39 dengan penelitian ini adalah pada variabel efikasi diri berwirausaha, variabel
pendidikan kewirausahaan, dan subyek penelitian. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Ria Andriani 2013 yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri terhadap Intensi Berwirausaha
pada Mahasiswa FPEB UPI”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi
berwirausaha mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatory. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket
dan analisis data menggunakan Method Succesive Interval MSI dan uji persamaan regresi berganda dengan program SPSS 17. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI tergolong sedang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan
maupun secara parsial variabel pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa
FPEB UPI. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada
variabel intensi berwirausaha. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada variabel efikasi diri, variabel pengetahuan kewirausahaan, dan
subjek penelitian.
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh Efikasi Diri Berwirausaha terhadap Intensi Berwirausaha Efikasi diri berwirausaha merupakan keyakinan terhadap diri
sendiri untuk berwirausaha. Setiap orang harus mampu mengembangkan
40 potensi dalam dirinya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Semakin yakin
dengan kemampuan yang dimiliki, maka semakin mudah meningkatkan kualitas diri. Orang yang yakin pada dirinya mampu berwirausaha, akan lebih
mungkin untuk bertindak dan akan lebih mungkin menjadikan dirinya menjadi sukses daripada orang yang tidak memiliki keyakinan untuk berwirausaha.
Efikasi diri berwirausaha dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan. Efikasi diri berwirausaha merupakan bagian faktor kepribadian
yang mempengaruhi intensi berwirausaha seseorang. Seseorang yang memiliki efikasi diri berwirausaha diharapkan akan memiliki intensi untuk berwirausaha.
Hal ini berarti bahwa efikasi diri merupakan faktor yang berpengaruh pada intensi kewirausahaan.
2. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha Pendidikan kewirausahaan adalah proses menanamkan jiwa
kewirausahaan guna mendewasakan diri seseorang sehingga orang tersebut mampu untuk hidup mandiri, kreatif, dan inovatif dengan ilmu yang semakin
bertambah. Pendidikan kewirausahaan dapat membentuk seseorang memiliki jiwa, sikap, dan perilaku sebagai wirausaha. Tujuan dari pendidikan
kewirausahaan adalah untuk membentuk individu yang kreatif, dinamis, sehingga mendorong individu untuk hidup mandiri dan tidak tergantung
kepada orang lain. Pendidikan kewirausahaan yang telah ditempuh diharapkan mampu menumbuhkan intensi berwirausaha. Pengalaman yang telah diterima
selama proses pembelajaran memberikan gambaran bagaimana dalam melakukan kegiatan wirausaha. Setelah mengetahui gambaran dalam proses
41 pembelajaran mampu menimbulkan ketertarikan seseorang dan akhirnya
memiliki intensi untuk berwirausaha. 3. Pengaruh Efikasi Diri Berwirausaha dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap
Intensi Berwirausaha Intensi kewirausahaan diartikan sebagai niat yang ada pada diri seseorang
untuk berperilaku sebagai wirausaha yang kreatif dan mandiri untuk dapat menanggung resiko, memanfaatkan peluang, serta mampu mengolah sumber
daya yang ada. Seseorang dengan intensi untuk memulai sebuah usaha, akan memiliki kesiapan dan kemajuan yang lebih baik dibandingkan seseorang yang
tidak memiliki intensi untuk memulai sebuah usaha. Intensi berwirausaha dapat muncul jika seseorang telah memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan.
Pengetahuan tentang kewirausahaan tersebut dapat diperoleh setelah mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Selain itu, intensi berwirausaha dapat didukung
dengan efikasi diri yang kuat dalam diri seseorang untuk berwirausaha. Oleh sebab itu, intensi berwirausaha yang kuat dapat dimiliki apabila seseorang
memiliki efikasi diri yang besar dalam berwirausaha dan telah menerima pendidikan kewirausahaan.
Terbentuknya intensi kewirausahaan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun kerangka pikir atau proses terbentuknya intensi kewirausahaan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2, berikut ini.
42
Gambar 2. Kerangka Pikir Keterangan:
= variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti
D. Hipotesis Penelitian