35 dalam mempelajari materi pelajaran. Dengan adanya tujuan yang jelas, sikap
aktif, kreatif, dan mandiri siswa. Peningkatan pemahaman materi pelajaran yang dialami siswa diharapkan akan mampu menigkatkan hasil belajar.
Dari uraian diatas dapat dapat digambarkan dalam kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Boga Dasar
Kelas Kontrol X JB B
Sumber belajar
Modul Boga Dasar Learning
Resources By Design buku,
brosur, ensiklopedi,
film, video, tape, slides,
film strips, OHP
Learning Resources By
Utilization pasar, toko,
museum, tokoh
masyarakat, taman
Efektivitas Pembelajaran Menggunakan Modul Boga
Dasar Hasil Belajar Boga Dasar
kelas Eksperimen X JB A
36
D. Hipotesis Penelitian
Mengacu pada kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H
1
: Model pembelajaran menggunakan modul pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan modul pada siswa
kelas X JB SMK Negeri 1 Kalasan.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Prosedur Eksperimen
Sesuai dengan judul penelitian yaitu efektivitas pembelajaran menggunakan modul terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Boga Dasar di SMK Negeri 1
Kalasan, maka penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Clasical Experimental Design.
Tabel 1. Clasical Experimental Design
R O
1
X O
2
O
3
O
4
Endang Mulyatiningsih, 2013:96 Ket:
O
1
yaitu data pre-test kelompok perlakuan
O
3
yaitu kelompok kontrol O
2
yaitu data post-test kelompok perlakuan
O
4
yaitu kelompok kontrol Dalam penggunaan jenis penelitian ini didasarkan pada pertimbangan yaitu:
Dengan adanya matching mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
perlakuan diterapkan. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum
treatment dimulai, maka kedua kelompok dikatakan mempunyai pemahaman yang sama dan seimbang. Dengan dilaksanakan
group matching dapat dengan mudah mengatur mulai dan berakhirnya pelaksanaan eksperimen,
selain adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, juga dapat
38 membatasi timbulnya variabel luar yang mempunyai validitas internal. Untuk
memungkinkan diadakannya pemilihan subyek yang berbeda dan interaksi pematangan karena seleksi sudah diperhatikan dan memungkinkan pengujian
terhadap hipotesis lebih kuat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kalasan yang beralamat di Randugunting, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun
ajaran 20152016. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Januari-Juni 2016.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X JB SMK Negeri 1 Kalasan. Penentuan subjek penelitian dengan cara memilih 2 kelas yang ada.
Pengambilan sampel penelitian pada populasi kelas X dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan apabila
daftar nama populasi sudah ada Endang Mulyatiningsih, 2013:12. Dari teknik tersebut
menghasilkan kelas X JB A sebagai kelas eksperimen dan kelas X JB B sebagai kelas kontrol. Jumlah polulasi siswa kelas X JB SMK Negeri 1 Kalasan
sebanyak 68 siswa dari 2 kelas yang ada. Jumlah masing-masing siswa dikelas X JB A sebanyak 35 siswa sedangkan kelas X JB B sebanyak 34 siswa.
Tabel 2. Distribusi Subjek Penelitian
No Kelas
Kelompok Jumlah
1. X JB A
Kelompok eksperimen 35
2. X JB B
Kelompok kontrol 34
Jumlah 69