4. Permodalan Capital
Rasio keuangan yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank umum BUMN ditinjau dari aspek capital pada penelitian ini adalah
Capital Adequacy Ratio CAR. Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko. CAR merupakan rasio perbandingan antara Modal dengan Aset Tertimbang Menurut Risiko.
Risiko yang dimaksud disini ada 3 risiko yaitu risiko Kredit, Risiko Operasional dan risiko Pasar. Perhitungan modal dan Aset Tertimbang
Menurut Risiko ATMR berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum KPMM.
Berikut hasil perhitungan rasio CAR masing-masing bank umum BUMN tahun 2012-2014.
Tabel 17. Kesehatan Bank Umum BUMN Berdasarkan Rasio CAR Tahun
Bank BUMN CAR
Kriteria
2012 BRI
16,95 Sangat Sehat
BNI 16,67
Sangat Sehat Mandiri
15,48 Sangat Sehat
BTN 17,69
Sangat Sehat Rata-Rata
16,70 Sangat Sehat
2013 BRI
16,99 Sangat Sehat
BNI 15,09
Sangat Sehat Mandiri
14,93 Sangat Sehat
BTN 15,62
Sangat Sehat Rata-Rata
15,66 Sangat Sehat
2014 BRI
18,31 Sangat Sehat
BNI 16,22
Sangat Sehat Mandiri
16,60 Sangat Sehat
BTN 14,63
Sangat Sehat Rata-Rata
16,44 Sangat Sehat
Sumber: Data Sekunder yang diolah peneliti, 2016 Berdasarkan tabel 17 di atas, diketahui bahwa pada tahun 2012
nilai rata-rata CAR bank umum BUMN sebesar 16,70 persen. CAR terbaik pada tahun tersebut dimiliki oleh BTN dengan nilai sebesar 17,69 persen
selanjutnya diikuti BRI 16,95 persen, BNI 16,67 persen, dan Mandiri 15,48 persen. Pada tahun 2013 nilai rata-rata CAR bank umum BUMN
sebesar 15,66 persen. CAR terbaik dimiliki oleh BRI dengan nilai sebesar 16,99 persen, selanjutnya diikuti BTN 15,62 persen, BNI 15,09 persen,
dan Mandiri 14,93 persen. Selanjutnya pada tahun 2014 nilai rata-rata CAR bank umum BUMN sebesar 16,44 persen. CAR terbaik pada tahun
tersebut diperoleh BRI dengan nilai 18,31 persen lalu diikuti Mandiri 16,60 persen, BNI 16,22 persen, dan BTN 14,63 persen.
Selain menggunakan tabel, rasio CAR bank umum BUMN ini juga bisa disajikan dengan menggunakan grafik garis seperti di bawah ini:
Gambar 10. Grafik CAR Bank Umum BUMN
Grafik di atas menggambarkan rata-rata CAR bank umum BUMN memiliki tren atau kecenderungan yang fluktuatif. Hal ini dibuktikan
dengan nilai rata-rata CAR yang menurun pada tahun 2013, dari 16,70 persen pada tahun 2012 menjadi 15,66 persen di tahun 2013, namun pada
tahun 2014 nilai rata-rata CAR kembali meningkat menjadi 16,44 persen. Namun secara keseluruhan nilai rata-rata CAR bank umum BUMN selama
tiga tahun tersebut masih berada dalam peringkat yang sama yaitu sangat sehat. Selanjutnya tren atau kecenderungan CAR dari masing-masing bank
umum BUMN yaitu terlihat bahwa tren CAR BRI selama periode tersebut
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00 18,00
20,00
2012 2013
2014 BRI
BNI Mandiri
BTN Rata-rata
adalah positif yaitu menunjukkan CAR yang selalu meningkat setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa permodalan BRI selama periode
tersebut terus membaik. Bahkan pada tahun 2014 BRI berhasil mencapai CAR sebesar 18,31 persen, yaitu nilai CAR tertinggi di antara bank umum
BUMN yang lain. Selanjutnya CAR BNI dan Mandiri memiliki tren yang fluktuatif, pada tahun 2013 CAR kedua bank tersebut mengalami
penurunan namun kembali meningkat di tahun 2014. Sedangkan tren CAR milik BTN selama tahun 2012-2014 adalah negatif, yaitu nilai CAR yang
selalu menurun setiap tahunnya. Terlihat bahwa pada tahun 2012 BTN memperoleh CAR sebesar 17,69 persen yaitu merupakan CAR tertinggi di
antara bank umum BUMN yang lain, namun pada tahun berikutnya CAR BTN selalu mengalami penurunan. Namun secara keseluruhan CAR
keempat bank umum BUMN tersebut masih berada di atas standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 8 persen, sehingga secara
keseluruhan CAR BRI, BNI, Mandiri dan BTN selama periode tersebut berada dalam kondisi yang sangat sehat.
5. Aspek RGEC Risk profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan