Latar Belakang Dampak Kepariwisataan Terhadap Kehidupan Masyarakat Sembahe (1980-1999)

DAMPAK KEPARIWISATAANTERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEMBAHE 1980-1999

A. Latar Belakang

Kabupaten Deli serdang adalah salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Sumatera Utara. Prioritas utama Pemerintah Kabupaten Deli Serdang adalah menjadikan sektor pariwisata dalam pembangunan kepariwisaatan pada objek dan daya tarik wisata, serta panggilan objek wisata. Perkembangan dunia pariwisata telah mengalami berbagai perubahan baik perubahan pola, bentuk dan sifat kegiatan, serta dorongan untuk melakukan perjalanan, cara berpikir, maupun sifat perkembangan itu sendiri. 1 Perkembangan kepariwisataan di Indonesia khususnya bagi pariwisata Kabupaten Deli Serdang yang mengelola Pemandian Sembahe, dimana keluarnya dukungan pemerintah dalam pengembangan kepariwisataan sejak tahun 1978 yang di tuangkan dalam TAP MPR No IVMPR1978, yaitu bahwa pariwisata perlu di tingkatkan dan diperluas untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan kerja, dan memperkenalkan kebudayaan. Pembinaan serta pengembangan pariwisata dilakukan dengan tetap memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan kepribadian nasional. Untuk itu perlu di ambil langkah-langkah dan pengaturan- 1 Gamal Suwantoro.Dasar-dasar Pariwisata.Yogyakarta : ANDI OFFSET.1997.hlm.1. Universitas Sumatera Utara pengataturan yang terarah berdasarkan kebijakan yang terpadu, antara lain bidang promosi, penyedian fasilitas serta mutu, dan kelancaran pelayanan. Pariwisata merupakan industri gaya baru yang mampu membuka perubahan dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam bidang sosial yaitu terjadi interaksi antara wisatawan dengan masyarakat yang dijumpai.Interaksi yang terjadi dapat membuka wawasan ataupun perkembangan zaman terhadap masyarakat daerah lainnya. Sosialisasi yang terjadi membawa pada dampak positif yaitu terbentuk integrasi antara masyarakat yang berbeda etnis. Dalam pengembangan pariwisata yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta telah meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan dari satu daerah ke daerh lain. Kunjungan wisatawan akan merangsang interaksi sosial sengan penduduk sekitar tempat wisata dan merangsang tanggapan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kemampuan mereka dalam beradaptasi baik di bidang perekonomian, kemasyarakatan maupun kebudayaan mereka. Dibidang ekonomi, pariwisata juga merupakan sumber devisa Negara, khususnya Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yaitu tepatnya pada desa Sembahe oleh karena itu pemerintah mengoptimalkan pembangunan yang mendukung perkembangan pariwisata. Pembangunan yang dilakukan pemerintah yaitu infrastruktur, penataan wilayah, dan akomodasi. Pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan perhatian para wisata domestik maupun manca Negara. Universitas Sumatera Utara Pembangunan ini dilakukan karena Desa sembahe mempunyai daya tarik yang layak dijual untuk dijadikan sebagai sumber devisa daerah. Daya tarik yang dimiliki sembahe adalah aliran Sungai yang berasal dari hutan.Pengelolaan Sungai Sembahe ini dimulai pada tahun 1980 yang dilakukan oleh pemerintah.Untuk menjaga pelestarian dan kebersihan, pemerintah menetapkan retribusi yang dikenakan kepada pengunjung. Dimulainya pembangunan wisat alam Pemandian Sembahe sejak jalan masuk ke pemandian alam ini awalnya merupakan jalan Negara Medan-Berastagi, kemudian setelah rusak jembatan, Pemerintah Dinas PU Bina Marga meluruskan jalan ini ke hilir sungai. Setelah dipindahkan jalan dimaksud, kemudian ditatalah sungai ini menjadi tempat Pemandian Alam karena air sungai yang mengalir di sana sangat sejuk dan jernih serta panorama alamnya yang indah. Lokasi ini sangat diminati masyarakat umum dan hingga kini merupakan objek wisata alam yang paing ramai dikunjungi wisatawan. 2 Untuk menambah daya tarik pemandian Sembahe terhadap wisatawan, pihak swasta dan pemerintah banyak melakukan perpaduan budaya seperti upacara selamat datang yaitu Mejuah-juah. Dampak kepariwisataan terhadap budaya masyarakat lokal yang terjadi adalah akulturasi dengan Etnis Jawa, Batak Toba, dan Minang.Bentuk akulturasi yang dimaksud adalah saling mengenalnya budaya antar etnis yang ada di desa Sembahe, contohnya perkawinan antar suku sehingga membentuk integrasi secara tidak langsung. 2 Wawancara dengan Agustinus Tarigan tanggal 27 Februari 2012 di Desa Sembahe Universitas Sumatera Utara Pariwisata dengan segala aspek kehidupanyang terkait didalamnya akan menuntut konsekuensi dari terjadinya pertemuan dua budaya atau lebih yang berbeda, yaitu budaya para wisatawan dengan budaya masyarakat sekitar obyek wisata. Budaya-budaya yang berbeda dan saling bersentuhan itu akan membawa pengaruh yang menimbulkan dampak terhadap segala aspek kehidupan dalam masyarakat sekitar obyek wisata. Pada hakekatnya ada empat bidang pokok yang di pengaruhi oleh usaha pengembangan pariwisata yaitu: ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan hidup. Dampak positif yang menguntungkan dalam bidang ekonomi yaitu bahwa kegiatan pariwisata mendatangkan pendapatan devisa Negara ataupun terhadap pendapatan daerah dan terciptanya kesempatan kerja, serta adanya kemungkinan bagi masyrarakat di daerah tujuan wisata untuk meningkatkan pendapatan dan standar hidup mereka. Dampak positif yang lain adalah perkembangan atau kemajuan kebudayaan, terutama dalam unsur budaya teknologi dan system pengetahuan yang maju. Dampak negative dari perkembangan pariwisata tampak menonjol pada bidang sosial, yaitu pada gaya hidup baru masyarakat di daerah tujuan wisata. Gaya hidup ini meliputi perubahan sikap, tingkah laku, dan perilaku karenakontak langsung denganpara wisatawanyang berasal dari budaya berbeda. 3 3 Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwisata “ Sebuah Pengantar Perdana”. Jakarta: PT. Pradana Paramita, 1990.hlm. 79- 80 Universitas Sumatera Utara Parawisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung memberi, menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa dampak terhadap masyarakat setempat. 4 Pariwisata juga menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat antara lain sosial ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Selain itu industri pariwisata tidak hanya terikat pada atraksi wisata, tetapi juga terkait dengan industri lain, seperti perhotelan, restoran, angkutan darat dan produk-produk industri lainya. 5 Dengan adanya perbaikan kondisi lingkungan sekitar Pemandian Sembahe maka kondisi lingkungan yang semula kumuh berubah menjadi bersih, nyaman dan terkendali sehingga menyebabkan para pengunjung tertarik dan nyaman untuk datang berwisata. Daerah-daerah yang berada di sekita Pemandian Semabahe mempunyai potensi untuk dikembangkan dan secara langsung ikut berpengaruh terhadap jumlah pengunjung. Daerah sekitar berkembang menjadi daerah yang padat kerja dalam pengertian masyarakat ikut menunjang dan berpartisipasi dalam memberikan pelayanan trasnportasi, telekomunikasi, rumah makan, souvernir, budidaya tanaman hias, dan munculnya home industri. Muncul Pemandian Sembahe menjadi daerah wisata menjadi peralihan bagi masyarakat dari bertani menjadi pelaku industri jasa. Dengan peralihan sumber mata pencaharian ini, bagi masyarakat Desa Sembahe akan terbuka pola piker yang baru 4 I Gede Pintana Putu G. Gayatri, Sosiologi Pariwisata, kajian Sosiologi Terhadap Struktur, Sistem dan Dampak- dampak Pariwisata. Yogyakarta: ANDI OFFSET.2005.hlm.109. 5 Endang Tjitroresmi.Peran Industri Kepariwisataan Dalam Perekonomian Nasional dan Daerah. Jakarta: P2E- LIPI,2003.hlm.105. Universitas Sumatera Utara untuk mengikuti perkembangan zaman yang harus dipelajari, melalui dukungan pemerintah untuk meningkatkan penatalayan terhadap para wisatawan pengunjung. Adanya obyek wisata Pemandian Sembahe menimbulkan kecenderungan terjadinya saling pengaruh mempengaruhi antara wisatawan dengan masyarakat setempat.Pengaruh disini merupakan daya yang ada tau yang timbul dari sesuatu, yaitu obyek wisata tersebut terhadap kehidupan masyarakat Desa Sembahe. Akan tetapi dampak negatif hadir kepariwisataan ini terhadap masyarakat yang sekaligus menjadi faktor penarik yang terselubung adalah hadirnya tempat prostitusi di tengah kehidupan masyarakat. Dengan adanya tempat prostitusi maka akan mempengaruhi satu sama lain yaitu dibidang social mempengaruhi prilaku oarng tua terlebih generasi muda, dibidang ekonomi yaitu menambah pendapatan masyarakat, dan di dalam bidang budaya dimana pekerja seks komersial PSK banyak berasal dari luar daerah yang mempengaruhi kebiasaan masyarakat seperti cara berpakaian. Untuk mengetahui sejauh mana dampak atupun pengaruh yang di timbulkan dibuka Pemandian Sembahe terhadap masyarakat Desa Sembahe sebagai bagian dari sejarah maka perlu di buat penelitian. Berdasarkan masalah diatas maka penelitian ini, penulis membuat judul: DAMPAK KEPARIWISATAAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEMBAHE 1980-1999 Universitas Sumatera Utara

B. Rumusan masalah