Validitas Reliabilitas Indeks Kesukaran Daya Pembeda

3.5.1 Analisis Instrumen Penelitian

3.5.1.1 Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Kriteria valid tidaknya item soal tes dianalisis dengan membandingkan r dengan r tabel harga product moment. Butir soal dikatakan valid jika . Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus: tabel hitung r r [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y N X X N Y X XY N r XY Keterangan: XY r = koefisien korelasi tiap item N = banyaknya subjek uji coba ∑ X = jumlah skor item ∑ Y = jumlah skor total ∑ 2 X = jumlah kuadrat skor item ∑ 2 Y = jumlah kuadrat skor total ∑ XY = jumlah perkalian skor item dan skor total

3.5.1.2 Reliabilitas

Reliabilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur. Analisis reliabilitas bentuk tes pilihan ganda menggunakan KR- 20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson. ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ 2 2 11 1 S pq S n n r Keterangan: 11 r = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah q =1 – p ∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes. Kriteria reliabel tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan dengan harga yang sesuai pada tabel harga product moment dengan ketentuan jika r 11 r tabel r 11 r tabel maka tes tersebut reliabel.

3.5.1.3 Indeks Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Untuk mengetahui indeks kesukaran butir soal pilihan ganda digunakan rumus sebagai berikut: JS B P = Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar; 2 soal dengan P 0,31 sampai 0, 70 adalah soal sedang; dan 3 soal dengan 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.

3.5.1.4 Daya Pembeda

Analisis daya pembeda yang digunakan untuk mengetahui kemampuan soal tersebut dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah: B A B B A A P P J B J B D − = − = Keterangan: J = jumlah peserta tes A J = banyaknya peserta tes kelompok atas B J = banyaknya peserta tes kelompok bawah A B = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab item soal dengan benar. B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab item soal dengan benar. A P = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar B P = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut. 1 Soal dengan daya beda jelek poor. 20 , ≤ D 2 Soal dengan 40 , 20 , ≤ D daya beda cukup statisfactory. 3 Soal dengan 70 , 40 , ≤ D daya beda baik good. 4 Soal dengan daya beda baik sekali excellent. 70 , D D negatif, semuanya tidak baik. Jadi butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Suharsimi, 2002:218.

3.5.2 Hasil Analisis Data Tes Uji Coba

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 0 15

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Berbantuan CD Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Persamaan Garis Lurus untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Boja.

0 0 2