancara dari guru, guru mengatakan bahwa guru kelas maupun guru pendamping
khusus tidak membuat laporan terkait pembahasan kasus yang telah dilaksanakan. Mereka hanya mengingat poin penting tentang
pembahasan kasus tersebut yaitu tentang perilaku anak yang sulit duduk diam, kemampuan komunikasi anak yang kurang, dan anak yang
lebih suka menyendiri dibandingkan bermain dengan teman-temanya. b.
Asesmen Asesmen dilakukan pada awal, saat siswa masuk ke sekolah.
Pertemuan pertemuan saat kegiatan asesmen diisi dengan pengamatan mengenai perilaku siswa selama proses pembelajaran, mengenai identitas
anak, kebiasaan sehari-hari subjek DW. Sedangkan pertemuan selanjutnya diisi dengan mengetes kemampuan anak menggunakan pedoman asesmen
dari sekolah oleh guru dan GPK. Dan inilah hasil data yang diperoleh guru terhadap subjek DW.
Selama proses asesmen guru mencaritahu lebih detail tentang anak. Guru dan GPK melakukan asesmen dengan cara mencaritahu semua